Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KOMUNIKASI INTERNSIONAL

“SISTEM BERITA INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu: Drs. Syahrul Abidin, M.A

Kelompok 4

Nadiva Auralia (0603202090)


Rizky Sugiharto (0603201071)
Zahra Ramadani (0105193154)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PRODI ILMU KOMUNIKASI

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana dengan rahmat dan karunianya
sehingga kita dapat hadir pada perkuliahan hari ini dalam keadaan sehat dan juga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tak lupa pula sholawat bertangkaikan salam kita
hadiahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Semoga dengan bersholawat
dengan beliau kita mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi tugas pada mata kuliah komunikasi internasional.
Kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu yaitu bapak Sahrul Abidin M.A yang
telah mengarahkan dan mengizinkan kami dalam membuat dan mempersentasikan makalah ini.
Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

A. Defenisi Sistem Berita Internasional................................................................. 3


B. Sistem Berita Internasional................................................................................ 4
C. Arus Berita Internasional................................................................................... 7

D. Kecepatan Transmisi Berita.............................................................................. 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi internasional merupakan salah satu bidang, arena dan konteks dalam ilmu
komunikasi. Fenomena komunikasi internasional sangat luas, sehingga ada semacam
tuntutan untuk membuat batasan. Setidaknya bila merambah ranah disiplin ilmu lain tetapi
bisa diperlihatkan sisi-sisi perbedaannya sebagai bagian dari ilmu komunikasi. Meskipun
sudah diusahakan untuk membatasi, bisa saja tetap terjadi tumpang tindih dengan aspek-
aspek disiplin ilmu yang lain. Oleh karena itu, penelusuran studi komunikasi internasional
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori. Pertama, fenomena arus informasikomunikasi
global yang menjadi pembahasan dominan sarjana komunikasi, yaitu media internasional
(Asante & Gudykunst, 1989).
Kedua, fenomena-fenomena yang meliputi komunikasi politik internasional, hubungan
internasional, dan hubungan antarbudaya (Sastropoetro, 1991). Ilmu komunikasi sebagai
disiplin yang relatif muda sering dianggap selintas oleh berbagai sarjana dari disiplin ilmu
lain yang lebih tua seperti psikologi dan sosiologi. Oleh karena itu, bagi para sarjana yang
menggeluti ilmu komunikasi memiliki tanggungjawab moral untuk membangun
kemandirian ilmu komunikasi. Namun, banyak sarjana yang sewenang-wenang dalam
melaksanakan tugas keilmuan ini. Selain itu, ilmu komunikasi bukan recycle bin (keranjang
sampah) dari ilmu alam dan sosial.
Posisi ilmu komunikasi sama dengan ilmu lain yang memiliki ontologi, epistemologi, dan
aksiologi keilmuan serta merupakan disiplin yang mandiri, otonom dan sederajat dengan
ilmu-ilmu lain. Perkembangan ilmu komunikasi, termasuk topik komunikasi internasional,
tergantung pada fenomena kehidupan manusia yang semakin mengglobal dan kesatuan
pemikiran para sarjana ilmu komunikasi sendiri.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibuat adalah :
1. Apa yang dimaksud sistem berita internasional?
2. Bagaimana sistem berita internasional itu berjalan?
3. Apa saja arus berita internasional?
4. Bagaimana dengan kecepatan transmisi berita?

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah agar mengetahui apa itu sitem berita
internasional, berjalannya sistem berita internasional, arus berita internasional, dan kecepatan
transmisi berita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Berita Internasional

Sistem pemberitaan internasional merupakan perkembangan media berita barat, khususnya


terdapat di Amerika, Perancis, dan Inggris. Karena hal ini negara barat yang memiliki kekuatan,
baik dari segi ekonomi maupun kekuasaan. Adanya dominasi negara barat didalam sistem
pemberitaan internasial, arus berita internasional, dan peran agen berita, kecepatan transmisi
berita , penyebaran budaya massa, serta imperalisme media yang sebagian besar telah nyata
dilakukan dan diatur oleh negara barat.
Teori yang digunakan adalah diffusio of inovation dengan strategi transfer of technology.
Teori ini menganggap harus adanya transfer atau adanya aliran teknologi untuk dapat mengubah
masyrakat agar maju, karena dengan adanya teknologi, dunia dapat ditaklukan. Faktor yang
menjadi dominan yaitu masyrakat bersifat pasif.1
Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi telah membawa masyarakat kepada arus informasi
yang sulit untuk dibendung peluberan informasi (spill over of informations) akibat perkembngan
IT dalam konteks komunikasi internasional tidak tertutup kemungkinan akan melahirkan sejenis
imperialisme baru berupa imperialisme komunikasi.
Dunia pemberitaan internasional saat ini mengenal adanya lima agen pelayanan berita global
yang yang dijadikan rujukan dalam pemberitaan internasional karena mampu menyiarkan berita
dari semua bagian dunia kehampir seluruh kawasan dunia lainnya, yaitu ; Associated Press (PA),
Cable News Network (CNN), United Press International (API), Reuters, TASS, dan Agence
France Press (AFP). Sistem pemberitaan internasional dalam konteks komunikasi internasional,
dampak dari perkembangan IT adalah terjadinya peluberan informasi (spill over of informations)
yang dapat melahirkan masyarakat informasi menurut Naisibitt atau semacam global
village menurut  Toffler yang bukan tidak mungkinn berujung pada sejenis imperalisme budaya.
Paparan ini mengupas bagaimana media berita mengunakan alat dan perangkat teknologi
untuk menghasilakan berita dan menyebarkan secara luas serta mengendalikan laporan-
laporannya untuk membentuk opini public.2
Konsep Imperalisme media untuk menggambarkan berjalannya proses komunikasi massa

1
Mohammad Shoelhi, Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik, h. 143-144.
2

3
modern dalam membentuk, mempertahankan, dan memperluas sistem dominasi dan
kebergantungan secara global.

B. Sistem Berita Internasional


Sistem pemberitaan internasional yang melebar luas merupakan bentuk perkembangan
media berita Barat, khususnya yang terdapat di Amerika, Perancis, dan Inggris. Sistem berita
dunia muncul karena masyarakat di negara Barat yang demokratis membutuhkan berita dunia
sehingga agen berita dan agen surat kabar yang besar, beserta organisasi penyiaran (radio dan
televisi) saling bekerjasama, sekaligus bersaing untuk memuaskan kebutuhan orang banyak.
Redaksi dan koresponden yang bekerja untuk organisasi agen berita yang bebas telah
mengembangkan tradisi dan pola penyediaan berita dunia yang nyaris serempak, sehingga semua
orang dimanapun ia berada dapat menerima informasi dengan baik dan dapay
menyambungsiarkan berita.3
Tugas jurnalistik tidak menyajikan informasi yang asal saja kepada khalayak, tetapi mereka
juga harus mendapatkan kebenaran sedekat mungkin. Pernyataan tersebut menunjukan sesuatu
yang ideal, namun dalam prktiknya sering berbeda. Sebagian media internasional memiliki
hubungan yang dekat dan kompromistis dengan pemerintah, dan semua media yang bebas
menemuui berbagai jenis pengawasan demi kepentingan organisasi pemilik media tersebut.
Meskipun demikian, kantor-kantor berita yang dimiliki negara-negara Barat memiliki lebih
banyk kebebasan dalam menyiarkan berita dunia dibandingkan kantor berita negara lain.
Beberapa surat kabar dan organisasi penyiaran melaporkan berita yang mereka peroleh
sendiri dari luar negri, tetapi sebenarnya ada agen pelayanan berita yang bersifat global. Mereka
adalah Associated Press (PA), Cable News Network (CNN), United Press International (UPI),
Reuters, TASS, dan Agence France Press (AFP). Bukan suatu kebetulan jika mereka berasal dari
Amerika Serikat, Ingris, Perancis, dan Rusia. Menurut anggapan umum, besarnya kekuatan
mereka diukur dari besarnya volume dan kekuatan pengaruh berita yang disebarkan. Namun,
hingga saat ini, pengaruh terus menerus dari Perancis dan Inggris dalam berita dunia lebih mirip
dengan bentuk penjajahan mereka dimasa lalu, menurut geopolitik mereka di masa sekarang.
Yang membuat lima organisasi berita dunia itu menjadi besar adalah kemampuan mereka
dalam menyiarkan berita dari smeua bagian dunia ke hampir seluruh kawasan dunia lainnya.
Kantor berita di dua kekuatan ekonomi -  Deutsche Presse Agentur di Jerman dan  Kyodo News

3
Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknik Menulis Berita, h. 20
4
Agencies di Jepang – kini sedang mendekati status agen berita kelas dunia, ke lima agen berita
Barat itu tidak dapat disejajarkan dengan perusahaan multinasional yang kuat
seperi Exxon atau ITT.
UPI selama bertahun-tahun mengalami guncangan ekonomi. Scripps Howard setiap tahun
mengumumkan kerugian yang diderita UPI yang terkadang mencapai jumlah jutaan dolar, AFB
menerima subsidi sebesar 65 juta dolar dari pemerintah Perancis. Pelayanan penyiaran berita
yang terukur oleh Reuters ternyata tidak mendatangkan keuntungan walaupun ada pemasukan
sebesar 82 persen melalui jasa keuangannya. Hanya AP yang baik kondisi keuangannya. Kendati
pun dibandingkan perusahaan minyak raksasa seperti Exxon yang dilaporkan mendpat
keuntungan sebesar 4 miliiar dolar pada tahun1979.4
Suatu dukungan terhadap kehadiran sistem berita dunia diberikan sejak Perang Dunia II oleh
organisasi yang terdiri adari kira-kira 120 kantor berita regional dan nasional, khususnya di
Dunia Ketiga. UNESCO melaporkan bahwa kantor berita di 90 negara merdeka menyediakan
berita dalam dalam dan luar negeri untuk surat kabar, radio, dan televisi nasional mereka. Di 59
negara, pemerintah langsung mengawasi atau menangani kantor berita di negara itu. Di 40
negara lainnya, satu atau lebih organisasi bekerja sama atas prakarsa dan biaya dari surat kabar
atau perusahaan swasta, untuk mengumpulkan bahan berita dan menyiarkan berita.
Ada perbedaan besar antara kualitas dan profesionalisme agen-agen berita tersebut.
Kebanyakan mereka adalah kantor-kantor berita milik pemerintah. Sebagian besar berbentuk
kerja sama denga satu atau lebih dari lima agen berita dunia dan mereka menjadi penghubung di
negara mereka untuk menerima berita dari agen dunia tersebut. Pada gilirannya agen dunia ini
mendistribusikan berita ke kantor-kantor berita dunia. Kantor-kantor berita nasional yang kecil
membantu memperluas jangkauan penyiaran pada sistem berita dunia.
Agen berita AP, UPI, Reuters,AFP, dan TASS. Meski di nilai cukup berhasil di beberapa
kawasan tertentu di Asia dan Afrika, tetapi mereka kerap gagal untuk memperoleh sumber berita
yang cukup dapat dipercaya. Karena merupakan bagian dari struktur pemerintahan Rusia,
menjadi kasus tersendiri diantara agen-agen berita di dunia. Tiga pusat utama – New York,
London, dan Tokyo-menjadi saluran untuk jutaan kata dan gambar yang setiap hai
disebarluaskan kepada lebih dari 10.000 perusaahan langganan di 110 negara. Tanpa kebebasan
penuh untuk mendapatkan gambar dan berita secara percuma dari semua anggota yang bekerja
sama ini, AP harus mengeluarkan dana lebih dari US$ 122 juta setiap tahun untuk mendapatkan

4
Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar, h. 55
5
berita (tetapi tetap jauh lebih banyak daripada pesaingnya).
Peran utaa AP tidak diragukan lagi. Dari perhitungan agen, lebih dari satu miliar orang
memperoleh akses terhadap berita yang diproduksi AP. Seperti Agen berita dunia lainnya, AP
menggunakan jaringan kerja yang luas lewat kontak satelit sewaan, kabel bawah laut, dan Sedia
Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknik Menulis Berita, h. 225 transmisi radio untuk memasok
surat kabar dan perusahaan surat kabar dan perusahaan siaran dengan berbagai berita dan
informasi terbaru megenai perkembangan dunia terbaru selama 24 jam sehari. Akibatnya, surat
kabar dan perusahaan siaran di Singapura, Buenos Aires, Johannesburg, atau New Dehli dapat
menerbitkan buletin secara serempak, tidak peduli seberapa jauh berita-berita ini diliput.
Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, para jurnalis Barat tidak selalu melakukan pekerjaan
engan sempurna, kebanyakan bekerja di tengah banyaknya hambatan yang harus dihadapi.
Seperti dinyatakan Martin Woolacott, pemimpin koresponden dari The Guardian, “Dari semua
kekurangan yang ada, perusahhan pers yang dimiliki dunia seharusnya menata organisasi
peliputan berita internasional.” Namun, dalam istilah Barat, hal ini dicurigai sebagai masalah
yang kurang respresentatif, karena adanya dominasi oleh agen berita, surat kabar, majalah, dan
organisasi siaran milik Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris.
Walaupun tidak dinyatakan tegas, bahwa hak Amerika untuk mengetahui. Agar setiap kisah
berita yang masuk ke dalam media berita Amerika dapat tersebar cepat keseluruh dunia dan
mucul di setiap media lokal dimana pun, maka berita tersebut harus diambil
para  gatekeepers (penjaga gawang) yang memilih dan menolak berita hari itu. begitulah alurnya.
Kasus sandera di Teheran, heboh skandal Watergate di Amerika, pembajakan pesawat udara di
Timur Tengah, atau bencana nuklis di Three Mile Island (atau berita lain yang dilaporkan untuk
media berita Amerika) dapat dan sering harus dibaca disaksikan di Afrika, Asia, atau Amerika
Latin. Tentu saja, ini juga berlaku untuk berita atau feature yang dicetak di London, Paris, atau
Bonn.5
Saat ini sistem pemberitaan internasional tidak lepas dari peran serta dominasi negara barat
untuk mengendalikan bagian dunia lain. Sistem ini muncul karena adanya gejolak globalisasi
yang menyebabkan kebutuhan akan berita internasional semakin meningkata. Sehingga agen-
agen berita dan surat kabar yang besar, dan belakangan organisasi penyiaran telah bekerjasama
sekaligus bersaing untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan khalayak. Redaksi dan
koresponden yang bekerja untuk organisasi agen berita telah mengembangkan pola penyediaan

5
Sedia Willing Barus, Jurnalistik; Petunjuk Teknik Menulis Berita, h. 125
6
berita internasional yang nyaris serempak sehingga orang dimanapun dapat mengakses
kebutuhan informasi yang dibutuhkannya. Akan tetapi, adanya globalisasi dan dominasi negara
barat ini telah memmbuat banyak perubahan dalam penentuan arus berita nasional dan
pembentukan opini publik terhadap informasi di sebuah negara.
Kekuatan politik dan ekonomi dunia Barat telah mengantarjkannya sebagai penentu sistem
pemberitan nasional. Disadari atau tidak, arus pemberitaan dan opini publik yang terbentuuk
ditengah-tengah masyarakat saat ini ialah dampak sistem dari pemberitaan internasional yang di
kuasai negara Barat. Hal ini dapat mebahayakan masyarakat informasi dunia karena banya
pemberitaan barat yang memiliki ketimpangan dan kecacatan serius karena telah dirancang untuk
menyesuaikan isi pemberitaan dengan kehendak dan kepentingan negara barat.

C. Arus Berita Internasional


Aspek penting dari arus berita internasional adalah berfungsinya lebih dari 100 kantor berita
nasional, regionalm nternasional dan persetujuan pertukaran berita yang ada di
dunia. Reuters (Inggris), associated Press (PA/Amerika Serikat), United Press
International (UPI/Amerika Serikat), Agence France Press (AFP/Perancis), dan TASS (Uni
Soviet) memiliki peran khusus dalam arus berita internasionla. Bila AP, UP, AFP, dan Reuters di
negara Amerika Utara, Eropa Barat, Asia, Afrik dan Amerika Latin, maka TASS menjadi
sumber berita utama kebanyakan negara-negara sosialis di Eropa Timur dan sisa belahan dunia
lainnya.
Perkembangan penting dalam pertukaran berita regional dan internasional terjadi pada tahun
1970-an dan 1980-an dengan munculnya kerjasama regional dan internasional antarakantor
berita dan persetujuan pertukaran berita di antara kantor-kantor berita. Kerjasama profesional
dan peningkatan kemampuan teksis diantara kantor-kantor berita di Asia, Afrika, negara-negara
Arab dan Amerika Latin membawa mereka pada penciptaan Pool Kantor Berita Negara-negara
Nonblok (Non Aligned News Agency Pool-NANAP), disamping itu lahir pula kantor-kantor
regional lainnya.6

6
Abdul Sahar Yasin, Hitam Putih Wartawan Indonesia…, h. 12
7
D. Kecepatan Transmisi Berita

Radio gelombang pendek sangat kuat akan dapat membuangseseorang senantiasa


memperoleh berita setiap hari dari seluruh dunia, dimanapun ia berada. Jarak menjadi faktor
yang semakin tidak penting, terutama dalam perhitungan biaya komunikasi jarak jauh, baik
melalui telepon pribadi, televisi berwarna atau laporan berita yan transmisikan melalui satelit.
Pada dasarnya proses teknologi yang serupa (dan dengan harga yang sama) diperlukan untuk
mengirimkan berita melalui satelit dari London ke Paris seperti London ke New York, dan kota-
kota dunia mana saja. Semakin Besar penggunaan sistem, semakin sedikit biaya yang
dikeluarkan.
Para pemimpin politik di mana pun berpendapat bahwa liputan televisi global seringkali
manambahkan dimensi yang tidak diharapkan pada suatu peristiwa. Liputan televisi berwarna
membawa khalayak lebih dekat kepada berbagai peristiwa secara emosional, bahkan melebihi
dari apa yang ketika kita duga. Di lain waktu sebagian besar reaksi mendadak terhadap Perang
Vietnam boleh jadi merupakan akibat gambaran yang berulang-ulang pada layar televisi, tetntang
kematian dan kehancuran di hutan Asia Selatan. Perang Vietnam, yang disebut sebagai “perang
pertama di televisi” membangkitkan reaksi tak terduga dari publik Amerika Serikt disebabkan
komunikasi langsung yang demikian maju dan berkesan.

8
7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pemberitaan internasional yang melebar luas merupakan bentuk perkembangan


media berita Barat, khususnya yang terdapat di Amerika, Perancis, dan Inggris. Sistem berita
dunia muncul karena masyarakat di negara Barat yang demokratis membutuhkan berita dunia
sehingga agen berita dan agen surat kabar yang besar, beserta organisasi penyiaran (radio dan
televisi) saling bekerjasama, sekaligus bersaing untuk memuaskan kebutuhan orang banyak.
Redaksi dan koresponden yang bekerja untuk organisasi agen berita yang bebas telah
mengembangkan tradisi dan pola penyediaan berita dunia yang nyaris serempak, sehingga semua
orang dimanapun ia berada dapat menerima informasi dengan baik dan dapay
menyambungsiarkan berita

B. Saran

Penulis berharap pembaca dapat mengerti dari penjabaran yang telah penulis berikan,
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembacanya.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, pemakalah juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam
penulisan makalah dikemudian hari.

7
Septiawan Santana K., Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005), h.18
9
DAFTAR PUSTAKA

Shoelhi, Mohammad Komunikasi Internasional Perspektif Jurnalistik Bandung: Simbiosa


Rekatama Media, 2011.
Barus, Sedia Willing, Jurnalistik; Petunjuk Teknik Menulis Berita, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2010.
Suryawati Indah, Jurnalistik Suatu Pengantar, Teori dan Praktik, Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2014
Yasin Abdul Sahar, Hitam Putih Wartawan Indonesia, Jombang: Amanda Press, 2014.
Santana K Septiawan., Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005)

1
0

Anda mungkin juga menyukai