Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI LITERATUR PENGGUNAAN MERKURI DALAM KRIM


PEMUTIH WAJAH

Oleh :
Indriana Natasyah Putri
PO713251201073

PRODI-D3 FARMASI
JURUSAN FARMASI
POLYEKKES KEMENKES MAKASSAR
2022-2023
STUDI LITERATUR PENGGUNAAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTUH
WAJAH

Laporan Tugas Akhir Ini Diajukan Untuk Memenuhi


Syarat Dalam Menyelesaikan Tugas Akhir Program
Pendidikan Ahli Madya Farmasi

Oleh :

INDRIANA NATASYAH PUTRI

PO713251201073

PRODI D-3 FARMASI

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

2023

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal dengan judul :

STUDI LITERATUR PENGGUNAAN MERKURI DALAM KRIM PEMUTIH


WAJAH

Telah Disetujui Untuk Diajukan Pada Ujian Seminar

Hari selasa Tanggal 13 juni 2023

DISETUJUI OLEH :

iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Laporan Tugas Ini Dipertahankan Tim Penguji Laporan Tugas Akhir Jurusan Farmasi
Poltekkes Kemenkes Makassar Pada Tanggal Juni 2023

TIM PENGUJI

iv
PERNYATAAN KEASLIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Indriana Natasyah Putri

Nim : PO713251201073

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan tugas akhir yang saya


tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan
pengambilalihan tulisana atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan bahwa segala keseluruhan Laporan Tugas Akhir ini merupakan
hasil kaeya orang lain, maka saya bersediamempertanggung jawabkan sekaligus
bersedia menerima sanksi yang seberat-beratnya atas perbuatan tidak terpuji tersebut.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada
paksaan sama sekali.

Makassar, 2023

Indriana Natasyah Putri

v
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat Kesehatan, keimanan, kekuatan, Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “ Studi Literatur Penggunaan
Merkuri Dalam Krim Pemutih Wajah”

Penulisan LTA ini dimaksud alam rangka memenuhi tugas akhir sebagai salah-
satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi. Penulis menyadari bahwa
tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan LTA, penulis akan
kesulitan untuk menyelesaikan ini oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya tercinta, Bapak Ridwan
dan ibu saya Ani Ningsih serta tante saya Masdiana atas pengorbanan, dorongan dan
kasih sayang serta kesabaran serta doa yang telah diberikan selama ini. Ucapkan
terimakasih penulis juga ucapkan kepada bapak Tajuddin. Abdullah, ST, M.Kes
selaku pembimbing pertama saya dan ibu St. Ratnah, S.Si, M.Kes selaku pembimbing
kedua saya senantiasa selalu memberikan bimbingan kepada saya serta ucapan
terimakasih untuk waktu, tenaga dan saran-saran yang diberikan kepda saya selama
penyusunan LTA.

Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Ida Adhayanti, S.Si. M.Sc,Apt selaku ketua jurusan farmasi Poltekkes
Kemenkes Makassar.
2. Ibu Arisanty M.Si.,Apt selaku kepala program studi D-III farmasi Poltekkes
Kemenkes Makassar.
3. Bapak Raimundus Chalik, S.Si.,M.Sc.,Apt. selaku pembimbing akademik
4. Bapak/ibu dosen dan staf dikampus Jurusan Farmasi Poltekkes Kemnekes
Makassar.
vi
5. Teman-teman LAFAMILLE (Alifa, Hardianti, Ara, Dita, Imma, Dian, Afriani,
Sarmila, Hijrah, Sri, Aul) atas semangat, bantuan dorongan dan kesiapannya
dalam memberikan semangat dan solusi setiap permasalahan yang dihadapi
selama proses perkiliahan.
6. Teman-teman ALPRA20LAM terutaman teman kelas sayaatas semangat dan
kerja kebersamaannya.
7. Utuk semua pihak yang telah membantu yang tida dapat saya sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalama
yang dimiliki sehingga Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan dimasa yng akan dating.

Makassar, 2023

Penulis

vii
ABSTRAK

Kecantikan merupakan aset berharga bagi setiap wanita. Kebutuhan untuk


mempercantik diri juga saat ini jadi prioritas utama dalam mendukung penampilan tiap
hari. Kulit yang bersih serta nampak indah sangat besar pengaruhnya untuk kecantikan
seorang perempuan. Kosmetik merupakan salah-satu produk yang digunakan untuk
membuat tubuh manusia terlihat berbeda, salah-satu kosmetik yang sering digunakan
yaitu krim pemutih wajh, krim pemutih wajah digunakan untuk membuat wajah
menjadi lebih cerah dan putih. Krim pemutih wajah yang beredar banyak yang
memiliki kandungan merkuri, merkuri merupakan logam berat yang penggunaannya
dilarang pada kosmetik karena menimbulkan efek yang berbahaya bagi keehatan.
Tujuan dari penelitian ini yaiut unutk mengetahui apakah masih ada krim pemutih
wajah yang mengandung merkuri beredar di Indonesia. Penelitian ini bersifat studi
literatur yang menggunakan jurnal-jurnal penelitian sebagai objek penggunaan merkuri
dalam krim pemutih wajah. Jurnal yang direview dari KTI, jurnal, skripsi dan Pustaka
lainnya sebanyak 8 nurnal. Hasil review jurnal didapatkan masih banyak krim pemutih
wajah yang beredar di Indonesia masih mengandung merkuri.
Kata Kunci : kosmetik, studi literatur, merkuri

viii
ABSTRACT
Beauty is a valuable asset for every woman. The need to beautify yourself is
now a top priority in supporting your appearance every day. Clean and beautiful
looking skin has a huge impact on the beauty of a woman. Cosmetics are a product that
is used to make the human body look different, one of the cosmetics that is often used
is face whitening cream, face whitening cream is used to make the face brighter and
whiter. There are many face whitening creams in circulation that contain mercury,
mercury is a heavy metal whose use is prohibited in cosmetics because it has harmful
effects on health. The purpose of this study is to find out whether there are still face
whitening creams containing mercury circulating in Indonesia. This research is a
literature study using research journals as the object of using mercury in face whitening
creams. Journals that were reviewed from KTI, journals, theses and other libraries
were 8 journals. The results of the journal review found that there are still many face
whitening creams circulating in Indonesia that still contain mercury.

Keywords : cosmetics, literature study, mercury

ix
Daftar Isi
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
LAPORAN TUGAS AKHIR ...................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ......................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. v
LAPORAN TUGAS AKHIR .................................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi
ABSTRAK............................................................................................................ viii
Daftar label............................................................................................................ xii
Daftar gambar...................................................................................................... xiii
BAB 1 ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 4
C. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 4
D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................. 4
BAB 11 ..................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 5
A. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 5
B. KERANGKA KONSEP ................................................................................11
BAB III .................................................................................................................. 12
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 12
A. Jenis Penelitian............................................................................................. 12
B. Waktu penelitian........................................................................................... 12
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 12
D. Teknik Analisa Data ..................................................................................... 12
E. Definisi Operasional ..................................................................................... 13
BAB IV .................................................................................................................. 14

x
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 14
A. HASIL ......................................................................................................... 14
B. PEMBAHASAN .......................................................................................... 25
BAB V.................................................................................................................... 31
PENUTUP ............................................................................................................. 31
A. KESIMPULAN ............................................................................................ 31
B. SARAN ........................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 32
LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

xi
Daftar Tabel

Tabel 1.1……………………………………………………………………………13

Tabel 1.2…………………………………………………………………………….14

xii
Daftar gambar

Gambar 1.1…………………………………………………………………………………………………………………….. 11

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kecantikan merupakan asset yang paling berharga bagi setiap Wanita.


Kebutuhan mempercantik diri merupakan prioritas utama dalam mendukung
penampilan tiap hari. Kulit yang bersih serta Nampak indah sangat besar
pengaruhnya untuk kecantikan seorang perempuan. Berbagai macam usaha
dicoba untuk mempertahankan kuit yang menawan. Salh-satu cara yang
digunakan yaitu dengan menggunakan kosmetik ( Ratnasari dan Hiany, 2017).
Kosmetik merupakan bahan atau sediaan yang digunakan pada bagian luar
tubuh manusia ( epidermis, ramut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar)
serta gigi dan membrane mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan dan atau memperbaiki serta melindungi
dan memelihara tubuh dengan baik (Walangitan dkk, 2018)
Beberapa waktu yang lalu ditengah pandemic banyak industry
Indonesia mengalami penurunan rastis seperti parawisata, ritel dan sebagainya.
Tetapi pada industry kosmetik dan skincare mengalami peningkatan hingga
70% ( Likihardianti & Yulianto,2021). Hal tersebut dikarenakan banyak orang
yang menghabiskan waktunya dirumah dan menggunakan waktunya untuk
merawat Kesehatan tubuh, kulit, dan kecantikan wajah (Kompas.com,2021).
Tidak hanya didominasi oleh Wanita saja, kaum pria juga cukup banyak yang
menggunakan skincare dan kosmeti, banyaknya manfaat dari kosmetik
menyebabkan melonjaknya penggunaan skincare..
Krim merupakan salah-satu jenis kosmetik yang memiliki berbagai
kegunaan seperti melembabkan kulit, mempercantik,mengubah penampilan,
hingga kegunaan proteksi seperti perlindungan dari infeksi bakteri, infeksi
jamur serta untuk menyembuhkan luka pada kulit ( Rai et al., 2019). Krim
1
2

merupakan suatu sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan
kosmetik terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai, berupa emulsi
kental mengandung tidak kurang 60% air ditujukan untuk pemakaian luar.
Yang diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau ( water in oil, W/O)
seperti penyegar kulit dan minyak dalam air ( oil in water,O/W) seperti susu
pembersih (Dirjen POM,1979;8). Produk pemutih wajah merupakan salah-satu
produk kosmetik dengan bahan aktif yang bekerja menghambat pembentukan
melanin serta merusak melanin yang telah terbentuk sehingga menghasilkan
warna kulit yang lebih putih ( Indriaty et al., 2018).
Masyarakat pengguna produk kosmetik hanya menggunakan tanpa
mengetahui terlebih dahulu kandungan dan efek samping dari produk tersebut,
karena masyarakat cenderung melihat efeknya yang secara cepat dapat
memberikan hasil seperti memutihkan kulit. Oleh karena itu, oknum-oknum
tertentu membuat suatu produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan yang
memberikan efek yang instan namun berbahaya dan dapat memberikan efek
yang toxic apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama seperti logam
merkuri.
Menurut Irianto 2103 salah-satu bahan tambahan berbahaya yang
umumnya digunakan yaitu merkuri (Hg). Pemakaian merkuri kedalam krim
pemutih wajah dapat menimbulkan resiko yang berbahaya, seperti perubahan
warna kulit yang dapat menimbulkan bitnik-bintik hitam pada kulit, alergi,
iritasi ukulit, serta penggunaan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan
permanen otak, ginjal, dan gangguan janin. Selain itu dalam dosis tinggi dapat
menyebabkan muntah-muntah, diare, dan kerusakan paru-paru dan dapat
menyebabkan kanker (Silvana,2017).
Merkuri (Hg) termasuk logam berat berbahaya dalam konsentrasi kecil
juga dapat bersifat racun.. merkuri digunakan sebagai pemutih kulit karena
3

mampu menghambat pembentukan melanin pada permukaan kulit ( Prihantini


& Hutagulumg, 2018).
Saat ini, banyak ditemukan remaja yang menginginkan kulit yang cerah
dengan cara instan tanpa meperhatikan kandungan yang terdapat dalam
kosmetik tersebut. Merkuri sangat dilarang penggunaannya dalam kosmetik,
namun masih banyak konsumen yang tidak memperhatikan kandungan yang
ada pada krim pemutih yang digunakan dan tetap menggunakan krim pemutih
yang mengandung merkuri. Demi terlihat cantik menyebabkan remaja lebih
konsumtif terhadap kosmetik demi memudahkan pergaulan dan mendapatkan
pengakuan dari lingkungan. Salah-satu hal menyebabkan remaja menjadi salah-
satu sasaran utama pemasaran produk kosmetik terutama krim pemutih wajah.
Keinginana mempercantik diri dapat dilakukan dengan cara instan, sehingga
remaja tergiur dengan informasi kosmetik illegal yang dapat merawat wajah
dengan cara instan.
Menyadari bahwa penggunaan merkuri pada krim pemutih wajah yang
berbahaya terlebih saat ini masyarakat terutama dikalangan remaja sudah
sangat mengenal yang Namanya kosmetik, maka penulis tertatarik untuk
melakukan studi literatur penggunaan merkuri pada krim pemutih wajah.
4

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana hasil studi literatur penggunaan merkuri dalam krim pemutih


wajah?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah masih ada
penggunaan merkuri pada krim pemutih wajah berdasarkan studi literatur.

D. MANFAAT PENELITIAN

1) Manfaat teoritis
Sebagai sumber informasi yang bertujuan untuk menambah wawasan
daam bidang Kesehatan dengan mengkaji penggunaan merkuri dalam
krim pemutih wajah.
2) Manfaat praktis
Bagi mahasiswa bisa dijadikan referensi sebagai tambahan media serta
sumber pembelajaran tentang penggunaan merkuri pada krim pemutih
wajah.
Adapun manfaat bagi peneliti yaitu menambah ilmu dan wawasan
peneliti tentang merkuri dalam krim pemutih wajah.
BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Merkuri
Merkuri ( Hg) merupakan salah-satu bahan aktif yang sangat berbahaya jika
terus menerus digunakan dalam konsentrasi melebihi batas normal, bahkan BPOM
telah melarang penggunaan merkuri pada sediaan kosmetik, Karena efek
negatifnya mulai dari alergi, iritasi pada kulit hingga kerusakan permanen pada
otak, kelainan pada ginjal dan gangguan perkembangan janin jika digunakan
dalam dosis tinggi( walanggitan 2018).
Merkuri merupakan bahan aktif yang ditambahkan dalam krim pemutih yang
dapat menghambat pembentukan melanin pada kulit. Tetapi berdasarkan hasil
penelitian, bahan tersebut memliki efek toksik yang berbahaya. Krim yang
mengandung merkuri menyebabkan gangguan terhadap organ tubuh dan
mengakibatkan reaksi iritasi seperti kulit terbakar, menjadi hitam, dan dapat
berkembang menjadi kanker kulit (Puapitasari, Lestari, & Wulandari,. 2019).
Merkuri merupakan bahan yang sering digunakan dalam kosmetik. Merkuri
yang biasa digunakan adalah merkuri anorganik, yaitu ammoniated mercury (
Rohaya et.al., 2017). Merkuri merupakan logam berat berbentuk cair, berwarna
putih perak, dan mudah menuap pada suhu ruangan. Merkuri mempunyai nama
kimia hydragyrum yang artinya perak air.pada tabel periodic unsur-unsur kimia
menempati nomor atom (NA) 80 dan mempunyai bobot atom (BA) 200,59 g/mol.
Titik didih dari merkuri adalah 365,68c. Unsur logam transisi dengan golongan
IIB ini berwarna keperakan serta berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah
menguap. Merkuri anorganik bersifat toksik pada ginjal, sedangkan merkuri
organic seperti metal merkuri bersifat toksik pada sistem saraf pusat ( Sulaiman et
al., 2020).
5
6

Merkuri disebut juga dengan air raksa atau hydrargyrum yang merupakan
elemen kimia dengan symbol Hg dan termasuk dalam golongan logam berat
dengan bentuk cair dan berwarna keperakan. Merkuri merupakan salha-satu bahan
aktif yang sering ditambahkan dalam krim pemutih. Menurut peraturan Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662
Tahun 2011: persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1
mg/kg atau 1ml/L (1 ppm) (Fatma,2017).
Ambang batas cemaran logam berat merkuri dalam kosmetika adalah tidak
lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/l (1 bpj atau 1 ppm), batas tersebut sesuai dengan
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 12 Tahun 2019 Tentang
Cemaran dalam Kosmetika ( BPOM, 2019). Dalam penelitian (Anggraeni,2018),
semua sampel krim pemutih wajah berdasarkan BPOM RI yang beredar di pasar
tradisional mengandung merkuri.
Adapun bahaya merkuri jika dugunakan pada krim pemutih wajah yaitu antara
lain akan menyebabkan :
a) Pertumbuhan janin akan diperlambatan.
b) Menyebabkan kematian janin dan mandul ( keguguran).
c) Noda hitam pada kulit wajah akan memmucat tapi jika pemakaian
dihentikan, noda itu dapat timbul lagi bahkan bertambah parah (melebar).
d) Kulit menjadi gelap atau kusam bila pemakaian kosmetik krim pemutih
wajah dihentikan (efek rebound).
e) Awalnya wajah terlihat lebih putih dan bersih namun perlahan-lahan dapat
menimbulkan flek yang sangat parah ( lebar).
f) Dapat menyebabkan kanker kulit.
Merkuri yang dicampurkan dalam kosmetik yaitu merkuri organic berupa
serbuk putih. Hal tersebut membuat banyak produsen kosmetik yang senang
mencampurkan merkuri kedalam kosmetiknya untuk memberi kesan kulit
wajah yang lebih putih bersinar bagi penggunanya. Unsur merkuri akan diserap
7

melalui kulit wajah, kemudian dialirkan melalui darah keseluruh tubuh,


sehingga merkuri tersebut akan mengendap kedalam ginjal yang menyebabkan
terjadnya gagal ginjal yang sangat parah bahkan menyebabkan kematian.
Merkuri dalam krim pemutih yang mungkin tidak dicantumkan dalam labelnya
dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.
2. Krim pemutih
Kulit putih mulus adalah suatu kosnep kecantikan yang sekarang melekat
pada pandangan masyarakat Indonesia sedangkan mayoritas masyarakat
Indonesia memiliki kulit berjenis sawo matang. Konsep kecantikan ini yang
membuat masyarakat Indonesia terutama remaja putri menempuh segala cara
supaya mempunyai kulit putih, salah-satu caranya yaitu menggunakan
kosmetik krim pemutih dan pencerah kulit ( Fadhila et al., 2020). Krim pemutih
merupakan jenis kosmetik yang adalah perpaduan bahan kimia serta bahan-
bahan lainnya yang dimaksudkan guna menghilangkan atau menurunkan
hiperpigmentasi pada kulit (indriaty et al., 2018).
Kosmetik saat ini selalu digunakan masyarakat secara rutin dan terus
menerus, sehingga kosmetik menajadi kebutuhan penting bagi manusia. Salah-
satu kosmetik yang sering digunakan masyarakat adalah krim. Krim pemutih
adalah salah-satu jenis kosmetik yang merupakan campuran campuran bahan
kimia dan atau bahan lainnya dengan khasiat bisa memucatkan noda hitam
(coklat) pada kulit, penggunaan krim pemutih yang terus menerus akan
menimbulkan pigmentasi dengan efek permanen ( Indriaty, Hidayati, dan
Bachtiar., 2018)
Produk pemutih kulit telah banyak digunakan dalam bidang kecantikan dan
perawatan klinis. Produk-produk ini digunakan untuk memutihkan kulit (
umtuk orang-orang yang diperkirakan akan mengubah atau mengubah warna
kulit mereka) atau hiperpegmentasi kulit ( mengobati hiperpegmentasi kulit
8

yang tidak normal seperti melisma, bintik-bintik dan lentil pikun) (Rohmawati,
2017).
Penjualan produk pemutih kulit bertambah pesat dari tahun-ketahun
diakibatkan dari kualitas cantik seseorang diliat dari warna kulitnya ( Lestari &
Prasasti,2018). Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Republik
Indonesia mengatakan bahwa masih ada beberapa produk pemutih wajah yang
memiliki zat berbahaya seperti merkuri serta hidrokuinon diluar izin BPOM.
Selama tahun 2018, Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM ) menjumpai
112 miliar rupiah kosmetik illegal yang memiliki bahan dilarang atau bahan
berbahaya. Kosmetika illegal yang dijumpai itu kebanyakan adalah produk
kosmetik yang memiliki merkuri, hidrokuinon, dan asam retinoat
(BPOM,2018). BPOM pun menjumpai sebanyak 868 jenis kosmetik jenis
kosmetik illegal yang dijual di 302 laman internet mengandung bahan
berbahaya. Contoh jenis kosmetika yang terbanyak dijumpai yakni produk
pemutih kulit yang memiliki zat berbahaya ( Lestari & Prasasti 2018).
Pemutih wajah yang sering sekali digunakan ternyata mempunyai
beberapa kriteria atau kelompok. Dalam penggunaannya mempunyai fungsi
masing-masing dan mempunyai efek tersendiri. Krimpemutih wajah yang satu
dengan yang lainnya terkadang mempunyai satu kesatuan untuk saling
membantu dan mendukung guna tercipta hasil yang maksimal. Pemutih wajah
ini nantinya akan memberi kesan tersendiri pada penggunaannya. Berdasarkan
kegunaannya pemutih kulit wajah dapat dibedakan sebagai berikut:
(Susanti,2013).
a. Skin Bleaching
Skin bleaching merupakan produk pemutih yang mengandung bahan
aktif yang kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada
kulit. Cara penggunaannya adalah dengan mengoleskan pada daerah
kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan
9

tidak digunakan pada siang hari. Bahan aktif yang digunakan antara lain
hidroquinon dan kombinasi hidroquinon dengan asam retinoat.
b. Skin lighteing
Skin lightening merupakan produk perawatan kulit yang digunakan
dengan maksud agar pemakai tampak lebih putih, cera dan bercahaya.
Produk ini dapat digunakan secara merata pada permukaan kulit. Bahan
aktif yang digunakan antara lain asam askorbat, kojik acid, niasinamid,
licorice ekstract.

Banyak pilihan produk pemutih wajah yang dapat dibeli dan dikonsumsi
oleh mayoritasnya wanita khususnya ibu-ibu. Banyak krim pemutih wajah yang
tidak aman digunakan beredar dipasaran, produk krim pemutih ini rata-rata
tidak memiliki izin dari Balai Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) dan
Dinas Kesehatan. Sementara kosmetik yang beredar di pasaran haruslah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan
pemerintah ( Arlina, 2018).

Menurut hasil penelitian ( Rajagukguk, 2018) tentang Tingkat pengetahuan


penggunaan krim pemutih wajah berbahaya bagi remaja putri yang dilakukan
di Kelurahan Padang Bulan Kecematan Medan Baru. Dari 62 responden remaja
putri dengan perbedaan tingkat pendidikan, pendidikan menengah (SMP-SMA)
sebanyak 55 (85,4%) remaja putri yang menggunakan kosmetik pemutih wajah,
dan sebanyak 9 (14,6%) remaja putri dengan tingkat pendidikan tinggi (DIII-
SI) menggunakan kosmetik pemutih wajah. Melihat tingginya penggunaan
produk kosmetik pemutih wajah pada remaja putri khususnya usia 15-18 tahun
dan seirng dengan bergesernya perilaku penggunaan kebutuhan kosmetik dari
kebutuhan fungsional menjadi kebutuhan sosial.

Ciri-ciri krim pemutih wajah yang berbahaya yang beredar dimasyarakat


antara lain seperti :
10

a) Warna krim mengkilat, warna krim yang mengandung bahan yang


berbahaya akan mengkilat, mencolok, serta akan terasa lengekt.
Karena hal tersebuttekstur dari bahan kimia merkuri (Hg).
b) Tidak terdaftar di BPOM atau Lembaga Kesehatan, krim berbahaya
salah-satunya ditandai dengan tidak adanya izin BPOM. Namun tak
jarang ditemukan kosmetik yang memalsukan nomor BPOM. Oleh
sebab itu sebaiknya mengecek nomor BPOM pada situs resmi.
c) Bau menyengat, krim pemutih wajah berbahaya sering kali
beraroma yang sangat tajam. Untuk menyembunyikan aroma
tersebut produsen sering kali menambahkan aroma yang menyengat
untuk mengelabui pembeli.
d) Panas dan perih saat dipakai. Jika krim pemutih yang digunakan
terasa gatal, panas, perih, dan memerah pada saat pengaplikasian.
Kosmetik tersebut dapat mengandung bahan-bahan keras yang tidak
cocok untuk kulit.
e) Kulit menjadi putih pucat dan tidak alami. Penggunaan krim
pemutih wajah yang berbahaya tidak menjadikan kulit sehat dan
segar melainkan menjadikan kulit wajah menjadi putih pucat hingga
terkadang berwarna keabu abuan.
f) Hasilnya sangat cepat, penggunaan krim pemutih berbahaya
memberikan efek putih lebih cepat karena adanya penggunaan zat
yang berbahaya seperti merkuri pada kosmetik.
g) Ketergantungan, krim pemutih berbahaya yaitu dapat menyebabkan
efek ketergantungan yang diamana jika krim tersebut dihentikan
penggunaanya maka akan membuat kulit menjadi gelap. Tetap jika
digunakan dalam jangka waktu yang lama maka racunakan
menumpuk dikulit yang mebuat kulit rusak ( Ndari & Diana, 2019).
11

Dampak positif yang didapatkan dari penggunaan krim krim


pemutih yaitu kulit menjadi lebih cerah dan segar. Pengetahuan yang
kurang tentang produk kosmetik pemutih menjadikan pemakai tidak
tahu dari dampak negative yang dapat ditimbulkan jika tidak berhati-
hati dalam memilih kosmetik krim pemutih.

Penggunaan merkuri dalam krim pemutih meskipun dapat membuat


kulit tampak lebih mulus dan putih, sehingga lama kelamaan akan
mengendap didalam kulit. Penggunaan yang bertahun-tahun dapat
mnimbulkan biru kehitaman dan memicu timbulnya kanker kulit. Oleh
karena itu, tidak jarang pengguna kosmetik krim pemutih mengeluh
karena kulitnya merah meradang setelah menggunakannya (Laili,
2017).

B. KERANGKA KONSEP

MERKURI KRIM PEMUTIH


WAJAH

LITERATUR REVIEW PENGGUNAAN MERKURI


DALAM KRIM PEMUTIH
WAJAH

GAMBAR 1.1
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat studi literature yang menggunakan jurnal-jurnal


penelitian dan literature-literatur lainnya sebagai objek penggunaan
merkuri dalam krim pemutih wajah.

B. Waktu penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2023 – Mei 2023

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu pencarian literature


yang berhubungan dengan merkuri dalam krim pemutih wajah, denagn kata
kunci merkuri, kosmetik, dan pemutih wajah. Literature yang digunakan
yaitu literature nasional dengan menggunakan google scholar. Atikel yang
dipilh yang diterbitkan selama tahun 2018-2022 yang dikumpulkan dibaca
dan dinilai kembali.

D. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif yang disertai


dengan tabel dan pembahasa, serta akan diambil kesimpulan apakah
penggunaan merkuri (Hg) dalam krim pemutih wajah masih ada di
Indonesia.
13

E. Definisi Operasional

Tabel 1.1 definisi operasional

Studi literature merupakan


kegiatan menghimpun dan
mengkaji pustaka yang
bersumber dari jurnal, buku,
Studi literature dokumentasi, dan internet yang
berhubungan dengan topic
permasalahan yang diangkat
dalam suatu penelitian.
Krim pemutih wajah adalah krim
yang digunakan untuk
Krim pemutih memperbaiki penampilan,
menjadikan wajah tampak putih
dan cerah.
Merkuri (Hg) termasuk logam
berat dengan bobot molekul
200,59 yang sering
Merkuri disalahgunakan sebagai pencerah
pada wajah dan dapat
menimbulkan efek berbahaya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Dari banyak hasil studi kepustakaan, setelah membaca diperoleh 8


jurnal yang membahas dan masuk kriteria tentang penggunaan merkuri dalam
krim pemutih wajah, jurnal penelitian yang diambil mulai dari tahun 2018
hingga tahun 2023, hasil penelitian jurnal ada pada tabel berikut.
Tabel 1.2 penggunaan merkuri dalam krim pemutih wajah

N JUDUL PENELITI PUBLIKASI METODE HASIL


O PENELITI PENELITIAN PENELITIAN
AN
1 Analisis (1). Vina Journal Of preparasi Pada pengujian
cemaran Juliana Pharmacopo sampel dan secara
logam Anggreini lium penentuan kuantitatif,
berat (2). Anne (2018) kadar merkuri kandungan
merkuri Yuliantini (Hg) dalam rata-rata logam
dalam (3). sampel yang merkuri yang
krim Faridah sebelumnya terdapat dalam
pemutih Rahmawa dilakukan kelima sampel
wajah ti analisis secara
yang kualitatif berturutturut
beredar dalam sampel sebesar 51,576
dipasar dengan bpj; 3032,022
tradisiona menggunakan bpj; 2275,070
l dengan destruksi bpj; 1168,220
metode basah dengan bpj dan
spektofot Spektrofotom 3886,776 bpj.
ometri etri Serapan
serapan Atom (SSA)
atom
15

2 Analisis (1). Jurnal penelitian dari 8 sampel


kandunga Rahma Kesmas deskriptif yang di ambil
n merkuri Sulaiman September observasional dan dilakukan
pada (2). Jootje 2020 berbasis analisis di
kosmetik M.L.Umb laboratorium. Laboratorium
pemutih oh Populasi dan BPOM
wajah di (3). sampel 20 Manado
pasar Sri merek dengan metode
Karomba Seprianto kosmetik pengujian
san Kota Maddusa pemutih Atomic
Manado wajah.Penga Absorption
mbilan Spektrophotom
sampel dalam etry (AAS)
berdasarkan menunjukkan
ada atau bahwa dari 8
tidaknya izin sampel
BPOM pada kosmetik
kosmetik pemutih wajah
pemutih merkuri (Hg)
wajah dengan dan 5 sampel
menggunakan kosmetik
teknik pemutih wajah
purposive negatif tidak
sampling.. mengandung
merkuri (Hg).
Dan kosmetik
pemutih wajah
yang dijual di
pasar
karombasan
Kota Manado
masih banyak
kosmetik
pemutih wajah
yang belum
16

memiliki izin
BPOM

3 Identifika (1). Suci PharmaXpl Pengambilan sebelas sampel


si Rizki ore – Jurnal krim pemutih krim pemutih
kandunga Nurul Sains Dan sebagai di dapatkan 5
n merkuri Aini Ilmu sampel, sampel krim
(Hg) pada (2).Sapta Farmasi, selanjutnya pemutih positif
krim Nisa Vol. 7, No. dilakukan mengandung
pemutih Andini 1, Mei 2022 pengukuran merkuri dan 6
wajah (3) Ana kadar logam sampel krim
yang Haerani berat merkuri negatif
dijual (Hg) pada merkuri. Pada
dipasar sampel krim sampel 001
Andir pemutih didapatkan
dengan sebanyak 11 kadar merkuri
metode merek, sebesar (0,05
spektrofot selanjutnya mg/kg), sampel
ometri melihat hasil 005 (1361,50
serapan penelitian mg/kg), sampel
atom kadar merkuri 006 (0,43
(SSA) dengan mg/kg), sampel
menggnakan 007 (0,02
spektofotome mg/kg), sampel
tri serapan 010 (0,12
atom (SSA). mg/kg), dan
sampel yang
tidak
mengandung
merkuri
terdapat pada
sampel 002,
003, 004, 008,
009 dan 011
yaitu 1 mg/kg,
yaitu (1361,50
17

mg/kg), artinya
sampel tersebut
tidak
memenuhi
syarat untuk
diedarkan
sesuai
ketentuan
Kepala Badan
POM.

4 Otimasi (1). Riska Jurnal Pada pada enam


reduktan Prasetiaw Pendidikan penelitian ini sampel krim
pada ati (2). Kimia dan dilakukan malam pemutih
penetapan Wita Nur Ilmu Kimia, analisis kadar wajah
kadar Khairani, Volume 5 merkuri (Hg) menunjukkan
merkuri (3). Effan Nomor 1, pada sediaan bahwa seluruh
(Hg) pada Cahyati J, Mei 2022 krim pemutih sampel
sediaan (4). wajah dengan mengandung
krim Novriyant menggunakan merkuri dengan
pemutih i Lubis* Spektrofotom kadar sebesar
wajah etri Serapan 0,00007-0,85%
yang Atom (SSA). sehingga tidak
dijual Prosedur layak untuk
secara analisis digunakan
online diawali sebagai krim
dengan perawatan
melakukan pemutih wajah,
verifikasi sesuai dengan
metode yang peraturan
digunakan. BPOM.
Adapun
parameter
verifikasi
metode
analisis yang
18

dilakukandian
taranya
adalah uji
linieritas
dihitung
berdasarkan
persamaan
matematik
suatu data
yang
diperoleh dari
pengujian
analit yang
ada dalam
sampel
dengan
berbagai
konsentrasi.
Uji presisi
diukur
sebagai
simpangan
baku relatif
(koefisien
variasi) dan
terlebih
dahulu
ditentukan
dengan
parameter
Relatif
Standar
Deviasi
(RSD). Uji
akurasi
dilakukan
19

dengan
penambahan
larutan
standar ke
larutan
sampel yang
digunakan.
5 Analisis (1). Journal Sampel yang Berdasarkan uji
kandunga Diantarm uinmataram digunakan yang telah
n a (2021) sebanyak 10 dilakukan
hidrokuin Hiraswati sampel krim sebnayak 10
on dan Rahmadar kecantikan sampel positif
merkuri i yang dipilih megandung
dalam (2). Agus dengan merkuri Ketika
krim Dwi Teknik ditambahkan
kecantika Ananto purposive pereaksi KI 0,5
n yang (3). sampling. N, menunjukka
beredar di Yohanens Selnajutnya bahwak semua
Kecemata Juliantoni yaitu sampel
n Alas diakukan mengandung
preparasi merkuri
sampel ditandai
dengan dengan
Teknik terbentuknya
destruksi endapan merah
basah jingga HgI2
menggunakan (merkuri(II)
aqua regia iodide)
yang
merupakan
campuran
asam-asam
kuat HCL
pekat dan
HNO3 pekat
dengan
20

perbandingan
volume 3:1
untuk
melarutkan
logam dengan
cepat. Sampel
kemudian
direaksikan
dengan
pereaksi KI
0,5 N
Analisis (1). Syntax Idea Penelitian Hasil analisis
6 kandunga Rayu Februari yang merkuri (Hg)
n merkuri Indri 2021 dilakukan pada sediaan
dan Pangesti merupakan krim pemutih
hidrokuin (2). penelitian wajah dengan
on pada Jamaluddi dengan menggunakan
krim n Metode metode
pemutih Deskriptif Spektrofotomet
tanpa izin yaitu ri Serapan
edar yang penelitian Atom (SSA).
beredar di untuk Dari sepuluh
Kota Palu memecahkan sampel yang
masalah yang telah
diselidiki dipreparasi
dengan kemudian
meggambarka dilakukan
n keadaan pengukuran
subjek atau kandungan
objek sesuai logam dalam
pencarian krim pemutih
fakta dan wajah dapat
Metode dilihat pada
Analisis yaitu Tabel 1 Dari
Analisis tabel 1
Kuantitatif Menunjukkan
21

yaitu bahwa
penelitian kandungan
yang merkuri (Hg)
dilakukan yang tertinggi
untuk pada sampel
mengetahui krim pemutih
kadar suatu wajah B (44,06
senyawa μg/g) yang
dalam suatu terendah pada
sampel. sampel krim
Sampel yang pemutih wajah
akan diteliti G (13,89 μg/g).
berupa krim
pemutih
wajah tanpa
izin edar
(TIE) yang
beredar
dipasar
tradisional
Kota Palu
sebanyak 10
sampel.
7 Analisis (1). Laila Jurnal Desain dari Diperoleh hasil
kualitatif Nur Ilmiah penelitian ini bahwa dua
merkuri Azizah Jophus merupakan sampel, sampel
pada krim (2). Rifqi Agustus penelitian C dan E positif
malam Ferry 2022 eksperimental mengandung
yang Balfas dengan merkuri
digunaka (3). dilakukan ditunjukkan
n oleh Yuniarti pemeriksaan dengan terjadi
mahasisw Dewi laboratorium perubahan
a Rahmawa yaitu warna menjadi
universita ti memberikan merah oranye
s muhadi gambaran ada pada sampel,
setiabudi atau tidaknya seperti pada
22

merkuri (Hg) penelitian


pada krim sebelumnya
malam yang yang dilakukan
digunakan oleh Veisy M.
oleh Wlangitan
Mahasiswa tahun 2018
Universitas yaitu pada hasil
Muhadi analisis
Setiabudi kualitatif
dengan pengujian
melakukan warna
percobaan uji terdapat.dua..sa
kualitatif. mpel
menunjukan.po
sitif
mengandung
merkuri..ditand
ai..dengan
terjadi
perubahan..war
na..merah
oranye [2].
Sampel lainnya
.yaitu..sampel.
A,.B..dan D
hasilnya
negative..meng
andung
merkuri
ditandai
dengan tidak
terjadi
perubahan
warna menjadi
merah oranye.
Dari hasil
23

percobaan,
merkuri
direaksikan
dengan 1-2
tetes reagen KI
dan
membentuk
merkuri (II)
iodida dengan
reaksi yang
terjadi sebagai
berikut : Hg2 +
2I- → HgI2.
Logam-logam
yang
mengandung
merkuri dalam
sampel akan
akan bereaksi
dengan KI
untuk
membentuk
HgI2 dan jika
ditambahkan
dengan KI yang
berlebih, warna
yang terbentuk
akan hilang
karena KI
sangat sensitif
terhadap
partikel
ammonium
24

8 Analisis (1). Ayu Pengujian Pada pengujian


kualitatif Nirmalasa kandungan ini dari 38
kandunga ri merkuri sampel krim
n merkuri (2). dalam krim pemutih yang
pada krim Sanasti pemutih ditandai
pemutih Marwah wajah dengan dengan kode
wajah (3) menggunakan M.WG, M.G,
mahasisw Syarifah analisis M.NS, M.NC,
a biologi Ira kualitatif M.Nig, M.Cit,
Mefrina dengan M.SFC, M.SC,
menggunakan M.He, M.PPY,
kit uji merkuri M.PYPY,
merek M.TBT, M.FL,
LABSTEST, M.GSC 24,
dan M.CK, M.LSC,
menggunakan M.W, DD,
aquadest dan M.YQQ, M.J,
reagen M.WWS,
merkuri -1 M.Whit,
M.MS, M.SH,
M.WC, M.Safi,
M.Pur,
M.TEM,
M.CNC,
M.LAT, M.P,
M.SVIV,
M.KDS,
M.CLgn,
M.GLCL,
M.Ets D, M.Ets
A, M.RA, dan
M.Jstm.
terdapat 6
sampel yang
mengandung
merkuri yaitu
25

M.WG, M.Cit,
M.He, M.CK,
M.P, dan
M.Clgn

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masih terdapat krim


pemutih wajah yang mengandung merkuri yang beredar di masyarakat.
Berdasarkan pencarian literatur dari berbagai jurnal yang telah dibaca
didapatkan 8 jurnal yang cocok dengan kriteria yang digunakan.
Penambahan merkuri pada krim pemutih wajah digunakan untuk
mempercepat efek memutihkan terhadap penguna. Awalnya memang
menimbulkan efek yang sangat manjur serta membuat kulit tampak cerah dan
sehat. Tetapi lama kelamaan kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat
parah. Pemakaian merkuri dalam jangka waktu Panjang dapat menimbulkan
efek yang berbahaya terhapat Kesehatan seperti dapat mengakibatkan kanker
kulit, kanker payudara, kanker leher Rahim, kanker Paru dan jenis kanker
lainnya
Merkuri termasuk kedalam daftar senyawa yang berbahaya dan dilarang
penggunaannya, tapi dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan masih
banyak ditemukan terdapat merkuri dan bahan berbahaya lainnya yang
terkandung dalam krim pemutih wajah.
a) Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri Dalam Krim Pemutih Wajah Yang
Beredar Di Pasar Tradisional Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Vina Juliana Anggreini,
Anne Yuliantini, dan Faridah Rahmawati (2018), menggunakan krim pemutih
wajah yang beredar dipasar tradisional dengan menggunakan destruksi basah
dengan metode spektofotometri serapan atom. Terdiri dari 5 sampel krim
26

pemutih wajah yang di ambil dari beberapa toko di pasar tradisonal, proses
pengujian dimulai dari preparasi sampel dengan metode destruksi basah.
Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif dengan menggunakan pereaksi KI dan
dilakukan pengujian, kelima sampel positif mengandung merkuri karena
terbentuk endapan merah jingga. Selanjutnya penetapan kadar kandungan
merkuri yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan spektofotometri
serapan atom pada Panjang gelombang logam Hg yaitu 253,7 nm. Pada setiap
sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Adapun hasil kadar logam
merkuri (Hg) yang terdapat pada sampel yang telah dihitung yaitu, sampel 1
51,576 bpj, sampel 2 3032,002bpj, sampel 3 2275,070bpj, sampel 4
1168,220bpj, dan sampel 5 3886,776bpj.
b) Analisis Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih Wajah Di Pasar
Krombasan Kota Manado
Adapun hasil penelitian Rahma Sulaiman, Jootje M.L, Sri Seprianto
maddusa (2020), menggunakan krim pemutih wajah di pasar Karombasan Kota
Manado. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif berbasis
laboratorium. Pengambilan sampel berdasarkan Teknik purposive sampling,
sampel diambil sebanyak 8 sampel. Pemeriksaan dilakukan dengan
menggunakan metode Atomic Absorpstion Spektrophotometry (AAS), dimana
jika positif terjadi perubahan warna dalam perak tembaga sedangkan sampel
negatif tidak menunjukkan perubahan warna pada sampel. Dan setelah
dilakukan pengujian terdapat 3 sampel krim pemutih wajah positif mengandung
merkuri (Hg) dan 5 sampel krim pemutih wajah negatif tidak mengandung
merkuri (Hg).
c) Identifikasi Kandungan Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Yang Dijual
Dipasar Andir Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
Adapun hasil penelitian Ani Haerani, Suci Rizki Nurul Aeni, Sapta
Nisa Andini (2022). Dengan menggunakan krim pemutih wajah yang dijual
27

dipasar Andir dan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom (SSA).


Sampel yang digunakan sebanyak 11 merek krim pemutih wajah yang berada
di pasar Andir. Setelah dilakukan pengujian pada sampel selanjutnya dilakukan
penelitian kadar merkuri dengan menggunakan alat spektrofotometri serapan
atom dengan Panjang gelombang 253,7 nm sebanyak satu kali. Setelah
dilakukan pengukuran diperoleh hasil sampel 001 dengan kadar 0,05 mg/kg,
sampel 002 dengan kadar <0,005 mg/kg, sampel 003 dengan kadar <0,005
mg/kg, sampel 004 dengan kadar <0,005 mg/kg, sampel 005 dengan kadar
1361,50 mg/kg, sampel 006 dengan kadar 0,43 mg/kg, sampel 007 dengan
kadar 0,02 mg/kg, sampel 008 dengan kadar <0,005 mg/kg, sampel 009 dengan
kadar <0,005 mg/kg, sampel 010 dengan kadar 0,12 mg/kg, dan sampel 011
dengan kadar <0,005. Dari hasil peritungan kadar tersebut diperoleh dari 11
sampel terdapat 5 sampel yang positif mengandung merkuri.
d) Optimasi Reduktan Pada Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Pada Sediaan Pemutih
Wajah Yang Dijual Secara Online
Adapun hasil penelitian Riska Prasetiawati, Wita Nur Khairani, Effan
Cahyati J, dan Novriyanti lubis (2022), optimasi reduktan pada penetapan kadar
merkuri (Hg) pada sediaan krim pemutih wajah yang dijual secara online.
Penelitian dilakukan analisis kadar merkuri (Hg) pada krim pemutih wajah
dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA). Sebelumnya
dilakukan uji kualitatif dengan pereaksi KI untuk mengidentifikasi kandungan
merkuri didalam sampel. Pengukuran merkuri dilakukan dengan menggunakan
dua jenis reduktan yang berbeda yaitu SnCL2 dan NaBH4, kemudian diukur
dengan spektrofotometri serapan atom dengan Panjang gelombang 253,65nm.
Hasil penelitian pada 6 sampel krim malam pemutih wajah menunjukkan semua
sampel positif mengandung merkuri.
e) Analisis Kandugan Hidrokuinon Dan Merkuri Dalam Krim Kecantikan Yang
Beredar Di Kecemtan Alas
28

Adapun hasil penelitian Diantama Hiraswari Rahmadari, Agus Dwi


Ananto, Yohanes Juliantoni (2021) dengan menggunakan krim kecantikan
yang beredar di kacamatan Alas. Sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel
krim kecantikan yang dipilih dengan Teknik purposive sampling. Selanjutnya
diakukan preparasi sampel dengan Teknik destruksi basah menggunakan aqua
regia yang merupakan campuran asam-asam kuat HCL pekat dan HNO3 pekat
dengan perbandingan volume 3:1 untuk melarutkan logam dengan cepat.
Berdasarkan uji yang telah dilakukan , sebnyak 10 sampel positif mengandung
merkuri setelah ditambahkan KI 0,5 N, hal tersebut dtandai dengan
terbentuknya endapan merah jingga yang merupakan HgI2 (merkuri (II)
iodida).
f) Analisis Kandungan Merkuri Dan Hidrokuinon Pada Krim Pemutih Wajah
Tanpa Izin Edar Yang Beredar Di kota Palu
Adapun hasil penelitian Rayu Indri Pangesti dan Jamaluddin, dengan
menggunakan krim pemutih tanpa izin edar yang beredar dikota Palu. Metode
yang digunakan yaitu metode analisis yaitu metode kuantitatif menggunakan
10 sampel berupa krim pemutih wajah tanpa izin edar yang beredar dipasar
tradisional kota palu. Dari 10 sampel yang telah diprepasi kemudian dilakukan
pengukuran kandungan logam merkuri krim pada 10 sampel dengan
menggunakan metode spektrofotometri serapan atom(SSA). Dari semua
sampel krim pemutih wajah yang telah diuji kesepuluh sampel dinyatakan
positif mengandung merkuri dengan kadar masing-masing yaiut, sampel A=
22,20 mg/kg, sampel B= 17,03 mg/kg, sampel C= 44,06 mg/kg, sampel D=
28,53 mg/kg, sampel E= 24,88 mg/kg, sampel F= 15,99 mg.kg, sampel G=
13,89 mg/kg, sampel H= 17,44 mg/kg, sampel I=35,26 mg/kg dan sampel J=
43,51 mg/kg.
g) Analisis Kandungan Merkuri Pada Krim Malam Yang Digunakan Oleh
Mahasiswa Universitas Setiabudi
29

Adapun hasil penelitian Laila Nur Azizah, Rifqi Ferry Balfas, dan
Yuniarti Dewi Rahmawati (2022), dengan menggunakan 5 night cream yang
digunakan oleh mahasiswa, sampel diambil menggunakan metode Simple
Random Sampling. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali replikasi, sebelum
dilakukan uji kualittif terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan organoleptis.
Selanjutnya dilakukan uji kualitatif dengan menggunakan pereaksi kalium
iodide (KI), hasil analisis kualitatif merkuri didapatkan dari kelima sampel
terdapat dua sampel yang mengandung merkuri yang ditantadai dengan
terjadinya perubahan warna menjadi merah oranye.

h) Analisis Kandungan Merkuri Pada Krim Pemutih Wajah Mahasiswa Biologi


Hasil peneltian Ayu Nirmala Sari, Sanasti Marwah, Syarifah Ira
Mefrina (2022), sampel yang digunakan sebanyak 38 krim pemutih wajah yang
digunakan oleh mahasiswa prodi biologi. Pengujian dilakukan dengan analisis
kualitatif terhadap hasil destruksi pereaksi dengan menggunakan kit uji merkuri
merk labstest setelah dilakukan pengujian dari 38 sampel terdapat 6 sampel
yang mengandung merkuri ditandai dengan perubahan warna menjadi abu-abu
tua dan hitam kehijauan.
Hasil review artikel diatas bahwa masih banyak krim pemutih wajah yang
beredar yang mengandung merkuri, pengujian yang dilakukan dengan
menggunakan metode yang berbeda-beda pada setiap jurnal menunjukkan
masih ada krim pemutih yang mengandung merkuri. Metode yang sering
digunakan untuk menentukan kadar merkuri yaitu seperti metode
spektrofotometri serapan atom, dengan menggunakan pereaksi kalium iodide
dan dengan menggunakan metode Atomic Absorpstion Spektrophotometry
(AAS), dimana jika positif menjadi perubahan warna dalam perak tembaga
sedangkan sampel negatif tidak menunjukka perubahan warna pada sampel.
30
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasrkan studi literatur 8 jurnal dari tahun 2018-2023 dapat


disimpulkan masih ada krim pemutih yang mengandung merkuri yang beredar
di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2023.

B. SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disarankan hal-hal


sebagai berikut :
1. Diharapkan pihak produsen tidak menambahkan merkuri kedalam krim
pemutih wajah yang di produksinya.
2. Kepada pihak konsumen agar lebih selektif dalam memilih krim
pemutih wajah yang akan dipakainya.
3. Kepada Dinas Kesehatan dan BPOM lebih memperketat pengawasan
terhadap krim pemutih wajah agar tidak adalagi krim pemutih wajay
yang mengandung merkuri beredar dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, V. J. (2018). Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri Dalam Krim Pemutih
Wajah Yang beredar Dipasar Tradisional Dengan Metode Spektrofotometri
Serapan atom. Journal of Pharmacopolium, 1(1), 44–50. (Online)

Ayu Nirmala Sari, Sanasti Marwah, & Syarifah Ira Mefrina. (2022). Analisis Kualitatif
Kandungan Merkuri pada Krim PemutihWajah Mahasiswa Biologi. KENANGA
Journal of Biological Sciences and Applied Biology, 2(1), 39–47. (Online)

Azizah, L. N., Balfas, R. F., & Rahmawati, Y. D. (2022). Analisis kualitatif merkuri
pada krim malam yang digunakan oleh mahasiswa universitas muhadi setiabudi.
04(01), 36–43.(Online)

Arlina S. 2018. Perlindungan Konsumen Dalam Transaksi Jual Beli Online Produk
Kosmetik (Pemutih Wajah) Yang Mengandung Zat Berbahaya Berdasarkan
Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1999 : Jurnal UIR hukum, 2018 ; 2(1) : 317-
330

Badan POM RI. 2019. Cemaran dalam Kosmetika.Jakarta : BPOM RI.

BPOM RI. 2018. Public Warning NO.BHM.01.01.1.44.11.18.5410. Tentang


Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya. 14 November 2018. BPOM RI.
Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1979. Farmakope Indonesia Edisi
III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Fadhila, K. R., Ningrum, D. R.,Rahmawati, A. F., Azzahrya, A. B.,Muntari, D. F. A.,


Agustin, R. A.,Larasati, A., Putri, D. A., Java, A.M. El, Sarah, S., Wijayanto, A.
B.E., Bowolaksono, R. W., Wahyudi,F., & Nita, Y. (2020). Pengetahuandan
Penggunaan Produk Pemutih dan Pencerah Di Kecamatan Sukolilo Surabaya.
Jurnal Farmasi Komunitas 7(2):56-62.

Fatma Ariska Trisnawati., Cicik Herlina Yulianti dan Tamara Gusti E, 2017,
Identifikasi Kandungan Merkuri Pada Beberapa Krim Pemutih yang Beredar di
Pasaran (Studi dilakukan di Pasar DTC Wonokromo Surabaya), Jurnal Of
Pharmacy and Science, 2(2), 35-40. ISSN : 2527-6328.

Fatma Ariska Trisnawati., Cicik Herlina Yulianti dan Tamara Gusti E, 2017,
Identifikasi Kandungan Merkuri Pada Beberapa Krim Pemutih yang Beredar di
Pasaran (Studi dilakukan di Pasar DTC Wonokromo Surabaya), Jurnal Of
Pharmacy and Science, 2(2), 35-40. ISSN : 2527-6328.
34

Haerani, A., Aeni, S. R. N., & Andini, S. N. (2022). Identifikasi Kandungan Merkuri
(Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Yang Dijual Di Pasar Andir Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi,
7(1), 1–10. (Online)

Haerani, A., Aeni, S. R. N., & Andini, S. N. (2022). Identifikasi Kandungan Merkuri
(Hg) Pada Krim Pemutih Wajah Yang Dijual Di Pasar Andir Dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi,
7(1), 1–10. (Online) https://doi.org/10.36805/farmasi.v7i1.2330

Indriaty, S., Hidayati, N. R., & Bachtiar,A. (2018). Bahaya Kosmetika Pemutih yang
Mengandung Merkuridan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan Registrasi
Kosmetika di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya Masyarakat
1(1):8.

Indriaty, S., Hidayati, N. R., & Bachtiar, A. (2018). Bahaya Kosmetika Pemutih yang
Mengandung Merkuri dan Hidroquinon serta Pelatihan Pengecekan Registrasi
Kosmetika di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon. Jurnal Surya Masyarakat,
1(1), 8-11.

Kompas.com.(2021, 11 16). Sejarah Kosmetik: Berawal di Mesir Kuno Sebagai


SaranaRitual.RetrievedfromInternasionalkompas.com:https://internasional.ko
mpas.com/read/2021/11/16/190000670/sejarahkosmetik--berawal-di-mesir-
kuno-sebagai-sarana-ritual

Laili,H. (2017). Analisi Kandungan Merkuri (Hg) pada Krim Pemutih Wajah Tidak
Terdaftar Pada BPOM ( Studi Kasus Pada Pusat Perbelanjaan x kecematan
Kaliwates Kabupaten Jember). Universitas Jember, 7-35.

Lukihardianti, A., & Yulianto, A. (2021, Februari 26). Republika.co.id. Retrieved from
Republika.co.id:https://www.republika.co.id/berita/qp56dc396/industri-
kosmetik-tumbuhsignifikan-walau-pandemi-covid-19

Lestari, W. R., & Prasasti, D. (2018). Analisis Hidrokuinon pada Bleaching Cream yang
Dijual Secara Online dan Tidak MemilikiIzin Edar Dari BPOM. Media
Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi,15(1):43–51.

Ndari, W., & Diana, V.E (2019). Uji Kandungan Merkuri (Hg) Pada Kosmetik Krim
Pemutih Wajah yang Dipasarkan Di Pasar Petisah Kota Medan. Jurnal Dunia
Farmasi, 3(1), 44-51.
35

Prihantini, N. N., Hutagulung, P. 2018. Paparan merkuri pada pekerja di industri


kosmetikdalam kaitan dengan gangguan kesehatan. Jurnal Ilmiah Widya, 4 (3)
: 331-336.

Puspitasari, A., Lestari, I., & Wulandari, D. D. (2019). Analisis Kadar Merkuri dan
Hidrokuinon dalam Kosmetik Krim Pemutih yang Dijual di Online Shop.
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI), 2(2), 98-104.

Ratnasari, D. dan Hiany, S. 2017. Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Bahaya


Penggunaan Krim Pemutih Dilingkungan Desa Polewali Kecamatan Tellu
Limpoe Kabupaten Bone. Media Farmasi. Vol. XII. No. 1.

Pangesti, R. I., & Jamaluddin, J. (2021). Analisis Kandungan Merkuri dan Hidrokuinon
pada Krim Pemutih Tanpa Izin Edar yang Beredar Dikota Palu. Syntax Idea, 3(2),
368. (Online) https://doi.org/10.36418/syntax-idea.v3i2.1042

Prasetiawati, R., Khairani, W. N., J, E. C., & Lubis, N. (2022). Optimasi Reduktan Pada
Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Pada Sediaan Krim Pemutih Wajah Yang Dijual
Secara Online. Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia, 5(1), 60.
(Online) https://doi.org/10.31602/dl.v5i1.6286

Rai, P., Poudyl, A. P., & Das, S. (2019). Pharmaceutical Creams and their use in wound
healing: A Review. Journal of Drug Delivery and Therapeutics, 9(3), 907–912.
http://jddtonline.info/index.php/jddt/article/download/3042/2289

Rajagukguk, W. N. (2018). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap


Penggunaan Krim Pemutih Berbahaya pada Wajah [ Poltekkes Kemenkes Medan]. In
journal Of Bussines Ethics ( Vol.14, Issue 3).

Rohaya, U., Ibrahim, N., Jumaluddin. 2017. Analisis Kandungan Merkuri (Hg) Pada
Krim Pemutih Tidak Terdaftar yang Beredar di Pasar Inpres Kota Palu. Jurnal
Palu: Galenika Journal of Pharmacy Vol. 3 (1):77-83.

Rohmawati, R. (2017). Pengetahuan Remaja Putri tentang Bahaya Hidrokuinon pada


Cream PencerahWajah melalui Penyuluhan di SMA 18 Surabaya. Journal
Unesa6(3):hal 29 - 31.

Rahmadari, D. H., Ananto, A. D., & Juliantoni, Y. (2021). Analisis kandungan


hidrokuinon dan merkuri dalam krim kecantikan yang beredar di Kecamatan
Alas. Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia, 3(1), 64–74. ( Online)
https://doi.org/10.20414/spin.v3i1.3279

Sulaiman, R., Umboh, J. M. L., & Maddusa, S. S. (2020). Analisis Kandungan Merkuri
36

pada Kosmetik Pemutih Wajah di Pasar Karombasan Kota Manado. Fakultas


Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado, 9(5), 20–26.
(Online)

Silvana, M. E. S dan R. (2017) “PenetapanKadar Merkuri (Hg) Pada Krim Pemutih


Bermerek Dan Tidak Bermerek Yang Dijual Di Pasar Kodim Pekanbaru”,
Jurnal Sains Dan Teknologi Laboratorium Medik. 2(1), 31-37

Susanti, C. R. (2013) “ Pemakaian Kosmetik Pemutih Wajah” Oleh: In Pengetahuan


Dan Sikap Mahasiswa Dalam Pemakaian Kosmetik Pemutih Wajah Di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

Sulaiman, R., Umboh, J. M. L., & Maddusa, S. S. (2020). Analisi Kandungan Merkuri
pada Kosmetik Pemutih Wajah di Pasar Karombasan Kota Manado.
JurnalKESMAS,9(5),
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/30332

Walangitan V. M., Johnly A. R.& Sri S.2018. Analisis Merkuri (Hg) PadaKrim Pemutih
Wajah Yang Beredar di Kota Manado. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi. 7(3):
348-353.

Walanggitan, VM. 2018. “Analisis merkuri (hg) pada krim pemutih wajah yang beredar
di kota manado.” PHARMACON 7(3)

Walanggitan, VM. 2018. “Analisis merkuri (hg) pada krim pemutih wajah yang beredar
di kota manado.” PHARMACON 7(3)”
37

LAMPIRAN
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai