Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Perlu disadari bahwa sampai pada saat lulusan SMK belum dapat di serap
langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti
hampir setiap dunia/industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih
menerapkan Pendidikan dan Penelitian bagi yang telah lulus seleksi penerimaan
karyawan rata-rata 3(tiga) bulan. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang
memiliki lulusan SMK yang peralatan-peralatan praktik cukup memadai, belum
tentu peralatan ini sesuai dengan yang ada di dunia usaha/industri.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direkrut Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan
tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi
pembelajaran yang belum konduktif untuk menghasilkan tenaga kerja yang
profesional, karena keahlianprofesional seseorang tidak semata-mata diukur oleh
penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan
penguasaan kita bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelihara di
sekolah, namun untuk kita adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus
melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kita yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian profesional
seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang
profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian industri
berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot
dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian montir diukur dari jumlah tahun
kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifkatnya seorang “welder” batal apabila
lebih dari satu tahun tidak lagi mengerjakan mengelas. Mata diklat praktik
kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap
dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan
(Simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit
diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.

1
2

Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang


berdasarkan kepada kebijakkan “Link and Match” (kesesuaian dan kesepadanan)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam model penyelenggaraan
pendidikan Sistem Ganda.

Praktik Kerja Industri adalah merupakan suatu sytem pembelajaran yang


dilakukan diluar proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan pada
perusahaan/industri atau instansi yang relevan.

Dalam perkembangan teknologi di era globalisasi sangatlah maju dan cepat,


hal ini membuat para individu untuk terus berusaha mengikuti perkembangan
teknologi yang ada,sehingga tidak dikatakan sebagai seseorang yang ketinggalan
zaman. Salah satunya yaitu pembahasan tentang Microsoft Visual Basic 6.0,
dimana dalam Visual Basic 6.0 ini dapat membuat software sederhana, didalam
Visual Basic 6.0 memberikan kemuadahan dalam perancangan dan pembuatan
program yang mudah dipahami. Untuk itu, pada tugas akhir PRAKERIN ini,
penulisan membuat pembahasan dari Visual Basic 6.0 dengan membuat aplikasi
penjualan Camera CCTV. Dengan itu penulis membuat tugas akhir PRAKERIN
dengan judul “Sistem Penjualan Camera CCTV Berbasis Microsoft Visual
Basic 6.0”.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulis memilih judul ” Sistem Penjualan Camera CCTV Berbasis


Microsoft Visual Basic 6.0” adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi tentang harga dan sepesifikasi dari setiap Camera
CCTV.
2. Supaya dapat menumbuhkan minat pembaca untuk mengetahui lebih dalam.
3. Melatih penulis dalam mengembangkan pengalaman yang didapat pada saat
peraktek kerja industri (PERAKERIN).

1.3 Manfaat penulisan

Manfaat penulis memilih judul “Sistem Penjualan Camera CCTV Berbasis


Microsoft Visual Basic 6.0” adalah sebagai berikut :
3

1. Dengan adanya judul laporan ” Sistem Penjualan Camera CCTV Berbasis


Microsoft Visual Basic 6.0” pembaca dapat mengetahui harga dan
sepesifikasi Camera CCTV.
2. Dapat menumbuhkan minat pembaca betapa pentingnya ilmu pengetahuan,
karena dari tahun-ketahun teknologi semangkin berkembang. Contohnya
adalah pada zaman dahulu pengawasan diawasi secara langsung atau diawasi
langsung dengan manusia, sekarang pengawasan tidak memerlukan
pengawasan secara langsung sudah menggunakan Camera CCTV.

1.4 Batasan Masalah

1. Penulis tidak dapat menjelaskan bagaimana cara atau langkah-langkah


pemasangan Camera CCTV.

Anda mungkin juga menyukai