Anda di halaman 1dari 41

Penyusun : Muh. Zainuddin. R.

Kasau

Modul matakuliah pengantar basis data diperuntukkan


untuk lingkungan JPTE Prodi PTIK (kelas parepare)
Fakultas Teknik UNM
Modul Pengantar Basis Data
Parepare
Cetak I 2018
140 mm x 200 mm
KATA PENGANTAR

Modul pengantar basis data dibutuhkan untuk membantu dalam


pembelajaran basis data dari perancangan hingga pembuatan.
Pembahasan dimulai dari hal-hal yang paling sederhana hingga
membentuk jaringan yang kompleks.

Buku ini hadir untuk membantu mahaisswa guna memperluas


pemahaman tentang basis data dan penggunaannya terkhusus MySQL.

Penulis menyadari, masih ada kekurangan dalam proses penulisan, untuk


itu kritik dan saran yang membangun sangan diharapkan.

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I Pendahuluan 5
Bab II UML (Use Case) 6
Bab III Data Flow Diagram (DFD) 8
Bab IV Entity Relationship Diagram (ERD) 11
Bab V Database Managemen System (DBMS) 16
Bab VI Structured Query Language (SQL) 17
Bab VII Perintah-Perintah MySQL 18
A. DCL 18
B. DDL 19
C. DML 21
D. Filter 23
E. Agregat (Perhitungan) 27
F. Alias 29
G. Group By dan Having 29
H. Menggabungkan Table 30
Bab VIII MySql Dan Web 32
A. Localhost Server (XAMPP) 32
B. PHP MyAdmin 33
Bab IX Tahap-Tahap Perancangan Basis Data 37
A. Pengumpulan Data Analisi 37
B. Perancangan Basis Data Secara Konseptual 37
C. Pemilihan DBMS 37
D. Perancangan Basis Data Secara Logika 38
E. Perancangan Basis Data Secara Fisik 38
F. Implementasi Sistem Basis Data 38
Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

Basis data atau database banyak ditemukan pada aplikasi-aplikasi yangs


ering digunakan berfungsi sebagai tempat data yang dipanggil dan
ditampilkan, menurut para ahli database adalah suatu susunan/kumpulan
data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang
diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi menggunakan
metode tertentu, dengan menggunakan komputer sehingga mampu
menyediakan informasi secara optimal yang diperlukan pemakainya.
(Mardiana, 09:2016). Basis data adalah sistem-sistem berkas terpadu yang
dirancang terutama untuk meminimalkan pengilangan data (Bakri,
07:2012).
Basis data merupakan kumpulan data yang simpan secara rapi dan
terorganisasi dan berfungsi sebagai gudang data. Fungsi utama dari basis
data sebagai tempat data yang dapat digunakan dengan cara pemanggilan
data dari basis data ke software aplikasi. Pembuatan basis data dimulai
dari perencanaan hingga pembuatan.
BAB II UML (USE CASE)

Unified Modeling Language (UML) merupakan grafik/gambar untuk


mengambarkan, menspesifikasikan, membangun, dan dokumentasi dari
sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OOP (Object-Oriented
Programming), UML merupakan model-model yang berhubungan
langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga
memungkinkan melakukan pemetaan (mapping) langsung dengan
bahasa-bahasa pemprograman berorientasi objek seperti Java, Borland
Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.
Use case adalah intraksi yang dapat dilakukan oleh aktor atau pengguna
dan perlakuakn sistem terhadap aplikasi yang akan dikembangkan.
Pembuatan use case akan membantu analisis kebutuhan yang diperlukan.
Contoh diagram use case sebagai berikut

Pembuatan digram use case dibutuhkan pengetahuan tentang


simbol-simbol yang digunakan berserta fungsi masing-masing simbol.
Simbol-simbol diagram use case sebagai berikut
BAB III DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Data flow diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data (DAD) merupakan aliran
data yang terstruktur digunakan untuk menganalisis dan merencanakan
sistem. DFD/DAD biasa dibuat dan digunakan sebelum aplikasi dibuat
sebagai bahan analisis untuk merencanakan sistem aplikasi yang akan
dikerjakan, sehinggah memudahkan dalam pengembangan aplikasi dan
pembuatan basis data.
Pembuatan DFD/DAD dikenal dengan penggunaan simbol-simbol
entity/entitas, aliran data, proses dan penyimpanan data, simbol-simbol
DFD sebagai berkut:

Simbol Nama Keterangan


Entity merupakan sesuatu
yang berada diluar sistem
Entity/Entitas
yang bisa berupa orang,
organisasi atau lainnya
Aliran data merupakan aliran
Aliran Data data yang mengalir pada
DFD/DAD
Proses merupakan
pelaksanaan proses sistem
Proses
seperti aritmatika, penulisan
atau pembuatan laporan
Penyimpanan data
Penyimpanan merupakan penyimpanan
Data data berupa file atau basis
data

Pembuatan DFD/DAD dilakukan dengan tiga level yaitu level 0, level 1 dan
level 2. Setiap level saling terkait satu sama lain dimulai dari level paling
dasar hingga paling tinggi.

A. DFD/DAD Level 0
DFD/DAD Level 0 atau diagram konteks merupakan gambaran aliran data
bagaimana sistem terhubung dengan Entity atau pihak luar (eksternal)
sistem seperti orang, organisasi atau lainnya.

Gambar contoh DFD/DAD Level 0

B. DFD/DAD Level 1
DFD/DAD Level 1 menunjukkan data utama atau proses-proses yang
terjadi pada sistem yang akan dikerjakan.

Gambar Contoh DFD/DAD level 1


C. DFD/DAD Level 2
DFD/DAD Level 2 merupakan kelanjutan dari level 1 yang lebih rinci dan
jelas dari sistem yang akan dibangun.
Gambar contoh DFD/DAD Level 2
BAB IV ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD)

Entity Rrelationship Diagram (ERD) merupakan gambaran digram sistem


aplikasi yang akan bekerja, sehingga membantu menjadi dasar dalam
pembuatan basis data. Simbol-simbol dalam ERD terdiri dari entity, atribut,
primary key atribut, relationship dan link, penjelasan setiap simbol sebagai
berikut

Dalam ERD, hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang
disebut dengan derajad relasi. Derajad relasi maksimum disebut dengan
kardinalitas sedangkan derajad minimum disebut dengan modalitas.
kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Kardinalitas relasi
yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)

1. Satu ke satu (1-1)


Gambar contoh derajad relasi (Satu ke satu)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan paling


banyak satu entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya

2. Satu ke banyak (1-N)

Gambar contoh derajat relasi (Satu ke banyak)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak


entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya. Atau Setiap
entitas pada himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas
pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
3. Bayak ke banyak (N-N)

Gambar contoh derajat relasi (banyak ke banyak)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak


entitas pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

Pembuatan diagram ERD melalui beberapa tahap berupa penentuan


entities, penentuan atribut, penentuan kardinal relasi, dan pembuatan
diagram ERD

Gambar contoh penentuan entities


Gambar contoh penentuan atribut

Gambar contoh pembuatan karinal relasi


Gambar contoh digram ERD
BAB V DATABASE MANAGEMEN SYSTEM (DBMS)

Database manajemen sistem (DBMS) atau sistem manajemen basis data


(SMBD) merupakan software aplikasi yang digunakan untuk mengelolah
basis data sesuai dengan perintah atau instruksi yang diberikan. Contoh
aplikasi DBMS/SMBD seperti ms.access, oracle, MySQL, interbase.

MySql merupakan salah satu software aplikasi DBMS/SMBD yang


menggunakan bahasa perogram SQL, yang fleksibel digunakan pada
aplikasi dekstop maupun web.
BAB VI STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)

Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa yang digunakan untuk


mengakses basis data. Perintah SQL secara umum dibagi atas tiga yaitu Data
Control Language (DCL), Data Definition Language (DDL) dan Data
Manipulation Language (DML).
DCL berfungsi sebagai pengontrolan data dan server seperti hak akses user,
yang termasuk DCL ada dua yaitu GRANT dan REVOKE. DDL berfungsi sebagai
pembangun sebuah basis data (database dan table), terdapat tiga perintah
dalam DDL yaitu CREATE, ALTER dan DROP. DML berfungsi untuk
memanipulasi data dalam basis data, ada empat perintah DML yaitu INSERT,
SELECT, UPDATE dan DELETE.
BAB VII PERINTAH-PERINTAH MYSQL

A. Data Control Language (DCL)


Perintah DCL ada dua yaitu GRANT dan REVOKE,
 GRAND
GRANT berfungi untuk memberikan hak akses user, penulisan perintah/sintax
untuk GRANT sebagai berikut

GRANT hak_akses ON nama_database.nama_tabel TO


‘nama_user’@’lokasi_user’;

Hak akses yang dimaksud yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE atau query
lainnya, jika ingin mengisi hak akses penuh diisi dengan ALL

Contoh penulisan

GRANT SELECT ON universitas * TO 'admin'@'localhost';

 REVOKE
REVOKE berfungsi untuk menghapus hak akses user, penulisan
perintah/sintaxuntuk REVOKE sebagai berikut

REVOKE hak_akses ON nama_database.nama_tabel FROM


‘nama_user’@’lokasi_user’;

Hak akses yang dimaksud yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE atau query
lainnya, jika ingin menghapus hak akses penuh diisi dengan ALL

REVOKE ALL ON universitas * FROM 'admin'@'localhost';

B. Data Definition Language (DDL)


Perintah DDL ada tiga yaitu CREATE,ALTER dan DROP
 CREATE
CREATE berfungsi untuk membuat database atau table baru, penulisan
perintah/sintax sebagai berikut

CREATE database nama_database;

CREATE table nama_table (nama_kolom type(panjang_data),


nama_kolom type(panjang_data), nama_kolom
type_data(panjang_data));

Contoh penulisan membuat database

CREATE database universitas;

Contoh penulisan membuat Table

CREATE table mahasiswa (nama varchart(20), nim int(10), kelas


varchart(10));

 ALTER
ALTER berfungsi untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat, penulisan
perintah/sintax sebagai berikut

ALTER table nama_table ADD/Modify nama_kolom


tipe_data(panjang_data);

Contoh penulisan alter menambah kolom

ALTER table mahasiswa ADD keterangan varchar(50);


ALTER table mahasiswa ADD keterangan varchar(50) AFTER nim;

ALTER table mahasiswa ADD keterangan varchar(50) FIRST;

Contoh penulisan alter menghapus kolom

ALTER table mahasiswa DROP keterangan;

Contoh penulisan alter merubah tipe data

ALTER table mahasiswa MODIFY keterangan char(50);

Contoh penulisan alter merubah nama tabel

ALTER table mahasiswa RENAME mahasiswa TO mahasiswi;

 DROP
DROP berfungsi untuk menghapus database atau table baru, penulisan
perintah/sintax sebagai berikut

DROP database nama_database;


DROP table nama_table;

Contoh penulisan Drop daabase

DROP database universitas;

Contoh penulisan DROP Table

DROP table mahasiswa;


C. Data Manipulation Language (DML)
Perintah DML ada empat yaitu SELECT, INSERT, UPDATE dan DELETE
 SELECT
SELECT berfungsi untuk menampilkan atau menganbil data dari database,
penulisan perintah/sintax sebagai berikut

SELECT nama_kolom_table from nama_tabel;

Contoh penulisan select beberapa kolom

SELECT nama,nim from mahasiswa;

Contoh penulisan select semua kolom

SELECT * from mahasiswa;

 INSERT
INSERT berfungsi untuk menambahkan record atau data kedalam tabel,
pernulisan perintah/sintax sebagai berikut

INSERT INTO nama_tabel VALUES (nilai_data_kolom1,


nilai_data_kolom2);

Contoh penulisan insert data/record

INSERT INTO mahasiswa VALUES (‘wilda’, 12345, ‘08’);

 UPDATE
UPDATE berfungsi untuk mengubah record atau data pada tabel, pernulisan
perintah/sintax sebagai berikut

UPDATE nama_tabel SET nama_kolom1 = nilai_kolom1,


nama_kolom2 = nilai_kolom2 WHERE kolom_kunci/kondisi’’;

Contoh penulisan update data/record

UPDATE mahasiswa SET nama=’kamu’, nim=54321, kelas=’08’ where


nama=’’wilda’’

 DELETE
DELETE berfungsi untuk menghapus record atau data pada tabel, pernulisan
perintah/sintax sebagai berikut

DELETE FROM nama_tabel WHERE kata_kunci/kondisi;


Contoh penulisan update data/record

DELETE FROM mahasiswa WHERE nama=’yudi’;

D. Filter
Fileter berfungsi untuk mengfilter atau memilah data/record
 WHERE
WHERE berfungsi untuk menentukan filter/pemilihan data, perintah/sintax
penggunaan WHERE pada SELECT

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE kata_kunci/kondisi;

Contoh penulisan update data/record

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama=’yudi’;


 AND dan OR
AND berfungsi untuk menentukan kondisi filter/pemilihan data dimana data
akan dieksekusi apabilah kondisi terpenuhi

Kondisi1 Kondisi2 Hasil


Benar Benar Benar
Salah Salah Salah
Benar Salah Salah
Salah Benar Salah

perintah/sintax penggunaan AND WHERE pada SELECT

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE kata_kunci/kondisi1


AND kata_kunci/kondisi2;

Contoh penulisan update data/record

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama=’yudi’ AND nim=’12345’;

OR berfungsi untuk menentukan kondisi filter/pemilihan data,

Kondisi1 Kondisi2 Hasil


Benar Benar Benar
Salah Salah Salah
Benar Salah Benar
Salah Benar Benar

perintah/sintax penggunaan OR WHERE pada SELECT


SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE kata_kunci/kondisi1
OR kata_kunci/kondisi2;

Contoh penulisan update data/record

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama=’yudi’ OR nim=’12345’;

 ORDER BY
ORDER BY berfungsi untuk mengurutkan data yang akan dipanggil atau
pengurutan data, pengurutan data bisa berupa ascending (a-z) atau
descending (z-a), penulisan perintah/sintax untuk order by
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel ORDER BY kondisi;

Contoh penulisan ORDER BY ascending

SELECT * FROM mahasiswa ORDER BY nama;

Contoh penulisan ORDER BY descending

SELECT * FROM mahasiswa ORDER BY nama decs;

 LIKE
LIKE berfungsi untuk mencari data sesuai kondisi yang telah ditentukan, like
biasa ditentukan dengan “%”, posisi “%” diartikan sebagai berikut
%kata_kunci Data yang dicari yang berada dibagian
belakang sesuai dengan kata kunci,
Contoh:
%an
Contoh data yang dikenali adalah
“andian”
Kata_kunci% Data yang dicari yang berada dibagian
depan sesuai dengan kata kunci,
Contoh:
an%
Contoh data yang dikenali adalah “andi”
perintah/sintax penggunaan like

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel WHERE nama_kolom LIKE


kata_kunci;

Contoh penulisan LIKE tampa %

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama LIKE ‘yudi’;

Contoh penulisan LIKE % didepan

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama LIKE ‘%yudi’;

Contoh penulisan LIKE % dibelakang

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama LIKE ‘yudi%’;

Contoh penulisan LIKE % didepan/belakang

SELECT * FROM mahasiswa WHERE nama LIKE ‘%yudi%’;


E. Agregat (Perhitungan)
Fungsi agregat berfungsi untuk menghasilkan nilai berdasarkan jumlah data
Fungsi Agregat Keterangan
AVG Nilai rata-rata
COUNT Menghitung cacah data
MAX Menghasilkan nilai terbesar
MIN Menghasilkan nilai terenda
SUM Memperoleh jumlah

 AVG
Fungsi AVG (average) berguna untuk memperoleh nilai rata-rata,
perintah/sintax

SELECT avg(nama_kolom) FROM nama_tabel;

Contoh penulisan AVG

SELECT avg(gaji) FROM pegawai;

 Count
Fungsi COUNT berguna untuk memperoleh pencacahan data, perintah/sintax

SELECT Count(nama_kolom) From nama_tabel;

Contoh penulisan Count

SELECT count(gaji) FROM pegawai;


 MAX
Fungsi MAX berguna untuk memperoleh nilai terbesar, perintah/sintax

SELECT max(nama_kolom) FROM nama_tabel;

Contoh penulisan MAX

SELECT max(gaji) FROM pegawai;

 MIN
Fungsi MIN berguna untuk memperoleh nilai terkecil, perintah/sintax

SELECT min(nama_kolom) FROM nama_tabel;

Contoh penulisan MAX

SELECT min(gaji) FROM pegawai;

 SUM
Fungsi SUM berguna untuk memperoleh penjumlahan, perintah/sintax

SELECT sum(nama_kolom) FROM nama_tabel;

Contoh penulisan MAX

SELECT sum(gaji) FROM pegawai;

F. Alias(AS)
Alias atau AS berfungsin untuk memberikan nama alias kepada tabel ataupun
kolom, sehingga mempermudah penulisan perintah, penggunaan alias akan
terasa menfaatnya ketika menulis perintah yang cukup panjang,
perintah/sintax

SELECT * FROM nama_tabel AS mh;

Contoh penulisan AS pada select

SELECT * FROM mahasiswa AS mh;

Contoh penulisan AS pada AVG

SELECT AVG(nilai) AS nilai_mahasiswa FROM mahasiswa;

G. Group By dan HAVING


Group by dan having berfungsi untuk mengelompokkan data pada database
 Group By
GROUP BY berfungsi untuk mengroupkan data, perintah/sintax

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel AS mh;

Contoh penulisan GROUP BY

SELECT nama, sum(gaji) as gaji_pegawai FROM pegawai GROUP BY


gaji ;

 Having
HAVING berfungsi sebagai filter pada group by seperti fungsi where, tetapi
where tidak dapat digunakan di group by, perinta/sintax
SELECT nama_kolom FROM nama_tabel AS mh HAVING kondisi;

Contoh penulisan HAVING

SELECT nama, sum(gaji) as gaji_pegawai FROM pegawai GROUP BY


gaji HAVING >80;

H. Menggabungkan Tabel
Menggabungkan tabel menggunakan perintah join atau inner join,
menggabungkan kolom ada beberap cara seperti pada umumnya
menggunakan inner join, ada juga menggunakan left join dan right join
 Inner Join
Inner join merupakan perintah umum yang digunakan untuk menggabungkan
tabel

SELECT nama_kolom FROM nama_tabel1 INNER JOIN nama_tabel2


ON nama_tabel1.nama_kolom = nama_tabel2.nama_kolom;

Contoh penulisan AS pada select

SELECT matakuliah, sks, nama as (nama_dosen) FROM matakuliah


INNER JOIN dosen ON matakuliah.nip = dosen.nip;

 Left Join/Left Outer Join


Left join atau left outer join digunakan untuk menggabungkan dua tabel
dengan data sesuai dengan data yang berada diselah kiri atau sebelah kiri
menjadi filter data, perintah/sintax

SELECT nama_tabel1.nama_kolom, nama_tabel2.nama_kolom FROM


nama_tabel1 LEFT OUTER JOIN tabel2 ON nama_tabel1.nama_kolom
= nama_tabel2.nama_kolom;

Contoh penulisan AS pada select

SELECT matakuliah, sks, nama as (nama_dosen) FROM matakuliah


LEFT OUTER JOIN dosen ON matakuliah.nip = dosen.nip;

 Right Join/Right Outer Join


Right join atau right outer join digunakan untuk menggabungkan dua tabel
dengan data sesuai dengan data yang berada diselah kanan atau sebelah kiri
menjadi filter data, perintah/sintax
SELECT nama_tabel1.nama_kolom, nama_tabel2.nama_kolom FROM
nama_tabel1 RIGHT OUTER JOIN tabel2 ON
nama_tabel1.nama_kolom = nama_tabel2.nama_kolom;

Contoh penulisan AS pada select

SELECT matakuliah, sks, nama as (nama_dosen) FROM matakuliah


RIGHT OUTER JOIN dosen ON matakuliah.nip = dosen.nip;
BAB VIII MYSQL DAN WEB

Basis data yang berjalan pada web seperti DBMS/SMBD MySql,


memerlukan server untuk menjalankan, dalam pembuatan web pada
kompunter local diperlukan local webserver seperti XAMPP, WAMP,
AMPPS. Pada pembelajaran ini akan menggunakan localhost server
XAMPP.
A. Localhost Server (XAMPP)

Xampp merupakan localhost server yang terdiri dari apache HTTP Server,
MySQL database dan bahasa pemrograman PHP dan Perl, dari
aplikasi-aplikasi tersebutlah diberi nama XAMPP diman X berarti dapat
berjalan diberbagai sistem operasi, A berarti Apache yang berfungsi
sebagai server, M berarti MySql yang berfungsi sebagai basis data, P
berarti bahasa pemrograman PHP, P berarti bahasa pemrograman Perl
Penggunaan XAMPP perlu dilakukan instalasi aplikasi XAMPP terlebih
dahulu dapat didownload di https://www.apachefriends.org/index.html.
Sertelah melakukan instalasi perlu untuk menjalankan service pada xampp
pada XAMPP Control Panel yang akan digunakan yaitu apache dan mysql.

B. PHP MyAdmin
PHP MyAdmin merupakan aplikasi interface/antarmuka (GUI) yang
disediakan aplikasi XAMPP untuk membuat dan mengakses basis data
lebih muda. Untuk menjalankan phpmyadmin jalankan service apche dan
mysql terlebih dahulu pada XAMPP control panel kemudian buka browser
ketik “localhost/phpmyadmin”

Bagian kiri merupakan basis data yang telah dibuat

Bagian atas merupakan menu-menu


Bagian manue “database” untuk membuat database, Membuat database
dengan cara ketik nama “database” kemudian klik “create”

Setelah membuat database akan muncul menu untuk membuat tabel,


ketik nama tabel pada “name” dan jumlah kolom pada “number of
columns”

Setlah memasukkan nama tabel, masukkan nama kolom pada “name”,


type data pada “type” dan panjang data pada “Lenght/Values”, kemudian
klik “save”
Setelah membuat tabel dan type datanya akan muncul keterangan
structure tabel yang telah dibuat

Menambahkan data (record) masuk kedalam kolom (insert) dengan klik


menu “insert”
Isi data sesuai dengan kebutuhan kemudian klik “go” dan akan muncul
sintax yang digunakan dan keterangan berhasil atau gagal dalam
menambahkan data

Untuk melihat data yang telah ada (SELECT) atau yang telah di masukkan
(INSERT) klik manu “browse”
BAB IX TAHAP PERANCANGAN BASIS DATA

Tahap perencanaan sangat penting sebelum membuat basis data, karena


dengan perencanaan akan menghasilkan basis data yang sesuai dengan
kebutuhan dan mempercepat pembuatan basis data. Tahap perencanan basis
data dimulai dari pengumpulan data analisis, perencanaan basis data
konseptual, perencanaan basis data secara logika, perencanaan basis data
secara fisik dan implementasi sistem basis data.
A. Pengumpulan data analisis

Tahap pertama pengumpulan data analisis diperlukan untuk mengetahui


kebutuhan sistem aplikasi yang akan dibuat sehingga memudahkan dalam
pembuatan basis data, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
pengumpulan data analisis dengan menggunakan UML(usecase) (bab II hal
6)dan DFD/DAD (bab III hal 8)

B. Perencanaan basis data konseptual

Perencanaan basis data secara konseptual untuk membantu pembuatan basis


data setelah pengumpulan data analisis yang dibutuhkan kemudian
merancang basis data secara konsep, perencanaan secara konseptual dapat
dilakukan dengan diagram ERD (bab IV hal 11)

C. Pemilihan DBMS/SMBD

Pemilihan DBMD/SMBD sangat menentukan basis data yang akan dibuat,


karena dibutuhkan DBMS/SMBD untuk membuat basis data yang telah
dirancang secara konseptual, dan yang paling penting diperhatikan gunakan
DBMS/SMBD yang ekonomis dan teknis dapat dikerjakan

D. Perencanaan basis data secara logika

Tahap perencanaan basis data secara logika dengan membuat sebuah skema
konseptual dan skema eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih.
Tahap ini dilakukan oleh pemetaan skema konseptual dan skema eksternal.
Skema konseptual ditransformasikan ke dalam model data DBMS.

E. Perencanaan basis data secara fisik

Perancangan basis data secara fisik dengan memilih struktur-struktur


penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai
penampilan yang terbaik pada aplikasi. Selama fase ini, dirancang
spesifikasi-spesifikasi untuk database yang disimpan yang berhubungan
dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur
akses yang berhubungan dengan waktu respon, penyimpanan dan
kemampuan data akses permenit basis data.

F. Implementasi sistem basis data

Implementasi sistem basis sata dengan perintah-perintah basis data dari


DBMS yang dipilih, dihimpun dan digunakan untuk membuat skema basis
data dan file-file basis data. Spesifikasi secara konseptual diuji dan
dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah DML yang telah
ditulis dan diuji. Tahap perancangan dan implementasi telah selesai, dan
kemudian tahap operasional dari sistem database.
DAFTAR PUSTAKA

_____,”Cara membuat ERD (Entity Relationship Diagram: Tahap dan Studi


Kasus)”, http://infokah.com/cara-membuat-erd-tahapan-dan-studi-ka
sus /

_____,”Terapan Basis Data (Implementasi Database”, https://javanewbie.


wordpress.com/database/terapan-basis-data-implementation-database/

_____, 2012, “Data Flow Diagram”, https://okkypratama.wordpress.com/


2012/05/29/data-flow-diagram/, (Last update 29 Mei 2012)

Ghazali Muhammad, 2008, ”Perancangan Database”,


https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/6-tahap-perancangan
-database/ (last update 26 februari 2008)

Pccontrol, 2012, “Pengetahuan Dasar Diagram Use Case”,


https://pccontrol.wordpress.com/2012/08/23/pengetahuan-dasardia
gram-use-case/, (Last update 23 agustus 2012)

Saiful Azhar, 2014, “Pengenalan Simbol use case diagram pada UML”,
http://azharkesatriatiwolawolawol.blogspot.com/2014/06/pengenala
n-simbol-use-case-diagram-pada.html, (Last update Juni 2014)

Wikipedia Indonesia, 2017, “XAMPP”, https://id.wikipedia.org/wiki/


XAMPP (last update 19 Maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai