A. DATA ADMINISTRASI
1 Nomor izin pesawat : …………
2 Pemegang Izin : …………
3 Instansi : …………
4 Alamat : …………
Puwokerto , Jawa Tengah
5 Telepon / fax : ………… / ………….
6 Nama PPR/ No. SIB : ………… / …………
7 Lokasi unit : …………
8 Tanggal uji : …………
9 Nomor Laporan Hasil Uji : …………
2. Wadah tabung
a. Pabrikan/merk : …………..
b. Model/tipe : …………..
c. Nomor seri : ……………
d. Filter bawaan/inheren : mm Al pada kVp
e. Penanda titik fokus : ada
3. Tabung insersi
a. Pabrikan/merk : …………
b. Model/tipe : …………
c. Nomor seri : …………
d. Ukuran fokal spot : kecil: mm besar: mm
e. Rating maksimum : mA pada kVp
5 Mode Penyinaran
a. AEC : tersedia digunakan
b. Seting mA , s : mAs mA/s
6 Sistem Pencitraan : CR DR Film
Kesesuaian Titik ukur Tepi lap. Tepi lap. sinar-X |∆1| + |∆2| ∆X + ∆Y (% Nilai lolos uji
cahaya (cm) (cm) (% SID) SID)
X1 20 19.4
1.3
X2 20 19.3 ∆X dan ∆Y ≤2% SID, |∆X|
2 +|∆Y|≤3% SID
Y1 20 19.6
0.7
Y2 20 19.7
Hasil ukur (°) Nilai lolos uji
Ketegaklurusan
0.5 3°
5. Uji reproduksibilitas tegangan puncak (kVp), waktu penyinaran (s), dan dosis (mGy)
kVp-set 70 mA-set 100 SID (cm) 100
fokus besar s-set 0.02
No. kV ms uGy
1 69.05 19.07 62.3
2 69.35 19.07 62.4
3 69.1 18.81 62.43
4 69.05 18.8 62.5
5 69.45 19.1 62.33
Rerata 69.2 18.97 62.392
Std 0.18708287 0.15116216 0.0798122798
CV 0.00270351 0.00796849 0.0012792069
Nilai lolos uji CV ≤ 0,05
* No.area berdasarkan posisi Anoda-Katoda: area 1 & 3 di sisi Anoda, dan area 2 & 4 di sisi Katoda
* Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
∆X dan ∆Y ≤2% SID, |∆X| * Posisi tepi berdasarkan posisi Anoda-Katoda: X1 di sisi Anoda, dan X2 di sisi Katoda.
+|∆Y|≤3% SID * Hasil uji harus disertai citra film kolimasi, dikirim dalam bentuk soft file dengan format pdf atau image (jpg, dll)
3°
* Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
* Nilai kVp-acuan (di kolom A) untuk seting ideal, variasi kVp pengujian disesuaikan panel dan kemampuan pesawat
* Uji dilakukan untuk minimal 5 variasi kVp, dengan step ± 10 kV
f(x) = 0.000313068 x² + 0.0465455 x
− 1.69578
R² = 0.999979210450314 * Selain kVp, hasil ukur kerma (dosis) udara juga dapat terbaca, agar ikut dicatat dalam tabel dengan satuan uGy (micro-Gray)
* Grafik Output vs kVp hanya untuk info karakteristik ouput pesawat, tidak mempengaruhi hasil uji
* Kotak grafik tidak perlu diisi/diubah, akan menampilkan grafik secara otomatis sesuai isian hasil uji
kVp
Grafik Output vs ms * Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
* Untuk rating tabung rendah, mA bisa diseting 100. Nilai seting mA harus fix untuk semua variasi ms
uGy
f(x) = 0.2533921887 x − 2.1911097744
* Uji dilakukan untuk minimal 5 variasi ms
R² = 0.999961594460488
* Hasil ukur kerma (dosis) udara juga terbaca, agar ikut dicatat dalam tabel dengan satuan uGy (micro-Gray)
ms * Grafik Output vs ms hanya untuk info lineritas pesawat, tidak mempengaruhi hasil uji
* Tampilan grafik tidak perlu diisi/diubah, akan menyesuaikan secara otomatis dengan isian hasil uji
Grafik Output vs mA * Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji linearitas harus dilakukan untuk semua fokus
* Nilai s harus fix dan tidak boleh berubah untuk semua variasi mA
uGy
f(x) = 4.057768817 x − 10.01344086 * Uji dilakukan untuk minimal 3 variasi mA untuk masing-masing fokus
R² = 0.999998800340281
* Grafik Output vs mA hanya untuk info lineritas pesawat, tidak mempengaruhi hasil uji
mA
* Tampilan grafik tidak perlu diisi/diubah, akan menyesuaikan secara otomatis dengan isian hasil uji
* Hasil kVp-ukur juga terbaca, agar ikut dicatat dalam tabel untuk mengetahui pengaruh variasi mA terhadap akurasi kVp
Grafik Output vs mA
uGy
f(x) = 4.0386424474 x − 5.1019120459
R² = 0.99986608189918
mA
* Cukup jelas
*Filter tambahan harus seminimal mungkin. Bila tidak bisa mencapai 0 mmAl, maka filter tambahan dapat dianggap permanen.
*Seting kVp disesuaikan kondisi pesawat, sebagai acuan seting adalah kVp maks di panel dikurangi 10 kV
*Untuk rating tabung rendah (≤100 mA pada 100 kVp), kVp set antara 90-100 kV
*Bila dapat diseting, waktu uji (s) minimal = 0,5 s
*Nilai mA kontinu secara otomatis akan terisi oleh data sejenis pada data admin. Bila data admin tsb kosong, nilai mA kontinu (
*Nilai mA kontinu asumsi dihitung dari daya maks untuk uji kebocoran pada 0,5 kW (=500 W).
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 100 kVp, maka mA kontinu = 500/100 = 5 .
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 125 kVp, maka mA kontinu = 500/125 = 4 .
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 90 kVp, maka mA kontinu = 500/90 = 5,6 .
Data pemeriksaan rutin
radiografer (survey) * Secara ideal pengukuran dosis pasien (ESD) dilakukan dengan meletakkan alat ukur ion chamber di atas fantom solid water 20
*Untuk dosimeter solid-state (unfors/piranha), pengukuran dosis langsung di udara untuk mendapat hasil ukur berupa Kerma u
*ESD (atau ESAK) merupakan hasil kali Kerma Insiden (INAK) dengan nilai faktor hamburan balik (BSF)
*Agar nilai ESD dapat dijadikan acuan dosis pasien di fasilitas, perlu data pemeriksaan rutin radiografer (survey, opsional)
*SID merupakan jarak fokus ke image receptor (kaset) yang rutin digunakan radiografer untuk jenis pemeriksaan tsb
*Jarak detektor 100 cm hanya untuk memudahkan dan menyamakan metode pengujian
i sisi Katoda
emampuan pesawat
CL CL
n tsb kosong, nilai mA kontinu (asumsi) juga akan muncul secara otomatis.
er di atas fantom solid water 20 cm (abdomen) atau 25-30 cm (thoraks).
apat hasil ukur berupa Kerma udara.
Denah: