ga semuanya harus masuk slide, tapi ini materi yang bakal diajarin yaa,
kalo ada yg gangerti PC Sharen <3
Saat kita dihadapi suatu kondisi, kita stop terlebih dahulu utk memikirkan apa
tindakan kita dan konsekuensi-konsekuensinya. Di semua opsi tindakan yang kita
punya, kita harus memilih tindakan dengan konsekuensi negatif terkecil sehingga
tindakan kita tidak melukai siapa pun dalam pelaksanaannya.
1. Jika Amin reaktif –> dia akan marah-marah ke si pengendara mobil dengan
menyebutkan semua isi kebun binatang yang tidak pantas disebut dan
membunyikan klakson berkali-kali sampai semua orang akan
memperhatikannya. Sedangkan si pengendara mobil yang mogok juga reaktif
sehingga menyebut semua isi binatang kembali dan juga mengajak berkelahi
Amin. Dan akhirnya terjadilah pertengkaran yang makin mengakibatkan
kemacetan sampai-sampai polisi turun tangan.
2. Jika Amin Proaktif –> dia akan stop dulu untuk meredakan emosinya. Berpikir
apa saja yang dapat ia lakukan:
○ Dia dapat memarahi si pengendara mobil
○ Dia dapat membantu si pengendara mobil menepikan mobil yang
mogok tersebut.
○ Dia dapat menelpon mobil pengangkut.
Pada saat emosi, berhenti sejenak membuat pikiran kita menjadi lebih tenang
sehingga mengambil keputusan pun menjadi lebih nyaman. Cara paling sering saya
gunakan adalah mengambil nafas dalam-dalam dan kemudian mengeluarkannya
perlahan-lahan. Kurang lebih 5 detik. Rasakan udara yang masuk di dalam dada,
kehangatan mengisi perlahan dan kemudian detak jantung kita kembali normal. Jika
masih belum, ulangi kembali beberapa kali.
Sebelum jelasin, NW tanya dulu sama anak-anak “Apa tujuan hidup kalian?”, kalo
ada yg jawab alhamdulilah, kalo gaada gapapa, lanjut dengan jelasin bahwa
Hidup itu harus punya tujuan akhir. Tujuan akhir, itu yang dinamakan VISI. Untuk
mencapai visi kita, kita perlu membuat misi-misi kecil yang dapat membantu kita
mencapai kita. kita bentuk langkah-langkah dan tujuan-tujuan kecil kita yang akan
mengarah ke tujuan akhir tersebut.
Apa yang terjadi, jika kita hidup tanpa visi? Waktu akan terbuang begitu saja. Tanpa
memikirkan tujuan akhir kita, tanpa memikirkan langkah apa yang mau kita ambil,
tak terasa hidup berlalu begitu cepat dan kita menghabiskan waktu kita hidup tanpa
arah.
Jadi, mulai buat visi dari sekarang. Kalo ga tau caranya, ini 2 formula untuk
membuat Visi.
1. Buat tujuan yang dapat dicapai dan JELAS. Visi yang kita buat harus bisa
diukur/dinilai, supaya nantinya kita tahu apakah kita sudah berhasil mencapai
visi itu/tidak.
2. Mulai membuat visi dengan membayangkan:
● Apa yang mau orang kenang dari kamu saat kamu udah ga ada?
(meninggal)
● Apa yang mau kamu tinggalkan untuk sesamamu?
● Apa yang mau kamu beri ke Tuhanmu?
Dimulai dengan main games: Membuat Kopi. Kita print cara membuat kopi, tapi kita
acak urutannya, kita suruh mereka yang ngurutin. Lalu jelaskan bahwa: kita bisa
berhasil bikin kopi, karena kita paham prioritas. Itu berarti, kita tau apa yang perlu
dikerjakan terlebih dahulu. Sama seperti games membuat kopi tadi, hidup juga harus
begitu.
Poin ketiga ini cukup berkaitan dengan poin sebelumnya, setelah kita menentukan
visi atau tujuan akhir yang ingin kita capai, kita harus bisa mencari jalan ke tujuan
akhir kita. Kita perlu menurunkan visi tersebut ke dalam rencana sehari hari kita dan
inilah yang perlu kita atur baik dalam hitungan hari, bulan ataupun tahun. Maka dari
itu, diperlukan manajemen waktu dan menentukan skala prioritas agar tujuan akhir
yang sudah kita buat di poin sebelumnya dapat tercapai.
Ada beberapa tips atau cara yang bisa kita lakukan untuk menerapkan poin ketiga
ini beberapa diantarnya adalah sebagai berikut :
Cara paling mudah untuk menerapkan poin ketiga ini adalah, sebelum tidur kita
sudah bisa memikirkan apa aja yang akan kita lakukan besok. Hal ini mungkin bisa
menjadi langkah awal untuk kita agar bisa memulai kebiasaan manajemen waktu
dan menentukan skala prioritas.
Untuk bisa menerapkan poin win - win ini, kita memerlukan beberapa karakter
sebagai berikut :
1. Integritas
Kita membutuhkan Integritas : Memegang teguh prinsip dasar kehidupan kita…
Bahwa nilai hidup yang benar, yang sejati tetap harus kita tegakkan dan kita pegang
selama menerapkan Win Win ini…
2. Maturity - Kedewasaan
Yang berikutnya diperlukan juga untuk menerapkannya adalah prinsip Maturity…
Kedewasaan. Seseorang yang dewasa adalah orang yang berani mengungkapkan
pendapatnya… yang didasari oleh nilai-nilai utama mereka… namun di sisi lain…
mereka bertanggung jawab atas segala pendapatnya dan efek pendapatnya itu
terhadap orang lain…
Perlu diingat bahwa konsep pemikiran win - win ini adalah ketika kedua belah pihak
merasa bahagia dan menang dalam definisi mereka masing - masing yaa.. artinya
tidak ada yang dirugikan dan merasa kalah.
Nah, untuk itu juga pola pikir untuk mendukung penerapan poin ini, beberapa di
antaranya adalah :
1. Bahwa Segala sesuatunya itu banyak… ada untuk semua (tidak terbatas) –
Abundance Mentality
Kenapa komunikasi empati menjadi penting untuk membangun diri kita menjadi
pribadi yang efektif?
Kita selalu berkomunikasi. Lewat tulisan, lewat perkataan, lewat gerak tubuh… kita
berkomuniakasi satu sama lainnya.
Komunikasi dengan empati adalah komunikasi di mana kita menempatkan diri kita
sebagai lawan bicara kita. Mendengarkan (benar-benar mendengarkan) lawan
bicara kita. Coba pahami dirinya.
Dengan komunikasi empati ini, kita akan mencoba mengerti lawan kita untuk
memahami kesulitan dan segala kesusahan yang diutarakannya. Dari sana kita akan
dapat menangkap apa saja yang menjadi inti permasalahan dari lawan kita.
Dengan melakukan hal ini, kita mendengarkan orang lain berbicara, bukan untuk
menjawab, tapi untuk mengerti apa yang dia rasakan.
6. Kerjasama (Christo)
Sekarang, aku mau kalian tulis di botol ini (bagiin tumbler itemnya dan spidol silver)
“Terima kasih ___(nama kalian) karena sudah ________”