Anda di halaman 1dari 2

INFLUENZA

Nomor Dokumen :
Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
dr.
UPT. PUSKESMAS
KONUT

1. Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan Influenza di puskesmas Konut


Tujuan
2. Menegakkan diagnosis common cold.
Kebijakan Berlaku untuk semua pasien.
Influeza adalah infeksi akut saluran nafas (disingkat secara salah : ISPA) yang biasanya
terjadi secara epidemi, dengan gejala hidung yang lebih menonjol.
Penyebab : Virus (Rhinovirus, coronavirus, virus influensa A&B, parainfluensa,
adenovirus, enterovius, biasanya penyakit ini sembuh sendiri dalam 3 – 5 hari.
Gambaran klinis
2.1. Gejala sistemik khas berupa gejala infeksi virus akut yaitu :demam, sakit
kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nafsu makan hilang.
2.2. Gejala lokal yaitu berupa rasa menggelitik sampai nyeri tenggorok, kadang
batuk kering atau berdahak, hidung tersumbat, bersin, dan ingus encer.
Pemeriksaan :
2.3. Tenggorok tampak hiperemia
2.4. Rongga hidung : konka sembab dan hiperemi
Teori
2.5. Sekret dapat bersifat serous, seromukus, atau mukopurulen, bila ada infeksi
sekunder.
Penatalaksanaan :
2.6. Istirahat dan banyak minum.
2.7. Paracetamol : 3x500 mg sehari. Dosis anak: 10 mg/kg/bb/kali untuk
menghilangkan nyeri dan demam.
2.8. Dekongestan : Efedrin : 3 x 10 mg (dosis anak : 0,5 mg/kg.bb/kali), atau
antihistamin CTM bila terdapat udem dan sekret yang berlebihan.
2.9. Dekstrometorpan 3 x 10 – 15 mg hanya diberikan kalau batuk kering sangat
mengganggu. Pada batuk berdahak dapat diberikan ekspektoran atau
mukolitik Gliseril Guayakolat (GG) atau OBH (Obat Batuk Hitam).
Antibiotik hanya diberikan bila terjadi infeksi sekunder

Prosedur Petugas : Dokter, Perawat


Peralatan :
- Timbangan badan
- Termometer
- Tensimeter
- Stetoskop
- Timer hitung respirasi/ jam tangan.
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Ruang Obat

Anda mungkin juga menyukai