Film dan musik dapat dijadikan sebagai media komunikasi, karena dalam film dan musik terjadi
pertukaran pikiran, ide, gagasan dari pembuat kepada penikmat musik atau film tersebut. Para
pembuat film dan musik menyampaikan isi pemikirannya dari sudut pandangnya dalam bentuk
visual dan suara sehingga para penonton dapat menerima pesan yang terkandung di dalamnya.
Dalam film dan musik terjadi proses komunikasi antara pembuat dengan penonton melalui
simbol-simbol tertentu, seperti gambar, gerakan, suara, ataupun lirik lagu. Pesan yang
disampaikan sutradara atau pengarang musik pun beragam, bisa berupa kritik sosial, curahan
hati, kisah cinta dan lain sebagainya. Lebih lanjut, komunikasi dalam film dan musik masuk ke
dalam komunikasi massa. Menurut Karlinah, dkk dalam bukunya Komunikasi Massa (1999:13)
mengatakan bahwa komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi
berkelanjutan di mana pesan dikirim dari sumber yang dilembagakan kepada khalayak yang
besar melalui sarana mekanis seperti radio, televisi, dan surat kabar. Komunikasi massa pada
hakikatnya adalah komunikasi yang menggunakan sebuah media. Media yang dimaksud di sini
adalah alat yang digunakan untuk meneruskan pesan dari pengirim ke penerima atau penghubung
antara sumber dan penerima yang dapat dilihat, dibaca, dan didengarkan oleh siapa saja, media
juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Media elektronik
adalah media massa yang menggunakan alat elektronik terkini, sehingga media elektronik dapat
menarik banyak perhatian seseorang ketika mendengar atau menyaksikannya. Sejak awal, media
elektronik bersifat demokratis, yaitu tidak digunakan hanya untuk kelompok tertentu, tetapi
untuk masyarakat umum secara keseluruhan. Media massa yang merupakan media elektronik
adalah radio, televisi, film, musik dan internet. Adapun film dan musik sebagai media
komunikasi masa berperan dalam beberapa hal, di antaranya:
Musik sebagai media komunikasi massa berperan untuk memberikan informasi dan
mempersuasi
Dalam hal ini penyanyi sebagai komunikator memberikan pesan kepada pendengarnya secara
searah. Maksudnya adalah seorang komunikator atau penyanyi memberikan sebuah pesan
kepada masyarakat yang berbeda, kemudian pesan yang disampaikan kepada komunikan harus
memerlukan banyak pihak yang terlibat di dalamnya. artinya adalah seorang penyanyi harus
melibatkan banyak orang untuk menyampaikan lagunya, baik dalam bentuk rekaman ataupun
dalam bentuk video. Selain itu, pihak manajemen juga akan terlibat jika terjadi sebuah komplain
terhadap penyanyi. Lebih lanjut, musik sebagai media komunikasi secara umum digunakan
untuk memberikan sebuah informasi seputar masalah sosial, pendidikan dan sebagai sarana
hiburan. Contoh musik yang menyampaikan pesan kritik sosial, seperti menunjukkan kepada
masyarakat tentang adanya isu-isu ketidakadilan terhadap masyarakat, sehingga penyanyi
mencoba untuk memberi penyadaran terhadap orang yang dituju. Tidak hanya itu, musik juga
digunakan sebagai sarana untuk mempersuasi seseorang. Maulana dan Gumelar dalam bukunya
psikologis komunikasi dan Persuasi (2013:9) mengatakan bahwa persuasi merupakan proses
yang digunakan untuk mengubah perilaku atau sikap seseorang dalam sebuah peristiwa, ide,
objek yang informasinya tersirat, penalaran dan perasaan dalam keadaan tertentu. Dalam hal ini
penyanyi memberikan persuasi secara halus dalam bentuk lagu, sehingga masyarakat lebih
cenderung mendengarkan dibandingan jika diberitahu secara langsung.