Mading Ustadz Mei-Juni
Mading Ustadz Mei-Juni
PONDOK PESANTREN
SAL YAH
SMPSMK BOARDING
KARANGMALANG KANGKUNG
KENDAL JAWA TENGAH
Saya akan fokus pada poin terakhir, dimana ini merupakan kunci wujud ikhtiar lahiriyah Ibrahim dalam mendidik anaknya. Kita soroti tempat yang ia pilih, jika kita turunkan,
ternyata ada dua kriteria penting dalam memilih tempat yang cocok untuk pendidikan dan tumbuh kembang anak; 1. Tempat tersebut harus bisa melatih kemandirian dan
rasa perjuangan 2. Tempat tersebut harus dekat dengan nuansa agama dan spiritual.
Pesantren Adalah Solusi
Jika saya bertanya, tempat apakah yang memenuhi dua kritria tersebut? Ya, tak lain dan tak bukan jawabannya adalah pondok pesantren. Sebuah lembaga pendidikan
yang mengintegrasikan antara kecerdasan intelektual, emosional, social dan spiritual dengan disiplin tinggi dan keterbatasan akses alat komunikasi, transportasi serta
mobilitas yang jelas mampu membentuk jiwa kemandirian anak.
Dengan pola pendidikan yang demikian, seharusnya pesantren mampu menjadi jawaban dari tantangan zaman saat ini, dimana kebanyakan orang hanyut dalam
teknologi dan pencapaian IQ tapi mengesampingkan kecerdasan emosional, social, dan spiritual. Pesantren sharusnya mampu melahirkan Ismail-Ismail masa kini, yang
memiliki kecerdasan intelektual karena tahu perintah menyembelih adalah wahyu Ilahi, yang memiliki kecerdasan emosional karena mampu mengatur hati untuk dengan
suka rela disembelih, yang memiliki kecerdasan spiritual keimanan bahwa penyembelihan ini merupakan jalan ketaqwaan, dan yang memiliki karakter sabar walaupun
harus berhadapan dengan bilah pisau di lehernya.
Maka ada sebuah pertanyaan besar, lalu seperti apa produk sumber daya manusia yang dilahirkan pesantren saat ini? Apakah sudah sesuai dengan harapan? Sudahkah
kita menjadi Ismail masa kini? Sungguh, jawaban ada di diri kita masing-masing sebagai santri.