Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN

A. Pengertian Human Relation

Menterjemahkan arti kata ‘Human Relations’. Secara harfiah terjemahannya adalah


hubungan antar manusia, ini tidaklah salah tetapi terjemahan ini tidak mengandung makna
human relations yang sebenarnya, sebab titik berat human relations adalah pada ‘human-nya’
atau manusianya. Faktor manusia dalam relations ini bukan dalam wujudnya, melainkan
sifat-sifat, watak, tingkah laku, atau aspek psikologis lainnya pada diri manusia. (El
Adawiyah,2020: 5)

Human Relations dalam arti luas adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang
kehidupan. Sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak
(Onong Effendy, 1993: 50).

Bagi seorang atasan, baik itu manajer maupun direktur, human relations dalam segala
situasi ini penting sekali untuk dilaksanakan, karena akan mencerminkan pribadinya dan citra
organisasi yang dipimpinnya. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan human relations
karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan dan menghargai serta menghormati orang
lain.

Human Relations dalam arti sempit adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja dan dalam suatu
organisasi, dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan
semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati (Onong Effendy,
1993: 40).

Human Relations, atau yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi hubungan
manusiawi, memiliki banyak definisi yang berbeda-beda. Menurut Wursanto, dalam bukunya
Etika Komunikasi Kantor (1987), Human Relations adalah terjemahan kata hubungan
kemanusiaan yang bersifat rohaniah dengan memperhatikan aspek-aspek kejiwaan yang ada
di diri manusia misalnya: watak, sikap, tingkah laku, peramai, dan lain-lain aspek kejiwaan
yang terdapat dalam diri manusia.Menurut The Liang Gie (1978), mengemukakan bahwa
Human Relations adalah adanya suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan yang
pasif, melainkan suatu aktivitas yang merupakan ‘action orianted’ untuk mengembangkan
hasil yang lebih produktif dan memuaskan.Menurut Stan Kossen mengartikan Human
Relations sebagai telaah perilaku manusia dan antar hubungannya dalam organisasi dengan
tujuan menggabungkan kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran pribadi dengan kebutuhan-
kebutuhan dan sasaran-saran organisasi secara menyeluruh.

Menurut Eduard C. Lindeman dalam bukunya yang berjudul The Democratic Way of
Life juga mengatakan bahwa hubungan manusiawi adalah komunikasi antarpersonal untuk
membuat orang lain mengerti dan menaruh simpati.Menurut Onong, Human Relations
sebagai hubungan manusia, bukan hubungan manusiawi.hal tersebut tidak terlalu salah
karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia. Ia menambahkan:“Hanya saja
(Human Relations) di sini sifat hubungan tidak seperti orang berkomunikasi biasa, bukan
hanya merupakan penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain, tetapi
hubungan antar orang-orang yang berkomunikasi itu mengandung unsur-unsur kejiwaan yang
sangat mendalam.” (Onong, 2001: 138).Menurut Muhammad Arni (2011:39), teori ini
menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi.
Teori ini beranggapan bahwa komunikasi interpersonal untuk mengubah perilaku seseorang
lewat interaksi untuk membangun suasana akrab dalam kerja sama yang dapat memberikan
motivasi dalam bekerja dengan perasaan puas.

Jadi, dapat disimpulkan Human Relations adalah suatu hubungan antar manusia yang
lebih dari sekedar hubungan manusia, melainkan hubungan manusiawi yang tidak hanya
mementingkan aspek komunikasi, tetapi juga aspek psikologis dan kepuasan.

B. Pengertian Media Massa

Media massa (mass media) terdiri dari dua kata yaitu “media” dan “massa”. Kata media
dekat dengan pengertian “medium”, “moderta” yang berarti tengah, sedang, penengah atau
penghubung. Atau secara sosial-politis, “media” merupakan tempat, wahana, forum, atau
lebih tepat lembaga penengah. Sedang “massa” adalah sesuatu yang tidak pribadi, sesuatu
yang tidak personal, melainkan sesuatu yang berhubungan dengan orang banyak. Dengan
demikian media massa adalah suatu lembaga netral yang berhubungan dengan orang banyak
atau lembaga yang netral bagi semua kalangan atau masyarakat banyak (Niryawan, 2007: 54-
56).

Dalam hal media massa kita mengenal istilah media cetak (pers) dan media penyiaran.
Pengertian media cetak merupakan meliputi seluruh barang cetakan termasuk buku, namun
dalam perkembangannya pengertian media cetak mengerucut menjadi surat kabar/ majalah/
tabloid (Niryawan, 2007: 62). Sedang pengertian media penyiaran merupakan meliputi radio
dan televise (Niryawan, 2007: 64).

Untuk melengkapi pemahaman kita tentang media massa, kita harus tahu juga pengertian
dari pers. Pengertian press (inggris) atau pers (belanda) berasal dari bahasa latin pressare
yang berarti tekan atau cetak. Pers lalu diartikan sebagai media massa cetak (printing media)
(Masduki, 2004: 7). Dalam konteks hubungan pers dan media, maka pers adalah bagian dari
media secara luas. Media meliputi media cetak dan media elektronik, yang didalamnya
terdapat pers cetak dan pers penyiaran (Niryawan, 2007:62). Sehingga menurut leksikon
komunikasi, pers berarti:

1. Usaha percetakan atau penerbitan


2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita
3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita (Djuroto, 2004:4)

Sebagaimana dikemukakan diatas, media massa pada hakikatnya adalah sekedar alat atau
sarana dalam komunikasi massa yang bertugas membawa pesan yang harus disampaikan
kepada massa. Namun pesan itu harus memiliki unsur-unsur tertentu agar dapat diterima
dengan baik oleh massa. Unsur-unsur tersebut adalah:

1. Baru (faktor waktu). Hal inilah yang membedakan antara media massa dengan media
sosial lainnya misalnya forum ilmiah, rapat politik atau ceramah agama. Pesan atau
informasi dalam media massa merupakan pesan yang baru.
2. Menarik. Media massa akan memuat pesan atau informasi yang dianggap menarik oleh
khalayak. Pengertian menarik ini memiliki arti yang luas. Menarik bisa dalam arti fisik,
juga bisa berarti di dalam pesan tersebut terdapat aspek-aspek yang menjadi daya tarik
khlayak. Misal: adanya konflik, kekerasan, human interest, sex dan sebagainya.
3. Penting. Misalnya: masalah kebijakan politik yang berdampak luas kepada masyarakat,
bencana alam yang menyangkut keselamatan orang banyak, dan sebagainya (Niryawan,
2007).

Pada pasal 4 UU No. 40/1999 disebutkan hak-hak pers: kemerdekaan pers dijamin
sebagai hak asasi warga Negara. Terhadap pers nasional tidak dikenakan sensor,
pembredelan dan pelarangan penyiaran. Pers nasional mempunyai hak mencari,
menyampaikan gagasan dan informasi kepada masyarakat. Adapun pasal 5 UU No. 40/1999
disebutkan kewajiban pers: memeritakan peristiwa dan opini dengan menghormati (1)
norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta (2) asas praduga tak bersalah,
pers wajib melayani hak jawab dan hak koreksi (Masduki, 2004:7).
C. Keterkaitan Human Relations dengan Media Masaa

Secara sederhana, human relations adalah suatu interaksi yang terjadi antara
seseorang dengan orang lain untuk mendapatkan adanya saling pengertian,
kesadaran, dan kepuasaan psikologi. Sedangkan media massa sendiri berarti sarana
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalayak luas. Human relations dan
media massa saling berkaitan sebab media massa dapat menjadi sarana penyampai
agar dapat memberikan pengertian dan kesadaran yang sepaham.

Menurut Wikipedia, Jenis-jenis media massa yang terdiri dari media massa
tradisional yang berarti media massa dengan otoritas dan memiliki oraganisasi yang
jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongka sebagai surat
kabar, majalah, radio, dan televisi dan media massa modern dimana seiring dengan
berjalannya waktu dan perkembangan teknoligi dan sosial budaya, telah berkembang
media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti
internet dan telepon seluler.

Jika kita Kembali mengingat pendapat Onong Effendy Human bahwa human
relation adalah komunikasi persuasive yang dilakukan oleh seseorang kepada orang
lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan.
Sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak. Maka
jenis media yang dapat digunakan ialah media massa modern.
Daftar Pustaka

El Adawiyah, Sa’diyah. Human Relations. Jakarta Utara: EDU PUSTAKA. Cetakan Pertama 2020.

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksar. 2011.

Effendy,Onong Uchjana. Human Relation dan Public Relations. Bandung: Mandar Maju. 1998.

Niryawan, Hari. Dasar-Dasar Hukum Media. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

AIKAT, DEB (2009). "TRADITIONAL AND MODERN MEDIA" (PDF). Journalism and mass
communication: Encyclopedia of life support systems.

Masduki. Kebebasan Pers Dan Kode Etik Jurnalistik. Yogyakarta: UII Press. 2004.

Djuroto, Totok dan Hari Niryawan. Manajemen Penerbitan Pers. Cet III. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2004.

Anda mungkin juga menyukai