Anda di halaman 1dari 19

PERTUMBUHAN

Pertumbuhan adalah sebuah proses perkembangan suatu jasad


yang dapat diukur dengan kenaikan berat kering, panjang/tinggi
serta garis tengah/diamater tanaman. Secara garis besar
pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik (faktor internal) dan
faktor lingkungan (faktor eksternal).

Sifat genetik tanaman mempengaruhi kualitas dan ketahanan


tanaman thd hama dan penyakit, potensi hasil, serta proses
fisiologis lainnya. Sedangkan faktor lingkungan merupakan
gabungan dari beberapa kondisi luar yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, antara lain : temperatur, ketersediaan
lengas, enerji matahari, susunan atmosfer, kandungan gas dalam
tanah, pH tanah dan ketersediaan hara serta kondisi biotik dalam
tanah.

FORMULASI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan suatu jasad (growth=G) dipengaruhi oleh
interaksi beberapa faktor tumbuh sebagai berikut :
G = f (x1, x2, x3 …..xn)
G = laju pertumbuhan x1…xn = faktor tumbuh yang diberikan

Kurve pertumbuhan di atas ternyata tidak sesederhana pola grafik


linier biasa, tetapi beberapa faktor tumbuh di atas akan berprilaku
saling kait mengait mempengaruhi hasil/panenan.
Faktor tumbuh dapat berupa masukan atau pemberian hara ke dalam
tanah, dan tanaman akan memberikan respon yang berbeda-beda. Pola
respon tanaman thd pemberian hara sangat bergantung pada hara yang
mempunyai jumlah terkecil, serta hara ini menjadi FAKTOR
PEMBATAS (kaidah ini disebut dengan Hukum Minimum Justus von
Liebieg)

1
Apabila satu hara menjadi faktor pembatas dalam pertumbuhan,
maka tanaman akan memperlihatkan respon mengikuti Hukum
Kenaikan Hasil yang Semakin menurun, dengan persamaan
Mitscherlich sebagai berikut:
dy/dx = (A-y)c

dy=kenaikan hasil,
dx=perubahan pertumbuhan tan. akibat penambahan faktor tumbuh
A= hasil maksimum pertumb. tan. di atas tanah subur (bernilai 100)
y = hasil yg diperoleh karena penambahan faktor tumbuh
C= konstanta keseimbangan yang bergantung pada faktor tumbuh alami.

Secara terpisah W.J. Spillman mengembangkan persamaan serupa


sebagai berikut:
Y = M(1-Rx)
Y= pertumbuhan akibat penambahan faktor tumbuh x
x= kuantitas faktor tumbuh
M=hasil maksimum yg didapatkan ketika semua faktor tumbuh
dalam kondisi maksimal.
R= konstanta

2
Berdasarkan persamaan Spillman, Mitscherlich mengembangkan
persamaan tsb menjadi :

y = A(1-10-cx)
Y= hasil panenan karena penambahan faktor tumbuh x
x = faktor tumbuh
A = hasil maksimum yang akan diperoleh
c = konstanta yang bergantung pada faktor tumbuh alami

Persamaan Mitscherlich tersebut secara matematis diubah


menjadi : log(A-y) = log A-cx

Jika faktor lain dalam kondisi optimum, dan jika ada tambahan 1
unit faktor tumbuh dan hasil panenan yang diperoleh (karena
adanya penambahan 1 unit faktor tumbuh) adalah 50%, maka
didapatkan nilai konstanta c sebesar :
log(100-50) = log 100-1c
log 50 = 2-c
c = 2-log50
c = 2-1,699=0,301

3
Jika nilai c=0,301 dijadikan dasar untuk menghitung berapa hasil
panenan yang akan didapatkan (y) jika ada 2 unit faktor tumbuh (x)
yang ditambahkan :
log(100-y) = log100-0,301(2)
log(100-y) = 2-0,602
log(100-y) = 1,398
100-y = 25
y = 75

Jika secara berturut-turut dimasukkan faktor tumbuh sebanyak 3, 4


sampai dengan 10 unit, didapatkan tabel sebagai berikut:

Unit Faktor Hasil (%) Kenaikan Hasil


Tumbuh (y) (dY)
(x)
0 0 0
1 50 50
2 75 25
3 87,5 12,5
4 93,75 6,25
5 96,88 3,125
6 98,44 1,562
7 99,22 0,781
8 99,61 0,390
9 99,80 0,195
10 99,90 0,098

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan penambahan faktor


tumbuh, tidak didapatkan kenaikan hasil yang sepadan dengan
peningkatan penambahan faktor tumbuh tsb. Tabel kenaikan
hasil (dY) menunjukkan adanya fenomena Hukum Kenaikan
Hail yang Semakin Menurun.

4
Hasil Y
120

100

80 dY3

60 dY2

40

20 dY1

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Fakt. Tumbuh X

TANGGAPAN TANAMAN TERHADAP UNSUR HARA YANG


BERPRILAKU SEBAGAI FAKTOR PEMBATAS

Jika terdapat satu unsur hara yang menjadi FAKTOR PEMBATAS (faktor
yang membatasi proses pertumbuhan), maka akan berlaku sebuah konsep
Hukum Faktor Pembatas (The Law of Limiting Factor) atau lebih dikenal
dengan THE LAW OF MINIMUM.
Hukukm ini menyatakan bahwa efek (dampak) suatu faktor akan bernilai paling
kecil apabila masih ada faktor lain yang membatasi pertumbuhan, dan akan
bernilai paling besar apabila semua faktor berada dalam keadaan maksimal.
Untuk menjelaskan konsep ini diberikan contoh di bawah ini :
N P K
-Keb. Optimum (kg) 10 0 100 75
-Pemberian (kg) 50 25 50
-% ase pemberian thd dosis optimum 50% 25% 66,7%

5
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur P berprilaku sebagai faktor
terbatas (berada dalam jumlah terkecil). Misalkan dari hasil suatu percobaan
penanaman jagung dipupuk sebagai berikut :
Perlakuan A = N0P0 (tanpa dipupuk N dan P)
Perlakuan B = N1P0 (dipupuk N, tanpa pupuk P)
Perlakuan C = N0P1 (tanpa pupuk N, dipupuk P)
Perlakuan D = N1P1 (dipupuk N dan P)

Prod.
Tanah A Tanah B

A B C D A B C D

INTERAKSI DUA FAKTOR (UNSUR HARA)


INTERAKSI POSITIF
Interaksi dua unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman dapat bersifat POSITIF
jika tanggapan tanaman terhadap pemberian kedua unsur tersebut (secara bersama-
sama) LEBIH BESAR dibanding jika kedua unsur tersebut diberikan secara
terpisah.

Perlakuan Hasil/petak
A0B0 = tanaman tidak dipupuk 7,8 kg
A1B0 = tanaman dipupuk A dan tidak dipupuk B 14,2 kg
A0B1 = tanaman tidak dipupuk A, dan dipupuk B 17,1 kg
A1B1 = tanaman dipupuk A dan B 34,1 kg

6
Interaksi Positif
c > (a+b)

B1
c

B0
b a

A0 A1

INTERAKSI NEGATIF
Interasksi dua unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman dapat bersifat
NEGATIF jika tanggapan tanaman terhadap pemberian dua unsur (secara
bersama-sama) lebih kecil dibanding jika kedua unsur tersebut diberikan secara
terpisah.

Perlakuan Hasil/petak
A0B0 = tanaman tidak dipupuk A dan B 7,8 kg
A1B0 = tanaman dipupuk A dan tidak dipupuk B 14,2 kg
A0B1 = tanaman tidak dipupuk A, dan dipupuk B 16,1 kg
A1B1 = tanaman dipupuk A dan B 18,4 kg

7
INTERAKSI NEGATIF
c < (a+b)

B1 c

B0 a
b

A0 A1

TELADAN KASUS PEMBERIAN 2 FAKTOR TUMBUH

Unsur N dan Molibdenum (Mo) diberikan kepada tanaman Legum (keluarga


kacang-kacangan) dan non-Legum. Unsur N diketahui merupakan unsur
penyusun asam amino (bahan dasar protein), sementara unsur Mo merupakan
anasir penting dalam ensim nitrogenase (berfungsi dalam proses fiksasi nitrogen
udara), dan Mo juga menjadi anasir penting dalam ensim nitrat reduktase (yang
akan mengubah nitrogen pupuk (N-pupuk) menjadi NH3. Sehingga jika kedua
faktor tumbuh tersebut diberikan kepada tanaman legum (yang dapat mem-
fiksasi N2-udara), maka dapat dijelaskan skema berikut :

a. N2-udara NH3
As.amino Æ Protein
b. NO3- pupuk NH3

8
Dalam tanaman Leguminose, Mo dapat mengaktivasi ensim nitrogenase sehingga
fiksasi N2 udara (udara dalam tanah) dapat menambah kandungan Nitrogen dalam
tubuh tanaman. Sementara pemupukan N juga dapat menambah kandungan N
dalam jaringan tanaman. Atau dengan kata lain kekurangan kandungan N
(defisiensi N) dalam tanaman ini dapat ditingkatkan baik oleh pemberian Mo
maupun pupuk N dan ini berarti antara Mo dan pupuk N memiliki fungsi sama
yaitu “dapat meningkatkan kandungan N dalam jaringan tanaman). Sehingga jika
diberikan bersama-sama kedua faktor tumbuh tsb akan berinteraksi negatif.

Ternyata hal di atas tidak berlaku bagi tanaman non-legum karena tanaman ini tidak
memiliki kemampuan mem-fiksasi N2-udara (tidak memiliki ensim nitrogenase).
Oleh karena itu pemberian Mo hanya dapat mengaktivasi ensim nitrat reduktase
yang berfungsi mengubah N-dari pupuk menjadi NH3. Dengan kata lain persediaan
N dan Mo mutlak harus ada di dalam jaringan tanaman non-legum, sehingga jika
kedua unsur tsb diberikan bersama-sama akan saling bekerja sama di dalam proses
perubahan NH3 menjadi asam amino dan akhirnya menjadi protein.

UNSUR HARA DAN PEMUPUKAN

Hasil tanaman

Kesuburan tanah

Tanah sbg medium tumbuh tanaman memiliki daya dukung terbatas. Pada
suatu saat, daya dukung tanah (kemampuan mensuplai hara) dapat berkurang.
Oleh karrena itu harus ada upaya untuk mempertahankan daya dukung tanah,
lewat upaya memasukkan sejumlah unsur hara ke dalam tanah. Upaya ini
dikenal dengan pemupukan.

9
KEBERADAAN UNSUR HARA DI ALAM

N2 H 2O O2
(78,08%)
CO2 Ar (0,93%)
N 2O (0,03%)
(0,25ppm)
SO2 Ne He

fiksasi H2 Kr Xe

Bahan
organik
N,P,S Pelapukan
Batuan

P,K,Ca,Mg,Fe,Mn,B,Co,Cl

PERMASALAHAN PRODUKTIVITAS TANAH

FIKSASI N2 HILANG DLM


PEMUPUKAN BENTUK GAS
PELARUTAN HUJAN

PANENAN

KANDUNGAN HARA DLM TANAH


EROSI
PELAPUKAN BATUAN
DAN PEROMBAKAN
BAHAN ORGANIK
PELINDIAN

10
NUTRISI TANAMAN
Semua unsur atau senyawa yang dibutuhkan tanaman didefinisikan sebagai
NUTRISI TANAMAN. Unsur unsur yang dibutuhkan suatu tanaman di sepanjang
hidupnya dan mutlak harus ada disebut dengan HARA ESENSIAL. Sifat esensial
(esensialitas) ini dipengaruhi oleh perilaku dan perwatakan tanaman. Bagi tanaman
tertentu suatu hara dapat bersifat esensial, tetapi bagi tanaman lain belum tentu unsur
hara tsb bersifat esensial.

Beberapa pakar mengusulkan beberapa istilah :


-Functional nutrient (hara fungsional) yaitu hara yang secara langsung dan jelas
telah dapat diketahui mempunyai peran penting dalam metabolisme tanaman.
-Beneficial nutrient (hara bermanfaat) yaitu hara bermanfaat yang mencakup
semua unsur yang telah ditemukan dan terbukti merangsang pertumbuhan
tanaman, tetapi sampai sekarang belum terbukti esensialitasnya dan kadang-
kadang baru ditemukan esensialitasnya pada kondisi tertentu.

KEBUTUHAN HARA SECARA KUANTITATIF

Berdasarkan kebutuhan kuantitatifnya, hara tanaman dibagi menjadi :

HARA MAKRO, yaitu unsur hara yang di dalam jaringan tanaman


konsentrasinya >=0,1% per berat kering tanaman. Hara makro yang dimaksud
adalah [C,H,O], N, P, K, Ca, Mg, dan [Na,Si].

HARA MIKRO, yaitu unsur hara yang di dalam jaringan tanaman konsentra-
sinya <=0,01% (100ppm) per berat kering tanaman. Hara mikro tersebut
adalah Fe, Mn, Zn, Mo, B, Cl dan Co.

HARA TOKSIK yaitu sebagian hara MIKRO yang dapat meracun tanaman
jika konsentrasinya berlebihan dan sebagian hara (unsur) yang sering terdapat
dalam limbah pabrik. Hara tersebbut adalah Fe, Mn, Cu, B, Zn, F, Al, Ni, Pb,
Cd, I, Br, Cr dan Se.

11
Kebutuhan kuantitatif hara oleh tanaman merupakan indikator status hara
dalam jaringan tanaman untuk pertumbuhan. Jika status hara dalam
jaringan tanaman tidak memungkinkan tanaman tumbuh maksimal, status
hara ini disebut deficiency level (aras kekurangan). Sementara status hara
dalam jaringan tanaman yang memungkinkan tanaman tumbuh dengan
maksimal disebut dengan sufficient level (aras kecukupan). Suatu kondisi
(status hara) yang menjadi batas antara aras kekurangan dan kecukupan
disebut dengan critical level (aras kritik). Aras kritik juga disebut sebagai
batas antara tanaman yang respon dan tidak respon terhadap upaya
pemupukan.
Aras kritik ditentukan berdasarkan tingkat hasil 90% dari hasil maksimum
(100%) yang mungkin diperoleh dari suatu budidaya suatu tanaman.
Dengan demikian jika dihubungkan dengan kurve pertumbuhan tanaman,
status hara dalam jaringan tanaman (berdasarkan berat keringnya)
dipilahkan menjadi ARAS DEFISIENSI, ARAS KECUKUPAN dan
ARAS TOKSIK. Sebagaimana digambarkan dalam kurve berikut ini :

100%
90%
80%

Daerah kecukupan/
komsumsi mewah

Daerah Daerah
respon toksik

Konsentrasi hara dlm jar.


ARAS KRITIK tanaman per berat kering

12
KLASIFIKASI NUTRISI TANAMAN

Jenis Unsur Diserap tanaman dalam bentuk :


C, H, O CO2 (gas), HCO3-, H2O,O2
N, S NO2-, NO3-, NH4+, N2(gas), SO4=, SO2 (gas)
P, B, Si H2PO4-, HPO42-, PO43-, H2BO3-, Si2+
K, Na, Ca, Mg K+, Na+, Ca2+, Mg2+
Mn, Cl Mn2+, Cl-
Fe, Cu,Zn,Mo Fe2+, Cu2+, Zn2+, Mo

ZONA AKAR TERDIRI BEBERAPA


KOMPONEN

Pemupukan dan
Kompleks penyiraman
Cadangan
(mineral batuan dan
bahan organik)

Kompleks Larutan
Pertukaran/koloid tanah Permukaan
tanah akar

13
Kompleks Pertukaran
Kompleks -lempung Larutan tanah
cadangan, fiksasi, -Oksida Fe,Al
immobilisasi -Bahan Organik

Mineral primer Ca
SO4-
-feldspar, dsb
K NO3- Cl-
Mineral sekunder
Cl- H2PO4-
-kaolinit, illit, Zn HPO4=
montmorilonit Al
Endapan P, Mn, Ca2+ Mg2+ Na+
Mg
Al3+ Zn2+
Fe,dsb H

Bahan organik Na

Mg2+
Ca2+ K+

Kompleks Lempung-Humus akar

KOMPLEKS CADANGAN merupakan sumber hara. Lewat proses


pelapukan bahan mineral batuan dan dekomposisi (peruraian) bahan
organik, unsur hara dapat dibebaskan dan diikat oleh permukaan tanah
(situs ikatan hara yang ada di permukaan partikel-partikel tanah).
ENDAPAN Fe, Mn dan bahkan P (misal guano) berfungsi sebagai
pelepas hara lambat (Slow Release Nutrient). Sedangkan bahan organik
adalah kompleks imobilisasi yang dapat menyumbang hara (jika terurai)
dalam waktu agak lama. Selam belum terurai bahan organik disebut
“hara tak tersedia” (not ready release available).
KOMPLEKS PERTUKARAN merupakan kompleks pengikatan kation
(ion positif) dan anion (ion negatif) dalam bentuk yang mudah
tersediakan bagi tanaman dan dikenal dengan pol goyah/labil (labile
pool) karena berada dalam keseimbangan dinamis dengan larutan tanah.

14
FAKTOR KUANTITAS DAN INTENSITAS HARA

INTENSITAS Konsentrasi hara dalam larutan tanah

VOLUME PERAKARAN
cepat
K Pol goyah
U lambat
A
N
T Hara yang dilepas selama pertumbuhan tanaman
I
T
A
S Hara cadangan dalam mineral batuan dan bahan organik

KUANTITAS (Q) menggambarkan jumlah hara yang secara potensial


dapat tersedia bagi tanaman dalam waktu tertentu. Proses
penyediaan hara ini dipengaruhi oleh faktor iklim, proses
pelapukan serta seberapa besar volume perakaran (zona akar)
yang terbentuk. Oleh karrena itu, besarnya kuantitas hara ini hanya
dapat diperkirakan (didekati).

INTENSITAS (I) menggambarkan konsentrasi hara yang terdapat di


dalam larutan tanah yang dapat ditentukan dan diukur secara
pasti.

KAPASITAS PENYANGGAAN (Buffering Capasity) menggambarkan


kemampuan suatu sistem tanah dalam mempertahankan
kondisinya.

15
K+ teradsorpsi , Kuantitas (Q)

Tanah A

Tanah B
Q

K+ dlm larutan tanah,


IA IB Intensitas (I)

Proses serapan hara ke dalam jaringan tanaman dapat terjadi


lewat proses serapan pasif dan aktif.

SERAPAN PASIF:
Serapan hara pasif merupakan proses masuknya ion hara ke
dalam “outer space”(ruangan antara dinding sel dan ruang antar
sel yang disebut “inter celluler space).
ion hara

.
dinding sel

ruang antar sel

16
Proses masuknya ion hara ke dalam outer space ini terjadi lewat
proses difusi dan mempunyai ciri-ciri :
1. Tidak bergantung pada proses metabolisme yang ada dalam
jaringan tanaman. (di dalam jaringan tanaman yang telah mati,
proses ini dapat berlangsung).
2. Proses ini bersifat terbalikkan (reversible), artinya ion hara yang
telah masuk ke dalam ruang outer space dapat keluar kembali,
jika larutan di sekitar akar bersifat lebih pekat.
3. Bersifat tidak selektif (tidak dapat membedakan jenis ion).

Berbagai proses serapan hara aktif antara lain :


-DIFUSI
Merupakan proses gerakan hara dari bagian larutan tanah yang berkonsentrasi
tinggi menuju bagian larutan yang berkonsentrasi lebih rendah. Proses serapan
hara semacam ini sangat penting bagihara yang dapat terfiksasi dalam tanah
sepertiP,S, dan mungkin juga K.

ALIRAN MASSA
Merupakan proses gerakan ion hara yang terangkut lantaran adanya proses
transpirasi tanaman. Proses ini terutama terjadi padaion hara yang di dalam
larutan tanah mempunyai konsentrasi tinggi seperti Ca2+, K+danNO3-

KONTAK LANGSUNG
Merupakan proses gerakan hara atau ion dari kompleks padatan tanah langsung ke
permukaan akar tanpa melalui fase padatan tanah. Proses ini biasanya berlangsung
pada saat kandungan air di sekitar akar (dalam zona akar) mulai berkurang.

PENCEGATAN AKAR
Proses inimerupakan bagian dari proses difusi. Pada saat terjadi gerakan hara dari
bagian larutan tanaha yang berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah,
akar yang kebetulan berada di antaranya dapat menyerap ion hara yang lewat.

17
SERAPAN AKTIF
Setelah ion hara berada dalam outer space,proses selanjutnya
ion hara ini akan memasuki ke dalam cairan sitoplasma,
sebagaimana ilustrasi berikut :

outer space

serapan aktif o
plasma membran

Sifat serapan aktif


1. Bergantung pada metabolisme sel, khususnya produksi energi melalui
proses respirasi.
2. Bersifat selektif (dapat membedakan jenis ion hara)
3. Tidak terbalikkan (Irreversible)

Mekanisme serapan aktif ini disempurnakan dengan perantaraan suatu


“pembawa” (carrier) sebagaimana ilustrasi berikut :

medium dinding sel


o o carrier
Plasma
membran
o

K+ sitoplasma
nukleus

18
19

Anda mungkin juga menyukai