Anda di halaman 1dari 28

EVALUASI DAN SUPERVISI PEMBELAJARAN

PENILAIAN KETERAMPILAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Dan Supervisi
Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Siti Nurhasanah, M.Pd.I.

Disusun oleh:
Nasya Aulia Syabila (2021110013)
IV-A

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM YAPATA AL-JAWAMI
BANDUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan kemudahan dalam menulis makalah yang berjudul “Penilaian
Keterampilan”. Walaupun masih banyak kekurangan, penulis sangat berharap
pembaca dapat memberikan kritik dan sarannya guna membangun penyempurnaan
makalah ini, sehingga di harapkan dapat menjadi sumber acuan pembelajaran
kedepannya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Evaluasi dan Supervisi Pembelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah ikut
membantu dalam penyusunan dan pengumpulan data dalam makalah ini. Tanpa
bantuan teman-teman semua tidak mungkin makalah ini dapat di selesaikan dengan
tepat waktu.

Bandung, 2 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

A. Latar Belakang ................................................................................................ 5

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................. 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Pengertian Penilaian Keterampilan .......................................................... 6

B. Perencanaan Penilaian .............................................................................. 7

C. Pelaksanaan Penilaian .............................................................................. 8

D. Teknik-teknik Penilaian Keterampilan ..................................................... 8

1. Penilaian Praktik ................................................................................... 8

2. Penilaian Produk ..................................................................................11

3. Penilaian Proyek ................................................................................. 14

4. Penilaian Portofolio ............................................................................ 21

E. Pengolahan Hasil Penilaian Keterampilan ................................................. 25

BAB III ................................................................................................................. 27

PENUTUP ............................................................................................................. 27

A. Kesimpulan ............................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 28

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran di kelas membawa konsekuensi kepada seorang
guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya, sebab guru yang kompeten
akan lebih mampu mengelola kelas dan melaksanakan evaluasi bagi siswanya baik
secara individu maupun kelas. Salah satu bagian dari pelaksanaan evaluasi dalam
proses pembelajaran adalah penilaian keterampilan proses yang penilaiannya
meliputi kemampuan atau keterampilan mengamati, menggolongkan, menafsirkan,
meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan.

Penilaian keterampilan proses yang dilakukan oleh guru bisa berupa tes
tertulis dengan salah satu kelemahannya adalah tidak mampu menjangkau semua
kemampuan dan bentuk non tes berupa pengamatan yang dilakukan oleh guru
selama proses pembelajaran dengan kriteria yang dibuat disesuaikan dengan pokok
bahasan, dan kondisi siswa dalam hal kemampuan berpikir siswa.

Pelaksanaan penilaian keterampilan tidak terlepas dari pada kompetensi


dasar yang ada pada standar isi yang terdapat pada Permendikbud No.37 tahun
2018, dan pembelajaran pada siswa harus berurutan sesuai kompetensi dasar (KD).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian penilaian keterampilan?

2. Apa saja teknik-teknik penilaian keterampilan?

3. Bagaimana pengertian, tujuan, dan bentuk penilaian keterampilan tersebut?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian keterampilan

2. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam penilaian keterampilan

3. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan bentuk dari penilaian keterampilan

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4.
Penilaian keterampilan menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal
dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life).
Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian,
pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut ppeserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes paktik, portofolio, produk, proyek dan penilaian
lainnya.
Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berfikir dan bertindak.
Keterampilan ranah berfikir meliputi keterampilan menggunakan, mengurai,
merangkai, modifikasi, dan membuat. Sedangkan keterampilan dalam ranah
bertindak meliputi keterampilan membaca, menulis, menghitung, menggambar, dan
mengarang.
Ketuntasan belajar untuk keterampilan ditentukan oleh satuan pendidikan,
secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
dengan mempertimbangkan potensi dan karakteristik masing-masing satuan
pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.
Dapat disimpulkan bahwa penilaian keterampilan adalah penilaian yang
dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks sesuai
dengan indikator pencapaian kompetensi (IPK). Penilaian keterampilan dapat
dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain penilaian praktik, produk, proyek,

5
portofolio, dan penilaian lainnya. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan
dipilih sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4.
Teknik penilaian keterampilan dapat digambarkan pada skema, sebagai berikut:

Penilaian yang dilakukan dengan


Praktik cara mengamati kegiatan peserta
didik

Kegiatan penyelidikan yang


mencakup perencanaan,
Proyek
pelaksanaan, dan pelaporan hasil
proyek dalam kurun waktu tertentu

Penilaian Rekaman hasil pembelajaran dan


Keterampilan penilaian yang memperkuat
Portofolio
kemajuan dan kualitas pekerjaan
peserta didik

Penilaian kemampuan peserta didik


Produk membuat produk-produk, teknologi,
dan seni

Mengukur keterampilan siswa


Teknik
dalam ranah berfikir abstrak.
Lainnya
(membaca, menulis, menyimak)

B. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian meliputi penyusunan kisi-kisi, penyusunan, instrumenn,
dn penyusunan rubrik penilaian. Penyusunan kisi-kisi meliputi menentukan
kompetensi yang penting untuk dinilai, dalam hal ini adalah KD dan KI 4 dan
menyusun indikator berdasarkan kompetensi yang akan dinilai.

Instrumen yang disusun mengarah kepada pencapaian indikator hasil belajar,


dapat dikerjakan oleh siswa, sesuai dengan taraf perekembangan siswa,
memeuatmateri yang sesuai dengan cakupan kurikulum, bersifar adil (tidak bisa
gender latar belakang sosial ekonomi) dan menetapkan batas waktu
penyelesaiannya.

6
Rubrik penilaian hendaknya: (1) memuat seperangkat indikator untuk menilai
kompetensi tertentu, (2) memiliki indikator yang diurutkan berdasarkan urutan
langkah kerja pada instrumen atau sistematika pada hasil kerja siswa, (3) dapat
mengukur kemampuan yang diukur (valid), (4) dapat digunakan untuk menilai
kemampuan siawa, (5) dapat memetakan kemampuan siswa, dan (6) disertai dengan
penskoran yang jelas.

C. Pelaksanaan Penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah eksekusi dari perencanaan penilaian yang telah
dilakukan. Adapun teknis pelaksanaan penilaian prakti, produk, proyek, dan
portofolio meliputi :

1. Pemberian tugas secara rinci


2. Penjelasan aspek dan rubrik penilaian
3. Pelaksanaan penilaian sebelum, selama, dan setelah pembelajaran, dan
4. Pendokumentasian hasil penilaian.

D. Teknik-teknik Penilaian Keterampilan


Teknik-teknik penilaian keterampilan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penilaian Praktik
1.1 Pengertian Penilaian Praktik
Penilaian praktik merupakan penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Dengan demikian, aspek yang dinilai dalam penilaian praktik adalah kualitas proses
mengerjakan/melakukan suatu tugas.

1.2 Tujuan Penilaian Praktik


Penilaian praktik bertujuan menilai kemampuan peserta didik dalam
mendemonstrasikan keterampilannya untuk melakukan suatu kegiatan. Penilaian
praktik lebih otentik daripada penilaian paper and pencil karena bentuk-bentuk
tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang diperlukan dalam praktik
kehidupan sehari-hari. Penilaian praktik lebih otentik daripada penilaian paper and

7
pencil karena bentuk-bentuk tugasnya lebih mencerminkan kemampuan yang
diperlukan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

1.3 Bentuk-Bentuk Penilaian Praktik


Salah satu contoh bentuk penilaian keterampilan praktik adalah membaca karya
sastra, membacakan pidato, menggunakan peralatan laboratorium sesuai keperluan,
memainkan alat musik, bermain bola, bermain tennis, berenang, menyanyi, menari,
dan lain-lain.

Tabel 1.3 Contoh Penilaian Praktik pada beberapa mata pelajaran

No. Kelompok Mata Pelajaran Contoh Penilaian Praktik

1. Pendidikan Agama dan Budi - Membaca dan menghafal ayat Al-


Pekerti Qur’an sesuai Kompetensi Dasar
- Praktik Sholat Jenazah
2. Bahasa Indonesia - Membaca puisi
- Berpidato
3. IPA (Kimia, Fisika, Biologi) - Percobaan dilaboratorium
- Presentasi hasil percobaan/projek
4. IPS (Sejarah, Ekonomi, Geografi, - Presentasi hasil pengamatan
Sosiologi) laporan
5. Matematika - Membuat jaring-jaring bangun
ruang
- Mengukur tinggi pohon dengan
konsep Matematika
6. PJOK - Permainan bola besar (Sepak
bola, bola voli, dan bola basket)
- Aktivitas gerak berirama
7. Seni Budaya - Menari
- Memainkan alat musik
- Melukis

8
- Bermain teater

Tabel contoh kisi-kisi Penilaian Praktik

Tabel contoh Rubrik Penilaian Praktik

9
2. Penilaian Produk
2.1 Pengertian Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki kedalam wujud produk dalam waktu
tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun
hasil akhir. Penilaian produk dilakukan terhadap kualitas suatu produk yang
dihasilkan. Pada penilaian produk, benda yang dihasilkan dimungkinkan memiliki
karakteristik yang sama sesuai dengan petunjuk guru. Dalam hal ini, penilaian
produk banyak ditekankan pada kualitas hasil saja bukan pada proses
pembuatannya.

Target pencapaian hasil belajar dalam penilaian kinerja dapat meliputi aspek-
aspek, sebagai berikut :

- Pengetahuan
- Praktik dan aplikasi pengetahuan
- Keterampilan dalam berbagai jenis keterampilan komunikasi, visual, karya
seni, dan lain-lain.
- Produk (hasil karya), dan

10
- Sikap (berhubungan dengan perasaan, sikap, nilai, minat, motivasi.

Jadi dalam hal ini penilaian kinerja produk dalam penilaian kinerja dapat mengukur
kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan, praktik, keterampilan, produk, dan
sikap.

2.2 Tujuan Penilaian Produk


Penilaian produk bertujuan untuk :

1) Menilai keterampilan peserta didik dalam membuat produk tertentu


sehubungan dengan keinginan tujuan pembelajaran dikelas
2) Menilai keterampilan penguasaan sebagai syarat untuk mempelajari
keterampilan berikutnya, dan
3) Menilai kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan
mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan
kreasi.

2.3 Bentuk-bentuk Penilaian Produk


Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk
teknologi dan seni, seperti : makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang yang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Contoh penilaian produk adalah membuat kerajinan, membuat karya sastra,
membuat laporan percobaan, membuat tarian, membuat lukisan, mengaransemen
musik, membuat naskah drama, dan sebagainya.

Tabel 2.3 Contoh Penilaian Produk pada beberapa mata pelajaran

No. Kelompok Mata Pelajaran Contoh Penilaian Produk

1. Bahasa Indonesia - Membuat resensi


- Membuat karya sastra

11
2. IPA - Membuat produk bioteknologi
- Membuat laporan praktikum

3. IPS - Membuat peta


- Membuat laporan keuangan

4. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) - Membuat lukisan


- Membuat kolase

Tabel contoh kisi-kisi Penilaian Produk

Contoh instrumen penilaian produk untuk Mata Pelajaran Prakarya dengan


aspek Pengolahan

12
Tabel contoh Rubrik Penilaian Produk

3. Penilaian Proyek
3.1 Pengertian Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian yang dilakukan terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode atau jangka waktu tertentu. Serangkaian dokumen
terkait penggunaan teknik penilaian dalam K-13 menempatkan penilaian proyek
sebagai salah satu teknik penilaian aspek keterampilan, selain dua teknik penilaian
lainnya. Dalam praktiknya, guru sering menghadapi permasalahan khususnya
dalam menentukan teknik penilaian yang tepat, yang seharusnya digunakan ketika
menilai hasil belajar. Berdasar monitoring selama implementasi K-13 banyak
ditemui guru yang belum terbiasa menggunakan teknik penilaian proyek dalam
menilai aspek keterampilan peserta didik (Kemdikbud, 2016b). Disamping itu, guru
sering menemui kesulitan dalam menentukan jenis penilaian yang tepat pada aspek
keterampilan. Tugas tersebut berupa suatu bentuk investigasi atau penyelidikan.
Bentuk tugas yang bersifat investigatif atau penyelidikan membuat tugas ini
membutuhkan waktu yang panjang dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, tugas
proyek dimulai sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data (Kemdikbud, 2016b).

13
Definisi serupa disampaikan oleh Majid (2014) yang menyatakan penilaian
proyek adalah penilaian terhadap tugas yang didalamnya terkandung kegiatan
investigasi dan harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek menurut
Muchtar (2010) adalah salah satu bentuk penilaian autentik. Penilaian proyek
berupa sebuah tugas yang diberikan kepada peserta didik secara berkelompok.
Tugas proyek yang diberikan adalah tugas yang terkait dengan konteks kehidupan
nyata. Oleh karena itu tugas tersebut dapat meningkatkan partisipasi peserta didik.
Sementara menurut Arikunto (2013) penilaian proyek adalah sebuah kegiatan
penilaian terhadap suatu proses investigasi yang harus diselesaikan dalam waktu
tertentu. Penilaian proyek memiliki jangkauan yang lebih luas berkaitan dengan
kemanfaatannya dimana tugas yang diberikan memiliki makna bagi kehidupan
manusia. Berdasar beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian
proyek digunakan untuk menilai suatu tugas yang berbentuk investigasi atau
penyelidikan. Tugas yang diberikan membutuhkan waktu yang lama dalam
penyelesaiannya karena dimulai dari perencanaan hingga pelaporan. Hasil akhir
sebuah tugas proyek adalah laporan hasil investigasi atau penyelidikan. Laporan
inilah yang akan menjadi obyek penilaian pada penilaian proyek.

Perbedaan Penilain Proyek dengan Produk Penilaian proyek berbeda dengan


penilaian produk. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada beberapa hal. Penilaian
proyek digunakan untuk menilai kegiatan penyelidikan. Sementara penilaian
produk digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik dalam melakukan
sesuatu. Slavin (2006) menyatakan penilaian kinerja sebagai ”Assessments of
students’ ability to perform tasks in real-life contexts”. Oleh karena itu dapat dinilai
melalui pengamatan. Tugas proyek yang dinilai membutuhkan waktu penyelesaian
relatif lama sementara penilaian produk membutuhkan waktu yang relatif singkat.
Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas proyek yang pada umumnya
dikerjakan secara berkelompok mengingat beban tugas yang berat sementara
penilaian produk untuk menilai kinerja peserta didik yang cenderung lebih bersifat
individual. Penilaian proyek juga memiliki perbedaan dengan penilaian produk
dalam beberapa hal. Penilaian produk digunakan untuk menilai kemampuan dalam

14
membuat produk-produk, teknologi, dan seni (Kemdikbud, 2016b). Artinya,
penilaian produk lebih difokuskan pada penilaian yang di dalamnya terdapat benda-
benda yang dihasilkan atau diproduksi. Benda-benda tersebut antara lain makanan,
alat- alat teknologi, dan karya seni. Sementara pada penilaian proyek, obyek
penilaian adalah hasil investigasi yang berupa laporan hasil investigasi. Pada
penilaian produk, benda yang dihasilkan dimungkinkan memiliki karakteristik yang
sama sesuai dengan petunjuk guru. Dalam hal ini, penilaian produk banyak
ditekankan pada kualitas hasil saja bukan pada proses pembuatannya. Sementara,
pada penilaian proyek meski menggunakan obyek investigasi yang sama dapat
dihasilkan laporan yang berbeda karena fokus atau pertanyaaan penelitian yang
diinvestigasi berbeda.

Kelebihan yang dimiliki oleh penilaian proyek sebagaimana diidentifikasi oleh


Haryati (2007) adalah sebagai berikut:

a. Project work merupakan bagian internal dari proses pembelajaran terstandar,


bermuatan pedagogis dan bermakna bagi peserta didik.

b. Memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengekspresikan


kompetensi yang dikuasainya secara utuh.

c. Lebih efisien dan menghasilkan produk (laporan).

d. Menghasilkan nilai penguasaan kompetensi yang dapat di


pertanggungjawabkan.

Pada tataran praktis, terdapat sejumlah hasil penelitian yang menunjukkan


kelebihan penilaian proyek. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas (Kemdikbud, 2016b). Penelitian yang dilakukan oleh Christiana, Suniasih, dan
Suadnyana (2014) menunjukkan penilaian proyek yang digunakan dalam
pembelajaran berbasis proyek berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Temuan tersebut juga diindikasikan oleh Majid (2014) yang
menyatakan penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu
mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Penggunaan

15
penilaian proyek juga dapat meningkatkan pretasi belajar dan kemampuan berpikir
kritis peserta didik sebagaimana dilaporkan oleh Wiyarsi dan Priyambodo (2011).

Penilaian proyek juga memiliki beberapa kekurangan. Murphy (2009)


mengidentikasi kekurangan pada penilaian proyek adalah sebagai berikut:

1. Memerlukan banyak waktu bagi guru baik dalam proses penilaian


2. Memerlukan banyak waktu dalam hal pengawasan dalam rangka menjamin
keterlaksanaan tugas oleh peserta didik
3. Peserta didik dapat mengalami tingkat kesulitan yang tidak sama untuk tugas
proyek yang sama. Hal ini karena tingkat kemampuan yang tidak sama
4. Tidak adanya kesempatan untuk mengulang tugas proyek yang sama jika
mengalami kegagalan mengingat ketersediaan waktu
Langkah penilaian proyek dapat dilakukan dalam dua tahapan. Pertama adalah
langkah awal. Langkah awal lebih ditujukan pada upaya menyiapkan peserta didik
menghadapi sebuah teknik penilaian proyek. Berikut adalah langkah awal yang
dapat dilakukan guru dalam melakukan penilaian proyek:
1. Menentukan jenis tugas proyek dalam setahun.
2. Menyusun jadwal untuk masing-masing proyek jika terdapat lebih dari satu
tugas proyek. Penyusunan jadwal dapat dilakukan bersama peserta didik. Jadwal
dimaksud adalah jadwal secara umum dan belum merupakan rencana detil
pelaksanaan.
3. Memberikan beberapa contoh laporan proyek yang telah selesai kepada
peserta didik. Hal ini berfungsi untuk memberi gambaran tentang bentuk laporan
proyek yang akan mereka buat.
4. Tunjukkan kriteria penilaian yang akan digunakan. Pastikan peserta didik
mengetahui apa saja yang akan dinilai.
5. Upayakan peserta didik melakukan latihan menilai agar dapat mengetahui
laporan tugas proyek yang baik.

16
Langkah kedua adalah langkah lanjutan. Langkah ini dilaksanakan pada saat
pemberian tugas proyek sampai dengan proses penilaian tugas proyek. Langkah
lanjutan yang dapat dilakukan adalah seperti berikut:
1. Merencanakan penilaian
- Menentukan kesesuaian tugas proyek dengan kompetensi yang dituntut kurikulum
(KD), misalnya berkaitan dengan kerja ilmiah dengan percobaan atau hanya
sekadar dengan penelusuran informasi melalui pengamatan, wawancara, dan teknik
lainnya.
- Mendefinisikan tingkat pengelolaan, arti nya topik tidak terlalu luas maupun
terlalu sempit serta mempertimbangkan tingkat kesulitan proyek.
2. Merancang spesifikasi proyek
- Memilih topik (peserta didik dapat diberi kebebasan menentukan masalahnya)
- Memetakan area yang akan dicakup
3. Melaksanakan pencatatan kegiatan secara mandiri oleh peserta didik
4. Melakukan penilaian laporan tugas proyek Penilaian proyek dilakukan mulai dari
perencanaan, proses pengerjaan sampai hasil akhir proyek. Pendidik perlu
menetapkan halhal yang perlu dinilai, seperti penentuan fokus investigasi,
pengumpulan data, analisis data dan penyiapan laporan. Pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan instrument penilaian berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian
proyek di tingkat Madrasah Aliyah lebih cocok menggunakan skala penilaian. Pada
penilaian proyek setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan yaitu ;
a. Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata
pelajaran.
c. Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi pendidik dan pihak lain berupa
bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik.
d. Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan peserta didik terdapat
unsur-unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya

17
3.2 Tujuan Penilaian Proyek
Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memantau keterampilan
peserta didik dalam merencanakan, dan menganalisis proyek. Dalam konteks ini
peserta didik dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan mereka tentang
suatu topik, memformulasikan pertanyaan dan menyembunyikan topik tersebut
melalui bacaan, wisata dan wawancara. Kegiatan mereka kemudian dapat
digunakan untuk menilai kemampuannya dalam bekerja mandiri atau secara
kelompok. Produk suatu proyek dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta
didik dalam mengomunikasikan temuan-temuan mereka, dengan bentuk yang tepat.

3.3 Bentuk-bentuk Penilaian Proyek


Penilaian proyek meliputi perencanaan, pengumpulan data, analisis data,
penyajian data, hingga pelaporan. Misalnya berbentuk penyajian hasil melalui
tampilan visual atau laporan tertulis.

Tabel 3.3 Contoh Penilaian Proyek

Kisi-Kisi Penilaian Proyek


Nama Madrasah: MTs Negeri Percontohan
Kelas/Semester: X/Semester II
Tahun Pelajaran: 2023/2024
Mapel: Aqidah Akhlak

No KD Materi Indikator Teknik


Penilaian
1 4.1. Mensimulasikan Adab 1. Mempresen- Proyek
adab terhadap terhadap tasikan tentang adap
lingkungan, yaitu lingkungan terhadap binatang di
kepada binatang dan dan binatang tempat umum dan di
tumbuhan di tempat jalan.
umum, dan di jalan 2. Mempresen-
tasikan tentang adap
terhadap tumbuhan di
tempat umum dan di
jalan

Instrumen Penilaian Proyek

18
Proyek membuat video
Tentang adap terhadap binatang dan tumbuhan
Buatlah video yang menggambarkan adap terhadap binatang dan
tumbuhan ditempat umum dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Buatlah kelompok maksimal 5 orang persiswa


2. Tentukan adab yang akan digambarkan melalui video (minimal 2
adab)
3. Tentukan tempat dan waktu pengbilan video
4. Kumpulkan video paling lambat 2 minggu kedepan
5. Pastikan masing-masing anggota kelompok akan berbicara video
6. Durasi video minimal 5 menit dan maksimal 10 menit
7. Video akan bedasarkan rubrik yang ada
8. Selamat bekerja.

Rubrik Penilaian Proyek


Aspek Indikator Skor
0 1 2 3
Perencanaan *Pemilihan situasi yang menarik atau
orisinl
*Perancaan strategi pelaksanaan
proyek yang lengkap dan jelas
*Pelibatan seluruh anggota tim dengan
deskripsi tugas yang jelas
Pelaksanaan *Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana
*Penggunaan strategi sesuai untuk
mengatasi kendala atau mencapai
hasil maksimal
*Partisipasi semua anggota kelompok
sesuai dengan tugasnyamasing-
masing
Hasil/Laporan Isi Video:
*Kelengkapan informasi
*Gambar-gambar dalam rekaman
(scene) yang mendukung
*Kesesuaian dengan konteks yang
dipilih
*Catatan:

19
0 = Tidak satu pun kriteria terpenuhi
1 = Hanya satu kriteria terpenuhi
2 = Dua kriteria terpenuhi
3 = Tiga kriteria terpenuhi

Pedoman Penskoran:
Nilai = Skor peroleh : Skor Maksimal x 100
Contoh pengolahan penilaian proyek
No Nama Siswa Skor

peren pelak lapo jlm nilai


canaan sanaan ran skor
1 Fauzan 2 7 10 19 79
Nugraha
2 Dst

Nilai Proyek Fauzan = 19/24x100 = 79,17 (dibulatkan 79)

4. Penilaian Portofolio
4.1 Pengertian Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian berkelanjutan berdasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut bisa berupa tugas, karya, prestasi akademik maupun
non-akademik yang dikerjakan atau dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran
tertentu. Penilaian portofolio juga dapat diartikan sebagai kumpulan karya atau
dokumen peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi, diambil
selama proses pembelajaran dan digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
menilai dan memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya
peserta didik atau hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik
oleh peserta didik. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai
oleh guru. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik
sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan.

20
Menurut Djemari Mardapi penilaian portofolio harus memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:

a. Karya dikumpulkan adalah benar-benar karya


b. Menentukan contoh pekerjaan mana yang harus dikerjakan
c. Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya
d. Menentukan kriteria untuk menilai portofolio
e. Memimnta peserta didik untuk menilai secara terus menerus hasil
portofolionya
f. Merencanakan pertemuan dengan peserta didik yang dinilai
g. Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam menilai portofolio

Model Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio Based Assesment) adalah


suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh, tentang proses dan hasil pertumbuhan dan
perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik
yang bersumber dari catatan dan dokumentasi pengalaman belajar.

4.2 Tujuan Penilaian Portofolio


Tujuan utama penilaian portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan
proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat
menunjukkan pencapaian belajar peserta didik, yaitu mencapai kompetensi dasar

21
dan indikator yang telah ditetapkan. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan
hasil pekerjaan peserta didik, penilaian portofolio juga berfungsi untuk mengetahui
perkembangan kompetensi peserta didik. Berikut tujuan lain dari penilaian
portofolio, diantaranya yaitu:

1. Menghargai perekembangan hasil belajar peserta didik


2. Mendokumentasikan proses pembelajaran
3. Memberi perhatian pada prestasi kerja peserta didik yang terbaik
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil risiko dan melakukan
eksperimentasi
5. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
6. Bertukar iinformasi antara orang tua peserta didik dengan guru lain
7. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri pada siswa
8. Siswa memandang lebih objektif dan terbuka dibandingkan dengan tes
tradisional karena siswa sendiri ikut menilai hasil kinerja dirinya.

4.3 Bentuk-bentuk Penilaian Portofolio


Terdapat beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio
proses, dan portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe portofolio sesuai
dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada akhir
suatu periode, hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik bersama
peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, pendidik dan peserta didik dapat
menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan.

Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan


belajar peserta didik melalui karyanya. Portofolio peserta didik disimpan dalam
suatu folder dan diberi tanggal pembuatan sehingga perkembangan kualitasnya
dapat dilihat dari waktu ke waktu.

Portofolio dapat digunakan sebagai salah satu bahan penilaian:

Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian lainnya dipertimbangkan


untuk pengisian buku rapor/laporan penilaian kompetensi peserta didik. Portofolio

22
merupakan bagian dari penilaian otentik, yang secara langsung dapat
merepresentasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Penilaian
portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya peserta didik secara bertahap dan
pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilih bersama oleh
guru dan peserta didik. Karya-karya terbaik menurut pendidik dan peserta didik
disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidik dan peserta didik harus
mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya tersebut disimpan di dalam
dokumen portofolio.

Contoh portofolio siswa dalam bentuk tugas yang beragam, seperti jawaban
siswa terhadap pertanyaan guru, hasil observasi, wawancara, laporan kegiatan, dan
lain-lain.

Tabel 4.3 Contoh Penilaian Portofolio pada mata pelajaran Matematika

PORTOFOLIO MATEMATIKA
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menjelaskan rasio dua besaran - Menjelaskan tentang rasio
(satuannya sama dan berbeda) (perbandingan) dua besaran beserta
jenis-jenis besaran
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan - Menyelesaikan masalah yang
dengan rasio dua besaran (satuannya sama berkaitan dengan rasio (perbandingan)
dan berbeda) dua besaran

23
Tugas Portofolio:
1. Anda diminta untuk menggambarkan denah rumah anda dengan skala yang
digunakan yang anda pahami
2. Buat laporan dalam bentuk tulisan (tulisan tangan) dalam kertas HVS
3. Selanjutnya berdasarkan pengumpulan data diatas peserta didik dapat
memberikan tanggapan dari kompetensi dasar tanpa harus melihat di google atau
bertanya (berdasarkan bukti nyata yang dapat dilakukan peserta didik untuk
mengatasi permasalahan yang dialami selama berada dirumah.
4. Laporan dikumpulkan pada tanggal 10 Juli 2023.

Penyusunan instrumen penilaian portofolio meliputi 5 tahapan yang sesuai


model pengembangan, yaitu: tahap analisis, tahap perencanaan, tahap
pengembangan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Pada tahap analisis
dilakukan analisis kebutuhan dengan observasi, wawancara, dan studi literatur.
Penilaian portofolio digunakan untuk meningkatkan kualitas bpembelajaran, karena
selama ini guru cenderung hanya melihat hasil belajar peserta didik dan
mengabaikan proses belajarnya sehingga nilai akhir yang dilaporkan hanya
menyangkut aspek kognitif.

E. Pengolahan Hasil Penilaian Keterampilan


Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian praktik, produk, proyek dan
portofolio. Hasil penilaian dengan teknik praktik dan proyek dirata-rata untuk
memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran. Seperti pada
pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka skla
0-100 dan didukung dari deskripsi yang diperoleh dari hasil portofolio.

Penilian keterampilan dalam satu semester dapat digambarkan dengan


skema berikut:

24
Penilaian dalam satu semester yang dilakukan sebagaimana disajikan pada
gambar diatas dapat menghasilkan skor seperti yang dituangan dalam tabel berikut
ini :

Catatan :

1. Penilaian KD 4.2 pada materi yang sama dilakukan dua kali dengan teknik
yang samma, yaitu praktik. Oleh karena itu, skor akhir KD 4.2 adalah skor
optimum.
2. KD 4.3 dan KD 4.4 dinilai bersama-sama melalui penilaian proyek. Nilai
yang diperoleh untuk kedua KD yang secara bersama-sama dinilai dengan
proyek tersebut adalah sama (dalam contoh diatas 87)

25
3. Selain dinilai dengan proyek, KD 4.4 dinilai dengan produk. Dengan
demikian KD 4.4 dinilai 2(dua) kali, yaitu dengan produk dan proyek.
Dengan sumsi bobot pada penilaian produk dan proyek sama, maka skor
akhir KD 4.4 adalah rata-rata dari skor yang diperoleh melalui kedua tekik
yang berbeda tersebut.
4. Nilai akhir semester adalah rata-rata skor akhir keseluruhan keterampilan
yang dibulatkan kebilangan bulat terdekat.

26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan penilaian keterampilan tidak terlepas dari pada kompetensi dasar
yang ada pada standar isi yang terdapat pada Permendikbud No.37 tahun 2018, dan
pembelajaran pada siswa harus berurutan sesuai kompetensi dasar (KD). Penilaian
keterampilan adalah penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 tentang standar penilaian,
pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan teknik penilaian praktik, portofolio, produk, proyek
dan penilaian lainnya. Penilaian keterampilan tersebut meliputi ranah berfikir dan
bertindak.
Penilaian praktik adalah penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik. Penilaian praktik bertujuan menilai kemampuan peserta
didik dalam mendemonstrasikan keterampilannya untuk melakukan suatu kegiatan.
Penilaian proyek adalah kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil proyek dalam kurun waktu tertentu. Penilaian
proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memantau keterampilan peserta didik
dalam merencanakan, dan menganalisis proyek.
Penilaian portofolio adalah rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang
memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik. Tujuan utama
penilaian portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana
hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan
pencapaian belajar peserta didik.
Penilaian produk adalahh penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-
produk, teknologi, dan seni. Tujuan penilaian produk yaitu untuk menilai
kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam
mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.

27
DAFTAR PUSTAKA
https://www.amongguru.com/pedoman-penilaian-keterampilan-
oleh-pendidik-dalam-kurikulum-2013/
http://www.ajoefahmi.com/2018/11/contoh-bentuk-penilaian-
proyek.html
https://www.academia.edu/26584533/Instrumen_Penilaian_Proyek
https://www.gurusiana.id/read/alinasaidspd093203/article/teknik-
penilaian-keterampilan-k13-beserta-contoh-kegiatannya-3707717
https://www.blogpendidikan.net/2021/07/contoh-instrumen-
penilaian-praktik.html?m=0

28

Anda mungkin juga menyukai