A. Tujuan Mengamati jaringan-jaringan permanen penyusun tubuh tumbuhan B. Pengantar Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis (pelindung), jaringan parenkim (dasar), jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), serta jaringan pengangkut (xilem dan floem). Jaringan epidermis terdiri dari lapisan sel hidup yang berbentuk pipih dengan permukaan atas dan bawah sejajar tetapi sisnya dapat tersusun tidak beraturan. Jaringan epidermis menutup permukaan akar, batang dan daun. Fungsi jaringan epidermis adalah untuk melindungi jaringan dibawahnya. Pada daun epidermis mengalami beberapa perubahan menjadi stomata. Selain itu sel-sel epidermis pada daun mampu membentuk lapisan lilin dan kutikula diatas permukaan selnya. Selain itu pada ujung akar epidermis juga mampu membentuk rambut-rambut akar. Gambar 2.7. Jaringan pada daun Sumber : https://www.nafiun.com/ Jaringan parenkim tersusun atas sel-sel hidup yang berdinding tipis. Jaringan parenkim tersebar diseluruh tubuh tumbuhan baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah. Pada daun terdapat dua macam parenkim yang mengandung plastida, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Plastida berwarna hijau merupakan kloroplas yang berperan dalam proses fotosintesis. Jaringan penyokong berfungsi sebagai penunjang tubuh tumbuhan. Ada dua macam jaringan penyokong yaitu kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kolenkim umumnya terdapat pada tangkai daun sedangkan sklerenkim umumnya terdapat pada batang dan tulang daun. Jaringan pengangkut terdiri dari pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem). Xilem berfungsi untuk mengangku air dan mineral-mineral dari akar menuju daun. Sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Gambar 2.8. Anatomi batang dikotil dan monokotil
Sumber : https://www.edubio.info/ C. Alat dan bahan Alat-alat Bahan-bahan 1. Preparat 1. Daun awetan Rhoeo daun dan disclolor batang 2. Batang 2. Daun dan Rhoeo batang disclolor Rhoeo 3. Air discolor 3. Mikroskop 4. Pipet tetes 5. Beaker glass 6. Silet/cutter D. Langkah kerja 1. Pengamatan preparat awetan - Letakan preparat dibawah lensa objektif pada mikroskop - Atur makrometer dan mikrometer sampai mendapatkan gambar yang jelas (fokus) - Amati preparat dan gambarlah pada LKPD yang telah disediakan 2. Pengamatan preparat basah - Ambil sampel yang akan diamati (daun dan batang tanaman Rhoeo discolor) - Sayat sampel setipis mungkin dan letakan pada kaca preparat - Tambahkan satu tetes air dan letakan pada mikroskop - Atur makrometer dan mikrometer sampai mendapatkan gambar yang jelas (fokus) - Amati preparat dan gambarlah pada LKPD yang telah disediakan E. Hasil Pengamatan Gambar ……………. Gambar …………….