Pengujian DR G Et4
Pengujian DR G Et4
A. DATA ADMINISTRASI
1 Nomor izin pesawat : …………
2 Pemegang Izin : …………
3 Instansi : …………
4 Alamat : …………
Puwokerto , Jawa Tengah
5 Telepon / fax : ………… / ………….
6 Nama PPR/ No. SIB : ………… / …………
7 Lokasi unit : …………
8 Tanggal uji : …………
9 Nomor Laporan Hasil Uji : …………
2. Wadah tabung
a. Pabrikan/merk : …………..
b. Model/tipe : …………..
c. Nomor seri : ……………
d. Filter bawaan/inheren : mm Al pada kVp
e. Penanda titik fokus : ada
3. Tabung insersi
a. Pabrikan/merk : …………
b. Model/tipe : …………
c. Nomor seri : …………
d. Ukuran fokal spot : kecil: mm besar: mm
e. Rating maksimum : mA pada kVp
5 Mode Penyinaran
a. AEC : tersedia digunakan
b. Seting mA , s : mAs mA/s
6 Sistem Pencitraan : CR DR Film
Kesesuaian Titik ukur Tepi lap. Tepi lap. sinar-X |∆1| + |∆2| ∆X + ∆Y (% Nilai lolos uji
cahaya (cm) (cm) (% SID) SID)
X1 20 19.1
1.6
X2 20 19.3 ∆X dan ∆Y ≤2% SID, |∆X|
2.5 +|∆Y|≤3% SID
Y1 20 20.8
0.9
Y2 20 20.1
Hasil ukur (°) Nilai lolos uji
Ketegaklurusan
0.5 3°
5. Uji reproduksibilitas tegangan puncak (kVp), waktu penyinaran (s), dan dosis (mGy)
kVp-set 70 mA-set 100 SID (cm) 100
fokus besar s-set 0.2
No. kV s uGy
1 69.6 0.1966 55.74
2 69.7 0.197 55.73
3 70.1 0.1969 55.54
4 69.75 0.1977 55.88
5 69.8 0.1976 55.07
Rerata 69.79 0.19716 55.592
Std 0.18841444 0.00047223 0.3158638947
CV 0.00269973 0.00239515 0.0056818228
Nilai lolos uji CV ≤ 0,05
* No.area berdasarkan posisi Anoda-Katoda: area 1 & 3 di sisi Anoda, dan area 2 & 4 di sisi Katoda
* Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
∆X dan ∆Y ≤2% SID, |∆X| * Posisi tepi berdasarkan posisi Anoda-Katoda: X1 di sisi Anoda, dan X2 di sisi Katoda.
+|∆Y|≤3% SID * Hasil uji harus disertai citra film kolimasi, dikirim dalam bentuk soft file dengan format pdf atau image (jpg, dll)
3°
* Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
* Nilai kVp-acuan (di kolom A) untuk seting ideal, variasi kVp pengujian disesuaikan panel dan kemampuan pesawat
* Uji dilakukan untuk minimal 5 variasi kVp, dengan step ± 10 kV
f(x) = 0.000584991 x² + 0.0279661 x
− 1.89782
* Selain kVp, hasil ukur kerma (dosis) udara juga dapat terbaca, agar ikut dicatat dalam tabel dengan satuan uGy (micro-Gray)
R² = 0.996594240491107
* Grafik Output vs kVp hanya untuk info karakteristik ouput pesawat, tidak mempengaruhi hasil uji
* Kotak grafik tidak perlu diisi/diubah, akan menampilkan grafik secara otomatis sesuai isian hasil uji
kVp
Grafik Output vs ms * Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji hanya dilakukan untuk fokus besar
* Untuk rating tabung rendah, mA bisa diseting 100. Nilai seting mA harus fix untuk semua variasi ms
uGy
f(x) = 0.3808528563 x + 0.7017783239 * Uji dilakukan untuk minimal 5 variasi ms
R² = 0.999973197587
* Hasil ukur kerma (dosis) udara juga terbaca, agar ikut dicatat dalam tabel dengan satuan uGy (micro-Gray)
ms * Grafik Output vs ms hanya untuk info lineritas pesawat, tidak mempengaruhi hasil uji
* Tampilan grafik tidak perlu diisi/diubah, akan menyesuaikan secara otomatis dengan isian hasil uji
Grafik Output vs mA * Bila ada 2 (dua) ukuran fokus, uji linearitas harus dilakukan untuk semua fokus
* Nilai s harus fix dan tidak boleh berubah untuk semua variasi mA
uGy
Grafik Output vs mA
uGy
f(x) = 1.2907437859 x + 5.857667304
R² = 0.999743086315328
mA
* Cukup jelas
*Filter tambahan harus seminimal mungkin. Bila tidak bisa mencapai 0 mmAl, maka filter tambahan dapat dianggap permanen.
*Seting kVp disesuaikan kondisi pesawat, sebagai acuan seting adalah kVp maks di panel dikurangi 10 kV
*Untuk rating tabung rendah (≤100 mA pada 100 kVp), kVp set antara 90-100 kV
*Bila dapat diseting, waktu uji (s) minimal = 0,5 s
*Nilai mA kontinu secara otomatis akan terisi oleh data sejenis pada data admin. Bila data admin tsb kosong, nilai mA kontinu (
*Nilai mA kontinu asumsi dihitung dari daya maks untuk uji kebocoran pada 0,5 kW (=500 W).
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 100 kVp, maka mA kontinu = 500/100 = 5 .
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 125 kVp, maka mA kontinu = 500/125 = 4 .
* Misal: uji kebocoran dilakukan pada 90 kVp, maka mA kontinu = 500/90 = 5,6 .
Data pemeriksaan rutin
radiografer (survey) * Secara ideal pengukuran dosis pasien (ESD) dilakukan dengan meletakkan alat ukur ion chamber di atas fantom solid water 20
*Untuk dosimeter solid-state (unfors/piranha), pengukuran dosis langsung di udara untuk mendapat hasil ukur berupa Kerma u
*ESD (atau ESAK) merupakan hasil kali Kerma Insiden (INAK) dengan nilai faktor hamburan balik (BSF)
*Agar nilai ESD dapat dijadikan acuan dosis pasien di fasilitas, perlu data pemeriksaan rutin radiografer (survey, opsional)
*SID merupakan jarak fokus ke image receptor (kaset) yang rutin digunakan radiografer untuk jenis pemeriksaan tsb
*Jarak detektor 100 cm hanya untuk memudahkan dan menyamakan metode pengujian
i sisi Katoda
emampuan pesawat
CL CL
n tsb kosong, nilai mA kontinu (asumsi) juga akan muncul secara otomatis.
er di atas fantom solid water 20 cm (abdomen) atau 25-30 cm (thoraks).
apat hasil ukur berupa Kerma udara.
Denah: