Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

TEMU KELOMPOK TERNAK SERIES 3:


PEMETAAN POTENSI DESA

Disusun Oleh:

Tim Matching Fund 2022

PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matching Fund Kedaireka berfokus untuk mewujudkan hasil kolaborasi inovatif melalui
platform Kedaireka. Perguruan Tinggi dengan DUDI bekerja sama untuk meningkatkan
manfaat dan relevansi sekaligus menyesuaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di Perguruan Tinggi dengan kebutuhan DUDI dan masyarakat. Kunci
keberhasilan program adalah terbangunnya kepercayaan antara dua insan tersebut.
Program MF juga memiliki sasaran untuk pengembangan metode pembelajaran
mahasiswa. Mahasiswa diajak terlibat langsung dengan DUDI melalui model
pembelajaran di dalam Teaching Factory/Teaching Industry. Dengan demikian
mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktik sekaligus pembelajaran berbasis
proyek atau Project-Based Learning. Kompetensi SDM unggul dapat diperoleh dengan
memberikan pengalaman aktual kepada mahasiswa selama proses pembelajaran.
Mahasiswa dilibatkan bersama Dosen dan Industri dalam mencari jawaban atas
permasalahan-permasalahan yang ada di Industri atau DUDI. Mahasiswa dapat
berkontribusi langsung dalam proses adaptasi dan pemanfaatan reka cipta dengan
harapan ketika lulus, dapat menjadi manusia yang tidak hanya berkarakter, namun juga
produktif dan solutif karena telah bersentuhan dengan kebutuhan dan permasalahan-
permasalahan yang riil di industri atau DUDI.
Guna mencapai sasaran dan tujuan tersebut dalam Program Matching Fund
Program Studi Agribisnis 2022 melaksanakan Temu Kelompok Ternak Series 2:
Pemetaan Potensi Desa di Desa Batukerbuy Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan.

A. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Mewujudkan kolaborasi pentahelix yang erat dalam tri dharma perguruan tinggi,
terutama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat antara Universitas Trunojoyo
Madura, DUDI, masyarakat dan pemerintah.
2. Mengimplementasikan Tridharma perguruan tinggi dengan sasarannya adalah
masyarakat
3. Membangun kapasitas kelembagaan Universitas Trunojoyo Madura dalam
menumbuhkan inovasi, dan membangun kemitraan antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan masyarakat.

B. Waktu dan Tempat

Kegiatan monev dilakukan pada


Hari : Sabtu, 15 Oktober 2022
Pukul : 09.00 – 11.30 WIB
Tempat : Balai Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan

C. Deskripsi dan Hasil Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan Temu Kelompok Ternak Series 2 dengan Tema Pemetaan
Potensi Desa di Desa Batukerbuy Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan dihadiri oleh
peserta yang berasal dari peternak, perangkat desa, paguyuban sapi, perwakilan UMKM,
mahasiswa dan dosen dari Prodi Agribisnis. Materi disampaikan oleh Novi Diana Badrut
Tamami, SP., MP. Dan Sri Ratna Triyasari, SP., MP. mengenai Pemetaan Potensi Desa untuk
Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Peternak.
Kegiatan ini disambut baik oleh Kepala Desa Batukerbuy sebagai tuan rumah
pelaksanaan kegiatan yakni Ibu Wulandari Utami Putri, S.E. Beliau memberikan sambutan
dalam kegiatan temu ternak tersebut dengan didampingi oleh sekretaris desa Bapak
Sukandar, S.H. Beliah berharap acara temu ternak dan materi yang disampaikan dapat
membuka wawasan dan mengubah mindset peternak menjadi lebih baik. Sehingga peternak
tidak hanya mengandalkan pada ternaknya saja tapi bisa menggali potensi lainnya.
Perubahan tersebut dapat dicapai dengan adanya Kerjasama antar peternak dan Lembaga
desa. Permasalahannya adalah masyarakat yang masih malu, malas, dan gengsi sehingga
belum dapat mandiri untuk menghadapi tantangan saat ini.
Pengelolaan lembaga desa dapat dikatakan sulit karena adanya masalah seperti
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Proses pengelolaan lembaga seringkali menemui
beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh pengelola atau pengurus lembaga.
Adapun beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan Lembaga sebagai berikut:
1. Menemukan dan mengembangkan potensi desa
Tiap desa memiliki potensi yang dapat dikembangkan, baik potensi alam maupun
potensi lainnya. Desa Batukerbuy terdiri dari 20 dusun dengan berbagai potensi, 6 dusun
berpotensi dalam bidang perikanan, 8 dusun berpotensi dalam bidang pangan, dan 6 dusun
berpotensi dalam bidang hortikultura. Tantangan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh desa dapat dikatakan sulit, karena mengajak masyarakat untuk
mengembangkan desa tidaklah mudah. Banyak diantara mereka yang tidak mau
mengembangkan potensi yang dimiliki desa dengan berbagai alasan. Perlu sekali dilakukan
sosialisasi dan pelatihan SDM untuk merubah cara berpikir masyarakat agar mau diajak
mengelola potensi yang dimiliki desa secara bersama-sama.
2. Masalah strategi pemasaran UMKM
UMKM yang ada di Desa Batukerbuy yaitu petis, kripik gambir, pentol pipih, yang
semuanya berbahan dasar ikan. UMKM mengalami permasalahan pemasaran terkait
branding, kemasan, dan harga produk. UMKM Petis di Batukerbuy lebih dikenal dengan petis
Pasean dengan bahan lokal, tetapi karena harga yang mahal maka selama ini hanya dijual di
Pasean saja, di luar Pasean dijual petis yang bahannya dicampur dengan petis yang berasal
dari Konang. UMKM dengan produk yang sama berkelompok agar menjual produk dengan
harga sama.

D. Penutup
Kepala desa Batukerbuy tidak bisa bekerja sendiri, perlu memberdayakan
masyarakat desa agar ikut terlibat dalam pengelolaan desa. Oleh karena itu, menjadi
penting untuk memberikan pengertian melalui program sosialisasi dan pendekatan kepada
masyarakat desa sehingga hal ini menjadi kunci keberhasilan desa. Selain itu juga dapat
terjalinnya kerjasama yang saling terintegrasi agar dapat saling berkontribusi terhadap
pengembangan potensi desa terutama ternak Sapi Madura.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Acara Dimulai


Gambar 2. Pemateri Bersama Kades dan Sekdes Batukerbuy

Gambar 3. Peserta
Gambar 4. Peserta

Gambar 5. Jalannya kegiatan

Anda mungkin juga menyukai