Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Akidah Akhlak


B. Kegiatan Belajar : Sumber Akhlak dan Implementasinya (KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Peta Konsep (Beberapa 1. Akhlak al-Karimah
istilah dan definisi) di modul
bidang studi Menurut bahasa kata Akhlak dalam bahasa Arab merupakan
jama’ dari ‫ )قلخ‬khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, sopan santun atau tabiat. Kata tersebut
mengandung segi persesuaian dengan perkataan ‫ )قلخ‬khalqun)
berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan ‫)قالخ‬
khalik) yang berarti pencipta, demikian pula ‫ )قولخم‬makhluqun)
yang berarti yang diciptakan.

Karimah berasal dari akar kata yang serupa dengan Karomah,


dari bahasa arab ‫ مركككك‬berarti kemuliaan, keluhuran, dan
anugerah. Pengertian karimah menurut kamus besar bahasa
Indonesia memiliki arti baik, dan terpuji. Dengan demikian
pengertian Akhlak al-Karimah adalah “Kemuliaan dan
kebaikan yang dilakukan secara sadar karena dorongan jiwa
yang sudah terbiasa tanpa harus dipertimbangkan”. Akhlak al-
Karimah ini juga biasa dikenal dengan Akhlak Mahmudah.

2. Quwwah al-Ilmi

Quwwah al-Ilmi adalah kekuatan yang berasal dari akal.


Dengan akal inilah manusia dapat dengan mudah membedakan
mana yang jujur dan mana yang bohong dalam berbicara,
mana yang benar dan mana yang salah dalam mengambil
keputusan, mana yang baik dan mana yang buruk dalam
bertindak. Kekuatan inilah yang menjadi pembeda manusia
dengan binatang. Dengan akal manusia dapat mencipta dan
mengembangakan budaya sehingga terus berkembang ke arah
yang lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya. Buahnya
adalah hikmah, yakni pemahaman yang mendalam tentang
segala sesuatu sesuai dengan syariat Allah Swt.

3. Quwwah al-Ghadhab

Quwwah al-Ghadhab merupakan dorongan manusia untuk


menolak yang tidak disenangi dan mendapatkan kenikmatan
yang bersifat abstrak dan batin. Dimana ia bisa menghasilkan
sifat utama yang dapat menjadi sumber akhlak yang mulia
serta menumbuhkan kebaikan-kebaikan yakni sifat saja’ah
(keberanian) (AlGhazali, Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-
Muhlikat, 2005;936).

Dengan sifat syaja’ah manusia bisa berani berkorban apa saja


untuk meraih kebahagian dan kemuliaan batinnya. Dan bahkan
ia akan berani berkorban tidak hanya dengan apa yang
dimilikinya tetapi juga berani maju mengorbankan jiwa
raganya demi kemuliaan dan kebahagiaan yang diyakininya
benar.

4. Iman sebagai Pondasi Amal Saleh dan


Implementasinya

Quwwah al-Ghadhab merupakan dorongan manusia


untuk menolak yang tidak disenangi dan mendapatkan
kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin. Dimana ia bisa
menghasilkan sifat utama yang dapat menjadi sumber
akhlak yang mulia serta menumbuhkan kebaikan-
kebaikan yakni sifat saja’ah (keberanian) (AlGhazali,
Ihya Ulum ad-Din/Rubuu’ al-Muhlikat, 2005;936). Dengan
sifat syaja’ah manusia bisa berani berkorban apa saja
untuk meraih kebahagian dan kemuliaan batinnya. Dan
bahkan ia akan berani berkorban tidak hanya dengan
apa yang dimilikinya tetapi juga berani maju
mengorbankan jiwa raganya demi kemuliaan dan
kebahagiaan yang diyakininya benar.

Dilihat dari hubungan antara manusia sebagai makhluk dan


Allah Swt. sebagai Khalik, maka amal saleh dapat
didefinisikan dengan semua perbuatan yang dilakukan
hamba kepada Allah Swt. Sebagai bentuk pengabdiannya
yang didasari dengan iman. Didasari dengan iman
artinya disyaratkan dengan keyakinan dan pengetahuan
yang benar. Siapapun yang amalnya ingin menjadi amal
saleh, maka ia harus beriman kepada Allah Swt. Terlebih
dahulu, lalu memiliki ilmu yang cukup sebelum tawakkal. Ini
sebagai syarat supaya pelaksanaannya dapat dikerjakan
dengan benar. Kemudian ia harus ikhlas hanya karena Allah,
bersabar dan atau bersyukur dalam pelaksanaannya. Dan
terakhir rida terhadap semua keputusan Allah Swt. dengan
hasil dari ikhtiar dan amal kita.

5. Tawakkal
Menurut bahasa kata tawakkal diambil dari Bahasa
Arab ‫ )تالَ َ ُو لككك‬tawakkul) dari َ‫ك و‬
َ ‫ َل‬kata akar (wakala) yang
berarti lemah. Adapun ‫ )تالَ َ ُو لك‬tawakkul) berarti menyerahkan
atau mewakilkan. Seperti seseorang mewakilkan urusan
kepada orang lain atau menggantikannya. Artinya, dia
menyerahkan suatu perkara atau urusannya dan dia menaruh
kepercayaan kepada orang itu mengenai urusan tadi.

Secara istilah tawakal telah didefinisikan oleh ulama, antara


lain Imam al Ghazali.

Beliau menyebutkan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin pada


bab at-Tauhid wa at-Tawakkal, bahwatawakal itu adalah
hakikat tauhid yang merupakan dasar dari keimanan, dan
seluruh bagian dari keimanan tidak akan terbentuk melainkan
dengan ilmu, keadaan, dan perbuatan. Begitu Pula dengan
sikap tawakal, ia terdiri dari suatu ilmu yang merupakan dasar,
dan perbuatan yang merupakan buah (hasil), serta keadaan
yang merupakan maksud dari tawakal.

Tawakal adalah menyerahkan diri kepada Allah tatkala


menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam
kesulitan di luar batas kemampuan manusia.

2 Daftar materi bidang studi


yang sulit dipahami pada Akhlak al-Karimah : Kemuliaan dan kebaikan yang dilakukan
modul secara sadar karena dorongan jiwa yang sudah terbiasa tanpa
harus dipertimbangkan.

Quwwah al-Ilmi :
Kekuatan yang berasal dari akal.

Hikmah :
Ilmu yang bermanfaat, yakni ilmu yang dapat mempengaruhi
jiwa pemiliknya dan membimbing kehendaknya untuk
mendorong melakukan tindakan- tindakan yang dapat
membawa manfaat dan kebahagiaan dunia akhirat.

Quwwah al-Ghadhab :
Dorongan manusia untuk menolak yang tidak disenangi dan
mendapatkan kenikmatan yang bersifat abstrak dan batin.

Saja’ah :
Sifat keberanian.

Amal Saleh :
Perbuatan baik yang dilakukan seseorang karena Allah Swt.
dengan tujuan untuk mendapatkan rahmat dan rida-Nya, baik
menjalankan perintah maupun menjalankan perintah maupun
menjauhi larangan-Nya. sesuai dengan aturan-aturan ajaran
Islam.

Sabar :
Kemampuan menahan atau mengatur diri, untuk dapat tetap
taat terhadap aturan-aturan yang benar berdasarkan syariat
dalam menjalankan perintah Allah Swt., menjauhi
laranganNya dan menerima cobaan, pada waktu tertentu mulai
dari awal sampai selesai.

Syukur : Pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan


Allah yang disertai dengan kedudukan kepada-Nya dan
mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan tuntunan dan
kehendak-Nya.

Rida :
Kondisi kejiwaan atau sikap mental yang senantiasa menerima
dengan lapang dada atas segala keputusan Allah Swt. yang
terkait dengan diri seorang hamba, baik berupa karunia yang
baik berupa nikmat maupun yang buruk berupa bala’.

Tawakkal :
Hakikat tauhid yang merupakan dasar dari keimanan, dan
seluruh bagian dari keimanan tidak akan terbentuk melainkan
dengan ilmu, keadaan, dan perbuatan.
1.Tentang pengertian akhlak :

Seorang ahli Ilmu Akhlak modern, yakni Ahmad Amin dalam


bukunya Kitab al- Akhlaq, menegaskan bahwa pada dasarnya
akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan
yang tidak ada kehendaknya. Seperti bernafas, denyut jantung,
kedipan mata dan lain-lain (Ahmad Amin, Kitab al Akhlaq,
2012; 10).

Daftar materi yang sering 2.Menanggapi tentang tawakkal.


3 mengalami miskonsepsi
dalam pembelajaran Berikutnya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dalam kitabnya
Madarij as-Salikin Beliau Beliau menjelaskan bahwa tawakal
merupakan amalan dan penghambaan hati dengan
menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada Allah Swt.
semata, percaya terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya
dan rida atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan
keyakinan bahwa Allah akan memberikan segala ‘kecukupan’
bagi dirinya, dengan tetap berikhtiar semaksimal mungkin
untuk dapat memperolehnya

Anda mungkin juga menyukai