Penanganan Permohonan Surat Cuti

Tahunan, Cuti Bersalin, Cuti Sakit, Cuti

Besar dan Cuti Alasan Penting
No.Dokumen : PKM-B/SOP/ADM/19
SOP No.Revisi :0
TanggalTerbit : 02 Februari 2017
Halaman: 1/3
PUSKESMAS H.Rahmat, S.Kep
BENTENG Nip.19711231 199203 1 026
1. Pengertian - Cuti tahunan, setiap pegawai negeri sipil yang telah bekerja sekurang-
kurangnya 1 tahun secara terus menerus berhak atas cuti tahunan selama
12 hari
- Cuti bersalin, untuk persalinan pertama, kedua, dan ketiga setelah
menjadi pegawai negeri sipil, pegawai wanita berhak atas cuti bersalin
lamanya adalah 3 bulan
- Cuti sakit, setiap pegawai yang menderita sakit berhak atas cuti sakit.
Pegawai yang sakit lebih dari 14 hari diberikan cuti sakit dengan
melampirkan surat keterangan dokter.
- Cuti besar, setiap pegawai yang telah sekurang-kurangnya 6 tahun
secara terus menerus berhak atas cuti besar selama 3 bulan termasuk
cuti tahunan dalam tahun yang bersangkutan
- Cuti karena alasan penting, pegawai berhak atas cuti karena alasan
penting paling lama 2 bulan
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menyeragamkan prosedur dan tata cara pengurusan
surat izin cuti pegawai (PNS) di Puskesmas Benteng yang berhak
menerima cuti

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 16/1.1/SK/PKM-B/PLP/I/2017 Tentang

Penanggung Jawab Tata Usaha Puskesmas Benteng Tahun 2017

4. Referensi 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009

Tentang Pelayanan Publik;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009
Tentang Kearsipan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat & Bahan :

Langkah- a. Komputer dan Print
Langkah b. Buku Penjagaan Cuti PNS
c. Dokumen atau berkas PNS yg mengajukan cuti
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Tata Usaha
c. Staf Tata Usaha
3. Langkah – langkah :
1. PNS / Pegawai mengajukan surat permohonan izin cuti
disesuaikan dengan jenis cuti yang akan diambil melalui Kepala
Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas tidak menyetujui permohonan untuk cuti dari
PNS untuk cuti.
3. Kepala Puskesmas menyetujui permohonan izin cuti dari PNS
dengan membubuhkan tanda tangan dan memberikan catatan dan
 menyerahkan kepada Staf Tata Usaha
4. Staf Tata Usaha membuatkan surat izin cuti sesuai dengan
permohonan
5. Menyerahkan surat izin cuti tersebut kepada Kepala Tata Usaha
untuk dikoreksi dan diparaf kemudian menyerahkan kembali
kepada bagian administrasi
6. Menyerahkan surat izin cuti kepada PNS yang bersangkutan
untuk ditandatangani kemudian diserahkan kepada kepala
Puskesmas untuk ditandatangani.
7. Staf tata usaha member nomor pada surat, diberi stempel dan
diberi amplop
8. Menyerahkan surat izin cuti kepada petugas pengiriman surat
berserta dokumen/berkas cuti PNS yang bersangkutan
6. Bagan Alir
Pegawai mengajukan surat
permohonan izin cuti melalui
Kepala Puskesmas

Tidak
Kepala Puskesmas tidak
Proses menyetujui permohonan untuk
cuti dari PNS untuk cuti

Ya
Selesai
Kepala Puskesmas menyetujui
permohonan izin cuti dari PNS
dengan membubuhkan tanda
tangan dan memberikan catatan
dan menyerahkan kepada Staf
Tata Usaha

Staf Tata Usaha membuatkan

surat izin cuti sesuai dengan
permohonan

Menyerahkan surat izin cuti

tersebut kepada Kepala Tata
Usaha untuk dikoreksi dan
diparaf kemudian menyerahkan
kembali kepada Staf TU

Menyerahkan surat izin cuti

kepada PNS yang bersangkutan Staf tata usaha memberi
untuk ditandatangani kemudian nomor, stempel pada surat
diserahkan kepada kepala dan diberi amplop
Puskesmas untuk ditandatangani

Menyerahkan surat izin

cuti kepada petugas
pengiriman surat berserta
dokumen/berkas cuti PNS
yang bersangkutan
7. Hal – hal yang Memperhatikan buku penjagaan cuti pegawai / PNS, alasan cuti, alamat
perlu cuti.
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Kepala Puskesmas
2. Kepegawaian
3. PNS/Pegawai yang bermohon cuti

9. Dokumen 1. SOP Surat Keluar

Terkait 2. SOP Pengarsipan Dokumen
3. SOP Pengiriman Surat
4. SOP Penomoran Surat
5. Buku penjagaan cuti pegawai

10. Rekaman
Historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberikan