Anda di halaman 1dari 11

D.

Kegiatan Pembelajaran-4
1. Analisa Terstruktur
2. Pokok Bahasan
Adapun pokok bahasan pembelajaran dari mata kuliah ini ialah sebagai
berikut:
a) Sejarah analisa terstruktur
b) Data Flow Diagram (DFD)
c) Diagram Aliran Data Bertingkat
d) Entity Relationship Diagram (ERD)

3. Tujuan Materi Pembelajaran


Adapun tujuan pembelajaran dari mata kuliah ini ialah sebagai berikut:
a) Mahasiswa mengenal sejarah analisa terstruktur
b) Mahasiswa memahami Data Flow Diagram (DFD)
c) Mahasiswa mengetahui Diagram Aliran Data Bertingkat
d) Mahasiswa memahami kamus data
e) Mahasiswa mengetahui notasi kamus data

4. Materi Pembelajaran
1. Sejarah Analisa Terstruktur
1 Dipopularkan oleh DeMarco (1979)
2 Dikembangkan lebih lanjut oleh Page-Jones (1980), Gane dan Sarson (1982)
3 Dikembangkan untuk sistem waktu nyata (Real Time) oleh Ward
dan Mellor (1985) kemudian Hatley dan Pirbhai (1987)
4 Merupakan teknik pemodelan information flow dan information content

2. Data Flow Diagram (DFD)


DFD atau yang sering disebut juga Bubble Chart, Bubble Diagram,
model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi, merupakan suatu
diagram yang menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem.
Komponen DFD terbagi menjadi 4:
1) Terminator atau External Entity
External Entity adalah lingkungan luar dari sistem tetapi dia
memiliki pengaruh terhadap sistem. External Entity bisa
digambarkan sebagai individu, kelompok, atau sistem lain (bukan
orang).
Notasi : Konsumen
2) Proses
Proses berfungsi untuk mentransformasikan data secara umum.
Karena proses melakukan pekerjaan, maka dalam menamai sebuah
proses dimulai dengan kata kerja dan diikuti objek.
Suatu proses harus memiliki input dan output. Suatu proses juga
dapat dihubungkan dengan komponen External Entity, Data Store,
atau Proses lain melalui Aliran Data.

3) Data Store
Data Store berfungsi menyimpan data/ file. Data store biasanya
berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan secara komputasi,
contoh: harddisk, disket, dvd disc, namun bisa juga berupa seperti
buku, alamat, agenda. Data Store hanya dapat dihubungkan
dengan komponen Proses melalui Alur Data, tidak dengan
komponen DFD lain.
4) Alur Data
Alur Data menggambarkan aliran data dari suatu proses ke proses
lainnya. Alur Data dapat merepresentasikan data/informasi yang
berkaitan dengan komputer seperti bit, bilangan real, karakter,
maupun yang tidak seperti nama, nim, alamat.

Diagram aliran data (DFD) memungkinkan perekayasa perangkat lunak


untuk mengembangkan model domain informasi dan domain fungsional
pada saat yang sama. Pada saat DFD disaring kedalam tingkah detail yang
lebih tinggi, analis melakukan suatu dekomposisi fungsional implisit dari
sistem, sehingga memenuhi prinsip analisis operasional keempat. Pada saat
yang sama, penyaringan DFD menghasilkan suatu penyaringan yang sesuai
dari data pada saat dia bergerak melalui proses yang membentuk aplikasi.
Beberapa tuntunan sederhana dengan tak terukur dapat membantu selama
derivasi sebuah diagram alir data:
1) Diagram aliran data tingkat 0 (Nol) harus menggambarkan perangkat
lunak/sistem sebagai gelembung tunggal.
2) Input dan output utama harus dicatat secara hati-hati.
3) Penyaringan harus dimulai dengan mengisolasi proses calon, objek
data, dan penyimpanan yang akan direpresentasikan pada tingkat
selanjutnya.
4) Semua anak panah dan gelembung harus diberi label dengan nama yang
berarti.
5) Satu gelembung pada suatu saat harus disaring.

Diagram Aliran Data Bertingkat


1. Dasar Pemikiran
a) ROSS
Pikiran manusia dapat menerima segala bentuk kerumitan, asalkan
disajikan dalam susunan yang terdiri bagian-bagian kecil yang mudah
dimengerti
b) GEORGE MILLER
Pikiran manusia paling banyak dapat mengerti sesuatu yang terbagi
menjadi 7 + 2 bagian dan tetap masih dapat mengerti konsep dari sesuatu
tadi secara keseluruhan .

2. Jenis DAD dalam DAD Bertingkat


a) Diagram konteks ( Context Diagram ): Diagram paling atas, terdiri dari
satu proses dan mengambarkan ruang lingkup sisrtem.
b) Diagram Prinsif Fungsional ( Functional Primitive ): Diagram-diagram
paling bawah, yang tidak dapat dibagi lagi atau memiliki masukan
tunggal dan keluaran tunggal atau telah sangat sederhana ( narasi untuk
deskripsi dapat dituliskan secara singkat ).
c) Diagran tengah: Diagram-diagram yang terletak antara Diagram
Konteks dan Primitif Fungsional.

3. Penyusunan DAD
a. Penomoran
a) Diagram konteks biasanya diberi nomor 0
b) Proses-proses pada DAD paling atas diberi nomor mulai dari 1 dan
seterusnya sampai semua proses bernomor
c) Pada saat setiap proses dipecah menjadi DAD dengan tingkat yang
lebih rendah, maka proses pada DAD tersebut diberi nomor sesuai
dengan nomor proses tadi
d) Setiap proses diberi nomor yang merupakan kombinasi dari nomor
diagram diikuti dengan nomor urut dalam tingkay yang
bersangkutan.

b. Bentuk Umum Diagram Konteks :

Gambar 14. Bentuk Umum Diagram Konteks

a) Nomor Diagram “ ANAK” harus diawali dengan nomor proses


pada diagram ‘ ORANG TUA “ yang terkait

Gambar 15. Penomoran Diagram Konteks

b) Dengan menyebutkan nomor diagram “ANAK “ yang sesuai dengan nomor


proses diagram pada diagram “ ORANG TUA ‘ yang terkait . Nomor proses
pada diagram ‘ ANAK “ boleh tidak diawali dengan nomor proses diagram ‘
ORANG TUA ‘
c) Aturan Keseimbangan ( Balancing )

Semua aliran data yang masuk dan keluar diagram “ ORANG TUA’ harus
ada/sama pada diagram ‘ ANAK’

Gambar 16. Balancing DFD

4. Kamus Data
Sebuah daftar terorganisasi dari komposisi setiap elemen data, aliran data,
dan penyimpanan data yang digunakan dalam sebuah DAD, serta
spesifikasi lojik dari proses juga modul dan dekripsi modul dari Bagan
Susunan dari daftar dari Entitas dan Relasi yang digunakan didalam
Diagram E-R
Nama lain : Requirements Dictionary, Data Dictionary,
Encylopedia. Mengapa diperlukan ?
Karena adanya kebutuhan untuk mendifinisikan isi dari :
a) Aliran Data ( DAD )
b) Penyimpanan Data
c) Proses ( DAD )
d) Entitas ( ERD )
e) Relasi (ERD)

5. Notasi Kamus Data


Tabel 1. Simbol Notasi Kamus Data
Simbol Arti
= Terdiri dari
+ Dan
{} Iterasi
[] Pilihan salah satu
() Boleh ada, boleh tidak
** Komentar

Contoh Kamus Data


a) Data : Nomor Telepon
Name : telephon number
aliases : none
where used/low used : access against set-up (output) dial phone
(input)
description :
Telephone number = [ lokal extension | outside
number ] Lokal extension = [ 2001 | 2002 | …..|
2999 ]
Outside number = 9 + [ local number | long distance
number ] Local number = prefix + access number
Long distance number = ( 1 ) + area code + local
number Prefix = [ 795 | 799 | 874 | 877 ]
Access number = *any four number strings “

b) Arus Data : Surat Pengeluaran Barang


Nama Arus : Sales Order
Alias : SO
Bentuk Data : Cetakan komputer
Arus Data : Pelanggan – Proses pemesanan
barang
Proses pemesanan – Data Store
Penjelasan : Untuk mencatat pemesanan barang
Periode : Setiap ada pesanan
Volume : Rata – rata tiap hari adalah 35
Struktur Data <Surat Pesanan Barang> = HEADER + ISI + FOOTER
HEADER = No_SO + Tanggal + Tgl-PO + No PO Costumer +
Nama_Pelanggan + Alamat + Telp
- No_SO : * Terdiri dari lima belas digit *
- Tanggal : Tanggal + Bulan + Tahun
- Nama_Plangan : (Titel) + Nama_depan +
Nama_belakang
- Alamat : Jalan + Nomor + Kota
- Telepon : * Maksimal 14 digit *
ISI = 1 {KD_Item + Item + Nama_Barang + Satuan + Quantity +
Harga/Unit
Disc (%) + Jumlah} 20
- item : * Nomor urut *
- Nama Barang : * Jenis barang yang dipesan *
- Satuan : * Maximal tiga digit *
- Harga/unit : * Dalam Rupiah *
-Quantity : * Dihitung dari unit dikali harga satuan
dikurangi
discount *
FOOTER = Total

- Total : * Total semua penjualan *

3. Entity Relationship Diagram (ERD)


Komponen dari ERD ada 6 yaitu
1) Entitas (Entity)
Entitas adalah suatu objek yang dapat dibedakan dari objek lain.
Suatu entitas haruslah bersifat fakta. Entitas dapat berupa fisik,
contoh: Mobil, Rumah, Gedung, dan dapat berupa konsep, contoh:
Pekerjaan, Perusahaan.
2) Atribut (Attribute)
Atribut merupakan properti yang dimiliki setiap entitas yang datanya
akan disimpan. Contoh : atribut MAHASISWA -> NIM, Nama,
Alamat.
3) Relasi(Relationship)
Asosiasi antara satu atau lebih entitas. Berupa kata kerja.
4) Kardinalitas (Cardinality)

Gambar 17. Kardinalitas


5) Kardinalitas menunjukkan banyaknya objek yang terlibat dengan
objek lain pada suatu relasi. Ada 3 kombinasi yang mungkin terjadi,
diantaranya : 1:1 (One to One), 1:N (One to Many), dan N:M (Many to
Many).
6) Modalitas (Modality)
Partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi. 0 berarti partisipasi
parsial. 1 berarti partisipasi total.
Diagram hubungan entitas memungkinkan seorang perekayasa perangkat
lunak untuk secara penuh menspesifikasikan objek data yang merupakan
input dan output dari sistem, atribut yang mendefinisikan sifat dari objek
tersebut, dan hubungan antar objek. Seperti kebanyakan model analisis
elemen, ERD dikonstruksi didalam cara yang iteratif. Pendekatan berikut
ini diambil:
1) Selama pengumpulan persyaratan, pelanggan diminta untuk
mendaftar “hal-hal” yang akan ditujuoleh proses bisnis dan aplikasi.
“hal-hal” ini dimasukan kedalam sebuah daftar objek data input dan
output dan entitas eksternal yang menghasilkan atau mengkonsumsi
informasi.
2) Dengan mengambil objek satu pada satu saat, analis dan pelanggan
mendefinisikan apakiah ada sambungan (tidak diberi nama pada
tahap ini) ada diantara objek data dan objek lain.
3) Dimanapun sambungan ada, analis dan pelanggan menciptakan satu
pasangan hubungan objek atau lebih.
4) Untuk masing-masing pasangan hubungan objek, dicari kardinalitas
dan modalitas.
5) Langkah 2 sampai 4 dilanjutkan secara iteratif sampai semua
pasangan hubungan objek sudah dudefinisikan. Sudah menjadi
kebiasaan untuk menemukan penghilangan pada saat proses ini
berlanjut. Objek dan hubungan baru akan ditambahkan pada saat
jumlah iterasi bertambah.
6) Atribut dari masing-masing entitas didefinisikan.
7) Diagram hubungan entitas diformulasikan dan dikaji.
8) Langkah 1 sampai 7 diulang sampai pemodelan data terlengkapi.

4. State Transition Diagram (STD)


STD merupakan diagram yang memodelkan tingkah laku (behaviour) sistem
berdasarkan pada definisi satu bagian dari keadaan sistem. STD sering
dipakai untuk menggambarkan kinerja sistem. Komponen STD dibagi

menjadi 4 :
a. State
State merupakan kondisi dari suatu sistem. State dapat
dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu : State Awal dan State
Akhir. State Awal hanya boleh berjumlah 1 state, dan State Akhir
boleh memiliki jumlah lebih dari satu state.
b. State Change (Tanda Panah)
Menyatakan perubahan state dari
sistem.
c. Kondisi
Kondisi menyatakan suatu kejadian pada lingkungan eksternal
yang dapat dideteksi oleh sistem, contoh: sinyal.
d. Aksi
Sistem melakukan sesuatu sehingga terjadi perubahan state atau merupakan
suatu reaksi terhadap kondisi.

Anda mungkin juga menyukai