Anda di halaman 1dari 15

AKHLAK dan ETIKA

satuan acara perkuliahan ( S A P )


i. Keutamaan Akhlak dan Ilmu
ii. Problematika akhlak dalam kehidupan
iii. Metode Mauizhah dalam pembinaan akhlak
iv. Etika belajar dalam ISlam
v. Karakter Islam di tinjau dari perilaku
vi. Etika berbangsa dan bernegara dalam Islam
vii. Narkoba dalam persfentif Islam
viii.UTS
satuan acara perkuliahan ( S A P )
ix. Korupsi dalam persfektif Islam (1)
x. Korupsi dalam persfektif Islam (2)
xi. Etika Islam dalam demokrasi dan penegakan hukum
xii. Pembinaan akhlak dalam kehidupan
xiii.Pencegahan dan Penanganan kekerasan seksual
xiv. Pencegahan dan Penangan Kekerasan Seksual dalam persfektif
Islam
xv. Review
xvi. UAS
Keutamaan
Akhlak dan
Ilmu
Pengertian dan
ruang lingkup Akhlak
akhlak
Akhlak menyangkut banyak
masalah yang berhubungan Khuluq
dengan perbuatan baik,
buruk, benar dan salah dalam
tindakan seseorang yang Budi Tingkah
panutannya bersumber pada Perangai
pekerti laku/ tabiat
Al-Qur’an dan Al-Hadits (Sunnah
Rasulullah SAW.)
5
Di dalam jiwa seseorang akhlak dididik tegas mengutamakan

Khuluq
kemuliaan dan kebenaran, cinta kebajikan, gemar berbuat
baik, di latih mencintai keindahan, membenci keburukan
sehingga menjadi wataknya, maka keluarlah darinya
perbuatan-perbuatan yang indah dengan mudah tanpa
gambaran sifat batin
keterpaksaaan, inilah yang dimaksud akhlak yang baik.
manusia, gambaran bentuk Perbuatan indah yang keluar dari kekuatan jiwa tanpa
lahiriah manusia, seperti raut keterpaksaan itu disebut akhlak yang baik, seperti kemurahan
wajah, gerak anggota hati, lemah lembut, sabar, teguh, mulia, berani, adil, ihsan dan
akhlak-akhlak mulia serta kesempurnaan jiwa lainnya
badan dan seluruh tubuh, dalam
bahasa yunani pengertian khuluq Akhlak ini merupakan buah dari akidah dan
ini disamakan syariah yang benar. Secara mendasar, akhlak ini
dengan kata ethcicos kemudian erat kaitannya dengan kejadian manusia yaitu
berubah menjadi etika khaliq (pencipta) dan makhluk (yang diciptakan).
Rasulullah di utus untuk menyempurnakan akhlak
manusia yaitu untuk memperbaiki hubungan
makhluk (manusia) dengan khaliq (Allah Ta’ala) 6

dan hubungan baik antara makhluk dengan


makhluk
Rasulullah sebelum • Siddiq
bertugas • Jujur. Sikap jujur adalah sikap yang berpihak

menyempurnakan Pertama • kepada kebenaran dimana nabi tidak melakukan kebohongan.

akhlak, beliau sendiri • Amanah


sudah berakhlak • Sikap ini lebih kepada tanggung jawab menunaikan kewajiban.

sempurna
Melaksanakan janji, menunaikan komitmen dan bertanggung jawab
Kedua atas tugas yang dipikul

• Tabligh
Firman Allah SWT dalam Surah Al-Qalam • .Sikap ini fokus kepada penyampaian seruan yang haq, menyampikan
[68]:4 dakwah yang benar. Dalam hal informasi, tidak dibenarkan menutupi
Ketiga informasi yang sahih

Wa innaka la'alā khuluqin 'aẓīm

Keempat, fathonah. Ini menyangkut sikap yang cerdas dan


Artinya: “Dan sesungguhnya engkau kepahaman terhadap sesuatu. Kondisi dan situasi. Nabi
(Muhammad) benar-benar berbudi
berpenampilan cerdas dalam bertingkah laku
pekerti yang agung”
7
Perbuatan itu harus konstan, yaitu dilakukan berulang kali

Hakikat atau kontinu dalam bentuk yang sama, sehingga dapat


menjadi kebiasaan (habit forming). Misalnya seseorang yang

akhlak memberikan sumbangan harta hanya sekali-kali karena


dorongan keinginan sekonyong-konyong saja, maka orang

menurut al- itu tidak dikatakan dermawan selama sifat demikian itu
belum meresap dalam jiwa.

Ghazali Perbuatan yang konstan itu harus tumbuh dengan mudah

harus
sebagai wujud refleksi dari jiwanya tanpa pertimbangan dan
pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan-tekanan atau

mencakup
paksaanpaksaan dari orang lain, atau pengaruh-pengaruh
atau rayuan dan sebagainya. Misalnya orang yang
memberikan harta benda karena tekanan moril dan

dua syarat pertimbangan maka belum juga termasuk kelompok orang


bersifat demawan. Dermawan sebagai sifat dan sikap yang
melekat dalam pribadi yang didapat karena didikan atau 8
memang naluri.
Akhlak Akhlak
Mulia Tercela

alakhlaq al-mahmudah/al- al-akhlaq almadzmumah/al-


karimah) qabihah

Ruang
lingkup Akhlak mulia harus
diterapkan dalam kehdupan
akhlak tercela harusdijauhi
jangan sampai dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari

akhlak
sehari-hari

9
Akhlak
akhlak Terhadap
Islam Khaliq (Allah
dibagi SWT)
menjadi
Akhlak
dua terhadap
bagian, makhluk
yaitu (Ciptaan Allah) 10
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT alAhzab/33: 21

Sumber-sumber
ajaran akhlak Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang
kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā

Sumber ajaran akhlak ialah al-


Qur’an dan hadits. Tingkah laku “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
Nabi Muhammad teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
SAW merupakan teladan bagi
umat manusia. dan Dia banyak menyebut Allah”.

11
• berlaku untuk ilmu-ilmu yang
harus ada di kalangan umat

Keutamaan Fardu Islam sebagaimana juga


dimiliki dan dikuasai golongan
kafir, seperti ilmu kedokteran,

Ilmu Kifayah perindustrian, ilmu falaq, ilmu


eksata, dan lain-lain

Salah satu ciri yang membedakan


Islam dengan yang lainnya adalah
penekanannya terhadap ilmu (sains).
Al-Qur’an dan Al-Sunnah mengajak • berlaku untuk ilmu yang tidak
kaum muslimin untuk mencari dan boleh ditinggalkan oleh setiap
mendapatkan ilmu dan kearifan,
serta menempatkan orang-orang
Fardu muslim dan muslimah dalam
segala situasi dan kondisi,
seperti ilmu mengenal Allah
yang berpengatahuan pada derajat
yang tinggi
Ain SWT dengan segala sifat-Nya,
ilmu tentang tatacara
beribadah, dan sebagainya
12
Merupakan sedekah yang paling utama

Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti

Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT

Diberikan pahala seperti pahala orang yang


berjihad di jalan Allah WT

KEUTAMAAN
ORANG YANG
Lebih utama dari seorang ahli ibadah

MENUNTUT Meperoleh kebahagiaan dunia ahirat

ILMU 13
Lebih utama dari salat seribu rakaat
HADITS
TENTANG • Rosulullah Saw. Telah bersabda : Menuntut ilmu adalah
wajib bagi setiap muslim dan orang yang meletakkan ilmu
KEWAJIBAN kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan untuk

MENUNTUT menerimanya dan orang yang menertawakan ilmu agama)


seperti orang yang mengalungi beberapa babi dengan
ILMU beberapa permata, dan emas. (H.R. Ibnu Majah)
14
Terima kasih sampai jumpa lagi

15

Anda mungkin juga menyukai