Anda di halaman 1dari 1

1.

Pembagian Tugas (Segregation of Duties): Memisahkan tugas dan

PENGENDALIAN INTERN
tanggung jawab yang saling bertentangan atau berpotensi
menyebabkan kecurangan. Dengan memisahkan tugas, tidak ada satu
individu yang memiliki kendali penuh atas suatu proses atau kegiatan.
2. Kebijakan dan Prosedur: Menetapkan kebijakan dan prosedur yang jelas
dan terdokumentasi untuk memandu pelaksanaan aktivitas sektor

SEKTOR PUBLIK
publik. Kebijakan dan prosedur yang baik membantu menjaga
konsistensi, kepatuhan, dan efisiensi dalam operasi organisasi. Penerapan pengendalian intern pada organisasi sektor publik di Indonesia
3. Pengawasan (Supervision): Melibatkan pengawasan yang tepat terhadap melibatkan kebijakan, struktur organisasi, transparansi, pengawasan,
pelaksanaan tugas dan kegiatan oleh atasan atau pengawas. pelatihan, dan teknologi informasi. Kebijakan dan regulasi yang jelas
Pengawasan yang efektif dapat membantu mengidentifikasi masalah
atau ketidakpatuhan, serta memberikan umpan balik dan bimbingan
ditetapkan, struktur organisasi yang terdefinisi dengan baik memisahkan
tugas, dan transparansi ditegakkan melalui pelaporan keuangan yang
NI MADE ADELIA APRIANI MAHADEWI
kepada karyawan.
4. Evaluasi Kinerja (Performance Evaluation): Mengevaluasi kinerja individu,
akurat. Pengawasan dan audit internal dilakukan untuk memastikan
kepatuhan dan efektivitas. Pelatihan diberikan untuk meningkatkan
2257023002
unit, atau program untuk mengukur pencapaian tujuan dan standar kesadaran dan keterampilan karyawan. Teknologi informasi digunakan
kinerja yang ditetapkan. Evaluasi kinerja memberikan informasi penting untuk memperkuat pengendalian dan meningkatkan efisiensi. Dengan
tentang keberhasilan pengendalian intern dan dapat digunakan untuk penerapan ini, organisasi sektor publik di Indonesia dapat mencapai tingkat
mengidentifikasi area perbaikan. akuntabilitas yang lebih tinggi, mengurangi risiko penyalahgunaan sumber
5. Audit Internal (Internal Audit): Melibatkan tim audit internal yang daya, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada Ruang lingkup pengendalian intern sektor publik mencakup beberapa
independen untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi menyeluruh masyarakat. area penting. Keuangan dan akuntansi melibatkan memastikan
terhadap sistem pengendalian intern. Audit internal membantu keandalan dan integritas laporan keuangan, pengelolaan aset, serta
mengidentifikasi kelemahan, celah, atau risiko dalam pengendalian dan
kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan keuangan. Pengadaan
memberikan rekomendasi perbaikan.
dan pengelolaan aset berfokus pada transparansi dan efisiensi dalam
6. Pengendalian Teknologi Informasi: Menggunakan sistem teknologi
proses pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan dan

PENERAPAN
informasi yang aman dan terkendali untuk memfasilitasi pengendalian
intern. Ini meliputi penggunaan sandi, akses terbatas, pengamanan data,
perlindungan aset organisasi. Manajemen risiko melibatkan identifikasi,
pemantauan aktivitas sistem, dan perlindungan terhadap ancaman evaluasi, dan pengelolaan risiko yang dapat mempengaruhi

PENGENDALIAN INTERN
siber. pencapaian tujuan organisasi. Kepatuhan hukum dan peraturan
7. Pelatihan dan Pendidikan: Memberikan pelatihan dan pendidikan penting untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
kepada karyawan tentang pentingnya pengendalian intern, kebijakan yang berlaku, termasuk etika pemerintahan dan perlindungan data.
dan prosedur, serta tanggung jawab mereka. Pelatihan meningkatkan
kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman karyawan tentang
pengendalian intern.
DI INDONESIA Tujuan utama dari pengendalian intern sektor publik adalah
mencegah kecurangan dan penyalahgunaan, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasional, serta menjamin akuntabilitas
dan transparansi. Beberapa rekomendasi untuk memperkuat

TEKNIK PENGENDLIAN PUBLIC EXPENDITURE pengendalian intern sektor publik meliputi penguatan budaya
pengendalian, peningkatan sistem informasi, dan pelatihan dan

SEKTOR PUBLIK MANAGEMENT


kesadaran yang tepat kepada karyawan.

Dengan memahami dan menerapkan pengendalian intern yang


baik, organisasi sektor publik dapat melindungi aset mereka,
mencegah kecurangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan
memenuhi tuntutan akuntabilitas dan transparansi yang
Public Expenditure Management (PEM) merujuk pada proses diharapkan dari mereka.
pengelolaan pengeluaran publik oleh pemerintah. Ini mencakup
Proses pengendalian manajemen sektor publik melibatkan identifikasi
perencanaan, alokasi, penganggaran, pelaksanaan, dan pemantauan
tujuan, pengukuran kinerja, pembandingan dengan standar, analisis Ruang Lingkup Pengendalian Intern Sektor Publik:
pengeluaran publik. Tujuan utama PEM adalah memastikan
penyimpangan, tindakan perbaikan, dan pemantauan. Tujuan ditetapkan Keuangan dan Akuntansi: Memastikan keandalan dan
dan kinerja diukur untuk memastikan pencapaian tujuan. Perbandingan
penggunaan sumber daya publik secara efektif, efisien, transparan,
integritas laporan keuangan, pengelolaan aset, serta
dengan standar dilakukan untuk mengidentifikasi penyimpangan. Dalam dan akuntabel.
Dalam PEM, pemerintah merencanakan pengeluaran publik kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan keuangan.
kasus penyimpangan, analisis dilakukan untuk menentukan penyebab dan
berdasarkan kebijakan dan prioritas nasional. Proses alokasi dana Pengadaan dan Pengelolaan Aset: Memastikan transparansi
tindakan perbaikan yang diperlukan. Selanjutnya, proses dipantau secara
berkelanjutan untuk memastikan pengendalian yang efektif. Pengendalian dilakukan untuk mendistribusikan sumber daya ke berbagai sektor dan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa, serta
manajemen sektor publik bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, dan program yang membutuhkan, dengan mempertimbangkan pengelolaan dan perlindungan aset organisasi.
efektivitas, dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik. kebutuhan mendesak dan tujuan jangka panjang. Manajemen Risiko: Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
Setelah alokasi dana, penganggaran publik dilakukan untuk mengelola risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
menetapkan anggaran yang akan dialokasikan ke masing-masing tujuan organisasi.

PROSES PENGENDALIAN program dan kegiatan. Hal ini melibatkan penyusunan anggaran yang
realistis dan terukur, serta melibatkan partisipasi dan
Kepatuhan Hukum dan Peraturan: Memastikan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk

MANAJEMEN SEKTOR
pertanggungjawaban publik. etika pemerintahan dan perlindungan data.
Setelah anggaran ditetapkan, proses pelaksanaan dilakukan untuk

RUANG LINGKUP
mengalokasikan dan menggunakan dana sesuai dengan rencana

PUBLIK yang telah disepakati. Pelaksanaan yang efektif melibatkan


pengelolaan kontrak, pemilihan vendor yang transparan, dan
pemantauan yang ketat terhadap penggunaan dana.
PENGNDALIAN INTERN

Anda mungkin juga menyukai