Anda di halaman 1dari 1

PROLOG

PENANAMAN AKHLAQ
Ada seorang anak kecil yang bernama Fahri, ia adalah anak
yang mempunyai sikap dan sifat yang sangat terpuji, hingga
Assalamu’alaikum Wr. Wb. akhirnya dia dicintai oleh sang ayah. Baik dalam sekolah
maupun diluar sekolah, ia selalu bertanya tentang sesuatu yang
Puji syukur kepada Allah swt yang telah memberikan tidak bisa ia pahami. Hingga pada suatu hari, disaat ia
hidayah dan ‘inayah sehingga dengan semua itu serta idzin dan membantu ayahnya untuk membersihkan re-rumput-an disebuah
ridlo-Nya, buku kecil ini dapat kami susun meski dalam bentuk perkebunan milik ayahnya, iapun bertanya kepada sang ayah
yang sangat sederhana. kala melihat satu pohon yang indah bentuknya, namun
Ini terilhami dari pentingnya akhlaqul karimah dan ibadah sayangnya pohon itu bengkok.
sederhana yang sering terlupa dan tersisih dari perhatian ketika “Duhai ayahku, betapa indahnya bentuk pohon ini! Sayang,
kita mencoba bermasyarakat. bentuknya ini bengkok, tapi kenapa bisa bengkok seperti ini
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada ayah?”
sang pembawa panji islam Muhammad Rasulillah saw yang
telah banyak mengajarkan ilmu-ilmu akhlaq yang mulia kepada Ayahnyapun menjawab:
para sahabatnya secara turun temurun dianut dan diamalkan oleh “Fahri, pohon itu tak bisa kamu luruskan layaknya pepohonan
para ummatnya hingga sekarang. lain yang masih kecil. Pohon itu sudah besar dan semenjak kecil
Sabda Nabi : memang sudah bengkok. Jadi, kalau pohon itu tidak lurus dan
‫َألخالَ ِق‬ ِ tidak diluruskan semenjak kecil, maka sampai tumbuh besarpun
ُ ْ‫ِإمَّنَا بُعث‬
ْ ْ‫ت ُِألمَتِّ َم َم َكا ِر َم ا‬ akan tetap tidak lurus, ia akan terus bengkok.”
“Aku diutus kemuka bumi ini semata-mata untuk
menyempurnakan Akhlaqul Karimah” Mendengar nasihat sang ayah, hati Fahri merasa kurang yakin,
Oleh karenanya, kami sangat berharap agar buku kecil ini dengan tanpa menyadari, ia berkata:
bisa diamalkan bersama sehingga kita termasuk ummat “Sebaiknya sekarang juga aku luruskan pohon ini agar terlihat
Muhammad yang mulia. Amien. indah dan dicintai banyak orang.”
Selamat berakhlaq mulia…...!!!
Melihat sikap fahri yang kurang begitu yakin, sang ayah hanya
Jatireja, 17 Agustus 2008 bisa tersenyum seraya berkata:
“Duhai anakku! sudah ayah katakan, pohon itu sudah besar dan
batang pohonnyapun sudah mengeras. Jadi mana mungkin
PENYUSUN kamu bisa meluruskannya? Demikian jua halnya dengan
seorang anak kecil, jika anak itu tidak lurus dan tidak
ADAB BAGI ANAK KECIL diluruskan dengan akhlaqul karimah semenjak ia kecil, maka
sampai tumbuh dewasapun ia akan berakhlaq buruk dan tetap
Wajib bagi seorang anak untuk dididik dengan pendidikan bengkok.”
akhlaq yang baik semenjak ia kecil, agar kelak dewasa nanti ia
menjadi orang yang dicintai Allah, keluarga dan kaum BERKENALAN DENGAN ALLAH
masyarakat.
Dan wajib pula bagi seorang anak untuk dididik dengan Anak-anakku yang baik!!!
menjauhi segala macam buruknya adab, agar ia tidak dibenci Jika engkau ingin tahu siapakah itu Allah, maka perhatikanlah
oleh Allah, keluarga dan kaum masyarakat. dirimu sendiri. Allah-lah yang telah menjadikanmu seperti itu.
Anakku, apakah engkau sadar? Siapa yang menjadikan kedua
CIRI ANAK YANG BERAKHLAQ matamu sehingga engkau bisa melihat tulisan-tulisan buku ini?
Allah-lah jawabannya. Bersyukurlah, karena jika matamu buta,
Anak yang berakhlaq adalah anak yang: apakah engkau akan tahu tentang isi buku ini dan semua
1. Memuliakan kedua orang tuanya. keindahan-keindahan ciptaan Allah seperti langit tanpa adanya
2. Memuliakan Guru-gurunya. tiang
3. Memuliakan Teman-temannya yang lebih tua usianya.
4. Menyayangi teman-temannya yang lebih muda darinya.
5. Jujur prakatanya.
6. Rendah diri pada semua orang.
7. Sabar disaat tertimpa musibah.
8. Tidak pernah memutus tali kekeluargaan/persaudaraan.
9. Tidak pernah berseteru / bermusuhan dengan teman-
temannya.
10. Tidak pernah mengeraskan suara disaat berbincang-
bincang atau tertawa.

CIRI ANAK YANG NAKAL

Anak yang nakal/berakhlaq buruk adalah anak yang:


1. Melawan kedua orang tuanya.
2. Tidak menghormati Guru-gurunya.
3. Tidak menghormati teman-temannya yang lebih tua
usianya.
4. Tidak pula menyayangi teman-temannya yang lebih
muda darinya.
5. jika berkata ia selalu dusta, jorok dan selalu mengeraskan
suara.
6. Tertawa dengan terbahak-bahak.
7. Angkuh pada semua orang.
8. Senang memutus tali kekeluargaan/persaudaraan.
9. Selalu berseteru/memusuhi teman-temannya.
10. Tak punya rasa malu disaat ia melakukan keburukan.
11. Tak pernah mau menerima nasihat orang lain.

Anda mungkin juga menyukai