Disusun Oleh:
Haza Kurnia D 1923022008
Ayu Novitasari Pane 1923022009
Rika Dwi Kurniati 1923022010
Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah
SWT, karena atas kebesaran dan limpahan rahmat serta karunia yang diberika-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Evaluasi dan Asesmen
Pendidikan ini. Tugas dalam bentuk makalah ini diberi judul “penilaian autentik
(penilaian portofolio, penilaian antar teman dan penilaian diri)”. Tugas ini disusun
dan diajukan untuk memperoleh penilaian tugas pada mata kuliah Evaluasi dan
Asesmen Pendidikan di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,
karena keterbatasan yang dimiliki penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI .iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
II. PEMBAHASAN
A. Penilaian Autentik 3
B. Penilaian Portofolio ................................................................................7
C. Penilaian Antar Teman ...........................................................................14
D. Penilaian Diri ..........................................................................................15
III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian oleh pendidik merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-
langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui
sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik,
pengolahan dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta
didik. Penilaian tersebut dilakukan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian
unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil
test), penilaian projek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Penilaian Otentik
Kinerja
Daftar Cek
Pada penilaian kinerja menggunakan daftar cek (ya – tidak) peserta didik
mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh
guru. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini
adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, atau
dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai
(kemampuan) tengah.
Skala Penilaian
Penilaian kinerja menggunakan skala rentang memungkinkan guru untuk memberi
nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai ini
dengan kategori nilai lebih dari dua. Skala rentang tersebut misalnya, sangat baik –
baik – cukup – kurang. Penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu penilai
agar faktor subyektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat.
Penilaian dengan skala penilaian yang baik pada dasarnya masih harus dilengkapi
dengan rubrik.
Proses dan Produk
Penilaian produk dapat juga dikatakan penilaian terhadap proses pembuatan dan
kualitas suatu produk. Atau dengan kata lain asesmen produk merupakan ragam
penilaian untuk menilai kemampuan siswa dalam membuat produk tertentu, seperti
: teknologi tepat guna, karya seni, keramik, lukisan dan lain-lain. Asesmen produk
dapat digunakan untuk menilai proses maupun hasil belajar siswa.
Pengembangan produk meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan
produk dan tahap penilaian produk.
B. Penilaian Portofolio
Pengertian Portofolio
Arti asli portofolio adalah a hinged cover or flexible case for carrying loose
papers, pictures, or phamplets (semacam map, kotak, atau tas yang fleksibel untuk
dipakai membawa surat-surat [dokumen-dokumen] lepas, gambar-gambar, atau
pamfle-pamfet lepas). Jadi, portofolio berupa suatu koleksi hasil kerja seseorang
yang berupa kumpulan dokumen secara lepas. Dengan melihat koleksi itu,
seseorang dapat menelusuri riwayat perkembangan prestasi atau apa pun yang
telah dicapainya (Soewandi, 2005).
Pengertian portofolio seperti itu diadopsi ke dalam sistem pendidikan, dan secara
khusus diadopsi menjadi salah satu alat penilaian, khususnya untuk menilai: (a)
proses belajar, (b) hasil belajar, atau (c) proses dan hasil belajar peserta didik
(Cole, Ryan, dan Kick, 1995 dalam Surapranata dan Hatta, 2004: 46; Depdiknas,
2004: 9). Akan tetapi yang perlu dipahami juga bahwa penilaian pembelajaran
dengan portofolio tidak boleh meniadakan penilaian dengan cara-cara lain,
misalnya, dengan tes, perbuatan, atau yang lain.
Selain itu, portofolio dapat digunakan untuk melihat perkembangan peserta didik
dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu
kegiatan. Portofolio juga dapat dipandang sebagai suatu proses social pedagogis,
yaitu sebagai collection of learning experiences yang terdapat di dalam pikiran
peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (cognitive), keterampilan
(psycomotor), maupun sikap dan nilai (affective). Artinya, portofolio bukan hanya
berupa benda nyata, melainkan mencakup segala pengalaman bathiniah yang
terjadi pada diri siswa (Arifin, 2010:4).
Dalam penilaian portofolio harus terjadi interaksi multi arah, yaitu dari guru ke
siswa, dari siswa ke guru, dan dari siswa ke siswa. Depdiknas (2003:124)
mengemukakan bahwa “Pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip diantaranya mutual trust, confidentiality, joint
ownership, satisfaction, and relevance”.Mutual trust (saling mempercayai),
artinya bahwa jangan ada saling mencurigai antara guru dan siswa maupun siswa
dengan siswa. Confidentiality (kerahasiaan bersama), artinya bahwa semua hasil
pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perorangan maupun
kelompok, harus dijaga kerahasiaannya, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan
kepada siapapun sebelum diadakan pameran. Joint ownership (milik bersama),
artinya bahwa semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus
menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik, karena itu harus dijaga
bersama, baik penyimpanannya maupun penempatannya.Satisfaction (kepuasan),
artinya bahwa semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik guru
maupun siswa, karena dokumen tersebut merupakan bukti karya terbaik peserta
didik sebagai hasil pembinaan guru. Relevance (kesesuaian), artinya bahwa
dokumen yang ada harus sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Apabila dilihat dari jumlah siswa, maka portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu portofolio perorangan dan portofolio kelompok. Menurut Cole, Ryan, &
Kick (dalam Arifin, 2010:9) portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
portofolio proses dan portofolio produk.
Portofolio proses
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portfolio),
yaitu bentuk yang digunakan untuk memantau kemajuan dan menilai siswa dalam
mengelola kegiatan belajar siswa sendiri. Siswa mengumpulkan semua hasil kerja
termasuk coretan-coretan, buram, catatan, kumpulan untuk rangsangan, buram
setengah jadi, dan pekerjaan yang sudah selesai.
Portofolio produk
Penilaian antarteman adalah penilaiann cara peserta didik saling menilai perilaku
temannya. Penilaian antar teman dapat mendorong: (a) obyektifitas peserta didik,
(b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/ perbedaan, dan (d) refleksi diri. Di
samping itu penilaian antar teman dapat memberi informasi bagi guru mengenai
peserta didik yang berdasarkan hasil penilaian temannya, suka menyendiri dan
kurang bergaul.
Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antar teman dapat digunakan sebagai
data konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman.
Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman sebagai berikut:
1. Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
2. Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta didik.
3. Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda.
4. Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami peserta didik. Menggunakan
format sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik.
5. Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik dalam situasi yang nyata
atau sebenarnya dan dapat diukur.
Penilaian antar teman dapat dilakukan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
di dalam dan/atau di luar kelas. Misalnya pada kegiatan kelompok setiap peserta
didik diminta mengamati/menilai dua orang temannya, dan dia juga dinilai oleh
dua orang teman lainnya dalam kelompoknya.
D. Penilaian Diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk
menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
A. Kesimpulan
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan adalah:
Guru lebih teliti dalam memilih penilaian yang cocok untuk mengetahui serta
mengevaluasi siswa dalam membantu meningkatkan kemampuannya.
DAFTAR PUSTAKA