2. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual/beli saham, berupa selisih
antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham,
kredit.
b. Kerugian
1. Capital loss, yaitu kerugian dari hasil jual/beli saham berupa selisih
antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham,
2. Karakteristik saham
dilunasi,
proporsi sahamnya,
3. Jenis-jenis Saham
1) Saham atas tunjuk, yaitu dimana pada saham tidak tertulis nama
investor lainnya,
prosedur tertentu,
b. Berdasarkan karakteristiknya
pencalonan pengurus.
c. Kinerja saham
4. Harga Saham
Harga saham adalah nilai bukti penyertaan modal pada perseroan terbatas
yang telah listed di bursa efek, dimana saham tersebut telah beredar (outstanding
securities). Harga saham dapat juga didefenisikan sebagai harga yang dibentuk
dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh
(closing price) yaitu harga yang diminta oleh penjual atau harga perdagangan
badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas yang
tersebut. Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Harga saham perusahaan
Halim, 2005:31). Dalam hal penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang
dipergunakan. Pertama, bila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik saham,
maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi). Oleh karena itu,
kondisi seperti ini pada masa yang akan datang kemungkinan besar akan terjadi
koreksi pasar. Kedua, apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya
maka harga saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan.
pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka saham tersebut dikatakan
undervalued (harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham sebaiknya
tetap dimiliki, karena besar kemungkinan dimasa yang akan datang akan terjadi
Harga saham pada dasarnya menunjukkan nilai dari suatu perusahaan yang
mengalami fluktuasi naik dan turun yang terbentuk dari permintaan dan
Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari
yang berasal dari eksternal perusahaan antara lain tingkat suku bunga, inflasi, nilai
Nilai nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
b. Nilai Dasar
Pada dasarnya, harga dasar saham ditentukan dari harga perdana saham,
yaitu harga saham pada saat pertama kali diterbitkan. Harga dasar dipergunakan
dalam perhitungan indeks harga saham. Untuk saham baru, harga dasar
c. Nilai Pasar
Nilai pasar saham menunjukkan harga jual beli saham yang sedang terjadi
pada pasar sekunder. Harga ini pada dasarnya terbentuk oleh permintaan dan
penawaran di pasar modal. Jika bursa sudah tutup, maka nilai pasar saham yang
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan penawaran
dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada
umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih
besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka harga saham cenderung
menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per
b. Tingkat Bunga
obligasi, apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya
untuk ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham.
penurunan.
biaya, semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan.
laba ditahan. Sebagai salah satu factor yang mempengaruhi harga saham,
deviden yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga
saham naik.
Selain itu pada jangka pendek pergerakan harga saham tidak dapat ditebak
secara pasti. Namun, apa yang berlaku dibursa saham adalah murni hukum
suatu saham, nilai pasar saham semakin meningkat. Sebaliknya, semakin banyak
orang yang ingin menjual (melepas) suatu saham, nilai pasar akan cenderung
menurun.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi harga saham adalah kinerja
meluncurkan produk baru yang dinilai pasar memiliki peluang pasar yang baik,
perusahaan akan merger dengan perusahaan lain, dan jika pasar menyambut baik
rencana tersebut, maka harga saham perusahaan tersebut akan meningkat. Harga
saham juga akan mengalami penurunan jika situasi keamanan sedang tidak stabil.
modal, pada umumnya para investor menggunakan berbagai macam analisis untuk
pasar saham dan yang sering melakukan jual beli saham. Analisis
mengetahui apakah harga suatu saham yang ditawarkan di Bursa Efek terlalu
mahal (over valued) atau terlalu murah (undervalued). Jika harga saham dinilai
terlalu mahal, maka investor disarankan untuk menghindari investasi pada saham
tersebut. Jika investor telah memiliki saham yang overvalued maka secara teoritis,
antara lain :
Metode ini digunakan untuk menentukan nilai intrinsik saham dengan cara
menghitung besar perkiraan return yang akan diperoleh atas suatu saham.
Metode PER dihitung dengan membandingkan harga saham terhadap laba per
yang diinvestasikan. Semakin tinggi PER suatu saham, berarti semakin lama
waktu pengembalian investasi pada saham tersebut. Oleh karena itu, investor
public tidak akan membagikan seluruh laba yang diperoleh pada periode
kebijakan bahwa sebagian laba akan masuk sebagai tambahan modal (laba
masing investor serta adanya unsur tingkat bunga yang berlaku umum.
harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi rasio PBV,
rasio ini, maka investor dapat mengetahui sudah berapa kali harga pasar
saham dihargai lebih dari nilai bukunya. Dengan demikian, investor akan
sudah relatif mahal atau ternyata masih murah. Jika suatu saham berkinerja
baik ternyata masih memiliki PBV yang rendah dibandingkan rata-rata PBV
naik. Rasio PBV ini lebih efektif jika digunakan untuk membandingkan
saham-saham pada sektor ekonomi yang sama, karena kewajaran rasio PBV
B. Laba
1. Pengertian Laba
masa depan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk
tambahan sumber daya (IAI 2007). Bagi pemilik saham dan atau investor, laba
pembagian dividen. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja
usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba
berikutnya.
transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari
transaksi kejadian lainnya yang memengaruhi entitas selama satu periode tertentu
Laba adalah hal yang mendasar dan penting dalam laporan keuangan da
laporan keuangan adalah sebagai berikut: “laba dari operasi berlanjut ditambah
atau dikurangi dengan operasi yang dihentikan dan dikurangi dengan kerugian
a.) pemikiran klasik yang berpedoman pada postulat unit of measure dan
atau Conventional Accounting sebagaimna yang kita anut saat ini, yang
b.) pemikiran neo klasik yang mengubah postulat unit of measure dengan
c.) pemikiran radikal: yang memilih harga sekarang (current value) sebagai
dasar penilaian bukan Historical Cost lagi, dimana konsep ini dikenal
3. Elemen-elemen Laba
Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban
atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama
b. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva
lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang
dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu
entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang
2. Jenis-jenis Laba
a. Laba kotor
penjualan barang dan jasa tidak dapat menutupi beban yang langsung
terkait dengan barang dan jasa tersebut atau harga pokok penjualan, maka
b. Laba operasi
Menurut Stice, Stice, dan Skousen (2004: 243) “laba operasi mengukur
perusahaan dan didapat dari laba kotor dikurangi beban operasi”. Laba
aktivitas operasinya.
Laba sebelum pajak menurut Wild, Subramanyam, dan Hasley (2005, 25)
penghasilan”.
d. Laba bersih
kesejahteraan antara individual. Versi laba seperti ini dikenal sebagai laba
kenyataannya, nilai laba masa lalu didasarkan pada biaya historis dan nilai
menjalankan perusahaan.
mempengaruhi harga saham adalah jumlah laba yang didapat perusahaan. Dalam
hal ini penulis memasukkan laba bersih operasi sebagai faktor yang
Laba Rugi) tersebut terlihat bahwa kondisi perusahaan sedang baik, maka tidak
terhadap harga saham sampai pada batasan dimana laba bersih dapat memberikan
informasi mengenai kondisi perusahaan kepada investor. Oleh sebab itu, laba
bersih menjadi alat ukur yang digunakan oleh para investor untuk memperkirakan
Rugi) merupakan salah satu sumber informasi yang membantu investor untuk
tertarik akan laba bersih karena hal ini menggambarkan jumlah laba yang dapat
ditafsirkan dimasa yang akan datang. Para calon pemegang saham tertarik dengan
laba besih yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan
suatu perusahaan. Semakin tinggi profit yang diterima oleh investor akan
memberikan tingkat pengembalian investasi yang cukup baik. Hal ini akan
menjadi motivasi bagi investor untuk mau melakukan investasi yang lebih besar
Harga saham yang semakin tinggi akan menarik perhatian investor, investor
akan berfikir bahwa perusahaan tersebut baik, maka tidak menutup kemungkinan
uraian diatas terlihat bahwa ada kaitannya antara laba bersih dengan harga saham
suatu perusahaan.
D. Kerangka Konseptual
terhadap harga saham. Jika pengujian laba bersih tersebut mempunyai pengaruh
Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat gambaran kaitan antara laba bersih
terhadap harga saham. Adapun kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Keterangan:
sampai pada batasan dimana laba bersih dapat memberikan informasi mengenai
kondisi perusahaan kepada investor. Harga saham yang semakin tinggi akan
menarik perhatian investor, investor akan berfikir bahwa perusahaan tersebut baik,
pada perusahaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih berpengaruh
D. Hipotesis
penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: tidak ada pengaruh antara laba bersih terhadap harga saham