Anda di halaman 1dari 18

MEMBANGUN

KOMPETENSI SDM
PERTAHANAN MELALUI
AKREDITASI KEPROFESIAN
SEBAGAI SALAH SATU
UPAYA PERCEPATAN
PENGUASAAN TEKNOLOGI
TINGGI DI BIDANG PERTAHANAN

Laksda TNI Dr. Ir. Suhirwan, S.T.,M.M.T., CIQnR.,


CIQaR., IPU., ASEAN Eng.
OUTLINE PAPARAN

• Pergeseran Pemahaman
Perang
• Perubahan Dimensi Perang
• Perubahan Teknologi Militer
• Profil SDM Industri
Pertahanan
• Arah Pembangunan SDM
Nasional
• VUCA & Pembangunan SDM
PERGESERAN
PEMAHAMAN PERANG
Konvensional Future War
PERUBAHAN
Perubahan tipologi perang dari generasi ke generasi
dapat diamati pada aspek:
DIMENSI PERANG

• Axis A: Perubahan domain atau medan perang dari


perang di darat atau laut, menjadi perang yang
melibatkan ranah siber, politik, informasi, kognitif dan
sosial.
• Axis B: Perubahan juga terlihat pada aspek siapa yang
menjadi “lawan”. Dari angkatan bersenjata (prajurit/
tentara) menjadi lebih luas dan kompleks karena
melibatkan jaringan yang bersifat intangible (supra
combinations).
• Axis C: Perubahan pada tujuan terjadinya suatu
peperangan bergerak dari tujuan yang bersifat
“menghancurkan lawan secara riil di medan perang”
menjadi “menggagalkan upaya lawan dalam semua
aspek yang dilakukan” untuk membuat aneksasi atau
tujuan lain dapat lebih mudah tercapai.
Reed (2008). Beyond the War on Terror: Into the Fifth Generation of War and Conflict. Taylor &
Francis Group.
• Fokus Pengembangan PERUBAHAN
Dari: teknologi fisik yang dibutuhkan prajurit (flat- TEKNOLOGI MILITER
trajectory shoulder-fired rifles, smokeless powder,
dan artillery enabled by railroad transport, dll)
Menjadi: senjata potensial dan teknologi baik
yang telah muncul dalam perang konvensional
maupun kemungkinan “bentuk atau dampak lain”
dari perang yang akan terjadi (melibatkan perang
informasi, perang siber, insurgencies, dan state-
sponsored covert serta proksi)

• Penentu Keberhasilan
Dari: sangat bergantung pada penelitian dan
persiapan yang paling cermat untuk memenuhi
karakter kompleks dari semua aspek “kombinasi
kemungkinan” dalam peperangan
Menjadi: juga dipengaruhi oleh aspek pada
konteks organisasi, sosial, politik, budaya, sejarah,
dan ekonomi dimana senjata atau teknologi
tersebut dikembangkan dan kombinasi sumber
daya yang digunakan untuk berperang Alexander Kott (2019): Toward Universal Laws of Technology Evolution: Modeling Multi-Century Advances in Mobile
Direct-Fire Systems, The Journal of Defense Modeling & Simulation, 17(4)
HIGHLIGHT
KONDISI DAN PERMASALAHAN INDHAN NASIONAL
Tiga tantangan utama:
• Ekonomi
• Birokrasi dan politik
• Institusional (Termasuk aspek SDM)

Perbandingan Jumlah Pengadaan Alutsista Dalam Jumlah Alutsista Berdasarkan Negara Pemasok,
dan Luar Negeri, Tahun 2000-2022 Tahun 2000-2022

Sumber: Diolah dari Military Balance IISS Tahun 2000-2022 Sumber: Diolah dari Military Balance IISS Tahun 2000-2022
STRUKTUR TEKNOLOGI INDHAN
(KAPAL PERANG)

Sumber: DefendID (2022)


PROFIL SDM INDHAN

Total Karyawan Defend ID : 10.227 Karyawan

DEMOGRAFI PENDIDIKAN KARYAWAN


• Karyawan BUMN Klaster Industri Pertahanan tergabung dari 5 BUMN, yaitu PT
Len Industri (Persero), PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero),
PT Dahana (Persero) dan PT PAL Indonesia (Persero)
DEMOGRAFI SERTIFIKASI KEAHLIAN (SKILL) KARYAWAN
• 30% Karyawan BUMN Klaster Industri Pertahanan memiliki latar belakang
pendidikan setingkat Sarjana (S1) sebagai bekal mereka untuk menjadi motor
penggerak core bisnis perusahaan.
• 36% dari total karyawan BUMN Klaster Industri Pertahanan telah tersertifikasi di
bidang keahlian Design, Engineering, production, IT, Human Capital, Risk
• 56% karyawan BUMN Klaster Industri Pertahanan yang memiliki latar management, Finance, Accounting, Supply chain & Procurement
belakang pendidikan setingkat SMK (Sederajat) merupakan asset perusahaan • Peningkatan kompetensi SDM BUMN Klaster Industri Pertahanan melalui sertifikasi
(Skill Worker) untuk meningkatkan produktivitas.
dengan standar tertentu
• Selain dari internal Industri Pertahanan, SDM industri pertahanan juga terdiri
dari Personil TNI, Akademisi dan Pemerintah terkait.
ARAH PEMBANGUNAN SDM NASIONAL

Bappenas (2019)
V.U.C.A. &
PEMBANGUNAN SDM INDHAN

Menghadapi

Dengan
V.U.C.A. &
Strategi peningkatan kualitas dan kompetensi PEMBANGUNAN SDM INDHAN
resource dilakukan melalui 2 pendekatan:
program pengembangan organik dan anorganik,
yaitu melibatkan expertise dari akademisi
maupun professional

Dapat membedakan antara seorang pemimpin dan


pengikut. Orang yang memiliki visi lebih besar akan
Vision
menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bervisi lebih
kecil

Bagaimana kita paham akan perubahan dan hal-hal


Understanding yang perlu disiapkan untuk menghadapi perubahan
dengan baik dan benar

Kemampuan seseorang melihat masa depan dengan


Clarity
jelas yang tidak dilihat oleh lainnya

Bagaimana setiap individu harus cepat tanggap dalam


menghadapi perubahan, menghadapi tuntutan
Agility
konsumen, dan perkembangan baru yang tiba-tiba
muncul
Sumber: Diolah dari Paparan DefendID (2022)
UNDANG-UNDANG KEINSINYURAN
DALAM PEMBANGUNAN SDM

❑ Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran menyebutkan


bahwa Keinsinyuran adalah kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran
dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan
memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan
masyarakat dan kelestarian lingkungan.
❑ Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang Keinsinyuran
❑ Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran bertujuan untuk
meningkatkan daya saing bangsa dan negara dalam menggali dan memberikan
nilai tambah atas berbagai potensi yang dimiliki tanah air, menjawab kebutuhan
mengatasi segala kendala dan masalah dari perubahan global yang dihadapi dan
selanjutnya dapat menyumbang banyak bagi kemajuan dan kemandirian
bangsa.
PERAN PII DALAM
PEMBANGUNAN SDM

Apa itu PII?


Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur yang melaksanakan
penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia.
Visi :
a) Menjadi pendorong kemandirian bangsa
b) Sebagai agen perubahan dan pembangunan melalui pengembangan kompetensi profesi
keinsinyuran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
Misi :
Menjadikan insinyur yang berdaya saing dan memberi nilai tambah yang tinggi bagi kesejahteraan
dan kemakmuran bangsa
Tugas PII adalah :
a) melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar;
b) melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar;
c) melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
d) melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya kewajiban Insinyur;
e) melaksanakan registrasi Insinyur;
f) menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode etik Insinyur;
g) menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional; dan

Ref : UU No. 11 Tahun 2014 h) memberikan advokasi bagi Insinyur


PERAN BADAN KEJURUAN PII DALAM
PEMBANGUNAN SDM INDHAN

➢ Badan Kejuruan Teknik Militer (BK-TMIL) merupakan Unsur Pelaksana


Praktik Keinsinyuran yang berada dalam Naungan PII
➢ BK-TMIL berperan dalam :
❑ Melakukan sertifikasi profesi keinsinyuran bagi SDM indhan;
❑ Berpartisipasi dalam proses pengembangan teknologi pertahanan;
❑ Menjadi sarana pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan yang berkesinambungan dengan teknik kemiliteran.
➢ SDM industri pertahanan terdiri dari Personil TNI, Akademisi dan Praktisi
industri pertahanan.
BIDANG TUGAS KEINSINYURAN
TEKNIK MILITER

➢ Bidang tugas keinsinyuran teknik militer memilki ➢ Material yang dimaksud adalah seluruh peralatan yang
kekhususan jika dibandingan bidang tugas keinsinyuran digunakan oleh satuan militer baik secara kelompok maupun
teknik sipil, sehingga memiliki perlakuan yang berbeda juga. perorangan dalam mendukung tugas pokoknya baik digunakan
Bidang tugas keinsinyuran militer tersebut meliputi: pada masa perang maupun damai, pada operasi militer perang
▪ Perencanaan Program & Anggaran, maupun operasi militer selain perang meliputi :
▪ Pengadaan Material, ▪ Kendaraan Militer,
▪ Penerimaan Material, ▪ Peralatan Sensor/Penginderaan,
▪ Pemeriksaan Material, ▪ Persenjataan,
▪ Penerimaan Material, ▪ Pusat Komandan dan Pusat Informasi Tempur,
▪ Penyimpanan Material, ▪ Pengolahan Data,
▪ Pendistribusian Material, Penggunaan/Pengoperasian ▪ Peralatan Perang Elektronika (Pernika),
Material, ▪ Peralatan Komunikasi Militer,
▪ Pemeliharan dan Perawatan Material, ▪ Peralatan Daya Gerak/Mesin untuk Kendaraan Militer,
▪ Perbaikan Material, ▪ Teknik Munisi,
▪ Pemusnahan/Penghapusan Material, ▪ Artificial Intelligence (Robot Militer, Drone),
▪ Penelitian dan Pengembangan Material, ▪ Taktik Militer, Strategi Militer, Doktrin Militer.
▪ Teknik Bangunan Militer. ▪ Industri Pertahanan,
▪ Bangunan Militer.
PELAKSANAAN AKTIVITAS TETAP
DAN KEGIATAN RUTIN BK-TMIL

Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendukung program BK-TMIL secara konsisten, :
1. Kongres Nasional/Kongres Nasional
2. Rapat Pimpinan Nasional
3. Rapat Anggota Cabang/Wilayah Rapat/Rapat Anggota Cabang/Wilayah
4. Badan Konvensi Nasional Teknik / Konvensi Nasional BK / BKT
5. Pertemuan Nasional/Temu Nasional
6. Pelatihan Pengembangan Profesi/Diskusi & Penilaian Berkala
7. Seminar & Workshop (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah)
8. Pelatihan Kompetensi
9. Sertifikasi Profesional
RENCANA PROGRAM-
PROGRAM TEKNIK MILITER

BK-TMIL diarahkan untuk melakukan kolaborasi dengan para stakeholder terkait untuk mewujudkan program-
program sebagai berikut:

1. Pelatihan Dasar Profesi Ke-insinyuran Untuk Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Teknik Militer
2. Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pendidikan Teknik Militer
3. Sertifikasi Insinyur Profesional
4. Pelatihan Profesi Lanjutan
5. Seminar Nasional/Internasional terkait Penguatan Sistem Pertahanan Negara berbasis SDM
6. Data Base Bidang Kerja Insinyur Teknik Militer
7. Jurnal Teknik Militer
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai