A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MA Roudlotul Muta’allimin meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang
ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan KD terlampir). Sedangkan mata
pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI dan
KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. (KI dan KD
Terlampir).
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MA Roudlotul Muta’allimin Selain itu,
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
Alokasi Waktu
Mata
Perpekan
Pelajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
17
Alokasi Waktu
Mata
Perpekan
Pelajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Mulok
a. Ke NU-an 1 1 1
b. Nahwu shorof 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan
18
lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
1. Dengan mengacu pada substansi yang ada MA Roudlotul Muta’allimin Simbar
memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan
wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan tata bahasa arab sesuai
kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global.
2. Muatan lokal yang dikembangkan di MA Roudlotul Muta’allimin Simbar adalah
pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan berkomunikasi dengan bahasa
arab yang benar dalam menyongsong tantangan global meliputi :
A. Kelas X, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalam dan unsur- 1.1menjelaskan pengertian kalam menurut
ahli ilmu nahwu
unsurnya
1.2menjelaskan pembagian kalam
1.3Menganalisis tanda-tanda kalimah isim,
fi’il, dan huruf
19
kepada kalimah isim dan fi’il
3.Memahami tashrif kalimah 3.1Menjelaskan pengertian tashrif kalimah
3.2Menjelaskan nama kata-kata dalam
tashrif kalimah
B. Kelas X, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4.Memahami tanda-tanda I’rab 4.1 Menjelaskan tanda-tanda I’rab rafa’ dan
yang ditempatinya
4.2 Menjelaskan tanda-tanda I’rab nashab
dan yang ditempatinya
4.3 Menjelaskan tanda-tanda I’rab khafadh
dan yang ditempatinya
4.4 Menjelaskan tanda-tanda I’rab jazem
dan yang ditempatinya
5.Memahami kalimah mu’rab 5.1 Menjelaskan pengertian kalimah
mu’rab
5.2 Menjelaskan macam-macam kalimah
mu’rab
5.3 Menjelaskan kalimah yang dii’rab
dengan harakat
5.4 Menjelaskan kalimah yang dii’rabi
dengan huruf
20
3.3 Menjelaskan pengertian ketentuan
naibul fa’il
3.4 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
mubtada’ dan khabar
3.5 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
taabi’ lil marfu’ (na’at, athaf, taukid,badal)
4.Memahami amil yang masuk kepada 4.1 Menjelaskan macam-macam amil yang
mubtada’ an khabar masuk kepada mubtada’ dan khabar
4.2 Menjelaskan saudara-saudara كانdan
pengamalannya
4.3 Menjelaskan saudara-saudara انdan
pengamalannaya
4.4 Menjelaskan saudara-saudara ظنdan
pengamalannaya
21
karena sebagai taabi’ lil makhfudh ( na’at,
athaf, taukid, dan badal )
3.Memahami isim mashdar, isim fa’il, isim 3.1 Menjelaskan pengertian dan cara
maf’ul, isim zaman dan makan membentuk isim mashdar
3.2 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim fa’il
3.3 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim maf’ul
3.4 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim zaman dan isim makan
22
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
KE- NU-AN
A. Kelas X, Semester 1
1. Menjelaskan proses penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia
2. Menjelaskan strategi dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia
3. Mendiskusikan paham keagamaan yang berkembang di Indonesia
4. Mengaplikasikan paham Ahlussunnah wal jamaah pada era global
B. Kelas X, Semester 2
1. Menjelaskan pengertian Ahlussunnah wal jamaah
2. Mengidentifikasikan pemikiran para tokoh Ahlussunnah wal jamaah
3. Mendiskripsikan ruang lingkup ajaran Aswaja
4. Mengkomunikasikan gagasan tentang upaya pelestarian dan pengembangan
ajaran Ahlussunnah wal Jamaah
23
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan pengertian, isi, dan kandungan khittah NU
2. Mendiskusikan penerapan khittah NU dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengamalkan dan menyebar luaskan khittah NU
24
3. Pengaturan Beban Belajar
a. Di MA Roudlotul Muta’allimin beban belajar menggunakan sistem Paket. Khusus
untuk kelas X, XI dan XII, paket tesebut adalah sebagaimana tabel berikut:
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 10 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata
pelajaran yang bersangkutan.
1) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
2) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
a) Kelas X : 51 jam pelajaran;
b) Kelas XI : 51 jam pelajaran; dan
c) Kelas XII : 51 jam pelajaran
4. Peminatan
Mengacu permendikbud nomor 37 tahun 2018 sebagai pengganti dari permendikbud
nomor 24 tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada
kurikulum 2013 pada pendidikan SMU/MA , maka Madrasah aliyah Roudlotul
Muta’allimin Simbar menerapkan peminatan pada peserta didik sesuai dengan bakat dan
minatnya
25
c. Lintas Minat
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Lintas Minat
1) Pengolahan nilai rapor, dan SHUN: Untuk peminatan MIPA yang diutamakan
adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IPS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa
Indonesia. Akan tetapi untuk tahun pelajaran 2020/2021 ini MA Roudlotul
Muta’allimin hanya ada satu jurusan yaitu MIPA karena tidak ada peminat
jurusan IPS seperti tahun-tahun pelajaran sebelumnya
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
3) Penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui Tess IQ dan tes tulis
penempatan.
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas
minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh
orang tua.
5. Ketuntasan Belajar
Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3751 Tahun 2018 adalah tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data atau informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Dengan sistem penilaian yang baik, diharapkan
akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik.
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama MA Roudlotul
Muta’allimin juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum tuntas.
26
a. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan
praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran pada MA Roudlotul Muta’allimin untuk menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam
bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(D). Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi materi
dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan oleh guru
MA Roudlotul Muta’allimin dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta
didik dan ketentuan yang berlaku. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan MA
Roudlotul Muta’allimin adalah 73 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 70
27
Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data
empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan
dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi
pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil
tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada MA Roudlotul Muta’allimin adalah
(1) Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata pelajaran, (3) Menetapkan
KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, MA Roudlotul Muta’allimin menggunakan
skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagaimana pada table
berikut.
28
Berikut tabel Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) Mata pelajaran di MA Roudlotul
Muta’allimin Simbar Tahun pelajaran 2022/2023
29
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada
data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan
atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta
memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah
satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak
yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru
dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau
perkembangan kemampuan siswa.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel
30
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan
untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta
didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran
remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum 2013
adalah :
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik
untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun
waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan,
dan masa studi satuan pendidikan.
31
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat
atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
5) Memetakan mutu satuan pendidikan.
c. Ruang Lingkup Penilaian
1) Penilaian Proses
MA Roudlotul Muta’allimin menekankan kepada guru untuk melakukan penilaian
proses. Bagaimana guru menilai semua peserta didik dalam proses pembelajaran
berlangsung, proses keaktivan dalam pembelajaran, proses dalam mencari
penyelesaian masalah dan semua poses yang berkaitan dengan pembelajaran
sehingga guru tidak hanya menilai dari hasil pekerjaan peserta didik saja
2) Penilaian Hasil Belajar
MA Roudlotul Muta’allimin menyampaikan laporan hasil belajar peserta
didik sebagai berikut:
a) Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b) Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) diberikan kepada peserta didik.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku
peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian
pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga
32
berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian
dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1
dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan
KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki dampak
instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant
effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak terdapat KD pada KI-1 dan
KI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran selain Pendidikan
Agam a dan Budi Pekerti dan PPKn tidak dibelajarkan secara langsung dan
memiliki dampak pengiring dari pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-
4.
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema
berikut.
Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester
33
a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga
yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat baik
(positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku
kurang baik (negatif) digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat
dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata pelajaran,
guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku
peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu
terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan jurnal
semua guru yang dibahas dalam rapat dewan guru, wali kelas membuat
predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
selama periode satu semester.
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk
semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan
jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam rapat
dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi
sikap setiap peserta didik di kelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak
terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan
melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana
dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya
34
yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu
dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik
atau sesuai dengan norma yang diharapkan.
Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Nama Satuan Pendidikan : MA Roudlotul Muta’allimin
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi
dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara
lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan
untuk menilai diri sendiri;
35
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian; dan
4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.
36
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang
nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.
2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat
pada gambar berikut.
37
Gambar 3.2. Skema Penilaian Pengetahuan
Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan,
Tes tertulis isian, dan uraian
Penilaian
Kuis dan tanya jawab
Pengetahuan Tes lisan
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara
lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4
mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.
38
Penilaian Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang
Portofolio
Keterampilan memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan
peserta didik
Teknik lain
7. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh madrasah dengan mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir
semester 2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada
semester 2.
Tidak ada Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
(KKM),
Mengikuti ujian semester ganjil dan genap
Persentase ketidak hadiran peserta didik tidak lebih dari 10 %
Tidak memiliki catatan pelanggaran berat
39
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
9. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari madrasah apabila yang bersangkutan
memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai berikut :
Memiliki nilai rapor kelas X, XI, XII
Mengikuti semua ujian UMBK, UMBNBK
Mengikuti ujian praktik dan penugasan
Memiliki nilai minimal untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan KKM
Madrasah
Memiliki kehadiran lebih dari 90 %
Tidak mempunyai catatan pelanggaran berat
2. Olah raga
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
a) Mengembangkan bakat peserta didik di bidang olah raga.
b) Membiasakan pola hidup sehat jasmani dan rohani.
41
c) Mengembangkan bakat peserta didik dalam bidang olahraga
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X, XI dan XII
Kegiatan ini dilakasanakan setiap hari kamis mulai pukul 14.30 wib samapai pukul
16.30 wib
3. Komputer (TIK)
Dengan adanya ekstrakurikuler ini madrasah mengharapkan peserta didik dapat
mengoperasikan dan menguasai program komputer dengan baik. Sasaran kegiatan ini
untuk kelas X dan XI . kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa pukul 14.30 wib
sampai pukul 16.00 wib
4. Jurnalistik
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajarkan dan melatih siswa untuk belajar menulis
dengan baik sehingga mereka bisa menyalurkan ide – ide mereka melalui tulisan di
majalah dan surat kabar. Sasaran kegiatan ini adalah kelas X, XI dan XII. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari senin mulai pukul 14.30 wib sampai pukul 16.00 wib
42
bertakwa kepada Allah dengan melaksakan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah,
membaca Al quran setiap hari sebelum jam pelajaran pertama dimulai, mengadakan
ceramah agama anti radikal setiap hari sabtu. Seluruh pihak yang terkait di MA
Roudlotul Muta’allimin juga berkomitmen untuk saling menjaga kerukunan umat di
lingkungan madrasah, sopan santun dan toleransi dengan warga lingkungan madrasah
yang beragama lain dengan berpegang teguh kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar negara 1945
c. Implementasi Pendidikan Anti Korupsi
MA Roudlotul Muta’allimin menerapkan pendidikan anti korupsi di madrasah karena
korupsi merupakan bentuk ketidakjujuran dan penyimpangan yang merugikan, akibat
dari kebutuhan dan keserakahan. Pendidikan anti korupsi di MA Roudlotul
Muta’allimin dimulai dari adanya pengetahuan untuk peserta didik dengan melalui
berbagai kegiatan seperti dialog, seminar, dan kegiatan aktif sebagai keteladanan
semua pihak dengan melaksanakan belanja barang kebutuhan peserta didik dengan
mengambil dan membayar sendiri barang belanjanya dengan di jaga 2 siswa tiap kelas
yang ditugaskan setiap hari pada jam istirahat
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
MA Roudlotul Muta’allimin menerapkan pendidikan anti narkoba dengan mengikuti
dan mengadakan seminar anti narkoba dan aktif bekerja sama dengan polsek terdekat
dalam menjalankan pendidikan anti narkoba. Pendidkan ini sebagai upaya preventif
atau pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba di dunia pendidikan khususnya di
MA Roudlotul Muta’allimin. Para peserta didik di MA Roudlotul Muta’allimin juga
aktif dalam membaca buku di perpustakaan tentang pendidikan anti narkoba yang
diterbitkan oleh Badan narkotika nasional (BNN)
43
nonformal.
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk
memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan
keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan
kecakapan hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan
masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah,
kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan
terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat
dipertanggung jawabkan.
45
14. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi infromasi dan komunikasi, ekologi, danlain-lain yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan di MA Roudlotul Muta’allimin yang merupakan bentuk implementasi
dari pendidikan ini adalah melalui pembelajaran pembiasaan yakni bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Proses pembelajaran
pembiasaan dilaksanakan di lingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa inggris
dan bahasa Arab sebagai komunikasi secara bertahap.
Adapun tahapan penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai pengantar
dalam proses pembelajaran adalah (1) tahun pertama, 25% Bahasa Inggris dan Bahasa
Arab, 75 Bahasa Indonesia; (2) tahun kedua, 30% Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 70 %
Bahasa Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 50% Bahasa
Indonesia
46