Anda di halaman 1dari 8

MENGENAL LEBIH DALAM APA ITU KAPABILITAS DINAMIK

James Rianto Situmorang

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
james@unpar.ac.id

ABSTRAK

Kapablitas dinamik merupakan ide yang digagas oleh Teece pada tahun 1997 berdasarkan hasil diskusi dengan
mahasiswanya di Program MBA Stanford dan Berkeley. Kapabilitas dinamik sudah dibahas lebih dari 20 tahun namun
sampai saat ini kapabilitas dinamik bukanlah sebuah kajian yang populer. Artikel kapabilitas dinamik yang ditulis oleh
beberapa pakar biasanya disajikan dengan istilah dan bahasa yang sulit dipahami pembaca. Beberapa pakar bahkan
mempertanyakan dan mengkritisi konsep kapabilitas dinamik. Apapun, kapabilitas dinamik dapat dilakukan oleh
perusahaan sebagai cara untuk memiliki keunggulan bersaing. Perusahaan harus melakukan tiga langkah menurut Teece
(2009) yaitu, melakukan penginderaan, menangkap peluang, dan merekonfigurasi pengetahuan, kompetensi, dan sumber
daya perusahaan.
Kata kunci: kapabilitas dinamik, kapabilitas operasional, mengindera, merekonfigurasi

ABSTRACT

Dynamic capability is an idea initiated by Teece in 1997 based on the result of discussions with his students in the MBA
Program at Stanford and Berkeley. Dynamic capability has been discussed for more than 20 years but dynamic capability
has not been a popular study until now. Dynamic capability articles written by several experts are usually presented in
terms and languages that are difficult for readers to understand. Some experts even asked and criticized the concept of
dynamic capabilitiy. Whatever, dynamic capability can be carried out by a companiy as a way to have a competitive
advantage. Company must take three steps according to Teece (2009), namely, sense, seize opportunities, and reconfigure
company knowledge, competencies, and resources.
Keywords: dynamic capability, operational capability, sense, reconfigure

PENDAHULUAN Unpar yang menjadikan kapabilitas dinamik sebagai


variabel penelitian mahasiswa yang memilih topik
Kapabilitas dinamik bukan istilah yang kebijakan bisnis atau manajemen stratejik. Teori
populer bagi sebagian besar akademisi di bidang keunggulan bersaing yang biasanya digunakan oleh
manajemen atau administrasi bisnis, apalagi bagi mahasiswa antara lain strategi generik dari Porter,
masyarakat umum. Pembahasan tentang kapabilitas analisis lingkungan industri, dan analisis SWOT,
dinamik sudah berjalan lebih dari 20 tahun sehingga padahal kapabilitas dinamik merupakan sebuah teori
kapabilitas dinamik bukanlah sesuatu kajian yang keunggulan bersaing juga.
baru. Sebelum kapabilitas dinamik sudah ada Kapabilitas dinamik kurang populer bisa
penulis artikel yang membahas tentang kapabilitas juga disebabkan karena topik ini lebih banyak
di sebuah organisasi, misalnya Collis (1994) yang ditemui di jurnal-jurnal ilmiah. Dalam pengamatan
membahas kapabilitas organisasional. penulis sebagai dosen, sebagian besar mahasiswa
Ketidakpopuleran kapabilitas dinamik dibuktikan yang penulis ajar dan bimbing skripsinya di level S1
dengan artikel karya Kathleen M. Eisenhardt dan memang kurang akrab dengan jurnah ilmiah.
Jefrey M. Martin pada tahun 2000 di jurnal Mahasiswa jarang yang memanfaatkan akses yang
manajemen stratejik terkemuka Strategic disediakan oleh kampus untuk login ke jaringan
Management Journal yang berjudul Dynamic jurnal online. Sebetulnya ada buku berjudul
Capabilities: What Are They?. Dynamic Capabilities and Strategic Management:
Penulis belum pernah menguji skripsi Organizing for Innovation and Growth, yang ditulis
mahasiswa di prodi S1 Ilmu Administrasi Bisnis oleh penggagas kapabilitas dinamik David J. Teece
20
namun buku ini tidak sepopuler buku Competitive bersaing berkelanjutan adalah perusahaan yang
Advantage karya Michel Porter. memiliki sumber daya dengan atribut VRIN
Artikel kapabilitas dinamik yang dimuat di (Valuable, Rare, Inimitable, Nonsubstitutable),
jurnal ilmiah internasional hampir semuanya Sumber daya merupakan jantung dari RBV
menggunakan istilah dan bahasa akademis yang yang mencakup sumber daya fisik (misal, peralatan
sulit dipahami, misalnya kata reconfigure, routine, yang spesialiasi, lokasi geografi), sumber daya
sense, seize, operational capability, resource-based, manusia (misal, keahlian di bidang kimia), sumber
tacit knowledge, dan sebagainya. Istilah-istilah daya organisasi (misal, tenaga penjualan yang
tersebut sekalipun ada penjelasannya tetap sulit superior). Sumber daya juga mencakup kemampuan
dipahami sehingga wajar kalau kalangan akademisi atau kompetensi lokal yang perannya fundamental
kurang meminati topik kapabilitas dinamik. Secara bagi keunggulan bersaing perusahaan.seperti
umum, penelitian kapabilitas dinamik yang ketrampilan dalam bidang biologi molekular di
menggunakan metode studi empirikal yang dimuat perusahaan bioteknologi atau juga ketrampilan
di jurnal ilmiah masih sedikit. periklanan di perusahaan barang konsumer
Kapabilitas dinamik sebenarnya merupakan (Eisenhardt & Martin, 2000).
topik yang menarik untuk dikaji dalam sebuah Kapabilitas, tidak seperti sumber daya,
penelitian. Kapabilitas dinamik merupakan cara dibangun berdasarkan pengembangan,
yang memungkinkan perusahaan lebih unggul penyelenggaraan dan pertukaran informasi melalui
dibandingkan pesaingnya. David J. Teece sebagai modal insani perusahaan. Pada saat lanskap
pelopor konsep kapabiltas dinamik dalam persaingan berubah menjadi cepat dan tidak dapat
wawancaranya dengan lembaga strategi+business diprediksi, sebuah organisasi dapat mencapai
pada tahun 2013, memberikan contoh mengapa keunggulan bersaing melalui penyesuaian dan
Nokia akhirnya tumbang di industri ponsel. pengembangan sumber daya dan rutin (Easterby-
Menurutnya, Nokia kehilangan revolusi smartphone Smith & Prieto, 2008). Winter (2003)
karena tidak dilengkapi dengan kemampuan sensing mendefinisikan rutin sebagai perilaku yang
(penginderaan) yang baik, khususnya dibandingkan dipelajari, ditemukan sebagai bagian pengetahuan
dengan Apple. Steve Jobs dapat mengindera apa yang implisit (tacit knowledge) dan kekhususan
yang diinginkan pelanggan dan teknologi akan tujuan organisasi. Tipe rutin yang pertama meliputi
berperan disana. Jobs memulai langkah demi eksekusi prosedur yang dikenal dengan maksud
langkah kapabilitas yang dibutuhkan oleh Apple menghasilkan pendapatan dan profit yang ada
dan kemudian semua orang tahu Apple menjadi sekarang. Sementara rutin yang kedua adalah untuk
market leader di industri ponsel. membawa perubahan yang diharapkan dalam
sekumpulan operasi yang ada-misalnya produksi,
KAJIAN TEORI adalah rutin dengan maksud meningkatkan profit di
masa yang akan datang. Rutin tipe kedua secara
Awal Mula Munculnya Kapabilitas Dinamik tradisional diidentifikasi sebagai “search routines”
Pada awalnya, teori yang populer berkenaan dalam bidang ekonomi yang berevolusi dan
dengan sumber daya perusahaan untuk mencapai sekarang dikenal sebagai dasar dari kapabilitas
keunggulan bersaing adalah teori Resource-Based dinamik (Zollo & Winter, 2002).
View (RBV), misalnya oleh Barney (1991). Teori Konsep kapabilitas sebagai sekumpulan
RBV berasumsi bahwa perusahaan dapat rutin menyiratkan bahwa agar kinerja sebuah
dikonseptualisasikan sebagai sebundel sumber daya aktivitas dapat mendirikan kapabilitas maka
yang secara heterogen didistribusikan ke seluruh kapabilitas harus mencapai ambang batas aktivitas
bagian perusahaan (Amit dan Schoemaker, 1993). praktek atau rutin. Pada ambang batas yang
Perusahaan yang dapat mencapai keunggulan minimum, agar sesuatu memenuhi kualifikasi

21
sebagai kapabilitas, kerjakanlah sesuatu itu dengan
cara yang pantas atau benar. Contoh dari kapabilitas Resource Based Dynamic
perusahaan yang lebih baik adalah pabrik mobil View dari Capability
perusahaan View dari
Toyota yang memiliki kapabilitas lebih baik
perusahaan
dibandingkan pabrik mobil lainnya. Pabrik mobil
lain boleh saja mempelajari atau meniru kapabilitas Sukses
yang dimiliki Toyota tetapi Toyota tetap yang Bisnis
teratas (Helfat & Peteraf, 2003).
Kapabilitas perusahaan yang satu lebih baik Gambar 1: Kerangka kerja teoretis –RBV,
dari kapabilitas perusahaan yang lain inilah yang DCV dan Faktor Sukses Bisnis
mengilhami Teece untuk menggagas ide kapabilitas Sumber: Simon (2010)
dinamik. Tahun 1980-an, Teece yang seorang
dosen mengajar mata kuliah Mikro ekonomi klasik Pengertian Kapabilitas Dinamik
di Program MBA di Stanford dan Berkeley. Ada Kapabilitas dalam sebuah organisasi dapat
teori yang disebut sebagai “black box” yang kita bedakan menjadi dua, yaitu kapabilitas
menyiratkan bahwa manajer dari perusahaan yang operasional dan kapabilitas dinamik. Kapabilitas
berbeda menanggapi apa yang terjadi di luar operasional umumnya melibatkan penyelenggaraan
perusahaan dengan cara yang sama. Beberapa sebuah kegiatan, seperti memproduksi produk
mahasiswa bertanya mengapa teori tersebut tertentu. Menggunakan sekumpulan rutin untuk
mengabaikan fakta bahwa perusahaan yang berbeda mengeksekusi dan mengoordinasikan berbagai
memiliki level kapabilitas yang berbeda, yang tugas yang diperlukan untuk menyelenggarakan
nampak nyata di perusahaan teknologi. Teece aktivitas tersebut (Helfat & Peteraf, 2003). Collis
kemudian memikirkan pertanyaan itu dan (1994) menjelaskan bahwa kapabilitas operasional
muncullah ide tentang kapabilitas dinamik. adalah kapabilitas yang merefleksikan kemampuan
Kapabilitas terdiri dari gabungan proses, perusahaan menyelenggarakan aktivitas fungsional
kognisi dan pengetahuan. Kapabilitas dinamik dasar seperti tata letak pabrik, program pemasaran,
adalah kapabilitas plus yang terdiri dari proses, yang lebih efisien dibandingkan pesaing.
pengetahuan, ketrampilan, sumber daya dan kognisi Berikutnya adalah membahas apa itu
yang spesifik (Newey, Verreynne, & Griffiths, kapabilitas dinamik, dimulai dengan membahas
2012). Pandangan kapabilitas dinamik (DCV) lebih definisi kapabilitas dinamik. Definisi kapabilitas
bermanfaat dari pada resource based view dalam dinamik pertama adalah menurut Teece (1997),
situasi ekonomi yang bergejolak. DCV dan RBV seorang pakar manajemen stratejik yang banyak
bersama-sama merupakan faktor-faktor sukses yang menulis artikel mengenai kapabilitas dinamik.
kritis agar bisnis dapat sukses (Simon, 2010). Menurutnya, kapabilitas dinamik adalah
Gambarnya seperti di bawah ini. kemampuan perusahaan mengintegrasikan,
membangun dan merekonfigurasi kompetensi
internal dan eksternal menghadapi perubahan
lingkungan yang cepat. Dengan demikian
kapabilitas dinamik merefleksikan suatu
kemampuan organisasi untuk mencapai bentuk-
bentuk keunggulan bersaing yang baru dan inovatif.
Keunggulan bersaing tidak hanya datang dari
sumber daya perusahaan tetapi juga dari
kemampuan untuk menciptakan, mengintegrasikan

22
dan merekonfogurasi sumber daya baru secara yang kabur dan sulit dipahami (Kuuluvainen, 2011)
kontinyu. misterius dan membingungkan (Winter, 2003) dan
Teece sendiri meragukan defininisi yang abstrak (Danneels, 2008). Juga ada yang
dibuatnya pada tahun 1997. Dalam Augier & Teece mempertanyakan atau sulit membedakan secara
(2009), Teece memodifikasi definisinya tentang jelas antara kapabilitas operasional dan kapabilitas
kapabilitas dinamik sebagai berikut: kapabilitas dinamik. Jika belum jelas maka bagaimana menilai
dinamik adalah kemampuan untuk mengindera kapabilitas yang ada di sebuah perusahaan,
(sense) dan kemudian mengambil peluang baru termasuk kapabilitas dinamik atau kapabilitas
(seize), dan untuk merekonfigurasi (reconfigure) operasional?
dan melindungi aset pengetahuan, kompetensi, dan Kapabilitas dinamik terdiri dari dua kata
aset pelengkap dengan tujuan mencapai keunggulan yaitu kapabilitas dan dinamik. Kata kapabilitas
bersaing kompetitif yang berkelanjutan. menekankan peranan kunci manajemen strategis
Definisi kapabilitas dinamik yang kedua dalam mencocokkan adaptasi, integrasi dan
adalah menurut Eisenhardt & Martin (2000). rekonfigurasi ketrampilan organisasi internal dan
Menurut mereka, kapabilitas dinamik adalah proses- eksternal, sumber daya dan kompetensi fungsional
proses perusahaan yang menggunakan sumber yang sesuai dengan kebutuhan dari perubahan
daya- secara spesifik proses untuk lingkungan. Kata dinamik berkaitan dengan
mengintegrasikan, merekonfigurasi, memperoleh kapasitas untuk memperbaharui kompetensi
dan melepaskan sumber-sumber daya- sehingga untuk mencapai kesesuaian dengan
mencocokkan dan bahkan menciptakan perubahan perubahan lingkungan bisnis; tanggapan inovatif
pasar. Kapabilitas dinamik dengan demikian adalah yang pasti dibutuhkan pada saat waktu-masuk-ke
hal-hal rutin organisasional dan strategis dengan pasar sudah kritis, tingkat perubahan teknologi yang
cara perusahaan mencapai konfigurasi sumber daya cepat, dan alam persaingan dan pasar di masa
baru sebagaimana pasar yang muncul, berbenturan, mendatang sulit ditentukan (Teece, Pisano, &
terpecah, berkembang dan mati. Shuen, 1997).
Definisi yang ketiga dikemukakan oleh Berangkat dari penjelasan Teece di atas,
Zollo & Winter (2002) bahwa kapabilitas dinamik Hao et.al (2010) mencoba menjabarkan lebih rinci
adalah pola kegiatan kolektif yang dipelajari dan kapabilitas dinamik agar dapat lebih mudah
stabil di mana organisasi secara sistematis dipahami. Mereka menjelaskan bahwa bahwa
menghasilkan dan memodifikasi rutin operasinya kapabilitas dinamik disusun oleh empat komponen,
untuk mencapai efektivitas yang lebih baik. Definisi yaitu:
keempat dari Helfat & Peteraf (2003) yang 1. Kapabilitas penginderaan lingkungan. Manajer
mendefinisikan kapabilitas dinamik adalah puncak dan ahli-ahli teknis memahami peluang
kapabilitas untuk membangun, mengintegrasikan pengembangan pasar secara lebih mendalam.
dan merekonfigurasi kapabilitas operasional. Perusahaan seharusnya memperdalam
Kapabilitas dinamik tidak secara langsung pemahaman mereka tentang hukum-hukum
mempengaruhi output perusahaan namun secara dalam dunia industri dan menangkap tren yang
tidak langsung memberi kontribusi pada output berubah-ubah.
perusahaan melalui dampak pada kapabilitas 2. Kapabilitas yang diubah dan diperbaharui.
operasional. Kapabilitas untuk mengintegrasikan sumber-
Meskipun kapabilitas dinamik sudah sumber daya adalah bernilai. Kapabilitas
didefinisikan oleh berbagai pakar manajemen dinamik bukan hanya kemampuan
stratejik, tetap saja konsep kapabilitas dinamik mengembangkan, mengkonfigurasi dan
masih belum nyata. Beberapa pakar juga telah mengintegrasikan sumber daya tetapi juga
mengkritisi kapabilitas dinamik sebagai sesuatu

23
mengintegrasikan, menginovasikan dan tingkat tinggi untuk mengubah kapabilitas). Helfat
memperbarui proses operasional. (1997) menjelaskan bahwa kapabilitas dinamik
3. Kapabilitas fleksibilitas teknologi. Adalah sangat memungkinkan perusahaan menciptakan produk
penting bahwa teknologi yang sekarang ada baru, memproses dan merespon kepada perubahan
seharusnya secara cepat diperbaiki agar cocok kondisi pasar.
dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan Kapabilitas dinamik membatasi sekaligus
produk dan jas.. Kemampuan untuk bersaing membolehkan kemampuan perusahaan untuk
pada level teknologi yang baru sangat berubah karena mereka harus dibangun melalui
bergantung kepada kapabilitas mereka dalam pengalaman ketimbang mendapatkannya melalui
versi teknologi yang sebelumnya. transaksi pasar (Teece, Pisano, & Shuen, 1997).
4. Kapabilitas fleksibilitas organisasional. King & Tucci (2002) membedakan pengalaman
Kapabilitas ini berkenaan dengan atribut-atribut tersebut menjadi dua yaitu pengalaman statis (static
struktur organisasi yang menaruh perhatian pada experience) dan pengalaman transformasional
prosedur otoritas pengambilan keputusan, arus (transformational experience). Pengalaman statis
informasi dan konfigurasi tugas. diperoleh dari elaborasi lanjutan dari sruktur, posisi
Kapabilitas dinamik dapat dilakukan dan strategi yang ada sekarang sedangkan
dengan berbagai cara, misalnya integrasi dan pengalaman transformasional diperoleh dari
rekonfigurasi. Integrasi dan rekonfigurasi sumber perubahan atribut-atribut yang sudah disebutkan.
daya dapat dilakukan tergantung kepada kapabilitas
yang ada di perusahaan. Integrasi misalnya, proses Kapabilitas Dinamik Sebagai Cara Mencapai
pengembangan produk baru oleh manager yang Keunggulan Bersaing
menggunakan bebrbagai ketrampilan dan latar Apakah kapabilitas dinamik dapat
belakang fungsional adalah contoh dari integrasi digunakan semua perusahaan dalam berbagai level?
(Helfat & Rauubitschek, 2000)Rekonfigurasi sendiri Berdasarkan penelusuran penulis dari banyak
disepakati oleh beberapa pakar sebagai salah satu literatur, tidak ada keharusan bahwa kapabilitas
cara melakukan kapabilitas dinamik. Kuuluvainen dinamik hanya bisa dilakukan oleh perusahaan
(2011) mendefinisikan rekonfigurasi adalah seni besar, Contoh-contoh yang diberikan oleh penulis
organisasi yang menggabungkan berbagai domain artikel kapabilitas dinamik umumnya memang
pengetahuan untuk tujuan menciptakan produk dan perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Toyota,
teknologi baru. Eisenhardt & Martin (2000) Wal-Mart, akan tetapi perusahaan kecil menengah
menyatakan bahwa beberapa perusahaan fokus (UKM) bisa saja melakukan kapabilitas dinamik.
kepada rekonfigurasi sumber daya dalam Sebagai contoh, Kuuluvainen (2011) telah
perusahaan. Rekonfigurasi digunakan oleh para melakukan penelitian disertasi terhadap kapabilitas
manajer untuk mengkopi, mentransfer, dinamik UKM di Finlandia.
merekombinasi sumber daya, khususnya sumber Kapabilitas dinamik seperti sudah
daya yang berbasis pengetahuan, di dalam dijelaskan sebelumnya memiliki beragam cara yang
perusahaan. dapat dilakukan perusahaan. Berbagai definisi dan
Menurut Zahra et al. (2006)ada tiga elemen penjelasan oleh berbagai pakar manajemen stratejik
penting yang dapat dikaitkan dengan studi membuat penulis harus memilih salah satu. Contoh
kapabilitas dinamik. Pertama, kemampuan untuk kasus kapabilitas dinamik di bawah ini adalah
memecahkan masalah (kapabilitas operasional), berdasarkan pendefinisian terbaru dari Teece yaitu
kedua, hadirnya masalah yang berubah dengan mengindera (sense), mengambil peluang baru
cepat (karakteristik lingkungan), dan ketiga, (seize), dan merekonfigurasi (reconfigure). Penulis
kapabilitas untuk mengubah cara perusahaan mencoba mencari contoh perusahaan di Indonesia
menyelesaikan masalahnya (kapabilitas dinamik yang kapabilitas dinamiknya sangat baik sehingga

24
memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan, yaitu waktu, Studio 21 yang kemudian menjadi Cinema
jaringan bioskop Cinema 21. 21 terus bertumbuh dengan membangun banyak
bioskop baru di seluruh Indonesia yang berarti juga
PEMBAHASAN menambah layar bioskop secara signifikan. Sampai
dengan Januari 2020, Cinema 21 Group telah
Kasus Cinema 21 Group membangun 1.176 layar di 217 bioskop yang
Studio 21 yang kemudian menjadi Cinema tersebar di 51 kota di seluruh Indonesia.
21 memulai bisnis bioskop model Cineplex yang Langkah ketiga, reconfigure. Cinema 21
terdiri dari banyak layar sejak tahun 1987. Sebelum Group menyadari bahwa persaingan di bisnis
muncul Cineplex, satu bioskop di Indonesia hanya bioskop akan semakin ketat dengan perubahan
memiliki satu layar saja. Pemilik awal Studio 21 nama pada bioskop pesaingnya. Blitz menjadi CGV
adalah pengusaha Sudwikatmono yang memang karena sudah sudah bekerja sama dengan
berkecimpung dalam industri perfilman di perusahaan CJ CGV, pengelola jaringan bioskop
Indonesia. Cinema 21 menguasai pasar bioskop di terbesar di Korea Selatan. Cinemaxx menjadi
Indonesia sejak awal sampai sekarang ini. Cinema Cinepolis setelah perusahaan Cinepolis asal
21 sempat menjadi satu-satunya bioskop Cineplex Meksiko membeli sebagian saham Cinemaxx yang
di Indonesia sebeum munculnya jaringan bioskop sebenarnya memiliki sumber daya kapital yang kuat
Blitz Megaplex (sekarang CGV) pada tahun 2004. karena dimiliki oleh Lippo Group. Rekonfigurasi
Sejarah Cinema 21 sebagai penguasa pasar telah dilakukan Cinema 21 Group seperti berikut
bioskop di Indonesia dapat terjadi karena Cinema ini. Bioskop yang ada di jaringan Cinema 21
21 memiliki kapabilitas dinamik yang sangat baik. kemudian bertambah dengan hadirnya Cinema XXI,
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan The Premiere, dan IMAX. Cinema XXI yang berdiri
Cinema 21 berkaitan dengan kapabilitas tahun 2004 merupakan bioskop yang dirancang agar
dinamiknya. Langkah pertama, sense. Pada tahun lebih baik dan lebih nyaman dibandingkan bioskop
1987 PT Nusantara Jaya mengindera peluang kelas Cinema 21. Cinema XXI dilengkapi dengan
bioskop Cineplex di Indonesia karena saat itu teknologi tata suara yang mutakhir dengan
bioskop Cineplex sudah populer di Amerika Serikat. menggunakan Dolby Digital, THX dan Dolby
Perusahaan ini menyadari bahwa konsumen film di Atmos. Beberapa studio Cinema 21 juga direnovasi
Indonesia membutuhkan lebih banyak film yang dan diubah menjadi Cinema XXI, dengan
bisa ditonton melalui beberapa layar yang ada di penambahan karpet, perubahan desain, dan
satu bioskop. Sebelum munculnya Studio 21, penggantian kursi studio. Studio Premiere juga
penonton bioskop hanya bisa menonton satu film bersifat eksklusif dengan sofa yang bisa direbahkan
saja di setiap bioskop. Bioskop lain di kategori atau dengan jumlah kursi penonton yang sedikit
kelas yang sama juga akan memutar film yang sehingga menonton di Studio Premiere terasa sangat
sama. nyaman. Teater IMAX lebih eksklusif lagi dengan
Langkah kedua, seize. Perusahaan ini memanfaatkan teknologi mutakhir dari perusahaan
kemudian mendirikan bioskop Cineplex mereka teknologi hiburan film terkemuka IMAX asal AS.
yang pertama yang diberi nama Studio 21 di Jl. Dengan penggunaan dua proyektor revolusioner,
M.H. Thamrin Kavling 21 Jakarta. Pada awal sesuai dengan tagline-nya The World's Most
berdirinya Cineplex Studio 21, penonton yang Immersive Movie Experience, IMAX akan
datang ke bioskop 21 selalu ramai karena penonton memberikan pengalaman menonton dimana
dapat memilih film favoritnya masing-masing. penonton seolah menjadi bagian dari film.
Studio 21 yang memiliki 4 layar akan memutar 4 Kapabilitas dinamik yang dilakukan
film yang berbeda, kecuali ada film box office yang Cinema 21 menjadikan Cinema 21 memiliki
biasanya diputar di lebih dari satu layar. Seiring keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Cinema

25
21 akan terus fokus melakukan rekonfigurasi karena DAFTAR REFERENSI
kata “re” berarti mengulang, yang berarti terus
menerus. Peubahan jaman menuntut Cinema 21 Amit, R. & Schoemaker, P.J.H. (1993), Strategic
harus terus mewujudkan berbagai inovasi sebagai assets and organizational rents, Strategic
bagian dari kapabilitas dinamik. Dengan demikian, Managent Journal, Vol. 14 No. 1, p. 33-46.
Cinema 21 dapat terus menjadi pemimpin pasar Augier, M. & Teece, D.J. (2009), Dynamic
bioskop di Indonesia. Pesaing utamanya, CGV dan Capabilities and the Role of Managers in
Cinepolis tentu tidak tinggal diam. Kedua jaringan Business Strategy and Economic
bioskop ini juga telah melakukan kapabilitas Performance, Organization Science, Vol.
dinamik dengan cara mereka sendiri dengan tujuan 20, No. 2, p. 410–421.
menjadi pemimpin pasar bioskop di Indonesia. Barney, J. (1991), Firm resources and sustained
competitive advantage, Journal of
PENUTUP Management, Vol.17 No.1, p. 99–120.
Collis, D.J. (1994), Research note: How valuable
Kapabilitas dinamik yang menggunakan bahasa are organizational capabilities, Strategic
akademis canggih membuat banyak orang sulit Management Journal, Vol. 15, p. 143-152.
memahami teori ini. Tidak heran apabila ada artikel Danneels, E. (2008), Organizational antecedents of
berjudul “Understand Dynamic Capabilities” yang second-order competences, Strategic
ditulis oleh Winter (2003) dengan tujuan kapabilitas Management Journal, Vol. 29 No. 5, p.
dinamik dapat lebih dipahami oleh pembacanya. 519-543.
Artikel yang ditulis di jurnal ilmiah kebanyakan Easterby-Smith, M. & Prieto, I. (2008), Dynamic
berisi argumen atau pendapat dari si penulis artikel. capabilities and knowledge management:
Setiap penulis mengemukakan argumen tentang an integrative role for learning?, British
kapabilitas dinamik berdasarkan perspektif masing- Journal of Management, Vol. 19 No. 3, p.
masing yang kental unsur subyektivitasnya. Contoh 235-249.
yang diberikan kebanyakan bersifat umum tentang Eisenhardt, K. & Martin, J. (2000), Dynamic
bagaimana perusahaan Apple, Toyota, Starbuck capabilities: what are they?, Strategic
dapat meraih sukses. Pembaca bingung Management Journal, Vol. 21 No. 10-11,
memutuskan untuk menggunakan teori atau p. 1105-1121.
pendekatan kapabiitas dinamik mana yang akan Hao, J., Jiang, W. & Yu, C. (2010), An Empirical
dipakai dari sekian banyak penulis artikel Study on Paths to Develop Dynamic
kapabilitas dinamik. Dalam artikel ini, penulis Capabilities: From the Perspectives of
memilih definisi yang dikemukan oleh Teece tahun Entrepreneurial Orientation and
2007, yang menurut penulis lebih mudah dipahami Organizational Learning, Front. Bus. Res.
sehingga lebih mudah untuk dilakukan oleh China, Vol. 4 No.1, p. 47–72
perusahaan. Kapabilitas dinamik yang ada di Helfat, C.E. (1997), Know-how and asset
perusahaan akan sangat bermanfaat bagi perusahaan complementarity and dynamic
untuk mencapai keunggulan bersaing yang capability accumulation: The case of R&D.
berkelanjutan seperti halnya kapabilitas dinamik Strategic Management Journal, Vol.18
pada jaringan bioskop Cinema 21. No.5, p.339-360.
Helfat, C.E. & Peteraf, M.A. (2003), The Dynamic
Resource-Based View: Capability
Lifecycles, Strategic Management Journal,
Vol.24 No.10, p. 997-1010.

26
Helfat, C,E.& Raubitschek (2000), Product research agenda, Journal of Management
sequencing: co-evolution of knowledge, Studies, Vol. 43 No.4, p.917-955.
capanilities and products, Strategic Zollo, M. & Winter, S.G. (2002), Deliberate
Management Journal, Vol 21 No. 10-11, learning and the evolution of dynamic
p.961-979 capabilities, Organization Science, Vol. 13
King, A.A. & Tucci, C.L. (2002), Incumbent Entry No. 3, p. 339-351.
to New Market Niches: The Role of
Experience and Managerial Choice in the
Creation of Dynamic Capabilities,
Management Science, Vol.48 No.2, p.21-
45. (Kuuluvainen, 2011)
Kraaz, M. & Zajac, E. (2001), How organizational
resources affect strategic change and
performance in turbulent environments:
theory and evidence, Organization
Science, Vol. 12 No. 5, p. 632-657.
Kuuluvainen, A. (2011), Dynamic capabilities in
the international growth of SMEs, publikasi
disertasi di Turku School of Economics,
University of Turku, Finlandia.
Kuuluvainen, A. (2012), How to concretize
dynamic capabilities, Theory and Examples,
Journal of Strategy and Management, Vol.
5 No.4, p. 381-392
Newey, L.R., Verreynne, M.L., & Griffiths, A.
(2012), The Relationship between Dynamic
and Operating Capabilities as a Stage-Gate
Process: Insights from Radical Innovation,
Journal of Management & Organization,
Vol.18 No.1 p.121-135.
Simon, A. (2010), Resources, Dynamic Capabilities
and Australian Business Success, Journal of
Global Business and Technology, Vol.5
No.2, p. 13-30.
Teece, D.J., Pisano, G. & Shuen, A. (1997),
Dynamic capabilities and strategic
management, Strategic Management
Journal, Vol. 18 No. 7, p. 509-533.
Winter, S. (2003), Understanding dynamic
capabilities, Strategic Management
Journal, Vol. 24 No. 10, p. 991-995.
Zahra, S.A., Sapienza, H.J. & Davidsson, P. (2006),
Entrepreneurship and dynamic
capabilities: A review, model and

27

Anda mungkin juga menyukai