DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANGLI UTARA
Jln. Nusantara Desa Pengotan Bangli ( 80614 )
Telp. (0366) 5531305 Email: puskesmasbangliutara@gmail.com
I. Pendahuluan
II. PELAKSANAAN
2.1 PERSIAPAN
Acara : Lokakarya Mini Lintas Sektor IV
Hari/tanggal : Selasa, 15 Nopember 2022
Pukul : 09.00 – selesai
Tempat : Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Bangli Utara
Peserta : 46 orang
2.2 PELAKSANAAN
1. Sambutan/Sosialisasi dar Kasie Kesra Kecamatan Bangli
- Upaya penurunan stunting di Kecamatan Bangli, wilayah UPT Puskesmas Bangli Utara
dengan balita stunting sebanyak 44 balita.
- Bencana tanah longsor yang menyebabkan jalan terputus di Sidembunut, depan Kantor
Telkom sehingga proses kegiatan harus mencari jalan alternatif. Korban akibat bencana
banjir sebanyak 3 orang ( 1 orang asal luar Kabupaten Bangli ).
- Musim hujan perlu kewaspadaan terhadap peningkatan kasus DBD dengan penyuluhan
3
PSN.
- Membuka acara Lokakarya Mini Puskesmas Lintas sektor IV
2. Pengarahan dari kepala puskesmas/sosialisasi informasi kesehatan
- Penyampaian kinerja puskesmas Januari sampai Oktober 2022
- Penyampaian informasi tentang pkunjungan Direktur Utama BPJS tanggal 13 Oktober
3. Diskusi : analisa masalah
a. Kelurahan Cempaga :
- Kasus DBD di Cempaga sebanyak 17 orang dalam dua bulan terakhir Oktober sampai
awal Nopember 2022.
- Jalan terputus sehingga pelayanan posyandu harus memutar ke arah jalan Taman Sari
Kubu.
b. Kelurahan Kubu :
- Perlu penertiban anjing liar di wilayah Desa Wisata Penglipuran
- Ada balita stunting
c. Desa Kayubihi :
- Masih adanya kasus gigitan anjing dan banyak anjing liar
- Kelas ibu hamil dengan dana desa berupa konsumsi
- Penurunan stunting dengan PMT dana desa
d. Desa Pengotan :
- Belum semua masyarakat mendapatkan akses air bersih
- Masih ada masyarakat BAB sembarangan
- Adanya balita stunting
e. Desa Landih :
- Ada stunting 8 balita
Tanggapan :
- Rencana verifikasi ODF di semua desa/kelurahan.
- Pembiayaan kelas ibu hamil dari puskesmas berupa transport untuk petugas., kalua dari
desa ada pembiayaan konsumsi agar dikomunikasikan dengan puskesmas, biar tidak
penggandaan anggaran.
- Pencegahan DBD melalui PSN masing-masing keluarga. Fogging dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan dan puskesmas dengan melibatkan masyarakat dalam
pelaksanaannya.
- Untuk kasus rabies, dari puskesmas menangani kasusnya sedangkan hewannya akan
ditangani/ dieliminasi dari Dinas Peternakan. Puskesmas akan komunikasi dengan
sektor terkait.
- Kasus stunting perlu penanganan lintas sektor, dari puskesmas mempunyai in ovasi
catin untuk pencegahan stunting, mulai dari penundaan perkawinan pada pasangan
muda serta program STBM stunting.
- Untuk jamban, puskesmas akan mengadakan pendekatan terhadap masyarakat dengan
model pemicuan STBM.
Masukan dari perwakilan PLKB :
Telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga untuk penurunan stunting.
2.3 Rencana Tindak Lanjut :
1. Rencana pembekalan kader untuk verifikasi ODF.
2. Koordinasi setiap ada kasus ( GHPR, DBD,kasus lain )
3. Koordinasi PLKB dengan bidan desa untuk penurunan stunting
4. Koordinasi penganggaran kegiatan antara desa dan puskesmas.