Anda di halaman 1dari 30

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
Struktur kurikulum MA Roudlotul Muta’allimin meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang
ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab sesuai dengan KMA nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI dan KD terlampir). Sedangkan mata
pelajaran umum sesuai dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI dan
KD Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah. (KI dan KD
Terlampir).

B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik pada MA Roudlotul Muta’allimin Selain itu,
materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.

1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu

Tabel 3.1 Struktur Kurikulum Peminatan MIPA

Alokasi Waktu
Mata
Perpekan
Pelajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
a. Al Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2

17
Alokasi Waktu
Mata
Perpekan
Pelajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 4 2 2
5. Matematika 4 4 4
6. Sejarah Indonesia 2 2 2
7. Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1. Seni Budaya 2 2 2
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 2 2 2
3. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4. Mulok
a. Ke NU-an 1 1 1
b. Nahwu shorof 1 1 1
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Peminatan akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4

Mata pelajaran pilihan


Mata pelajaran pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau informatika
1 Bahasa & sastra Inggris (LM) 2 3 3
2 Ekonomi 2
Jumlah 51 51 51

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak
sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan

18
lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal
1. Dengan mengacu pada substansi yang ada MA Roudlotul Muta’allimin Simbar
memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan
wawasan dan keterampilan yang utuh terhadap penguasaan tata bahasa arab sesuai
kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global.
2. Muatan lokal yang dikembangkan di MA Roudlotul Muta’allimin Simbar adalah
pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan berkomunikasi dengan bahasa
arab yang benar dalam menyongsong tantangan global meliputi :

No Kelas Muatan Lokal

1 Kelas X 1 MIPA Nahwu shorof, Aswaja


2 Kelas X 2 MIPA Nahwu shorof, Aswaja
3 Kelas XI 1 MIPA Nahwu shorof, Aswaja
4 Kelas XI 2 MIPA Nahwu shorof, Aswaja
5 Kelas XII 1 MIPA Nahwu shorof, Aswaja
6 Kelas XII 2 MIPA Nahwu shorof, Aswaja

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR


NAHWU DAN SHOROF

A. Kelas X, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami kalam dan unsur- 1.1menjelaskan pengertian kalam menurut
ahli ilmu nahwu
unsurnya
1.2menjelaskan pembagian kalam
1.3Menganalisis tanda-tanda kalimah isim,
fi’il, dan huruf

2.Memahami I’rab 2.1Menjelaskan pengertian I’rab


2.2Menjelaskan macam-macam I’rab
2.3Menjelaskan I’rab yang dapat masuk

19
kepada kalimah isim dan fi’il
3.Memahami tashrif kalimah 3.1Menjelaskan pengertian tashrif kalimah
3.2Menjelaskan nama kata-kata dalam
tashrif kalimah

B. Kelas X, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4.Memahami tanda-tanda I’rab 4.1 Menjelaskan tanda-tanda I’rab rafa’ dan
yang ditempatinya
4.2 Menjelaskan tanda-tanda I’rab nashab
dan yang ditempatinya
4.3 Menjelaskan tanda-tanda I’rab khafadh
dan yang ditempatinya
4.4 Menjelaskan tanda-tanda I’rab jazem
dan yang ditempatinya
5.Memahami kalimah mu’rab 5.1 Menjelaskan pengertian kalimah
mu’rab
5.2 Menjelaskan macam-macam kalimah
mu’rab
5.3 Menjelaskan kalimah yang dii’rab
dengan harakat
5.4 Menjelaskan kalimah yang dii’rabi
dengan huruf

C. Kelas XI, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.Memahami fi’il 1.1 Menjelaskan macam-macam fi’il
(madhi, mudhori’ dan amar)
1.2 Menjelaskan I’rab fi’il
1.3 Menjelaskan huruf-huruf yang
menashobkan fi’il mudori’
1.4 Menjelaskan huruf-huruf yang
menjazemkan fi’il mudori’
2.Memahami pembagian fi’il kepada 2.1 Menjelaskan pengertian fi’il shahih
shahih dan mu’tall 2.2 Menjelaskan pengertian fi’il mu’tall
2.3 Menjelaskan pembagian fi’il shohih
2.4 Menjelaskan pembagian fi’il mu’tall

D. Kelas XI, Semester 2


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3.Memahami isim-isim yang dibaca rafa’ 3.1 Menjelaskan macam-macam isim yang
dibaca rafa’
3.2 Menjelaskan pengertian dan ketentual
fa’il

20
3.3 Menjelaskan pengertian ketentuan
naibul fa’il
3.4 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
mubtada’ dan khabar
3.5 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
taabi’ lil marfu’ (na’at, athaf, taukid,badal)
4.Memahami amil yang masuk kepada 4.1 Menjelaskan macam-macam amil yang
mubtada’ an khabar masuk kepada mubtada’ dan khabar
4.2 Menjelaskan saudara-saudara ‫ كان‬dan
pengamalannya
4.3 Menjelaskan saudara-saudara ‫ ان‬dan
pengamalannaya
4.4 Menjelaskan saudara-saudara ‫ ظن‬dan
pengamalannaya

E. Kelas XII, Semester 1


STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1.Memahami isim-isim yang dibaca nashab 1.1 Menjelaskan macam-macam isim yang
dibaca nashab
1.2 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
maf’ul bih
1.3 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
mashdar
1.4 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
zharaf
1.5 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
hal
1.6 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
tamyiz
1.7 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
mustastnaa
1.8 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
munadaa
1.9 Menjelaskan pengertian dan ketentuan
taabi’ lil manshub (na’at, athaf, taukid,dan
badal )

F. Kelas XII, Semester 2


2.Memahami isim-isim yang dibaca 2.1 Menjelaskan macam-macam isim yang
khafadh dibaca khafadz
2.2 Menjelaskan isim yang dibaca khafadz
karena kemasukan huruf khafadz
2.3 Menjelaskan isim yang dibaca khafadz
karena idhafah
2.4 Menjelaskan isim yang dibaca khafadz

21
karena sebagai taabi’ lil makhfudh ( na’at,
athaf, taukid, dan badal )
3.Memahami isim mashdar, isim fa’il, isim 3.1 Menjelaskan pengertian dan cara
maf’ul, isim zaman dan makan membentuk isim mashdar
3.2 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim fa’il
3.3 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim maf’ul
3.4 Menjelaskan pengertian dan cara
membentuk isim zaman dan isim makan

22
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
KE- NU-AN

A. Kelas X, Semester 1
1. Menjelaskan proses penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia
2. Menjelaskan strategi dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia
3. Mendiskusikan paham keagamaan yang berkembang di Indonesia
4. Mengaplikasikan paham Ahlussunnah wal jamaah pada era global

B. Kelas X, Semester 2
1. Menjelaskan pengertian Ahlussunnah wal jamaah
2. Mengidentifikasikan pemikiran para tokoh Ahlussunnah wal jamaah
3. Mendiskripsikan ruang lingkup ajaran Aswaja
4. Mengkomunikasikan gagasan tentang upaya pelestarian dan pengembangan
ajaran Ahlussunnah wal Jamaah

C. Kelas XI, Semester 1


Standar kompetensi : Memahami konsep ijtihad dan taqlid
Kompetensi dasar :
1. Menjelaskan fungsi ijtihad sebagai istinbath hukum Islam
2. Menjelaskan peranan taqlid sebagai cara pengamalan ajaran Islam
3. Mendiskusikan cara istimbath hukum dalam NU
4. Mendiskusikan cara bertaqlid yang benar

D. Kelas XI, Semester 2


Standar Kompetensi : Memahami peranan badan otonom NU
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan macam-macam badan otonom NU
2. Mendeskripsikan tugas dan fungsi badan otonom NU
3. Mendiskusikan pentingnya pembentukan badan otonom NU

E. Kelas XII, Semester 1


Standar Kompetensi : Memahami khittah NU

23
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan pengertian, isi, dan kandungan khittah NU
2. Mendiskusikan penerapan khittah NU dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengamalkan dan menyebar luaskan khittah NU

F. Kelas XII, Semester 2


Standar Kompetensi : Memahami visi perjuangan NU
Kompetensi Dasar :
1. Menjelaskan visi perjuangan NU di bidang agama, polotik, social,
kemasyarakatan dan pendidikan
2. Mendiskusikan visi perjuangan NU dalam berbagai bidang
3. Mengamalkan dan menyebarluaskan visi perjuangan melalui berbagai media

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi


yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan daerah.

24
3. Pengaturan Beban Belajar
a. Di MA Roudlotul Muta’allimin beban belajar menggunakan sistem Paket. Khusus
untuk kelas X, XI dan XII, paket tesebut adalah sebagaimana tabel berikut:
b. Alokasi waktu untuk Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT) maksimal 10 % dari waktu kegiatan tatap muka per minggu mata
pelajaran yang bersangkutan.
1) Alokasi waktu untuk tatap muka setiap jam pelajaran 45 menit.
2) Jumlah jam pelajaran perminggu adalah sebagai berikut:
a) Kelas X : 51 jam pelajaran;
b) Kelas XI : 51 jam pelajaran; dan
c) Kelas XII : 51 jam pelajaran

4. Peminatan
Mengacu permendikbud nomor 37 tahun 2018 sebagai pengganti dari permendikbud
nomor 24 tahun 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada
kurikulum 2013 pada pendidikan SMU/MA , maka Madrasah aliyah Roudlotul
Muta’allimin Simbar menerapkan peminatan pada peserta didik sesuai dengan bakat dan
minatnya

a. Waktu Peminatan dan Lintas Minat untuk Kelas X


1) Pemetaan dan pendataan peminatan dan lintas minat dilaksanakan pada saat
pendaftaran peserta didik baru melalui penelusuran minat, bakat, dan potensi
peserta didik, dengan memperhatikan nilai raport SMP/MTs semester 1 -5 ,
niali tes penempatan dan SKHUN.
2) Jumlah Peserta Didik untuk setiap rombongan belajar minimal 18 orang dan
maksimal 32 orang;
3) Pelaksanaan peminatan dan lintas minat mulai di semester 1.
b. Jumlah Rombel masing-masing peminatan
Berdasarkan hasil analisis pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana-prasarana yang
tersedia di MA Roudlotul Muta’allimin, ditentukan peminatan yang dilaksanakan
adalah Peminatan mata pelajaran Matematika dengan jumlah masing-masing
rombongan belajar yaitu 6 rombongan belajar untuk MIPA

25
c. Lintas Minat
Lintas minat disediakan dengan cara masing-masing peserta didik memilih 2 mata
pelajaran yang ditawarkan melalui angket yang dibagikan pada saat mendaftar.
d. Penentuan Lintas Minat
1) Pengolahan nilai rapor, dan SHUN: Untuk peminatan MIPA yang diutamakan
adalah nilai mata pelajarana Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia, dan untuk
peminatan IPS diutamakan nilai mata pelajaran Matematika, IPS, dan Bahasa
Indonesia. Akan tetapi untuk tahun pelajaran 2020/2021 ini MA Roudlotul
Muta’allimin hanya ada satu jurusan yaitu MIPA karena tidak ada peminat
jurusan IPS seperti tahun-tahun pelajaran sebelumnya
2) Pertimbangan minat melalui angket peserta didik yang disetujui oleh orang tua
3) Penelusuran minat, bakat, dan potensi peserta didik melalui Tess IQ dan tes tulis
penempatan.
4) Bagi peserta didik yang “ragu”, atau tidak memilih baik peminatan ataupun lintas
minat, maka dilakukan wawancara dengan guru BP/BK dan hasilnya disetujui oleh
orang tua.

5. Ketuntasan Belajar
Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3751 Tahun 2018 adalah tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data atau informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Dengan sistem penilaian yang baik, diharapkan
akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yang baik.
Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya kompetensi dasar pada diri peserta
didik. Untuk mengetahui ketercapaian Kompetensi Dasar (KD), guru merumuskan
sejumlah indikator sebagai acuan penilaian. Pada saat yang sama MA Roudlotul
Muta’allimin juga menentukan ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk memutuskan seorang peserta didik sudah tuntas atau belum tuntas.

26
a. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi secara teori dan
praktik dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan
penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar pada KD yang merupakan tingkat
penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di
atasnya. Sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas
ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun atau pada suatu tingkat satuan
pendidikan.
Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik
menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun adalah keberhasilan peserta didik
pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat
satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh
mata pelajaran pada MA Roudlotul Muta’allimin untuk menentukan kelulusan peserta
didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam
bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik (A), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang
(D). Ketuntasan belajar untuk sikap ditetapkan dengan predikat minimal Baik (B).
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam
bentuk angka dengan rentang nilai 0 (nol) -100 (seratus). Penentuan substansi materi
dan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan belajar ditentukan oleh guru
MA Roudlotul Muta’allimin dengan mengacu pada perkembangan kompetensi peserta
didik dan ketentuan yang berlaku. Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan MA
Roudlotul Muta’allimin adalah 73 dan ketuntasan kompetensi keterampilan adalah 70

b. Kriteria Ketuntasan Minimal


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan oleh MA Roudlotul Muta’allimin
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan. KKM dirumuskan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu
kompleksitas materi/kompetensi, intake (kualitas peserta didik), serta daya dukung
satuan pendidikan.

27
Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas KD
dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data
empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/kompetensi, semakin
menantang guru untuk meningkatkan kompetensinya.
Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru, kesesuaian
latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru,
rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan
dana, dan kebijakan madrasah. Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi
pula nilainya.
Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat diidentifikasi
antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang pendidikan sebelumnya, hasil
tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi
aspek intake, semakin tinggi pula nilainya.
Secara teknis prosedur penentuan KKM pada MA Roudlotul Muta’allimin adalah
(1) Menetapkan KKM per KD, (2) Menetapkan KKM mata pelajaran, (3) Menetapkan
KKM tingkatan kelas pada satuan pendidikan.
Untuk menentukan KKM per KD, MA Roudlotul Muta’allimin menggunakan
skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran sebagaimana pada table
berikut.

Tabel 3.4 Skala Penilaian Penentuan KKM


Kriteria dan Skala Penilaian
Aspek yang dianalisis
(dalam Rentang 0-100)
Tinggi Sedang Rendah
Kompleksitas
< 60 61 - 80 81 - 100
Rendah Sedang Tinggi
Daya Dukung 81 - 100 61 - 80 < 60
Rendah Sedang Tinggi
Intake 81 - 100 61 - 80 < 60

28
Berikut tabel Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) Mata pelajaran di MA Roudlotul
Muta’allimin Simbar Tahun pelajaran 2022/2023

NO MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII Sikap


1 Alquran Hadist 70 73 75 B
2 Aqidah Akhlak 73 75 77 B
3 Fikih 70 73 75 B
4 SKI 70 73 75 B
5 PKN 73 75 77 B
6 Bahasa Indonesia 73 75 77 B
7 Bahasa Arab 70 73 75 B
8 Matematika 73 75 77 B
9 Sejarah Indonesia 70 73 75 B
10 Bahasa Inggris 70 73 75 B
11 Seni Budaya 70 73 75 B
12 Prakarya 70 73 75 B
13 Penjaskes 70 73 75 B
Peminatan 70 73 75 B
14 Matematika 70 73 75 B
15 Sejarah Indonesia 70 73 75 B
16 Biologi 70 73 75 B
17 Fisika 70 73 75 B
18 Kimia 70 73 75 B
Lintas Minat
23 Bahasa & Sastra Inggris 70 73 75 B
Mulok 70 73 75 B
24 Nahwu Shorof 70 73 75 B
25 Aswaja 70 73 75 B

6. Penilaian Hasil Belajar


Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3751 Tahun 2018 adalah tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar pada Madrasah Aliyah Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan data atau informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik

a. Prinsip Penilaian Hasil Belajar


Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh guru pada saat
melaksanakan penilaian adalah:

29
1) Sahih
Penilaian yang dilakukan haruslah sahih, maksudnya penilaian didasarkan pada
data yang memang mencerminkan kemampuan yang ingin diukur.
2) Objektif
Penilaian yang objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi oleh subjektivitas penilai (guru).
3) Adil
Penilaian yang adil maksudnya adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan
atau merugikan siswa hanya karena mereka (bisa jadi) berkebutuhan khusus serta
memiliki perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender.
4) Terpadu
Penilaian dikatakan memenuhi prinsip terpadu apabila guru yang merupakan salah
satu komponen tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5) Terbuka
Penilaian harus memenuhi prinsip keterbukaan di mana kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan yang digunakan dapat diketahui oleh semua pihak
yang berkepentingan.
6) Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan oleh guru
dan mesti mencakup segala aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai. Dengan demikian akan dapat memantau
perkembangan kemampuan siswa.
7) Sistematis
Penilaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan dilakukan secara bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
8) Beracuan kriteria
Penilaian dikatakan beracuan kriteria apabila penilaian yang dilakukan didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
9) Akuntabel

30
Penilaian yang akuntabel adalah penilaian yang proses dan hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.
10) Edukatif
Penilaian disebut memenuhi prinsip edukatif apabila penilaian tersebut dilakukan
untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan siswa.
b. Tujuan Penilaian
Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau
kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik meliputi:
1) Formatif (Penilaian Harian) yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta
didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian
selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai dengan prinsip
Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan mau. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan pembelajaran
remedial dan perbaikan RPP serta proses pembelajaran yang dikembangkan guru
untuk pertemuan berikutnya; dan
2) Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Penilaian Akhir Tahun) yaitu
menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir suatu semester, satu
tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di satuan pendidikan. Hasil dari
penentuan keberhasilan ini digunakan untuk menentukan nilai rapor, kenaikan
kelas dan keberhasilan belajar satuan pendidikan seorang peserta didik.
Sedangkan tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kurikulum 2013
adalah :
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik
untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remedial dan program pengayaan.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam kurun
waktu tertentu, yaitu harian, tengah semesteran, satu semesteran, satu tahunan,
dan masa studi satuan pendidikan.

31
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan
kompetensi bagi mereka yang diidentifikasi sebagai peserta didik yang lambat
atau cepat dalam belajar dan pencapaian hasil belajar.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan semester berikutnya.
5) Memetakan mutu satuan pendidikan.
c. Ruang Lingkup Penilaian
1) Penilaian Proses
MA Roudlotul Muta’allimin menekankan kepada guru untuk melakukan penilaian
proses. Bagaimana guru menilai semua peserta didik dalam proses pembelajaran
berlangsung, proses keaktivan dalam pembelajaran, proses dalam mencari
penyelesaian masalah dan semua poses yang berkaitan dengan pembelajaran
sehingga guru tidak hanya menilai dari hasil pekerjaan peserta didik saja
2) Penilaian Hasil Belajar
MA Roudlotul Muta’allimin menyampaikan laporan hasil belajar peserta
didik sebagai berikut:
a) Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian
harian berikutnya dilaksanakan.
b) Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) diberikan kepada peserta didik.
c) Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d) Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar
kepada peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian Kompetensi Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku
peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian
pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga

32
berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian
dan membina perilaku serta budi pekerti peserta didik.
Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1
dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan
KD pada KI-4. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dibelajarkan secara langsung (direct
teaching) maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki dampak
instruksional (instructional effect) dan memiliki dampak pengiring (nurturant
effect). Sedangkan untuk mata pelajaran lain, tidak terdapat KD pada KI-1 dan
KI-2. Dengan demikian aspek sikap untuk mata pelajaran selain Pendidikan
Agam a dan Budi Pekerti dan PPKn tidak dibelajarkan secara langsung dan
memiliki dampak pengiring dari pembelajaran KD pada KI-3 dan KD pada KI-
4.
Penilaian sikap dilakukan oleh semua guru mata pelajaran, guru BK, dan
wali kelas, serta warga sekolah. Teknik penilaian sikap dijelaskan pada skema
berikut.
Gambar 3.1. Skema Penilaian Sikap
Dilaksanakan selama
Observasi oleh proses pembelajaran
guru MP dan di luar
selama 1 pembelajaran
Utama semester

Dilaksanakan di luar jam


pembelajaran baik secara
Observasi oleh
langsung maupun
guru BK dan Wali
Penilaian berdasarkan
kelas selama 1
informasi/laporan yang
Sikap semester
valid

Penilaian diri Dilaksanakan sekurang


Penunjang dan Penilaian -kurangnya 1 kali dalam
antarteman satu semester

Berikut penjelasan Gambar 3.1

33
a) Observasi
Observasi dalam penilaian sikap peserta didik merupakan teknik
yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya berperilaku baik sehingga
yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang
baik (negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal-hal sangat baik
(positif) digunakan untuk menguatkan perilaku positif, sedangkan perilaku
kurang baik (negatif) digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat
dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata pelajaran,
guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku
peserta didik yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu
terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan jurnal
semua guru yang dibahas dalam rapat dewan guru, wali kelas membuat
predikat dan deskripsi penilaian sikap peserta didik selama satu semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
penilaian sikap dengan teknik observasi:
1) Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas
selama periode satu semester.
2) Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh peserta didik
yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk
semua peserta didik yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan
jurnal oleh wali kelas digunakan untuk satu kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
3) Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK dibahas dalam rapat
dewan guru dan selanjutnya wali kelas membuat predikat dan deskripsi
sikap setiap peserta didik di kelasnya.
4) Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak
terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan
melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana
dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya

34
yang ditanamkan dalam semester itu, jika butir-butir sikap tersebut
muncul/ditunjukkan oleh peserta didik melalui perilakunya.
5) Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada
kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau
kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6) Perilaku peserta didik selain sangat baik atau kurang baik tidak perlu
dicatat dan dianggap peserta didik tersebut menunjukkan perilaku baik
atau sesuai dengan norma yang diharapkan.

Tabel 3.6 Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Nama Satuan Pendidikan : MA Roudlotul Muta’allimin
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia

Kejadian/ Butir Pos/


No. Waktu Nama Tindak Lanjut
Perilaku Sikap Neg
1 3/8/2022 Adi Meninggalkan Tanggung - Dipanggil untuk
laboratorium jawab membersihkan
tanpa meja dan alat
membersihkan bahan yang sudah
meja dan alat dipakai.
bahan yang Dilakukan
sudah dipakai. pembinaan.

b) Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku.
Selain itu penilaian diri juga dapat digunakan untuk membentuk sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran. Hasil penilaian diri peserta didik
dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaian diri dapat memberi
dampak positif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik, antara
lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri, karena diberi kepercayaan
untuk menilai diri sendiri;

35
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena
ketika melakukan penilaian harus melakukan introspeksi terhadap
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena dituntut untuk jujur dan objektif dalam
melakukan penilaian; dan
4) membentuk sikap terhadap mata pelajaran/pengetahuan.

Contoh Lembar Penilaian Diri menggunakan daftar cek (checklist)


pada waktu kegiatan kelompok
Nama : Siti Fathonah
Kelas/Semester : X/ Ganjil
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda  pada kolom yang
sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.

Tabel 3.7 Contoh Penilaian Diri


No Pernyataan Ya Tidak
Selama kegiatan kelompok, saya:
1 Mengusulkan ide kepada kelompok
2 Sibuk mengerjakan tugas saya sendiri
3 Tidak berani bertanya karena malu ditertawakan
4 Menertawakan pendapat teman
5 Aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan
6 Melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun
tidak sesuai dengan pendapat saya
c) Penilaian antar teman
Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta didik
saling menilai perilaku temannya. Penilaian antarteman dapat mendorong:
(a) objektifitas peserta didik, (b) empati, (c) mengapresiasi
keragaman/perbedaan, dan (d) refleksi diri.
Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai
berikut.
1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.

36
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang
nyata atau sebenarnya dan dapat diukur.

Contoh Lembar Penilaian Antar teman


Nama Teman : 1. intan
2. shofi
Nama Penilai : Wanda ayu
Kelas/Semester : X/ Ganjil

Tabel 3.8 Contoh Penilaian Antar Teman


No Pernyataan/Indikator Pengamatan Teman 1 Teman 2
1 Teman saya mengajukan pertanyaan dengan
sopan
2 Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai
pembagian tugas dalam kelompok
3 Teman saya mengemukakan ide untuk
menyelesaikan masalah
4 Teman saya memaksa kelompok untuk
menerima usulnya
5 Teman saya menyela pembicaraan teman
kelompok
6 Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan
teman lain
7 Teman saya menertawakan pendapat teman
yang aneh
8 Teman saya melaksanakan kesepakatan
kelompok meskipun tidak sesuai dengan
pendapatnya

2) Penilaian Pengetahuan
Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan
karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat
pada gambar berikut.

37
Gambar 3.2. Skema Penilaian Pengetahuan
Benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan,
Tes tertulis isian, dan uraian

Penilaian
Kuis dan tanya jawab
Pengetahuan Tes lisan

Tugas yang dilakukan secara individu atau


Penugasan
kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah,
baik secara formal maupun informal

Pengolahan Nilai Pengetahuan Tanpa Pembobotan


Tabel 3.4 Pengolahan nilai pengetahuan
Hasil Penilaian Harian Penilaian Rerata
No. Nama KD Akhir (dibulatkan)
1 2 3 4 ...
Semester
3.1
3.2
1 Ani 3.3
3.4
3.5
Nilai Rapor

3) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara
lain penilaian praktik/kinerja, proyek, portofolio, atau produk. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4
mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.3 Skema Penilaian Keterampilan


Unjuk Penilaian yang dilakukan dengan cara
Kerja/Kinerja/ mengamati kegiatan peserta didik dalam
Praktik
melakukan sesuatu.
Kegiatan penyelidikan yang mencakup
Proyek perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil
proyek dalam kurun waktu tertentu.

38
Penilaian Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang
Portofolio
Keterampilan memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan
peserta didik
Teknik lain

Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran


adalah dengan cara merata-ratakan dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu
semester. Selanjutnya, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka bulat pada skala 0 – 100 dan predikat, serta dilengkapi
deskripsi singkat capaian kompetensi.

Tabel 3.10 Pengolahan Nilai Keterampilan


Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio
(dibulatkan)
4.1
4.2
4.3
4.4
Nilai Rapor

7. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh madrasah dengan mengacu kepada ketentuan-
ketentuan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.
a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau pada akhir
semester 2.
b. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan pada
semester 2.
 Tidak ada Mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar minimal
(KKM),
 Mengikuti ujian semester ganjil dan genap
 Persentase ketidak hadiran peserta didik tidak lebih dari 10 %
 Tidak memiliki catatan pelanggaran berat

8. Pelaporan Hasil Belajar


MA Roudlotul Muta’allimin menyampaikan laporan hasil belajar peserta didik
sebagai berikut:
a. Hasil Penilaian Harian kepada peserta didik, paling lambat sebelum penilaian harian
berikutnya dilaksanakan.

39
b. Hasil PTS (Penilaian Tengah Semester) di berikan kepada peserta didik.
c. Penilaian Akhir Semester (PAS) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.
d. Penilaian Akhir Tahun (PAT) berupa buku Laporan Capaian Hasil belajar kepada
peserta didik melalui orang tua/wali peserta didik.

9. Kelulusan
Peserta didik dinyatakan lulus dari madrasah apabila yang bersangkutan
memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai berikut :
 Memiliki nilai rapor kelas X, XI, XII
 Mengikuti semua ujian UMBK, UMBNBK
 Mengikuti ujian praktik dan penugasan
 Memiliki nilai minimal untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan KKM
Madrasah
 Memiliki kehadiran lebih dari 90 %
 Tidak mempunyai catatan pelanggaran berat

10. Ketentuan Mutasi Siswa


MA menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip
manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang obyektif dan transparan
antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2) Memiliki Buku Laporan Hasil belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari
sekolah/Madrasah asal
3) Memilki Ijazah MTs/SMP.
4) Memiliki surat pindah dari madrasah/sekolah asal yang diketahui oleh
Kementerian Agama/Dinas Pendidikan.
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah/Madrasah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di MA Roudlotul Muta’allimin
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.
40
11. Ekstra Kurikuler
MA Roudlotul Muta’allimin menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
suplemen dari usaha pengembangan potensi, bakat, minat dan karakter peserta didik.
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran intrakurikuler. MA
Roudlotul Muta’allimin menyediakan dua jenis kegiatan ekstra kurikuler yaitu ekstra
kurikuler wajib dan pilihan.
e. Ekstra Kurikuler Wajib
MA Roudlotul Muta’allimin menyelenggarakan ekstra kurikuler wajib Pramuka bagi
seluruh peserta didik mulai dari kelas X sampai kelas XII. Ini bertujuan untuk
membentuk watak, akhlak, dan budi pekerti yang luhur. Pendidikan ini merupakan
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
perkembangan masyarakat. MA Roudlotul Muta’allimin menyelenggarakan ekstra
kepramuakaan setiap hari Jum’at jam 13.30 wib sampai jam 16.00 wib
f. Ekstra Kurikuler Pilihan
MA Roudlotul Muta’allimin menyelenggarakan berbagai ekstra pilihan yang mana
semua peserta didik boleh memilih jenis ekra kurikuler yang disukai yang sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk mengembangkan potensi dan skill yang dimiliki.
Yang meliputi :

1. Seni Baca Al-Qur’an


Tujuan dari diadakannya seni baca Al-Qur’an adalah :
a) Menghargai dan menghormati kitab sucinya.
b) Menumbuhkembangkan sifat cinta terhadap agama khusuanya pada kitab Suci Al-
Qur’an.
c) Melestarikan budaya islami.
Kegiatan ini diadakan setiap hari sabtu jam 14.30 wib sampai jam 16.00 wib
yang dilatih oleh tenaga dari luar madrasah
Sasaran kegiatan ini adalah kelas X, XI, dan XII

2. Olah raga
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
a) Mengembangkan bakat peserta didik di bidang olah raga.
b) Membiasakan pola hidup sehat jasmani dan rohani.

41
c) Mengembangkan bakat peserta didik dalam bidang olahraga
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas X, XI dan XII
Kegiatan ini dilakasanakan setiap hari kamis mulai pukul 14.30 wib samapai pukul
16.30 wib

3. Komputer (TIK)
Dengan adanya ekstrakurikuler ini madrasah mengharapkan peserta didik dapat
mengoperasikan dan menguasai program komputer dengan baik. Sasaran kegiatan ini
untuk kelas X dan XI . kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa pukul 14.30 wib
sampai pukul 16.00 wib

4. Jurnalistik
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengajarkan dan melatih siswa untuk belajar menulis
dengan baik sehingga mereka bisa menyalurkan ide – ide mereka melalui tulisan di
majalah dan surat kabar. Sasaran kegiatan ini adalah kelas X, XI dan XII. Kegiatan ini
dilaksanakan setiap hari senin mulai pukul 14.30 wib sampai pukul 16.00 wib

12. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter


a. Prinsip-Prinsip Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter
1) Setiap guru mata pelajaran wajib menanamkan nilai penguatan pendidikan karakter
kepada peserta didik.
2) Penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik bersifat
hidden curriculum dalam bentuk pembiasaan, pembudayaan dan pemberdayaan
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Implementasi penanaman nilai penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik
di atas tidak harus tertuang dalam administrasi pembelajaran guru (RPP), namun
guru wajib mengkondisikan suasana kelas dan melakukan pembiasaan serta
menyampaikan pesan-pesan moral kepada peserta didik.
b. Implementasi Moderasi Beragama
MA Roudlotul Muta’allimin menerapkan implementasi moderasi beragama untuk
peserta didik di madrasah dengan melaksanakan pendidikan penguatan agama
berbangsa dan bernegara dengan pendidikan agama yang anti radikal. MA Roudlotul
Muta’allimin mengajarakan dan mendidik serta memberi contoh peserta didik untuk

42
bertakwa kepada Allah dengan melaksakan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah,
membaca Al quran setiap hari sebelum jam pelajaran pertama dimulai, mengadakan
ceramah agama anti radikal setiap hari sabtu. Seluruh pihak yang terkait di MA
Roudlotul Muta’allimin juga berkomitmen untuk saling menjaga kerukunan umat di
lingkungan madrasah, sopan santun dan toleransi dengan warga lingkungan madrasah
yang beragama lain dengan berpegang teguh kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar negara 1945
c. Implementasi Pendidikan Anti Korupsi
MA Roudlotul Muta’allimin menerapkan pendidikan anti korupsi di madrasah karena
korupsi merupakan bentuk ketidakjujuran dan penyimpangan yang merugikan, akibat
dari kebutuhan dan keserakahan. Pendidikan anti korupsi di MA Roudlotul
Muta’allimin dimulai dari adanya pengetahuan untuk peserta didik dengan melalui
berbagai kegiatan seperti dialog, seminar, dan kegiatan aktif sebagai keteladanan
semua pihak dengan melaksanakan belanja barang kebutuhan peserta didik dengan
mengambil dan membayar sendiri barang belanjanya dengan di jaga 2 siswa tiap kelas
yang ditugaskan setiap hari pada jam istirahat
d. Implementasi Pendidikan Anti Narkoba
MA Roudlotul Muta’allimin menerapkan pendidikan anti narkoba dengan mengikuti
dan mengadakan seminar anti narkoba dan aktif bekerja sama dengan polsek terdekat
dalam menjalankan pendidikan anti narkoba. Pendidkan ini sebagai upaya preventif
atau pencegahan dalam penyalahgunaan narkoba di dunia pendidikan khususnya di
MA Roudlotul Muta’allimin. Para peserta didik di MA Roudlotul Muta’allimin juga
aktif dalam membaca buku di perpustakaan tentang pendidikan anti narkoba yang
diterbitkan oleh Badan narkotika nasional (BNN)

13. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum untuk MA Roudlotul Muta’allimin memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan akademik, dan atau
kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral
dari pendidikan semua mata pelajaran dan atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan atau

43
nonformal.
Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk
memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik memperoleh bekal ketarampilan dan
keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan
kecakapan hidup dirancang dengan mengakomodasi berbagai kepentingan dan kebutuhan
masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah,
kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan
terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat
dipertanggung jawabkan.

a. Dalam Mata Pelajaran Matematika


Dari daftar kecakapan hidup di atas guru Matematika dapat merancang RPP
dengan memasukkan aspek kecakapan hidup personal (tanggung jawab dan berpikir
kritis) dengan menyisipkan pertanyaan-pertanyaan kritis dan profokatif pada soal-soal
dan bahan ajar matematika yang dikembangkan. Kecakapan hidup sosial (bekerja
sama dan keterbukaan terhadap kritis) diintegrasikan dengan cara memilih metode
pembelajaran diskusi atau metode kooperatif dalam kegiatan pembelajarannya.
Dengan diskusi diharapkan kemampuan bekerjasamanya berkembang. Dalam proses
diskusi diharapkan kemauan menerima kritik juga dilatihkan sehingga siswa lebih
terlatih dalam menerima sebuah kritik.

b. Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/Bahasa Inggris/Bahasa Arab


Pembentukan aspek kecakapan personal seperti tanggung jawab, kemandirian,
kepercayaan diri diintegrasikan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia/ Bahasa
Inggris/ Bahasa Arab dengan cara memilih bahan bacaan dan contoh-contoh teks yang
menggambarkan pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Mata pelajaran bahasa cukup fleksibel untuk memilih topik-topik teks/ cerita/ drama
yang berguna untuk membentuk kemandirian, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.
Selain itu, kepercayaan diri juga dapat dibentuk melalui pemilihan kegiatan
pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk presentasi di depan teman-
temannya (berpidato di depan teman, berwawancara, bermain peran, dan sebagainya).
Kecakapan bekerjasama dan menghargai orang lain, juga dapat diintegrasikan
dengan memilih kegiatan pembelajaran berupa diskusi kelompok, diskusi berpasangan
44
atau JIGSAW untuk membelajarkan keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan
mendengar.

c. Dalam Mata Pelajaran Sains


Keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan dengan memilih model
pembelajaran yang bersifat investigasi/ penyelidikan terhadap fenomena-fenomena di
sekitar yang terkait dengan kompetensi dasar. Tanggung jawab diintegrasikan dengan
memilih materi- materi berkaitan dengan tanggung jawab terhadap keselamatan diri
sendiri maupun keselamatan orang lain. Misalnya, pada waktu membelajarkan KD Zat
Aditif guru memilih peristiwa-peristiwa menakutkan yang berkaitan dengan dampak
zat-zat kimia pada makanan atau obat-obatan terhadap jiwa manusia, peristiwa yang
menggambarkan dampak penggunaan zat kimia terhadap lingkungan, peristiwa-
peristiwa dampak rokok/ narkoba terhadap remaja. Dengan pemilihan materi-materi
yang kontekstual tersebut diharapkan secara tidak langsung menyadarkan siswa untuk
memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan dirinya dan orang lain. Keterampilan
bekerja sama dan kemampuan berpikir logis diintegrasikan guru pada kegiatan
pembelajaran yang berupa tugas melakukan percobaan secara berkelompok.

d. Dalam Mata Pelajaran IPS


Kemampuan personal untuk dapat berempati dan menghargai orang lain dapat
diintegrasikan dengan pemilihan metode pembelajaran bermain peran atau langsung
mengamati/ berwawancara dengan orang-orang yang berkaitan dengan pembahasan
pada kompetensi dasar. Misalnya, pada pembahasan ekonomi yang bermoral siswa
dapat ditugasi untuk mewawancarai penjual sayur, tukang sol sepatu, pengemis, dan
sebagainya. Tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain juga dapat
dintegrasikan dengan cara memilih metode pembelajaran simulasi untuk
menyelamatkan diri dari berbagai bencana yang sering terjadi di daerahnya. Misalnya,
guru IPS di Jogya dan Bengkulu memperdalam materi tentang gempa dan memilih
berbagai metode simulasi untuk menyelamatkan diri dari gempa; guru IPS di Aceh,
Banyuwangi, NTT memperdalam materi tentang tsunami dan menggunakan metode
simulasi mempraktikkan cara menyelamatkan diri dari bencana tsunami.

45
14. Pendidikan Berbasis Kompetensi Karakteristik Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi infromasi dan komunikasi, ekologi, danlain-lain yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.
Kegiatan di MA Roudlotul Muta’allimin yang merupakan bentuk implementasi
dari pendidikan ini adalah melalui pembelajaran pembiasaan yakni bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional, bahasa Inggris dan bahasa Arab. Proses pembelajaran
pembiasaan dilaksanakan di lingkungan madrasah dengan menggunakan bahasa inggris
dan bahasa Arab sebagai komunikasi secara bertahap.
Adapun tahapan penggunaan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab sebagai pengantar
dalam proses pembelajaran adalah (1) tahun pertama, 25% Bahasa Inggris dan Bahasa
Arab, 75 Bahasa Indonesia; (2) tahun kedua, 30% Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 70 %
Bahasa Indonesia; (3) tahun Ketiga 50, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab, 50% Bahasa
Indonesia

15. Implementasi Heutagogy learning 4.0


Implementasi Heutagogy learning di MA Roudlotul Muta’allimin adalah (1)
pembelajaran berbasis internet ( baik bahan, metode maupun tugas tugas), (2) Penilaian
secara digital/online baik PH, PTS, PAS, PAT, UAMBN-BK, dan Asesmen Kompetensi
Minimum, (3) Sistem informasi manajemen (SIM) madrasah berbasis digital, finger print,
dan WA Call center, (4) Semua informasi tentang madrasah bisa di akses melalui webiste
dan media sosial.

46

Anda mungkin juga menyukai