Anda di halaman 1dari 10

KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS BISNIS

“PENDIRIAN APOTEK”

Makalah
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
yang dibina oleh Ibu Apt. Riana Putri Rahmawati, S.Farm, M.Farm.

Disusun oleh:
Muthia Rizqy Fadhilah (62020050101)
M. Rifal Afif Hidayatullah (62020050102)
Dewi Kurnianingsih (62020050103)
Fuad Sohibul Chalim (62020050104)
Lilik Ernawati (62020050107)
Sulikanah (62020050109)
Wahyu Agung Fitria Warda (62020050110)
Zumrotur Rohmah (62020050111)
Nurul Hidayatun Naja (62020050113)
Shintya Agustina (62020050132)
Eva Maria Suci Purwasih (62020050133)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


JURUSAN FARMASI
S1 FARMASI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada hadirat Allah SWT karena atas Berkat dan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik baiknya.
Dalam makalah ini membahas tentang Kewirausahaan dalam Konteks Bisnis dengan
mengambil topik “PENDIRIAN APOTEK”. Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Apotek adalah suatu tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat. Apotek mempunyai fungsi utama dalam
pelayanan obat atas dasar resep yang berhubungan dengan itu, serta pelayanan obat tanpa resep
yang biasa dipakai di rumah. Apotek juga merupakan salah satu sarana pendukung pembangunan
kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan dan distribusi produk berkhasiat obat.
Konstribusi apotek dalam meningkatkan kesehatan masyarakat adalah melakukan pekerjaan
kefarmasian, menyediakan dan menyalurkan perbekalan farmasi yang diperlukan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan yang meliputi sediaan farmasi, alat kesehatan, perbekalan
kesehatan lain dan juga memberikan informasi obat yang dibutuhkan untuk mencegah timbulnya
penyalahgunaan obat.
Apotek didalam pelaksanaannya mempunyai dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan
kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis (profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit
pelayanan kesehatan, fungsi apotek adalah penyedia obat-obatan yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Dari fungsi yang pertama ini, maka
apotek harus hadir dalam wadahnya yang sangat sosial, penuh nilai etika dan nilai moral.
Sedangkan fungsinya yang kedua yaitu sebagai institusi bisnis, apotek lebih mengutamakan
keuntungan, dan ini dapat dimaklumi mengingat investasi yang ditanam pada pendirian dan
operasionalisme apotek juga tidak sedikit.
Sebagai apotek unit bisnis merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya
(barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan
perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan
perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa
fungsi kegiatan yaitu : pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,
sehingga agar dapat di kelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu
pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha
yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang
menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin
keabsahannya.
Apotek dibentuk untuk memperluas akses obat murah dan terjamin kepada masyarakat.
Selain memperluas akses, apotek bertujuan untuk menertibkan peredaran obat-obat palsu dan
ilegal, serta memberikan kesempatan pada apoteker untuk memberikan pelayanan kefarmasian.
Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu
tingkat kehidupan secara optimal, yang memenuhi kebutuhan manusia termasuk kesehatan, maka
BAB II
PEMBAHASAN

1. Nama Apotek
PENERIMAAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
Nama apotek
yang didirikan SOP No. Dokumen : A/SJ/01
No.Revisi :
adalah Apotek Tanggal Terbit : 13 Desember 2020
“PUTRA Tanggal Revisi :
SEJAHTERA” yang
terletak di Jln.
Kepiting No. 7,
Sobo, Banyuwangi,
Jawa Timur.
1. Apoteker
Pengelola
Apotek
(APA), ya
ng juga
bertindak
sebagai
Pemilik
Sarana
Apotek I
(PSA I)
Nama:
Zumrotur
Rohmah,
S.Farm
Alamat:
Jln.
Kepiting
No. 7,
Sobo,
Banyuwan
gi, Jawa
Timur
2. Pemilik
Sarana
PUTRA Halaman : 1 / 1
SEJAHTERA
1. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk menjamin pelaksanaan dan pengawasan
penerimaan sediaan farmasi dan alkes secara benar dan tepat.
2. Penanggung 1. Apoteker Pemegang SIA
Jawab 2. Apoteker Pemegang SIPA
3. Prosedur 1. Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Mencakup:
a. Identitas apotek pemesan
b. Identitas distributor
2. Mencocokkan faktur dengan sediaan farmasi dan alkes.
Mencakup:
a. Kesesuaian nama sediaan farmasi
b. Jumlah
c. Kebenaran harga
d. Keutuhan kemasan
e. Kebenaran label
f. Tanggal kadaluwarsa
g. Batch
Apabila sudah sesuai, baru diterima .
3. Memberi paraf,tanggal penerimaan dan stempel pada faktur
penerimaan sediaan farmasi dan alkes.
4. Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi
ketidaksesuaian agar dilakukan perbaikan.
5. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
sediaan farmasi dan alkes dalam kartu stok.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh:

Apoteker Apoteker Pemegang SIA

PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT


KESEHATAN
No. Dokumen : A/SJ/02
No.Revisi :
Tanggal Terbit : 13 Desember 2020
SOP :
Tanggal Revisi

PUTRA Halaman : 1 / 1
SEJAHTERA
3. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk menjamin pelaksanaan dan pengawasan
penerimaan sediaan farmasi dan alkes secara benar dan tepat.
4. Penanggung Apoteker Pemegang SIA
Jawab
5. Prosedur 1. Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
sediaan farmasi dan alkes dalam kartu Stok
2. Menyimpan sediaan farmasi dan alkes yang diterima pada rak
yang sesuai berdasarkan aspek farmakologi, bentuk sediaan,
secara alphabetis atau, penyimpanan khusus dll
3. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alkes harus mengikuti
prinsip FIFO (First In First Out = pertama masuk-pertama
keluar) dan FEFO (Firs Expired First Out = pertama
kadaluwarsa-pertama keluar), dan harus dicatat dalam kartu
persediaan sediaan farmasi dan alkes.
4. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan sediaan
farmasi dan alkes.
5. Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan
farmasi dan alkes pada kartu stok.
6. Menyediakan tempat khusus di luar ruang peracikan untuk
menyimpan komoditi yang rusak dan atau kadaluwarsa.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh:

Personil Apoteker Pemegang SIA


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
DENGAN RESEP
No. Dokumen : A/SJ/03
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 13 Desember 2020
Tanggal Revisi :
PUTRA Halaman : 1 / 2
SEJAHTERA
6. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan
tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
7. Penanggung Apoteker Pemegang SIA
Jawab
8. Prosedur 1. Menyapa pasien dengan ramah dan menerima resep daripasien.
2. Skrining Resep (dilakukan olehApoteker)
a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep
yaitu nama dokter, nomor ijin praktek,alamat, tanggat
penulisan resep, tanda tangan atau paraf dokter serta nama,
alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien.
b. Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu
bentuk sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian obat.
c. Mengkaji aspek klinis dengan cara melakukan patient
assessment kepada pasien yaitu adanya alergi, efek
samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumtah obat
dan kondisi khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain
yang terkait dengan kajian aspek klinis.
d. Melakukan three prime question kepadapasien.
e. Menetapkan ada tidaknya DRP dan membuat keputusan
profesi (komunikasi dengan dokter, merujuk pasien ke
sarana kesehatan terkait dsb).
f. Mengkomunikasikan ke dokter tentang masalah resep
apabila diperlukan.
g. Menghitung harga resep dan memverifikasikan harga obat
dalam resep kepada pasien.
h. Jika pasien setuju dengan harga, berikan nomor tunggu
resep.
3. Penyiapan Sediaan Farmasi
a. Menyiapkan sediaan farmasi sesuai dengan permintaan pada
resep.
b. Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis
maksimum.
c. Mengambil obat dan pembawanya dengan menggunakan
sarung tangan, alat/spatula/sendok.
d. Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula (untuk tablet dalam
kaleng).
e. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok.
f. Menyiapkan etiket warna putih untuk obat dalam atau warna
biru untuk obat luar.
g. Menulis nama pasien, nomor resep, tanggal resep, cara pakai
sesuai permintaan pada resep serta petunjuk dan informasi
lain pada etiket
4. Penyerahan Sediaan Farmasi
a. Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan
penyerahan (kesesuaian antara penulisan etiket dengan
resep).
b. Membuat salinan resep (bila tertulis iter) sesuai dengan
resep asli dan diparaf oleh Apoteker.
c. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien.
d. Memeriksa identitas dan alamat pasien.
e. Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
f. Meminta pasien untuk mengulang informasi yang telah
disampaikan.
g. Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh:

Personil Apoteker Pemegang SIA


PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
TANPA RESEP ( OTC dan OWA)
No. Dokumen : A/SJ/04
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 13 Desember 2020
Tanggal Revisi :
PUTRA Halaman : 1 / 2
SEJAHTERA
9. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan obat kepada
pasien yang ingin melakukan swamedikasi.
10. Penanggung Apoteker Pemegang SIA
Jawab
11. Prosedur 1. Menyapa pasien dengan ramah
2. Mendengarkan keluhan dan atau permintaan obat daripasien
3. Menggali informasi dari pasien meliputi:
a. Untuk siapa obat tersebut
b. Tempat timbulnya gejala penyakit
c. Bagaimana gejala penyakit yangdirasakan
d. Kapan mulai timbul gejala dan apa yang menjadi
pencetusnya
e. Sudah berapa lama gejala dirasakan
f. Ada tidaknya gejala penyerta
g. Pengobatan sebelumnya yang telah dilakukan untuk
mengobati gejala
h. Obat lain yang dikonsumsi untuk pengobatan
penyakitlainnya
i. Informasi lain sesuaikebutuhan
4. Buatlah keputusan profesional : merujuk ke dokter atau ke
rumah sakit atau memberikan terapi obat.
5. Memilihkan obat sesuai dengan kerasionalan dan kemampuan
ekonomi pasien denganmenggunakan obat bebas, obat bebas
terbatas dan obat wajib apotek
6. Menghitung harga dan memverifikasikan harga obat
kepadapasien
7. Bila pasien setuju dengan harga obat, ambilkan obat sesuai
dengan nama dan jumlah obat yang diminta pasien (untuk
OWA asal tidak melebihi maksimal pengambilan OWA
sesuaikebijakan)
8. Menyerahkan obat kepada pasien sertapemberian informasi
obat meliputi:
a. Nama obat
b. Khasiat
c. Cara pakai
d. Lamanya pengobatan
e. Efek samping yang mungkin timbul
f. Cara penyimpanan
9. Buat catatan khusus/dokumentasikan tentang pasien yang
nantinya digunakan sebagai patient data record.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh:

Personil Apoteker Pemegang SIA


PELAYANAN INFORMASI OBAT

No. Dokumen : A/SJ/05


No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 13 Desember 2020
Tanggal Revisi :

PUTRA Halaman : 1 / 2
SEJAHTERA
12. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk memberikan informasi dan konsultasi secara
akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan
bijaksana.
13. Penanggung Apoteker Pemegang SIA
Jawab
14. Prosedur 1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau
(dilakukan kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun tertulis.
oleh 2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara
Apoteker) sistematis untuk memberikaninformasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan
maupun tertulis.
4. Informasiyang perlu disampaikan kepada pasien:
a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masingobat.
b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi : bagaimana cara memakai obat, kapan harus
memakai obat, seberapa banyak/dosis, waktu pemakaian
obat (sebelum, selagi atau sesudah makan), frekuensi
penggunaan dikonsumsi sebelumnya, obat/rentangjam.
c. Penggunaan.
d. Bagaimana cara menggunakan peralatankesehatan
e. Peringatan atau efek sampingobat
f. Bagaimanamengatasijikaterjadimasalahefeksampingobat
g. Tata cara penyimpananobat
h. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leafletdll)
6. Mendokumentasikansetiap kegiatan pelayanan informasiobat.

Dilaksanakan oleh : Diperiksa oleh:

Personil Apoteker Pemegang SIA

Anda mungkin juga menyukai