Tirto Prakoso
Departemen Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung
2005-2023 1
Latar belakang (1)
Informasi-informasi dasar
• Etanol (C2H5OH atau CH3CH2OH)
º etil alkohol, metil karbinol, alkohol (bahasa sehari-hari)
• Cairan jernih tak berwarna, mudah menguap, dapat
terbakar, dan berbau khas alkohol.
• Berat molekul (Mr) = 46,07 kg/kmol,
• Pada 25 oC:
– Rapat massa (rc) = 785 kg/m3
– Titik didih normal = 78,32 oC
– Kalor penguapan = 0,66 MJ/liter.
• Kalor bakar = 21 MJ/liter (2/3 x bensin)
• Merupakan oksigenat º zat organik/hidrokarbon beroksigen
2
• Diperdagangkan sebagai larutan akuatik berkadar etanol 70
& 95 %-v (etanol azeotropik), atau sebagai etanol absolut
(kering/murni, kadar air £ 0,5 %-b).
• Penggunaan:
þ Bahan minuman [dikenai cukai]
þ Bahan bakar [bebas cukai via denaturasi]
þ Industrial [bebas cukai via denaturasi/izin khusus]
Ä Denaturasi º pembubuhan zat yang membuat alkohol tak dapat dijadikan
bahan minuman
• Etanol absolut saling-larut dengan air, eter, aseton, benzen, &
bensin pada segala perbandingan [tapi tidak dengan solar].
• Merupakan High Octane Mogas Component (HOMC);
Angka oktan rata-rata: - sendiri: 104
- campuran dgn bensin: 118
• Pelarut paling penting sesudah air; bioetanol (etanol hasil
fermentasi) lebih disukai pada komoditi untuk manusia
3
Bahan mentah sintesis komersial
• Asetaldehid, asam ase-
tat, cuka, etil asetat, etil
akrilat, etil khlorida, etil
amin, dietil eter, dan
glikol eter º turunan-
turunan penting.
• Beberapa negara (India,
Brasil, dll.) membuat
etilen dari etanol.
• Yang ekonomis di suatu
negara, belum tentu di
negara lain.
4
5
Etanol sebagai bahan bakar
• Spiritus º Alkohol 95 %-v yang didenaturasi dengan 5 L
metanol/100 L dibubuhi zat warna biru (pertanda racun).
• Gasohol º gasoline-alcohol mixture º campuran bensin
dan etanol absolut pada kadar alkohol ~ sekitar 26 %-v.
Bahan bakar kendaraan bermotor bensin (mesin Otto).
EX º gasohol berkadar bioetanol X %-vol.
Ä Tak perlu ada modifikasi mesin sampai kadar tertentu
[sudah dipraktekkan di Brasil, A.S., Thailand dan India].
• Bahan bakar etanol berhidrat (hydrous fuel ethanol) º
E85-E95,kadar alkohol 85 – 95 %-v (sisanya air) yang
didenaturasi. Untuk mobil bensin yang khusus
disesuaikan. Hanya ada (diniagakan) di Brazil dan A.S.
• ETBE º etil tersier-butil eter º pendongkrak angka oktan
bensin, lebih ramah lingkungan drpd MTBE 6
Karakteristik etanol sebagai
bahan bakar kendaraan
Gasoline Gasoline / Ethanol Ethanol Fuel
Characteristic (Regular) Blend (Hydrous)
(22% v/v)
Air / Fuel Stoichiometry 14,5 : 1 12,7 : 1 9,0 : 1
Specific Weight (20 °C) (kg / m³) ± 770 ± 780 ± 810
Heat of Combustion (kcal / kg) ± 10.500 ± 9.600 ± 6.100
Octane Number MON 80 ~ 83 80 ~ 83 88 ~ 90
RON 90 ~ 96 90 ~ 96 105 ~ 108
Vapor Pressure (kPa) 55 ~ 70 55 ~ 70 Very Low
Molecular Polarity Low - High
Metal Corrosivity Reference Higher Higher
Good Good
Plastic Material Compatibility Reference
(Except polyamide) (Except polyamide)
Gum Formation (deposits) Reference Higher No Formation
Anti-oxidant & Detergent Additives Required Required Not Required
120
129.4 %
100
80
105.3 %
110.0 %
106.4 %
103.2 %
105.5 %
95.5 %
103.3 %
102.1 %
60
89.3 %
40
20
0
Daya Torsi Kecepatan maks. Waktu akselerasi Konsumsi
(0~100 km/h) (L/100km)
Projection
Fuel
(2003)
17
Perolehan etanol dari berbagai bahan mentah
Perolehan alkohol
Sumber Hasil panen,
karbohidrat ton/ha/thn
Liter/ton Liter/ha/thn
Tebu 75 67 5025
Singkong 25 180 4500
Sagu 6,8$ 608 4133
Ubi jalar 62,5*) 125 7812
$ Pati sagu kering; *) 2½ kali panen per tahun.
Sumber : Villanueva (1981), kecuali sagu, dari Holmes dan Newcombe (1980)
18
Struktur ongkos produksi etanol bahan bakar (%)
Bahan mentah 63,5
Enzim dan ragi 7,6
Bahan-bahan kimia 2,3
Utilitas:
- Kukus 4,3
- Listrik 2,2
- Air 1,3
Tenaga kerja 4,9
Perawatan dan reparasi 3,0
Pasokan suku cadang dll. 1,3
Overhead (termasuk depresiasi 6%, pajak, asuransi, dll) 9,6
Sumber:
Anonim, Proc. 2nd World Congress of Chemical Engineering, 1981 19
Gambaran daya saing E10 di Indonesia
• Andaikan harga etanol kering tanpa cukai Rp.5000,-
• Harga E10 = (0,9 x Rp. 2400) + (0,1 x Rp.5000)
= 2160 + 500 = Rp.2660,-
[lebih tinggi Rp.260,- dari harga premium (bersubsidi)]
• Tetapi, kelebihan harga tersebut akan bisa diterima
masyarakat (tentu saja lewat promosi dan sosialisasi)
mengingat E10 berangka oktan » 91 (º berkualitas lebih
baik dari premium, yang berangka oktan 87).
Ø Memiliki daya saing baik di pasar bahan bakar!
Ø Sebagai catatan: pengalaman Brazil menunjukkan bahwa
berdasarkan learning by doing selama 30 tahun, dapat
dihasilkan alkohol dengan harga Rp 2.000,-
20
Penutup
Ø Mengingat harga BBM (terutama premium) akan
dinaikkan, gambaran potensi bioetanol di atas menunjukkan
bahwa eksploitasi komersial etanol sebagai bahan bakar
hayati untuk transportasi tampaknya harus dipertimbangkan
dan diupayakan secara sungguh-sungguh
Ø Bioetanol akan dapat bersaing secara ekonomis jika harga
minyak mentah menjulang seperti yang terjadi pada saat
ini. Harga produksi tersebut masih bisa ditekan lagi dengan
pendayagunaan produk-produk samping atau buangan!
Ø Pengembangan dan penggunaan bioetanol akan lebih
prospektif dengan adanya:
• peningkatkan efisiensi proses Þ efisiensi biaya!
• pengelolaan dan pemanfaatan limbah dengan baik
• kenaikan harga minyak bumi dan produk-produknya naik
• komitmen pada isu lingkungan hijau
21
SEKIAN dan TERIMA KASIH
22