Anda di halaman 1dari 8

Kategorisasi Tema Judul Penelitian

Tema Sub Tema Verbatim


Kebiasaan Dodaidi inii ee merupakan budaya orang Aceh dalam mengayun anaknya. Ketika anaknya masih bayi itu di dalam ayunan
peurateb ketika ibu menidurkan anaknya, anaknya di dodaidi,
aneuk Emm, sebenarnya bukan tradisi sebenarnya. Kebiasaan ya. bukan, bukan tradisi, tapi kebiasaan yang sudah dilakukan oleh orang-
orang sekitar.
udah khas lagu Aceh kan, kayak tradisi gitu
jadinya orang Aceh dari jaman dulu jadi suka meurateb atau zikir yang dimana kan kita dianjurkan buat selalu berzikir,
Kebiasaan
bershalawat kepada rasul, terus ini dibacakan lah setiap hari bahkan saat menidurkan anak, dibacakan dengan irama-irama
Budaya meurateb
yang bagus hingga dipadukan dengan syair-syair
peurateb
dari orang tua, dari nenek, bahkan dari nenek moyang kek gitu semua kan. Dulu ibu saya nyanyin syair itu tapi entah siapa
aneuk
yang captain gak tau kan, lagu itu habis tu zikir-zikir juga dari ibu saya tau itu
Peurateb
dari nenek dinyanyikan ke ibu saya habis tu kesaya, terus sekarang dinyanyikan ke anak saya lagi. Ini kan punya budaya
aneuk
orang aceh
dilakukan
Memang dasarnya dari orang-orang tua kita jaman dulu memang udah pernah ya meurateb, peurateb aneuk dalam artian
secara turun-
apa, dalam syair-syair yang islami juga mengandung nasihat-nasihat di situ, seperti laa ilaha illallah muhammadurrasulullah
temurun
dan zikir ya.
Kita bilang mungkin, kalau budaya pun bisa juga dari jaman ke jaman, tapi menjadi sebuah keharusan bagi orang kita Aceh
Syair Kandungan dibacakan shalawat nazam-nazam Aceh yang bermakna kepada agama, kemudian budaya, kemudian juga kepada
peurateb syair perjuangan. Tapi yang paling banyak tentang agama dan perjuangan, seperti nazam perang sabi itu merupakan salah satu
aneuk nazam yang dibacakan oleh ibu dalam memberikan semangat kepada anak laki-lakinya, terutama perempuan untuk
berjuang
tentang lagu syair perjuangan disitu ditanamkan yang pertama adalah kewajiban membela negara kewajiban membela
agama. Nilai moral lainnya yaitu berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, yaa sama lah kan dengan membela
Negara kan berarti kita harus berbuat baik, terus hormat pada sesama apalagi pada yang lebih tua seperti ibu bapak, guree,
terus menyayangi sesama sodara
Di dalam lagunya itu ada beberapa kalimat yang positif seperti mendoakan anak supaya rajin, tidak lupa orang tua, seperti
itu deh
nazam-nazam yang berisi nasihat untuk memiliki karakter yang kuat. Patuh pada agama, Negara, dan bangsa. Selain itu
juga berbakti kepada orang tua
Tema Sub Tema Verbatim
Jadi si anak itu disampaikan dia tidak boleh malas, dia harus rajiin gitu. Jadi dari kecil udah ajarin begituu seperti orang ngaji
tu dari kecil udah diaj- dingajiin Alfatihah. Jadi dia terbiasa dengan seperti ituu
Kalo sering-sering dibacakan, itu kan pesan moralnya kalo pergi jangan melupakan orang tua.. ga boleh males, harus rajin.
Jadi.. ya seperti itu lah
Artinya itu kan kurang lebih kayak gini allah hai dodaisi, buah gadung dan buah-buahan pohon dari hutan, cepat besar
anakku, tapi tak ada yang dapat ibu berikan, aib dan keji yang dikatakan orang-orang bangunlah anakku, janganlah duduk
Arti dari lafal
kembali, berdiri bersama pertahankan bangsa, jangan pernah takut walaupun darah harus mengalir, sekiranya engkau mati,
syair
ibu telah rela
peurateb
aneuk

jadi anak yang berbakti kepada orang tua, kepada nusa dan bangsa. jadi anak yang metuah kan gitu. Ini juga biar jadi anak
yang kuat tangguh. Orang aceh kan kuat-kuat semua

Makna Hmm bisa mengamalkan nilai-nilai kesantunan nantiknya, kepekaan sama masyarakat juga orang-orang disekeliling. Ada
peurateb ayat-ayat alquran juga disitu bagus arti sama maknanya
aneuk Kan ini kalo kalimat laa ilaha illallah kalimat thayyibah beukai tamatee, maksudnya biar kita tau lah bahwa tiada tuhan yang
kita sembah selain Allah, muhammadaurrasulullah nabi Muhammad utusan Allah. Jadi maknanya memang dalam hati kita
sendiri, gak kita baca sama anak ya, cuma kita memperdengarkan ayat-ayat saja, ada juga harapan-harapan dari orang tua
juga ya.
Syair emm yang biasa dilantunkan oleh ibu-ibu itu shalawat kalau dulu masa-masa perjuangan lagu-lagu perjuangan itu dominan
peurateb setelah shalawat ee dilanjutkan dengan lagu perjuangan tapii eee sering ibu-ibu itu membaca “laailahaillallah hul malikul
aneuk haqqulmubiin Muhammadurrasulullah hi saadiqul wa’dul aamiin”
Allah hai dododaidi, boh gadoeng bie boh kayee uteun, raye’k sinyak hana peu ma brie, aeb ngen keji ureung donya kheun,
Allah hai dododaidang, seulayang blang ka putoeh taloe, beurijang raye’k muda seudang, tajak bantu prang ta bela
nanggroe. AHAHAHAHA
Laa ilaha illallah, kalimah thayyibah keu payong pagee, uroe tutong batee beukah, hanco darah lam jantong hatee. Beuna
taingat aneuk meutuah keu ma ngoen ayah bek sagai lupa. Jadi unsur yang terkandung mungkin selawat, nasehat.
Tema Sub Tema Verbatim
Nilai yang Nilai apa saja yang mau diajarkan kepada anak... hmm... nilai keagamaan nilai kebersamaan...nilai kerjasama...kemudian
terkandung tidak.. eee kemudian saling gotong royong...ada semua disitu... lagunya juga enak..
dalam Di dalamnya mengandung suatu hal-hal yang sangat baik yaitu seperti agama, nilai karakter, moral, adat istiadat dan
peurateb perjuangan
aneuk
Peurateb itu untuk menamkan suatu karakter yang sangat kuat kepada anak-anak, bahwa seperti yang kita ketahui bahwa orang
aneuk Penanaman Aceh ini adalah orang yang sangat kuat kepada agama, bahkan cenderung fanatik kepada agama maka dari bayi anaknya
sebagai karakter anak itu ditanamakan sebuah karakter tentang agama, juga adat istiadat dan perjuangan.
media
untuk dia nantik bisa jadi anak yang baik
pendidikan

peurateb Ketika bayi itu kan ga mungkin kita berikan ilmu kepada anak seperti di sekolah, maka dibacakan atau dinyanyikan doa
aneuk selawat-selawat, dibacakan nazam-nazam
sebagai
media
pendidikan
anak usia
dini
Anjuran eee yaa itu memang sudah menjadi ajaran kita ajaran islam bahwa anak itu harus sudah dididik sejak berada dalam
mendidik kandungan sampai ke liang lahat begitu kana da tu hadistnya “utlubul imi minal Mahdi ilal lahdi” tuntut lah ilmu dari ayunan
anak dalam sampai ke liang lahat.
agama Islam Penanaman nilai agama, akhlak dan karakter itu wajib dalam islam diajarkan kepada anak. Oleh karena itu sejak usia dini
melalui dodaidi
Kalo kita seorang muslim, kita memang dari Alquran pun udah dididik untuk mendidik anak sejak kandungan untuk
memperdengarkan ayat-ayat suci sampai mengayun pun kita dengan zikir, dengan nasehat-nasehat, karena anak tu masih
suci sekali, bersih hatinya, bisa lah dengan sedikit-sedikit. Contohnya kita bilang, dari pertama kita baca a-a-a mungkin,
Tema Sub Tema Verbatim
sampe dia besar bisa a-a-a itu aja. Tapi kalo kita biasa membaca laa ilaha illallah, sampe dia besar dia tau laa ilaha illallah
itu.
menurut saya sendiri keberhasilannya itu ada cukup bagus. tetapi tidak hanya dengan dodaidi saja tetapi perlu pendidikan
pendamping, (Amalia & Alya) misalnya ketika anak sudah mulai besar sudah berumur 5 tahun sudah bisa kita ajarkan
melalui cara-cara yang lain halnya dengan sudah kita masukkan ke sekolah terus juga sudah kita ajarkan mengaji kita
ajarkan membaca nah dari situ mereka mulai membaca buku yang berisi dengan karakter-karakter atau nilai moral yang
alternatif
harus dimiliki oleh anak terus juga Selain itu mereka kita suruh mengaji mereka mendapatkan ilmu agama kita
bentuk
Kalo masih dalam anak dalam ayunan caranya ya mungkin kita zikir-zikir saja. Tapi kalo anak sudah 2 tahun, atau bahkan
pendidikan
ketika dia sudah bisa berjalan misalnya, kita sudah bisa mulai membaca-baca atau mengajarkan cara mengaji misalnya,
selain
atau kasih dengar surat-surat pendek,
peurateb
Karena kita memperdengarkan yang terbaik untuk anak kita, di samping itu kita berusaha juga berdoa dan berusaha juga
aneuk
memberi jalan misalnya apa ke dayah atau pesantren.
Bisa jadi..itu kan sebagian. Tapi pesan moral tempat lain juga ada. Kalo dia udah gede, pesan moralnya kan beda lagi. kalo
masih kecil, daripada nina bobo mendingan dokododaidi. Kalo udah gede kan beda lagi ceritanya diaa. Pesan-pesan
moralnya yang diajarin kan macam-macam sama orang tua nya. Tapi kalo masih kecil itu, dokododaidi-kan syairnya enak
Jadi e, kita bisa menyimpulkan bahwa anak kita seorang muslim, kita mulai dari kandungan sampai dia lahir, sampai dia ke
pendidikan
ayunan, sampai dia besar, kita arahkan ke agama.
anak usia
Kalo sebelum lahir, biasanya kita membaca ya zikir-zikir lah. Kalo dalam Alquran kami juga menyarankan baca surah Yusuf,
dini berbasis
Yasin, surah Waqiah, eee ya diperbanyakkan surah Fatihah, ihdinashirathal mustaqim kan, ya abistu yaaa, pokoknya surat-
agama
surat dalam Alquran tu bisa lah kita baca-baca seperti surah Yasin.
Praktik ketika anak sudah mulai ditidurkan dalam ayunan. Biasanya anak-anak ditidurkan dalam ayunan itu saat usia kurang lebih 2
peurateb bulan, setelah 44 hari laah yaa itu adat Aceh
Usia anak di-
aneuk Dia dari semenjak lahir biasanya nggak diayunkan terus, biasanya kalo kita di sini 44 atau hari keunduri turun tanah itu udah
peurateb
mulai dikasih ayun, haa disitu diayun. Tergantung anak tapi, kadang-kadang anak bisa saja yang nggak mau diayun. Tapi
misalnya anak yang mau diayun ya sejak 44 hari itu sampai ya kapan dia mau diayun gitu.
Tata cara setiap mau tidur dinyanyiin terus diulang-ulang setiap pagi, siang, malam juga. Setiap mau tidur lah dinyanyiin terus
peurateb Untuk waktunya ya sebelum tidur.
Tema Sub Tema Verbatim
Ibu sendiri, doa dulu baru kita zikir: laa ilaha illallah, muhammadarrasulullah, laa ilaha illallah almalikul haqqul mubin,
muhammadurrasulullah sadiqul wa’dul amin. Nah, itu kita baca mungkin barang tiga kali, abistu baru kita masuk pada
nasehat-nasehat, kita tutup dengan doa misalnya seperti Allahumma rabbana hablana miz azwajina wa dzurriyyatinya
aneuk
qurrata a’yun wa ja’alna lilmuttaqina imama. Kita bisik di kepalanya, jadi anak yang soleh. Ya Allah tunjukkanlah anak saya
jalan yang lurus, kan gitu.
Kita memakai tata cara hanya untuk perlombaan saja. Misalnya ada perlombaan, tu kan ada tata caranya sendiri. Tapi kalo
kita sendiri ya kita tu udah tau misalnya harus mulai dengan apa gitu kan, bismillahirrahmanirrahiim, bismikallahumma ahya
Tata cara
wa bismika amuut. Waktu menidurkan kan, kita mulai dengan kalimat-kalimat thayyibah, baru nanti kita melanjutkan dengan
peurateb
nasehat-nasehat.
aneuk saat
Untuk perlombaan tata caranya, eee mengatur waktu. Kemudian dinilai mimik kita, kalo mimik kita memang tidak pernah
perlombaan
membaca di rumah memang keliatan, kebanyakan orang membaca di teks.
Kemudian, cara mengayun anak, mata kita kemana, ke ayun apakah ke penonton.
Pelaku iya ibu, atau pengasuh si anak, orang yang dekat dengan anak
peurateb
aneuk
Tingkat Bagaimana menjadi anak yang baik karakter anak yang baik anak yang baik seperti itu Jadi tidak hanya melalui doda Idi
keberhas saja Tetapi menurut saya ada di ini memberikan setidaknya 50% menurut saya keberhasilan dalam mendidik anak sejak
ilan dini. Ibaratnya seperti ini, dalam diri si anak sudah ada bibit yang ditanamkan oleh ibu melalui dodaidi yang berisi syair-syair
peurateb nasihat, lalu tinggal menyiraminya dengan pendidikan lanjutan seperti mengaji, sekolah, dan lainnya supaya apa yang
Dampak
aneuk sudah ditanamkan tadi bisa tumbuh dengan baik dalam diri si anak
peurateb
terhadap jadi anak saya alhamdulilah mungkin ada juga efek dari lagu tersebut karena didengar dari kecil jadi dia sekarang jadi anak
aneuk
penanam yang punya prilaku yang baik gitu, nurut sama orang tua. Metuah lah intinya
an nilai
moral
anak
Aspek Kelekatan ibu Kalau anak-anak yang langsung di doda idi dengan suara ibunya itu hubungan anak dengan ibu itu sangat kental kasih
psikologis dan anak sayang anak dengan ibu, kalau menurut saya yaa seperti itu.
dari peurateb melalui
aneuk peurateb
aneuk
Tema Sub Tema Verbatim

karena yang didengarkan itu dia dalam kandungan saat dia bayi sampai dia dewasa itu adalah suara ibunya jadi kelekatan
itu akan terbangun posisinya jadi anak ini akan terus teringat dengan suara ibunya akan terus merasa dekat dengan ibunya
Proses
melalui suara-suara ibunya dia dengar selalu
Kelekatan ibu
tapi kalau misalnya ibu yang menyanyikan dia mendengar suara ibunya ada emosi yang terbangun dia akan teringat
dan anak
dengan yang ibunya ucapkan jadi itu akan melekat dalam diri dia tanpa dia sadari, apa ya bahasanya, jadi seperti sugesti ya
melalui
gitu yaa hehe
peurateb
karena doda idi ini bukan hanya tentang menidurkan anak tetapi kasih sayang yang terjalin ketika mendodaidikan anak di
aneuk
mana ketika itu dilakukan kan pasti dengan penuh kasih dengan lembut jadi itu akan terus diingat oleh anak, bagaimana
diperlakukan dengan sayang dan lembut akan ada ikatan batin yang terbangun antara anak dengan ibunya atau dengan
orang yang mengasuhnya
Perubahan sudah terjadi pergeseran nilai di sini di mana sekarang ibu-ibu muda kalau mau menidurkan anaknya itu nggak lagi
praktik membacakan syair dodaidi tapi dengan Hp di putarkan musik diputarkan salawat dari hp seperti itu.
Pergeseran
peurateb
kebiasaan
aneuk yaa jelas udah mulai menghilang, sekarang kita bisa liat kan sudah sangat jarang, hampir gak ada mungkin yaa khususnya
dalam
ibu-ibu muda ini yang mendodaidikan anaknya, kadang bahkan anak udah gak lagi diayun-ayun gitu di ayunan. Ditidurin gitu
menidurkan
aja pake hp gitu di hidupin musik atau kasidah gitu tp dari hp
anak
kalo praktiknya ada sih tapi agak kurang.
karena ibu-ibu jaman sekarang yaaa sambil nidurin anak di ayun, sambil main hapee atau diputarin laguu dari youtube
Pergeseran udah kebanyakan lihat hp orang kan. Udah lain habis tu dari hp diputar nyanyi tapi bukan nyanyi itu. Diputar ayat pendek,
kebiasaan sayair lainnya diputar di hp tu dia
peurateb
aneuk
Praktik sebagian orang yang ibu lihat udah dilupakan. Sebagian enggak, ada juga yang udah kaku kayak gitu dia, saya juga tu kaku
peurateb sikit-sikit
aneuk yang
memudar
Dampak Nah ini menurut saya ada dampaknya di mana si anak ini menganggap kalau yang itu yang dia dengar itu hanya hiburan
pergeseran karena dia tidak mendengar langsung dari mulut orang tuanya tapi dari orang lain gitu dan dia mungkin dia pikir itu hanya
Tema Sub Tema Verbatim
hiburan supaya cepat tidur
kebiasaan Tapi kalo misalnya ditanya beda, ya jelas beda. Karena secara dekat langsung, pendekatan orang tua dengan anak, itu
dalam pengaruh sekali kan. Pendekatan orang tua dengan anak, batin, langsung ya. Nah, langsung mamaknya yang
menidurkan membisikkan. Sesudah syair-syair, kita membisik, kita cium dia dengan belaian kasih sayang, jadi lebih akrab, lebih ter-ini-
anak dalam batinnya, lebih tertanam, kayanya kalo pendapat ibu.

Pengaruh Selain itu teknologi juga berpengaruh, karena udah ada kemudahan jadi lebih disenangi gitu, tapi kalau saya sih kurang
teknologi setuju yaa kalau dodaidi ini dihilangkan atau dilupakan, selain dari menjadi media edukasi buat anak sejak bayi, ini juga
menjadi budaya adat istiadat turun temurun dari nenek moyang yang harusnya dijaga, dilestarikan, toh manfaat dan nilainya sangat
penyebab banyak bukan hanya jadi kenangan budaya saja.
pergeseran
kebiasaan
Penyebab Apakah dari pemerintah yang tidak peduli dengan tradisi seperti ini ya. Dari orang tua mungkin banyak kesibukan.
pergeseran
Penyebab
kebiasaan
memudarnya
dalam
praktik
menidurkan
peurateb
anak
aneuk
Kalau menurut saya sendiri yaaa, yaa karena perempuan sekarang kan udah beda dari dulu, udah mulai berkarir, kerja
Perbedaan diluar rumah, jadi guru, kerja kantor atau jadi wirausahawan jadinya lebih sibuk gitu dan bisa jadi kurang ada waktu buat
kesibukan mengayun dan dodaidiin anaknya. Kan untuk nidurin anak sambil didoadidiin itu ga sebentar yaa, mulai dari anak masih
menjadi terjaga sampai dia benar-benar tidur pulas, apalagi kalau masih bayi sekali yaa harus dijaga terus harus ada suara-suara
penyebab terus supaya anaknya lelap. Nah dulu itu mamak-mamak atau ibu itu kerjaannya yaa lebih ke menjahit dirumah, atau ayam
pergeseran tikar, atau ga bekerja jadi full waktunya buat anak, bisa maksimal
kebiasaan Kalo faktor atau siapa yang bisa kita salahkan, kita nggak bisa menyalahkan ya. tapi ya harapan kita ke depan mungkin bisa
lebih ditingkatkan.
Harapan dan Upaya kalau saya pribadi yaa mulai digalakkan lagi lah, dikenalkan lagi. Tapi belakangan ini pemerintah sebenarnya sudah ambil
Upaya pelestarian bagian dalam menggalakkan lagi dodaidi ini, salah satunya melalui lomba peudodaidi aneuk
pelestarian oleh
peurateb pemerintah
Tema Sub Tema Verbatim
Pentingnya budaya ini tidak boleh dilupakan begitu saja itu paling penting sekali, warisan ini harus dijaga, tidak semua daerah yang
melestarikan punya warisan baik seperti ini
peurateb karena itu efektif, terus udah ada dari zaman nenek moyang, dari dia lahir nyanyi teruskan dari dulu udah ada diterapkan itu,
aneuk tapi gak tau kita siapa yang buat lagu itu ya.
Pelestarian apa ya tanggapannya. Seharusnya gak kayak gitu harus dibudayakan. Harus digerakkan biar orang tau. Kita-kita ni lah yang
peurateb anak muda ni harus tau biar gak lupa
aneuk oleh
anak muda
Upaya kita berusaha keras untuk generasi-generasi kita agar peurateb aneuk ini dibangkitkan lah, dimajukan kembali. Supaya
pelestarian anak-anak kita jangan membawa, apa namanya, eee waktu mengayun anak atau apa saja lah dengan budaya-budaya luar.
aneuk peurateb Jadi, Alhamdulillah, pengaruh cukup besar untuk anak karena anak ni apa yang didengar itu yang dibaca. Jadi, ibu
aneuk oleh mengharapkan agar generasi-generasi ke depan menerapkan ini. Karena juga ibu, kalo di kawasan Ulee Kareng mungkin
tokoh adat sudah tau ibu siapa, towa ya itu tokoh adat wanita. Jadi kami sudah menerapkan untuk mendidik anak-anak muda, ya
mungkin sebagian ada yang malu ya, tapi ini Alhamdulillah sudah kami jalankan melalui remaja-remaja masjid, kalo yang
perempuan biasanya ibu ajarkan juga marhaban, mengayun anak juga.
Harapan Kami mengharapkan kepada pemerintah agar bisa membangkitkan kembali budaya-budaya kita jangan dihilangkan,
adanya terutama bagi pemerintah kecamatan dulu, untuk memberikan apa namanya, penyuluhan tentang adat. Kemudian baru
pelestarian memberikan pengertian kepada atasan-atasan seperti tingkat kota, provinsi, untuk bisa selalu untuk mengadakan sosialisasi
peurateb tentang adat. Kemudian, emm, memberikan support gitu ya agar tokoh-tokoh adat ini semangat memberi, ee apa namanya,
aneuk oleh pelatihan-pelatihan untuk di kampung dan dari kecamatan pun kami mengharapkan peduli terhadap adat-budaya kita Aceh
pemerintah ini.

Anda mungkin juga menyukai