ABSTRAK
Kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai salah satu bentuk dari tri dharma perguruan tinggi
mengambil tema pembentukan kelompok usaha bersama (KUBE) pada pengrajin anyaman ketak dan rotan,
yang masih melakukan kegiatan usaha secara individual. Tujuan pembentukan KUBE ini tentu untuk lebih
memberdayakan masyarakat pengrajin ketak dan rotan yang berada di Desa Saba Kecamatan Janapria
Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksnakan atas kerjasama antara
tim pelaksana kegiatan yang terdiri dari staf dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Matraam dengan
mahasiswa KKN Universitas Mataram yang berlokasi di Desa Saba Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok
Tengah. Kegiatan yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu mengidentifikasi potensi dan masalah
desa, terutama terkait mengenai pembentukan kelompok usaha bersama, dan pelaksanaan program. Hasil
kegiatan pemberdayaan masyarakat ini menunjukkan bahwa potensi lokal masyarakat adalah di bidang
anyaman rotan dan ketak. Ketrampilan menganyam ini di miliki oleh kaum perempun Desa Saba sebagai
ketrampilan turun temurun namun belum dilakukan secara professional. Kemudian dilakukan sosialisasi
mengenai kelompok usaha bersama (KUBE) dengan mendatangkan nara sumber dari dinas sosial kabupaten,
mensosialisasikan syarat-syarat administrasi pembentukan kelompok usaha bersama kepada ibu-ibu
pengrajin anyaman. Kemudian para pengrajin di setiap dusun membentuk kelompok bersama yang terdiri
dari 10 orang anggota. Para pengrajin yang seluruhnya kaum perempuan sangat antusias dan bersemangat
dalam pembentukan kelompok usaha bersama di bidang anyaman ini. Hal ini tentu saja dengan harapan akan
kebermanfaatan yang besar dengan bergabung dalam sebuah kelompok usaha.
200
Available online : http://abdiinsani.unram.ac.id P-ISSN 2356-2935
Doi article : http://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i2.330 E-ISSN 2657-0629
Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020
Universitas Mataram sebagai salah satu universitas calon anggota kelompok usaha bersama. Tahap
yang ada di Pulau Lombok peduli dengan program ketiga adalah pelaksanaan program. Pada program
pengembangan masyarakat di perdesaan. Salah pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di
satunya melalaui program pengabdian kepada tujukan terutama pada kaum perempuan.
masyarakat yang bekerjasama dengan kelompok Kegiatan yang dilaksanakan berupa sosialisasi
KKN mahasiswa. syarat-syarat administrasi pembentukan kelompok
Pemberdayaan masyarakat perlu usaha bersama, pembentukan kelompok usaha
digalakkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga. bersama di 11 dusun di desa Saba, membuat
Pembentukan kelompok masyarakat yang mandiri proposal permohonan bantuan dana hibah dari
secara ekonomi berdasarkan kepentingan yang Kementrian Sosial Republik Indonesia.
sama akan menciptakan solidaritas, kerjasama,
musyawarah, rasa aman dan percaya pada diri HASIL DAN PEMBAHASAN
sendiri (Sari, 2017). Identifikasi potensi dan masalah
Kehidupan masyarakat pengrajin di Desa Kegiatan pemberdayaan masyarakat
Saba belum menunjukkan kondisi yang baik. Oleh dilaksanakan melalui proses identifikasi dan
karena itu diperlukan upaya untuk membantu para masalah. Identifikasi ditujukan untuk menggali
pengrajin meningkatkan kesejahteraannya. Salah potensi sumber daya alam dan sumber daya
satu upaya yang dilakukan adalah melalui manusia yang ada di desa. Dan identifikasi masalah
pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di merupakan upaya mencari masalah-masalah yang
bidang anyaman rotan dan ketak. di hadapi oleh masyarakat desa. Tujuan
Pemberdayaan masyarakat sangatlah mengetahui potensi dan masalah agar program
penting melalui kegiatan pengabdian masyarakat pemberdayaan yang di susun sesuai dengan
Tujuan kegiatan ini adalah mengidentifikasikan kondisi yang dihadapi oleh masyarakat desa.
potensi dan masalah masyarakat perdesaan, Metode yang digunakan dalam mencari potensi
mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan, dampak dan masalah ini melalui diskusi langsung dengan
program KKN kepada masyarakat terutama beberapa masyarakat desa, dan tokoh masyarakat
pengrajin anyaman rotan dan ketak. (kepala dusun, karang taruna, ketua PKK, dll).
Potensi dan masalah yang teridentifikasi misalnya,
METODE KEGIATAN Desa Saba memiliki potensi di bidang pertanian
Kegiatan ini dilakukan terbagi ke dalam dan peternakan, masyarakt desa terutama kaum
beberapa tahap. Tahap pertama adalah perempuan memiliki keahlian di bidang anyaman,
mengidentifikasi potensi dan masalah masyarakat teruama anyaman berbahan rotan dan ketak.
desa. Pendekatan yang digunakan secara Selama ini kegiatan menganyam yang dilakukan
partisipatif, dengan melibatkan warga desa dalam oleh kaum perempuan di Desa Saba hanya untuk
pertemuan di setiap dusun. Mahasiswa berperan mengisi waktu luang. Mereka masih bekerja secara
sebagai pemandu dalam diskusi, sedangkan warga individu belum dalam kelompok. Serta belum
sendiri yang mengenali potensi dan menggali adanya kelompok usaha bersama di bidang
masalah yang dihadapi. Tahap kedua adalah anyaman ini.
sosialisasi mengenai kelompok usaha bersama
dilakukan dengan mendatangkan narasumber dari Pelaksanaan Kegiatan Pemberdayaan
dinas sosial tingkat kabupaten. Sosialisasi dihadiri Masyarakat
oleh perangkat desa beserta perwakilan Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Desa Saba, terutama masyarakat masyarakat pengrajin anyaman rotan/ketak di
201
Available online : http://abdiinsani.unram.ac.id P-ISSN 2356-2935
Doi article : http://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i2.330 E-ISSN 2657-0629
Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020
Desa Saba berdasarkan hasil identifikasi potensi rotan dan ketak; Desa Saba terbantu dengan
dan masalah yang telah di sebutkan sebelumnya. program pemberdayaan masyarakat yang
Terdapat beberapa program kegiatan yang dilakukan oleh tim pelaksana yang bekerjasama
dilakukan terutama di bidang kerajinan ini. dengan kelompok mahasiswa KKN Universitas
Pertama, kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya Mataram terutama dalam pembentukan
para pengrajin anyaman tergabung dalam sebuah kelompok usaha bersama di bidang anyaman rotan
kelompok untuk mendapatkan manfaat yang lebih dan ketak; para pengrajin tidak lagi bekerja secara
besar. Kedua, sosialisasi mengenai kelompok individu namun bekerja secara kelompok sehingga
usaha bersama (KUBE) dari dinas sosial kabupaten. akan mampu meningkatkan jumlah produksi yang
Ketiga, mensosialisasikan syarat-syarat akan berimbas pada peningkatan pendapatan;
administrasi pembentukan kelompok usaha memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana
bersama kepada ibu-ibu pengrajin anyaman. bekerja dalam kelompok usaha bersama sehingga
Keempat, para pengrajin di setiap dusun akan lebih terjalin rasa kekompakan dan
membentuk kelompok bersama yang terdiri dari persaudaraan; akan lebih mudah untuk
10 orang anggota. Kemudian memilih diantara mendapatkan bantuan usaha dari pihak terkait;
mereka siapa yang berperan sebagai ketua terbantu dalam pembuatan proposal bantuan
kelompok, sekretaris dan bendahara. Kelima, hibah untuk kelangsungan usaha kelompok
pembuatan proposal permohonan bantuan dana pengrajin anyaman rotan dan ketak.
hibah untuk perkembangan usaha kepada
Kementrian Sosial Republik Indonesia melalui
Dinas Sosial Provinsi.
Para pengrajin yang seluruhnya kaum
perempuan sangat antusias dan bersemnagat
dalam pembentukan kelompok usaha bersama di
bidang anyaman ini. Hal ini tentu saja dengan
harapan akan kebermanfaatan yang besar dengan
bergabung dalam sebuah kelompok usaha.
Namun beberapa kendala yang dihadapi Gambar 1. Sosialisasi Pembentukan KUBE
adalah; ada beberapa pengrajin yang masih ragu
untuk bergabung karena belum terlalu paham
dengan kelompok usaha besama, belum yakinnya
para pengrajin terutama yang dipilih sebagai ketua,
sekretaris dan bendahara dalam menjalankan
kelompok usaha bersama ini, dan modal usaha
yang masih terbatas.
202
Available online : http://abdiinsani.unram.ac.id P-ISSN 2356-2935
Doi article : http://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i2.330 E-ISSN 2657-0629
Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram Volume 7, Nomor 2, Agustus 2020
203
Available online : http://abdiinsani.unram.ac.id P-ISSN 2356-2935
Doi article : http://doi.org/10.29303/abdiinsani.v7i2.330 E-ISSN 2657-0629