Anda di halaman 1dari 54

MI.

7 Modul Manajemen Umum Puskesmas


PUSAT PELATIHAN SDMK - BPPSDMK Bekerjasama dengan UNIT UTAMA ESELON I DI LINGKUNGN KEMENKES RI

DESKRIPSI
1 SINGKA
T
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas
berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh
derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka Puskesmas harus


melaksanakan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian serta pengawasan
dan pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang
saling terkait dan berkesinambungan.

TUJUAN
2 PEMBELAJARA
N
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan manajemen Puskesmas.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mempelajari materi ini peserta:
1. Mengetahui siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas.
2. Mampu mengumpulkan, mengolah, menganalisa data Puskesmas dan
menetapkan target program Puskesmas.
3. Mampu menyusun Rencana Strategis Puskesmas
4. Mampu menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
5. Mampu menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
6. Mampu melaksanakan Lokakarya Mini Bulanan
7. Mampu melaksanakan Lokakarya Mini Triwulanan
8. Mampu melaksanakan pengawasan dan pengendalian
9. Mampu melaksanakan Penilaian Kinerja Puskesmas

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
POKOK
3 & SUB POKOK
BAHASAN

Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran khusus maka disusunlah Pokok


bahasan dan Sub pokok bahasan sebagai berikut:

Pokok Bahasan 1: Siklus Manajemen Puskesmas

Pokok Bahasan 2: Pengumpulan dan Analisa data Puskesmas :

A. Data essential di Puskesmas


B. Metode pengumpulan data
C. Pengolahan data
D. Analisis data
E. Target Program Puskesmas

Pokok Bahasan 3: Perencanaan Puskesmas:

A. Identifikasi Masalah
B. Menetapkan Prioritas
C. Mencari Akar Penyebab
D. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
E. Menyusun Perencanaan Strategis Puskesmas
F. Menyusun RUK
G. Menyusun RPK

Pokok Bahasan 4: Penggerakkan dan Pelaksanaan:

A. Lokakarya Mini Bulanan


B. Lokakarya Mini Triwulanan

Pokok Bahasan 5: Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja Puskesmas:

A. Pengawasan dan Pengendalian


B. Penilaian Kinerja Puskesmas

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
4 BAHAN
Modul Perencanaan Puskesmas

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
LANGKAH
5 PEMBELAJARAN
KEGIATAN
Langkah 1. Pengkondisian (10 menit)
 Fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran, metode yang digunakan,
mengapa modul/materi ini diperlukan dalam pelatihan Manajemen
Puskesmas, serta keterkaitan dengan materi sebelumnya.
 Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta yang sudah mempunyai
pengalaman dalam melaksanakan manajemen Puskesmas untuk
menyampaikan pengalamannya.
 Peserta lain diminta untuk memberi tanggapan.

Langkah 2. Membahas Pokok Bahasan (180 menit/ 4 JPL @ 45 menit)


 Secara singkat fasilitator menyampaikan rangkuman isi Pokok Bahasan 1
sampai dengan pokok bahasan 5 modul Manajemen Umum Puskesmas.
Selanjutnya fasilitator mempersilahkan peserta untuk menanggapi uraian
tersebut.
 Fasilitator membagi ke dalam V kelompok , kelompok I membahas Pokok
bahasan 1: Siklus Manajemen Puskesmas, kelompok II membahas Pokok
Bahasan 2: Pengumpulan dan Analisa data Puskesmas, kelompok III
membahas Pokok Bahasan 3: Target Program Puskesmas,kelompok III
membahas Pokok Bahasan 3: Perencanaan Puskesmas, kelompok IV
membahas Pokok Bahasan 4: Penggerakkan dan Pelaksanaan, kelompok V
membahas Pokok Bahasan 5: Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian
Kinerja Puskesmas, yang dituliskan pada kertas flip chart atau diketik di
komputer dan di presentasikan.
 Selanjutnya fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menanggapi terhadap hasil pendapat tiap kelompok.
 Dari hasil pendapat peserta selanjutnya fasilitator memberikan komentar serta
memberikan kesimpulan.

Langkah 3. Mempraktikkan manajemen Puskesmas (500 menit/ 11 JPL @45 menit)


 Fasilitator menjelaskan tentang langkah-langkah atau petunjuk diskusi
kelompok.
 Fasilitator membagi peserta ke dalam kelompok Puskesmas. Selanjutnya
peserta diminta untuk menyiapkan bahan rujukan yang harus dibawa yaitu
laporan tahunan Puskesmas, Profil Puskesmas, Profil Kesehatan Keluarga,
dan Data Wilayah Kerja Puskesmas.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
 Kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
 Fasilitator memberikan komentar dan menyimpulkan hasil diskusi tersebut.

Langkah 4 Rangkuman (30 menit)

Fasilitator menyampaikan rangkuman secara keseluruhan dan melakukan dialog


dengan peserta bagaimana selanjutnya agar Puskesmas dapat melaksanakan
manajemen Puskesmas dengan baik.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
URAIAN MATERI
6
Pokok Bahasan 1: Siklus Manajemen Puskesmas Yang Berkualitas

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas, Puskesmas harus melaksanakan


manajemen Puskesmas (perencanaan, penggerakkan dan pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian dan penilaian) secara efektif dan efisien. Siklus
Manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin
berkesinambungan,. yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur,
diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan
ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-S/C-A)”. Siklus
manajemen Puskesmas harus disesuaikan dengan siklus manajemen di tingkat
kabupaten/kota.

Untuk menjamin bahwa siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas berjalan


secara efektif dan efisien, ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas yang juga dapat
berfungsi sebagai penanggungjawab manajemen mutu di Puskesmas. Tim terdiri atas
penanggungjawab upaya kesehatan di Puskesmas dan didukung sepenuhnya oleh
jajaran pelaksananya masing-masing.

Tahapan Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas dikaitkan dengan tahapan


siklus manajemen di tingkat kabupaten/kota terdiri dari:

Contoh siklus tahun 2015, 2016, dan 2017:

No Tahapan Waktu Pelaksana Pihak Terkait Keluaran


Pelaksanaan
1. Evaluasi kinerja Puskesmas Desember 2015 Puskesmas Dinkes Kab/Kota Hasil Penilaian
tahun 2015 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas
Kinerja Puskesmas. tahun 2015

2. Persiapan Penyusunan RPK Desember 2015 Puskesmas Draft RPK tahun


tahun 2016 berdasarkan 2016.
RUK yang telah disetujui dan
dibandingkan dengan hasil
kinerja Puskesmas tahun
2015
3. Analisa situasi dan Awal Januari Desa/ Pemangku Hasil analisa situasi
pelaksanaan SMD, MMD 2016 Kelurahan kepentingan Tk. Hasil SMD dan
sebagai bahan penyusunan Desa/ Kelurahan MMD
RUK tahun 2017 dan Renstra
tahun 2018 s.d 2022

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
4. Lokmin Bulanan Pertama Minggu Kedua Puskesmas Kesiapan
Januari 2016 pelaksanaan
kegiatan bulan
Januari tahun 2016
Bahan
Musrenbangdes
tahun 2016
Draft RUK tahun
2017
Draft Renstra tahun
2018 s.d 2022
5. Musrenbangdes Minggu Desa/ Pemangku Penyesuaian draft
keempat Kelurahan kepentingan Tk. RUK tahun 2017
Januari 2016 Desa/ Kelurahan dengan hasil
Musrenbangdes
Penyesuaian draft
Renstra tahun 2018
s.d 2022 dengan
hasil
Musrenbangdes

6. Lokmin Bulanan Kedua Awal Minggu Puskesmas Kesiapan


pertama pelaksanaan
Februari 2016 kegiatan bulan
Februari tahun
2016
Bahan Lokmin
Triwulan Pertama
7. Lokmin Triwulan Pertama Akhir Minggu Puskesmas LS terkait dan Bahan
Pertama tokoh Musrenbangmat
Februari 2016 masyarakat di bidang kesehatan
Kecamatan
8. Musrenbangmat Minggu kedua Kecamatan Pemangku Penyesuaian draft
Februari 2016 kepentingan Tk. RUK tahun 2017
Kecamatan dengan hasil
Musrenbangmat
Penyesuaian draft
Renstra tahun 2018
s.d 2022 dengan
hasil
Musrenbangmat
9. Musrenbangkab Maret 2016 Kab/Kota Pemangku Penyesuaian Draft
kepentingan Tk. RUK tahun 2017
Kab/kota dengan hasil
Musrenbangkab
Penyesuaian draft
Renstra tahun 2018
s.d 2022 dengan
hasil
Musrenbangkab

Keterangan:

 Hasil Penilaian Kinerja Puskesmas di feedback oleh Dinkes Kab/Kota.

 Setiap bulannya, tetap memperhatikan persiapan pelaksanaan RPK bulan


berjalan dan hasil pelaksanaan dari RPK bulan lalu.

 Proses penyusunan RUK tahun 2017 dapat disesuaikan dengan perkembangan


kebijakan.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
Latihan

Jelaskan tahapan, waktu pelaksanaan, dan keluaran dari


siklus menajemen Puskesmas.

Petunjuk latihan pada Lembar kerja 2 di hal 31

P okok Bahasan 2: Pengumpulan dan Analisa Data Puskesmas.

A. Data-data essensial di Puskesmas

1. Data Umum.
a. Peta wilayah kerja Puskesmas serta fasilitas pelayanan
(format 1). Data wilayah mencakup luas wilayah, jumlah desa/dusun/
RT/ RW, jarak desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas.
Data ini dapat diperoleh di kantor kelurahan/desa/kecamatan.
b. Data sumber daya. Data ini mencakup sumberdaya
Puskesmas termasuk Puskesmas pembantu dan bidan di desa, yang
mencakup :
 Ketenagaan (format 2a)
 Obat dan Bahan habis pakai (format 2b)
 Peralatan (format 2c)
 Pembiayaan yang berasal dari pemerintah, masyarakat,
dan lain lain.
 Sarana dan prasarana termasuk gedung, rumah dinas,
komputer, mesin tik, meubelair, kendaraan (format 2e)
c. Data Peran serta masyarakat ( format 3), mencakup jumlah
posyandu, kader, dukun bayi dan tokoh masyarakat.
d. Data penduduk dan sasaran program ( format 4 ).
e. Data ini mencakup jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan
jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio
ekonomi, pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di tiap
desa/kelurahan). Data ini dapat diperoleh dikantor kelurahan/desa,
kantor kecamatan dan data estimasi sasaran di Dinas kesehatan
kabupaten/kota.
f. Data sekolah (format 5)
g. Data ini mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah siswa,
klassifikasi sekolah, UKS, jumlah dokter kecil, jumlah guru UKS, dll.
h. Data kesehatan lingkungan wilayah kerja Puskesmas (format
6).
Data ini mencakup lingkungan rumah sehat, tempat pembuatan
makanan/minuman, tempat tempat umum, tempat pembuangan
sampah, sarana air bersih, jamban keluarga dan sistim pembuangan
air limbah.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
2. Data khusus ( hasil penilaian kinerja Puskesmas ).
a. Status kesehatan yang terdiri dari data kematian (format 7),
Kunjungan kesakitan (format 8), Pola penyakit yaitu 10 penyakit
terbesar yang ditemukan (format 9).
b. Kejadian luar biasa (format 10) dapat dilihat pada laporan
W1(Simpus).
c. Cakupan program pelayanan kesehatan 1(satu) tahun
terakhir di tiap desa/kelurahan (format 11).
d. Hasil survei yang dilakukan sendiri oleh Puskesmas atau
pihak lain (format 12).
e. Data Profil Kesehatan Keluarga

B. Metoda Pengumpulan Data

1. Penentuan sumber data.


Sumber utama data kinerja Puskesmas adalah catatan hasil kegiatan
Puskesmas yang terekam dalam Sistem Informasi Puskesmas (SIP), data
Profil Kesehatan Keluarga, catatan hasil kegiatan inovatif, maupun hasil
pengumpulan data lainnya seperti hasil survei kepuasan pelanggan untuk
menilai mutu pelayanan Puskesmas. Sedangkan laporan yang dikirimkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tidak dijadikan sebagai sumber data
untuk penilaian.

2. Format Pengumpulan Data.


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format yang telah
disepakati.

3. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan secara rutin oleh petugas atau pengelola
program yang bersangkutan. Data yang diperoleh diperbaharui setiap
bulan, sehingga pada akhir tahun diperoleh data yang baru.

C. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses kegiatan merubah data menjadi informasi


yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,
termasuk untuk dasar penyusunan perencananan Puskesmas.

Kegiatan pengolahan data meliputi:

1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang


dikumpulkan (cleaning and editing).
2. Kegiatan penghitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating).

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
3. Kegiatan memasukkan data kedalam tabel yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating).

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala


Puskesmas bersama Tim Kecil Puskesmas. Sedangkan pengolahan di tingkat
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim Kecil yang ditugaskan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.

D. Analisa data

Data yang sudah diperoleh kemudian dikoreksi untuk menjamin keakuratan


dan kualitas data. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa. Analisa
yang digunakan dengan analisa deskriptif. Semua data yang diperoleh
disajikan dalam bentuk tabel, grafik ataupun bentuk pie. Dari hasil analisa
data tersebut kemudian dapat diketahui rencana kebutuhan masing-masing
Puskesmas.

Analisa data dilakukan oleh team di Puskesmas.

Hasil analisis data, baik data umum maupun data khusus, harus
menghasilkan suatu rumusan atau kesimpulan, yang nantinya akan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun Rencana Strategis
Puskesmas, Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK).

Rumusan atau kesimpulan hasil analisis data adalah sbb:

1. Berdasarkan Data Wilayah dan Fasilitas Kesehatan (Format 1)


a. Perlu/ tidak peningkatan akses pelayanan
b. Perlu/ tidak peningkatan jumlah fasilitas pelayanan
c. Ada/ tidak potensi untuk upaya kesehatan pengembangan
2. Berdasarkan Data Ketenagaan (Format 2a)
a. Ada/ tidak tenaga yang harus ditingkatkan kuantitasnya? Tenaga apa?
b. Ada/ tidak tenaga yang harus ditingkatkan kualitasnya? Tenaga apa?
(misalnya Karena tidak mungkin menambah tenaga)
3. Berdasarkan Data Keadaan Obat Dan Bahan Habis Pakai (Format 2b)
a. Apa saja obat yang banyak digunakan?
b. Apa saja obat yang banyak bersisa?
c. Ada/ tidak potensi terjadinya pengobatan tidak rasional (Masih
prakiraan, tapi perlu perhatian)
4. Berdasarkan Data Keadaan Peralatan Kesehatan (Format 2c)
a. Alat apa yang perlu perbaikan ?
b. Alat apa yang perlu penambahan ?
c. Apakah kendala peralatan kesehatan Puskesmas saat ini potensial
mengganggu kelancaran pelayanan di Puskesmas ? apakah masih
bisa diatasi ?
5. Berdasarkan Data Pembiayaan Kesehatan Di Puskesmas (Format 2d)

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
a. Biaya sudah/ belum memadai untuk operasional Puskesmas ?
b. Ada/ tidak potensi sumber biaya lain yang dapat digali oleh Puskesmas
?
6. Berdasarkan Data Sarana Prasarana Kesehatan Di Puskesmas (Format
2e)
a. Jenis sarana kesehatan apa yang kondisinya mengganggu kelancaran
pelayanan Puskesmas ?
b. Jenis sarana penunjang apa yang kondisinya mengganggu kelancaran
pelayanan penunjang di Puskesmas ?
7. Berdasarkan Data Peran Serta Masyarakat (Format 3)
a. Adakah jumlah posyandu yang harus ditambah ? didesa/ kelurahan
apa ? (lihat juga data penduduknya, terutama balita)
b. Berapa jumlah kader/ dukun bayi/ toma yang harus dilatih ?
8. Berdasarkan Data Penduduk Dan Sasaran Program (Format 4)
a. Bagaimana gambaran sasaran program menurut kelompok umur/
usia ?
b. Bagaimana gambaran Indeks Kesehatan Keluarga berdasarkan hasil
Profil Kesehatan Keluarga?
c. Adakah potensi upaya kesehatan pengembangan untuk kelompok
keluarga miskin dan sasaran program tersebut ?
9. Berdasarkan Data Sekolah (Format 5)
a. Bagaimana persentase sekolah UKS ?
b. Bagaimana persentase kader UKS di setiap jenjang sekolah ?
c. Bagaimana persentase guru UKS di setiap jenjang sekolah ?
d. Program apa yang potensial untuk pengembangan UKS ?
Berdasarkan Data Kesehatan Lingkungan (Format 6)
e. Bagaimana urutan persentase dari yang paling rendah ke yang paling
tinggi ?
f. Apa persentase yang paling rendah dan terjadi di banyak lokasi ?
10. Berdasarkan Data Kematian (Format 7)
a. Apa penyebab kematian terbanyak ?
b. Apa penyebab kematian perempuan terbanyak ?
c. Apa penyebab kematian bayi/ balita/ usia sekolah/ PUS/ lansia
terbanyak?
11. Berdasarkan Data Kunjungan (Format 8)
a. Persentase kunjungan baru dan lama
b. Jumlah kunjungan dari kelurahan/ desa terjauh/ transportasi sulit?
c. Apakah potensial untuk meningkatkan akses pelayanan ?
12. Berdasarkan Data Sepuluh Penyakit Terbanyak (Format 9)
a. Apa penyakit terbanyak pada laki-laki ?
b. Apa penyaklit terbanyak pada perempuan ?
c. Apakah potensial untuk upaya kesehatan pengembangan ?
13. Berdasarkan Data Kejadian Luar Biasa (Format 10)
a. Jenis KLB apa dengan jumlah kasus terbanyak ?
b. Jenis KLB apa dengan lokasi paling luas ?
c. Jenis KLB apa yang paling banyak menimbulkan kematian ?
14. Berdasarkan Cakupan Program Pelayanan Kesehatan (Format 11)
a. Upaya kesehatan Masyarakat Esensial apa yang pencapaiannya
masih rendah ?

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
b. Upaya kesehatan Masyarakat pengembangan apa yang telah
dilaksanakan ?
c. Upaya kesehatan Perseorangan apa yang pencapaiannya masih
rendah ?

E. Target Program Puskesmas


Beberapa metoda penentuan target yang dilakukan di Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Target ditentukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2. Target ditentukan sendiri oleh Puskesmas sesuai dengan
ketersediaan sumber daya yang tersedia di Puskesmas. Untuk kegiatan ini
Puskesmas dan staff bersama sama menentukan target target tersebut
berdasarkan Standar pelayanan minimal.

3. Target dapat diperoleh dengan cara membuat perkiraan secara


matematis terhadap kemungkinan pencapaian program.
4. Target dapat juga ditetapkan berdasarkan Prestasi terbaik yang pernah
dicapai Puskesmas yang bersangkutan.

Latihan.

1. Menganalisis data

2. Menentukan Target Puskesmas

Petunjuk latihan pada Lembar kerja 2 di hal 31

Evaluasi

Latihan: Menentukan Target Puskesmas

Petunjuk Latihan:

1. Peserta bekerja dalam kelompok Puskesmas


2. Dalam kelompok, melakukan kegiatan sbb :
o Identifikasi target Puskesmas yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan kab/
kota, untuk pogram apa dan berapa
o Identifikasi target yang harus ditentukan oleh Puskesmas :
- Untuk program apa
- Hitunglah target tersebut berdasarkan SPM yang ditetapkan.
o Identifikasi target yang harus ditentukan berdasarkan perkiraan secara
matematis
- Untuk program apa
- Berapa perkiraan targetnya
o Identifikasi target yang bisa ditentukan berdasarkan hasil terbaik yang pernah
dicapai Puskesmas
- Untuk program apa
- Berapa hasil terbaik yang pernah dicapai

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
- Berapa target sekarang

Pokok Bahasan 3: Perencanaan Puskesmas.

Perencanaan Puskesmas terdiri dari langkah-langkah :


A. Identifikasi masalah

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi


masalah dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan
menurut jenis program, cakupan, mutu dan ketersediaan sumber daya.

Contoh : Tabel identifikasi masalah

No Program Target Pencapaian Masalah

Target diisi berdasarkan hasil penentuan target Puskesmas.

Pencapaian diisi dari kolom jumlah pencapaian, yang merupakan rekapitulasi


pencapaian diseluruh kelurahan/ desa. Kesenjangan antara pencapaian dan
target, merupakan masalah. Kemungkinan teridentifikasi beberapa masalah.

Perumusan masalah mencakup , Apa masalahnya, Siapa yang terkena


masalah, Besarnya masalah, Dimana terjadinya dan Bilamana masalah itu
terjadi ( 4W, 1H), What, Who, When, Where, dan How Much.

Contoh Rumusan Masalah

Masih tingginya angka kematian balita akibat diare yaitu sebesar 20% di desa
A, wilayah Puskesmas X, pada tahun 2006.

Latihan.

Menentukan Identifikasi Masalah

B. Menetapkan urutan prioritas masalah

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
Mengingat keterbatasan kemampuan mengatasi masalah sekaligus, maka
perlu masalah diprioritaskan dengan pendekatan tertentu. Berbagai metode
untuk memprioritaskan masalah seperti Kriteri matriks, MCUA, Hanlon, CARL
dsb. Penggunaan alat atau metode diserahkan pada masing masing
Puskesmas.

Contoh kriteria matriks:

Masalah Masalah 2 Masalah 3 Masalah 4


1
Kriteria

Tingkat urgensi/ Urgency


(U)

Tingkat keseriusan/
Seriousnes (S)

Tingkat perkembangan/
Growth (G)

Total

Cara menggunakan/ mengisi matriks :


1. Tentukan nilai untuk setiap kriteria, misalnya ditetapkan 1-5
2. Tingkatkan urgensi (U) : masalah yang sangat mendesak untuk segera
ditanggulangi, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
3. Tingkat keseriusan (S) : Masalah yang perlu penanganan serius dan
apabila tidak diatasi akan semakin memprihatinkan/ akibat semakin buruk,
mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
4. Tingkat perkembangan (G) : Masalah yang apabila tidak ditanggulangi akan
semakin meluas, mendapatkan nilai yang lebih tinggi.
5. Hasil penilaian (Total) : Nilai U x S x G.
6. Buat urutan prioritas berdasarkan urutan Nilai Total dari yang terbesar
sampai terkecil.

Kerjakan Latihan 4.

Menentukan Urutan Prioritas Masalah

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
C. Mencari akar penyebab masalah

Mencari akar penyebab masalah dapat digunakan antara lain dengan


menggunakan alat/tools :

1. Diagram sebab akibat ( Diagram Ishikawa ) atau sering juga disebut


diagram tulang ikan.
2. Pohon Masalah ( problem tree ).

Contoh penggunaan Diagram ishikawa.

Masalah : Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah (mis 40 %)

Langkah langkah:

1. Tuliskan masalah pada tulang ikan.


2. Buat garis mendatar dengan panah menyentuh kepala ikan.
3. Tetapkan kategori utama penyebab utama.
4. Buat garis miring dengan anak panah kearah garis datar.
5. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masing kategori
sampai mengakomodasi semua unsur dalam kategori tersebut.
6. Ulangi hal yang sama pada kategori utama yang lain.
7. Setelah semua ide/ gagasan dicatat, lakukan klarifikasi untuk
menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah tersebut.

Lingkungan Alat Metode

Mencari
penyebab
masalah
dengan

Material Manusia
menggunakan Pohon masalah (Problem Trees)

Langkah langkah:

1. Tuliskan masalah pada kotak dipuncak pohon masalah.


2. Buat garis vertikal menuju kotak tersebut.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab dan tuliskan pada kotak
dibawahnya dengan arah panah menuju kekotak masalah.
4. Lakukan brainstorming dan fokuskan pada masing masing kategori.
5. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori
utama yang lain.
6. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub
penyebab dan letakkan pada kotak yang ada dibawahnya.
7. Setelah semua pendapat tercatat, lakukan klarifikasi data untuk
menghilangkan duplikasi, ketidaksesuaian dengan masalah, dll.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
POHON MASALAH
ANALISIS SEBAB AKIBAT
KEGIATAN : ……………………..

AKIBAT

Masalah
utama

Catatan :
Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, baik menggunakan diagram
MASALAH
Ishikawa maupun pohon masalah, kemungkinan penyebab masalah dapat
POKOK
ditelusuri dari :

1. Input (sumber daya) : manusia/ tenaga, jenis dan jumlah obat/ sarana/
fasilitas, prosedur kerja, dana dan lain-lain
2. Proses (pelaksanaan kegiatan) : frekuensi, penggunaan metode/
prosedur, kepatuhan terhadap standar pelayanan, supervisi/ pembinaan dll.
3. Lingkungan : kebijakan, political will dll
Buatlah kesimpulan dari hasil menentukan akar masalah tersebut.

Akar penyebab masalah adalah........

Latihan.

Menentukan Akar Penyebab Masalah

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
D. Menetapkan cara-cara pemecahan masalah
Untuk menetapkan cara pemecahan masalah, dapat dilakukan dengan
kesepakatan diantara anggota tim. Bila tidak terjadi kesepakatan diantara tim
dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari alternatif
pemecahannya.

Contoh:

Tabel Cara Pemecahan Masalah.

Alternatif
Prioritas Penyebab Pemecahan
No pemecahan Ket
Masalah masalah masalah terpilih
masalah

Cara pengisian tabel, sebagai berikut :

1. Prioritas masalah : ditulis sesuai dengan hasil urutan prioritas masalah


2. Penyebab masalah : ditulis berdasarkan hasil mencari akar penyebab
masalah
3. Alternatif pemecahan masalah : diperoleh berdasarkan hasil
brainstorming anggota tim, tentang alternatif pemecahan masalah yang
diusulkan, ada beberapa alternatif.
4. Pemecahan masalah terpilih : dapat di peroleh melalui hasil
kesepakatan anggota tim atau menggunakan matriks USG, metode MCUA
dan lain-lain.

Kerjakan Latihan 7.

Menetapkan Cara Pemecahan Masalah

E. Penyusunan Rencana Strategis


Berdasarkan rumusan strategi tersebut dan hasil capaian kinerja dapat
dikembangkan program kegiatan dan ditentukan target yang akan dicapai.
Pengawasan dan pengendalian untuk pencapaian target Rencana Strategis
dilakukan setiap tahun, dan pada tengah periode lima tahunan dilakukan
evaluasi periode tengah lima tahun (Mid term evaluation), untuk
menyesuaikan target akhir Rencana Strategis. Hal ini perlu dilakukan untuk
mengakomodir perubahan kebijakan ataupun kebijakan yang baru, hasil
analisis trend pencapaian program, kemungkinan penambahan sumberdaya
dan kemungkinan masalah kesehatan yang baru.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
Pelatihan Manajemen Puskesmas
1
Contoh Tabel Rencana Strategis:

N Upaya Sasaran Indikator Cara Target Rincian Kegiatan Perkiraa


o Kesehatan Kinerja Perhitunga n
n Biaya
1 2 3 4 5

UKM ESENSIAL
1. KIA & KB Meningkatknya Cakupan K4 8 9 90 90 90 Pelatihan P4K untuk bidan
kesehatan ibu 0 0
2. Promkes Meningkatnya PHBS di Rumah Tangga Sehat 6 6 70 75 80 Penyuluhan PHBS
masyarakat 0 5
3. Kesling SAB yang memenuhi 5 5 60 65 70 Inspeksi sanitasi SAB
syarat 0 5
4. Gizi Balita naik berat 7 7 80 85 90 Revitalisasi Posyandu
badannya 0 5
5. Pencegahan Penderita TB Paru BTA 7 8 10 10 10 P2 TB Paru dg strategi DOTS
dan pos yg diobati 0 5 0 0 0
Pengendalia
n Penyakit
UKM PENGEMBANGAN
1. Kestrad

UKP
1. Rawat Jalan Kunjungan rawat jalan 5 6 70 80 80 Pengembangan SOP pelayanan
umum 0 0 dan service excellent
PELAYANAN KEFARMASIAN
1.
PELAYANAN PERKESMAS
1.
PELAYANAN LABORATORIUM
1.

Pelatihan Manajemen Puskesmas

1
F. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK):

Pengusulan rencana usulan kegiatan meliputi upaya kesehatan masyarakat


esensial, upaya kesehatan masyarakat pengembangan dan upaya kesehatan
perseorangan yang meliputi:
1. Kegiatan tahunan yang akan datang yang meliputi kegiatan rutin,
sarana/prasarana, operasional, dan program hasil analisa masalah.
2. Kebutuhan sumberdaya berdasarkan ketersediaan yang ada pada tahun
sekarang.
3. Rekapitulasi rencana usulan kegiatan dan sumberdaya yang dibutuhkan
kedalam format RUK Puskesmas.

RUK disusun dalam bentuk matriks, dengan memperhatikan berbagai


kebijakan yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah
sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data dan informasi
yang tersedia di Puskesmas.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
Matriks Rencana Usulan Kegiatan

No Upaya Kegiata Tujua Sasaran Targe Penanggun Kebutuhan Mitra Waktu Sumber Indikator
Kesehatan n n t g Sumber Daya Kerja Pelaksanaa Pembiayaan Keberhasilan
Jawab n
UKM ESENSIAL
1. KIA & KB
2. Promkes
3. Kesling
4. Gizi
5. Pencegahan &
Pengendalian
Peny.
UKM PENGEMBANGAN
1. Kestrad
UKP
1. Rawat Jalan
PELAYANAN KEFARMASIAN
1.
PELAYANAN PERKESMAS
1.
PELAYANAN LABORATORIUM
1.

Pelatihan Manajemen Puskesmas

1
Catatan :

 Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam
upaya mencapai tujuan program
 Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
 Sasaran adalah jumlah populasi atau area diwilayah kerja yang akan
dicakup kegiatan
 Target adalah jumlah bagian dari sasaran/ area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas dihitung berdasarkan faktor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun
lalu
 Penanggungjawab diisi Nama Penanggungjawab pelaksana kegiatan di
Puskesmas
 Kebutuhan sumberdaya diisi sumberdaya yang diperlukan (SPATU,
Sarana, Prasarana, Alat, Tenaga, Uang).
 Mitra kerja diisi mitra kerja Puskesmas (lintas sector) yang turut
berperan dalam pelaksanaan kegiatan
 Waktu kegiatan diisi waktu pelaksanaan kegiatan
 Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat
atau pendapatan fungsional Puskesmas.
 Indikator keberhasilan diisi indikator keberhasilan kegiatan.

Latihan. Menyusun RUK

G. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


Tahap ini merupakan pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas,
dilaksanakan bersama, terpadu dan terintegrasi sesuai dengan prinsip
penyelenggaraan Puskesmas.

Langkah langkah.

1. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang telah disetujui.


2. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan rencana usulan
kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi saat penyusunan RPK.
3. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi
pelaksanaan.
4. Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatan RPK.
5. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

Pelatihan Manajemen Puskesmas


1
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Volume Jadwa Rincian Lokasi Biaya
Kesehatan Jawab Kegiatan l Pelaksanaan Pelaksanaan

UKM ESENSIAL
1. KIA & KB
2. Promkes
3. Kesling
4. Gizi
5. Pencegahan &
Pengendalian
Peny.
UKM PENGEMBANGAN
1. Kestrad
UKP
1. Rawat Jalan
PELAYANAN KEFARMASIAN
1.
PELAYANAN PERKESMAS
1.
PELAYANAN LABORATORIUM
1.

Matriks Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan Manajemen Puskesmas

1
Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Pokok Bahasan 4.a : Lokakarya Mini Bulanan

A. Tujuan Lokakarya Mini Bulanan


1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam rangka
pemantauan hasil kerja petugas puskesmas dengan cara membandingkan
rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas dengan hasil kegiatannya dan
membandingkan cakupan kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya
serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.

2. Tujuan Khusus
1) Diketahuinya hasil kegiatan puskesmas bulan lalu
2) Disampaikannya hasil rapat dari kabupaten/kota kecamatan dan
berbagai kebijakan serta program
3) Diketahuinya hambatan/masalah dalam pelaksanaan kegiatan bulan lalu.
4) Dirumuskannya cara pemecahan masalah
5) Disusunnya rencana kerja bulan baru

B. Tahapan Lokakarya Mini Bulanan


Ada 2 tahapan lokakarya mini bulanan yaitu:

1. Lokakarya Mini Bulanan Pertama


2. Lokakarya Mini Bulanan Rutin

C. Lokakarya Mini Bulanan Yang Pertama


1. Pengertian dan tujuan
Lokakarya Mini Bulanan yang pertama merupakan Lokakarya penggalangan
tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat
terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas (RPK). Pengorganisasian
dilaksanakan sebagai penentuan penanggung jawab dan pelaksana setiap
kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan
wilayah kerja Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh
petugas puskesmas, dengan mempertimbangkan kemampuan yang
dimilikinya.

2. Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan yang pertama, adalah sbb:


a. Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika
kelompok tentang peran, tanggung jawab staf dan kewenangan
puskesmas
2) Informasi tentang kebijakan, program dan
konsep baru berkaitan dengan puskesmas.
3) Rencana Pelaksanaan Kegiatan tahun 2016

2 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

b. Proses
1) Inventerisasi kegiatan puskesmas termasuk kegiatan lapangan/daerah
binaan
2) Analisis beban kerja tiap petugas
3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian tanggung jawab daerah
binaan

c. Keluaran
1) Rencana Pelaksanaan Kegiatan bulan Januari
2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
RPK
3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan

3. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan pertama


Setelah dipahami tujuan dari lokakarya dan dari tahapan kegiatan tersebut
diatas, dapat diketahui materi yang akan diberikan/ dibahas, maka
selanjutnya untuk dapat menyelenggarakan perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

a. Pengarah: Kepala Puskesmas


b. Peserta Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa .
c. Waktu
Waktu pelaksanaan Lokakarya mini bulanan disesuaikan dengan kondisi
dan situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Misalnya pada awal bulan atau hari sabtu minggu
pertama atau hari lain yang dianggap tepat.

Demikian halnya dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh


Puskesmas, misalnya penyelenggaraan pada jam 10.00 sampai 15.00.

Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokakarya mini bulanan


dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas puskesmas tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.

d. Tempat
Diupayakan agar lokakarya mini dapat diselenggarakan di puskesmas,
apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain yang
lokasinya berdekatan dengan puskesmas. Ruang yang dipakai
hendaknya cukup untuk menampung semua peserta.

e. Acara
Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini bulanan bersifat dinamis,
dapat disusun sesuai dengan kebutuhan, ketersediaan waktu dan
kondisi Puskesmas setempat.

1) Persiapan
 Penentuan dan pemberitahuan tentang waktu (Hari,
Tanggal, Jam)
 Penyiapan tempat berbentuk tapal kuda atau huruf ”U”

3 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

 Penyiapan peralatan; papan tulis, kertas flipchart,


spidol.
 Membuat visualisasi RPK, dan atau penggandaan
format RPK yang sudah terisi untuk tahun yang sedang berjalan.

2) Pelaksanaan
 Kepala Puskesmas/ Pimpinan rapat membuka dan
menyampaikan tujuan serta agenda lokakarya mini bulanan
pertama ini.
 Membuka dinamika kelompok atau lebih tepat bina suasana,
agar terjalin suasana kondusif diantara semua staf puskesmas.
Metode yang dapat digunakan oleh setiap orang diantaranya
adalah: Brainstorming, yaitu minta setiap orang secara bergiliran
menyampaikan apa pendapat/ perasaannya selama pelaksanaan
kegiatan tahunan yang lalu apakah sudah merasa puas? atau
metode Buzzgroup yaitu minta berpasangan dua orang dulu saling
bercerita perasaan/ pengalaman yang paling terkesan selama
pelaksanaan kegiatan tahun lalu, kemudian bergabung empat-
empat orang, kemudian berdelapan sampai terdengar suasana
riuh.
 Penjelasan tentang RPK oleh Kepala Puskesmas/ Pimpinan
rapat.
Beri waktu untuk tanya jawab

 Penjelasan apabila ada program baru untuk tahun yang


sedang berjalan.
 Pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana
pelaksanaan kegiatan puskesmas, yaitu dengan menentukan para
penanggung jawab dan pelaksanan untuk setiap kegiatan serta
untuk setiap satuan wilayah kerja. Dalam hal ini dilakukan analisis
beban kerja secara praktis dan sederhana, yaitu:
- Inventarisasi seluruh program kerja dan kegiatan serta
wilayah kerja.
- Inventarisasi seluruh petugas puskesmas dan
kemampuan yang dimilikinya.
- Bagi habis seluruh program kerja dan kegiatan serta
wilayah kerja kepada seluruh petugas puskesmas dengan
mempertimbangkan kemampuan dan beban kerja yang merata.
Hasilnya berupa matriks pembagian tugas/ beban kerja dan
wilayah kerja/ daerah binaan. Contoh matriks

No Nama Program Kegiatan Sasaran Target Lokasi


petugas
Kegiatan

4 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

 Kepala Puskesmas/Pimpinan rapat memfasilitasi tercapainya


kesepakatan untuk melaksanakan RPK ada beberapa cara yaitu :
- Melakukan ikrar bersama secara lisan
- Membuat ikrar tertulis yang ditanda tangani semua
petugas
- RPK dilampiri dengan pernyataan semua petugas untuk
melaksanakannya

D. Lokakarya Mini Bulanan Rutin


1. Pengertian dan tujuan
Lokakarya bulanan puskesmas ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut
dari lokakarya mini bulanan yang pertama. Lokakarya bulanan rutin ini
dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan RPK puskesmas, yang
dilakukan setiap bulan secara teratur. Penanggung jawab
penyelenggaraan lokakarya mini bulanan adalah kepala puskesmas, yang
dalam pelaksanannya dibantu staf puskesmas dengan mengadakan rapat
kerja seperti biasanya. Fokus utama lokakarya mini bulanan rutin adalah:
ditekankan kepada masalah pentingnya kesinambungan arah dan
kegiatan antara hal-hal yang direncanakan, pelaksanaan serta hasilnya,
agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut dapat berhasil guna
dan berdaya guna

2. Pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin


Pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin puskesmas adalah sebagai
berikut:

1) Masukan
a) laporan hasil kegiatan bulan lalu.
b) Informasi tentang hasil rapat di kabupaten/ kota
c) Informasi hasil rapat di kecamatan
d) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
2) Proses
a) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan
menggunakan PWS
b) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan dengan
kepatuhan terhadap standar pelayanan
c) Merumuskan alternatif pemecahan masalah
3) Keluaran
a) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
b) Rencana Pelaksanaan Kegiatan bulanan yang baru

3. Penyelenggaraan lokakarya mini bulanan rutin


a. Pengarah: Kepala Puskesmas
b. Peserta

5 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Puskesmas Pembantu


dan Bidan di Desa .

c. Waktu
Waktu pelaksanaan Lokakarya mini bulanan disesuaikan dengan
kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada awal bulan atau hari sabtu
minggu pertama atau hari lain yang dianggap tepat.

Demikian halnya dengan waktu penyelenggaraan diatur oleh


Puskesmas, misalnya penyelenggaraan pada jam 10.00 sampai
15.00.

Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokakarya mini bulanan


dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas Puskesmas tanpa
mengganggu aktivitas pelayanan serta dapat tercapai tujuan.

d. Tempat
Diupayakan agar lokakarya mini dapat diselenggarakan di Puskesmas,
apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain yang
lokasinya berdekatan dengan Puskesmas. Ruang yang dipakai
hendaknya cukup untuk menampung semua peserta.

e. Acara
Seperti halnya susunan acara lokakarya mini bulanan pertama,
susunan acara bersifat dinamis, disusun sesuai dengan kebutuhan,
ketersediaan waktu dan kondisi Puskesmas setempat.

Lokakarya mini bulanan rutin pada dasarnya adalah pemantauan


terhadap pelaksanaan kegiatan bulan yang lalu dan penyusunan
rencana kerja bulan yang akan datang. Sebagai contoh, susunan
acara:

1) Persipan meliputi:
 Penentuan dan pemberitahuan tentang waktu (Hari, tanggal,
jam)
 Penyiapan tempat, berbentuk tapal kuda/ huruf ”U”
 Penyiapan peralatan : papan tulis, kertas flipchart dan spidol.
 Membuat visualisasi hasil kegiatan bulan lalu, bandingkan
dengan target bulanan. Sebaiknya setiap penanggung jawab
membuat visualisasi PWS, atau bentuk lain yang akan
memudahkan peserta rapat memahaminya
 Formulir penyusunan rencana kerja bulanan
 Notulen hasil rapat di kecamatan atau dinas kesehatan yang
harus diinformasikan dan atau ditindak lanjuti.

2) Pelaksanaan

6 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

 Kepala Puskesmas/pimpinan rapat membuka, menyampaikan


tujuan dan agenda rapat.
 Pada 5-10 menit pertama lakukan dialog terbuka untuk semua
anggota rapat untuk memotivasi dan menumbuhkan suasana
akrab dan harmonis.
 Kepala Puskesmas/pimpinan rapat menyampaikan tentang
hasil rapat sebelumnya di kecamatan dan dinas kesehatan,
peserta apabila ada, program baru yang perlu diinformasikan
kepada peserta rapat. Beri waktu untuk tanya jawab atau
klarifikasi. Buat kesimpulan apabila ada hal-hal yang perlu
ditindak lanjuti.
 Melakukan inventarisasi kegiatan bulan lalu. Pimpinan rapat
memfasilitasi penyampaian kegiatan bulan lalu oleh masing-
masing penanggung jawab program. Pada intinya penyampaian
tentang pencapaian target bulanan tersebut menggunakan
formulir target cakupan, trend pencapaian (dengan
menggunakan grafik PWS). Beri kesempatan tanya jawab atau
klarifikasi, sesuai dengan waktu yang tersedia.
 Melakukan analisis masalah dan pemecahan.
Pimpinan rapat memfasilitasi para penanggung jawab dan
pelaksana program untuk mengidentifikasi masalah, penyebab,
dan cara mengatasinya. Dapat digunakan formulir analisis
masalah, penyebab masalah dan cara pemecahannya.

 Hasil analisis masalah tersebut, dapat digunakan sebagai


bahan pertimbangan dalam menyusun rencana Pelaksanaan
Kegiatan bulan yang akan datang.
 Melakukan penyusunan kegiatan dan pembagian tugas bulan
yang akan datang.
Rencana kegiatan dibuat berdasarkan :

- Target yang harus dicapai bulan mendatang


- Target yang belum tercapai bulan lalu
- Hasil analisis masalah
Tuangkan dalam format rencana kerja bulanan pembagian
tugas bulan yang lalu, dengan pertimbangan beban tugas bulan
yang akan datang serta hasil analisis masalah. Kemungkinan
ada masalah di desa tertentu yang membutuhkan petugas
tertentu pula untuk pemecahannya.

 Kepala Puskesmas/ Pimpinan rapat memfasilitasi terjadinya


kesepakatan bersama untuk melaksanakan rencana kerja baru
tersebut.

Kerjakan Penugasan 2 dan 3. Bermain peran/ Role


Playing lokakarya mini bulanan yang pertama dan
rutin.

Petunjuk Role Playing pada halaman 30-33

7 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

BERMAIN PERAN/ ROLE PLAYING LOKAKARYA MINI BULANAN PERTAMA

Petunjuk:

1. Buatlah kelompok sebanyak 10 orang, dengan cara mengambil 3 orang dari


kelompok 1 , 3 orang dari kelompok 2 dan 4 orang dari kelompok 3 untuk
melakukan role playing bagaimana melaksanakan Lokakarya Mini Bulanan
Pertama Puskesmas
Tunjuklah observer dari setiap kelompok 2 orang ( 2 x 3 kelompok = 6 orang yang
jadi observer )

2. Dari 10 orang tersebut berperan sebagai berikut;


1 orang sebagai Kepala Puskesmas
1 orang sebagai dokter Puskesmas
1 orang sebagai Koordinator Bidan
1 Orang sebagai Perawat
1 orang sebagai Sanitarian
1 orang sebagai tenaga gizi
1 orang sebagai tenaga obat
1 orang pengelola keuangan
1 orang pengelola laporan
1 orang sebagai TU Puskesmas
Waktu role playing 45 menit

3. Skenario :
Setiap orang dalam kelompok mempelajari dengan seksama penyelenggaraan
lokakarya mini bulanan rutin pada halaman 8 terutama butir acara. Ikuti langkah-
langkahnya, sampai menghasilkan :

o Pembagian tugas/ beban kerja dan wilayah kerja/ daerah


binaan
o Kesepakatan POA

4. Setelah selesai, Fasilitator menggali semua peserta tentang perasaanya selama


melakukan role playing, pengalamannya serta hambatan yang dirasakan. Waktu
selama 10 menit

8 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

5. Setelah selesai menggali semua peserta role playing, kemudian


fasilitatormemberikan kesempatan kepada 6 orang Observer untuk
menyampaikan hasil observasinya kepada floor waktu selama 15 menit

6. Komentar umum dari fasilitator tentang jalannya role playing 15 menit


Waktu keseluruhan dalam penugasan 1 : 90 menit

Penugasan 2

Bermain Peran/ Role Playing Lokakarya Mini Bulanan Rutin


Petunjuk :

1. Buatlah kelompok sebanyak 10 orang, dengan cara mengambil 3 orang dari


kelompok 1, 3 orang dari kelompok 2 dan 4 orang dari kelompok 3 untuk
melakukan bagaimana melaksanakan Lokakarya Mini Bulanan Rutin Puskesmas

Tunjuklah observer dari setiap kelompok 2 orang ( 2 x 3 kelompok = 6 orang yang


jadi observer )

2. Dari 10 orang tersebut berperan sebagai berikut;


1 orang sebagai Kepala Puskesmas
1 orang sebagai dokter Puskesmas
1 orang sebagai Koordinator Bidan
1 Orang sebagai Perawat
1 orang sebagai Sanitarian
1 orang sebagai tenaga gizi
1 orang sebagai tenaga obat
1 orang pengelola keuangan
1 orang pengelola laporan
1 orang sebagai TU Puskesmas
Waktu simulasi 45 menit

3. Skenario: setiap orang dalam kelompok mempelajari dengan seksama


penyelenggaraan lokakarya mini bulanan rutin, pada halaman 16 terutama butir
acara. Ikuti langkah-langkahnya, sampai menghasilkan rencana kegiatan bulan
yang akan datang.

Setelah selesai, Fasilitator menggali semua peserta tentang perasaanya selama


melakukan role playing, pengalamannya serta hambatan yang dirasakan. Waktu
selama 10 menit

5. Setelah selesai menggali semua peserta role playing, kemudian fasilitator


memberikan kesempatan kepada 6 orang Observer untuk menyampaikan hasil
observasinya kepada floor waktu selama 10 menit

6. Komentar umum dari fasilitator tentang jalannya Role Playing 15 menit

9 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Waktu keseluruhan dalam penugasan 3 : 90 menit

Pokok Bahasan 4.b: Lokakarya Mini Tribulan Lintas Sektor

A. Tujuan lokakarya mini Tribulan Lintas Sektor

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya tribulan lintas sektor dalam rangka mengkaji
hasil kegiatan kerjasama lintas sektor dan tersusunnya rencana kerja
tribulan berikutnya.

2. Tujuan Khusus
a. Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral
masalah dan hambatan yang dihadapi
b. Dirumuskannya mekanisme/ rencana kerja lintas sektoral
yang baru untuk tribulan yang akan datang

B. Tahapan Kegiatan Lokakarya Mini Tribulan Lintas Sektor

Lokakarya mini tribulan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap yaitu :

1. Lokakarya Mini Tribulan yang pertama


Lokakarya mini tribulan yang pertama merupakan Lokakarya penggalangan
Tim, diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian.

Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat terlaksananya rencana


kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggung jawab dan


pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja. Seluruh
program kerja dan wilayah kerja kecamatan dilakukan pembagian habis
kepada seluruh sektor terkait, dengan mempertimbangkan kewenangan
dan bidang yang dimilikinya.

2. Lokakarya mini tribulan rutin


Sebagaimana lokakarya bulanan Puskesmas, maka lokakarya bulanan
Lintas sektor merupakan tindak lanjut dari Lokakarya penggalangan

10 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

kerjasama lintas sektor yang telah dilakukan dan selanjutnya dilakukan tiap
tribulan secara tetap.

C. Pelaksanaan Lokakarya Mini tribulan yang Pertama & Tribulan Rutin


1. Pelaksanaan Lokakarya mini tribulan yang pertama
a. Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalui dinamika kelompok.
2) Informasi tentang program lintas sektor
3) Informasi tentang program Kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan , program dan konsep baru.
b. Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor.
2) Analisis masalah peran bantu dan masing-masing sektor.
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c. Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor
terkait dalam mendukung program kesehatan
2) Rencana Kegiatan Masing-
masing sektor.

2. Pelaksanaan Lokakarya Mini Tribulan Rutin


Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu sektor
terkait di kecamatan. Lokakarya Tribulan lintas sektor dilaksanakan
sebagai berikut ;

a. Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan dukungan
sektor terkait.
2) Inventarisasi masalah/ hambatan dari masing-masing sektor dalam
3) pelaksanaan program kesehatan
4) Pemberian informasi baru

b. Proses
1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program kesehatan.
2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing-masing
sektor
3) Merumuskan cara menyelesaikan masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk tribulan
baru.
c. Keluaran
1) Rencana kerja tribulan yang baru
2) Kesepakatan bersama

3. Penyelenggaraan Lokakarya Mini Tribulan Lintas Sektor

11 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

a. Penyelenggaraan Lokakarya Mini Tribulan yang pertama


1) Persiapan
Sebelum Lokakarya dilaksanakan perlu diadakan persiapan yang
meliputi:

a) Pendekatan kepada camat


(1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan
acaranya
(2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar
menyajikan laporan kegiatan dan pembinaan
(3) Mempersiapkan tempat penyelenggaraan
Lokakarya

b) Puskesmas melaksanakan
(1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk
yang mudah dipahami oleh sektor, antara lain dalam bentuk
PWS.
(2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan
lintas sektor.
(3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan instruksi/
surat-surat yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan
(4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen
lokakarya.
(5) Pembuatan surat-surat undangan lokakarya untuk
ditandatangani Camat.
2) Peserta
Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dipimpin oleh camat , adapun
peserta Lokakarya mini tribulanan adalah sbb:

a) Dinas kesehatan Kabupaten/ kota


b) Tim Penggerak PKK Kecamatan
c) Puskesmas diwilayah kecamatan
d) Staf kecamatan antara lain Sekretaris kecamatan , unit lain
yang terkait
e) Lintas sektor di kecamatan antara lain; Pertanian, Agama,
Pendidikan, BKKBN, Sosial
f) Lembaga/ Organisasi kemasyarakatan, antara lain; TPPKK
Kecamatan, BPP/ BPKM/ Council Kesehatan kecamatan
(apabila sudah terbentuk)

3) Waktu
Lokakarya mini tribulanan lintas sektor yang pertama
diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan.
Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi
setempat.

12 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Yang perlu dijadikan pertimbangan adalah diupayakan agar seluruh


peserta dapat menghadiri lokakarya.

4) Tempat
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulan lintas sektor
adalah di kecamatan atau di tempat lain yang dianggap sesuai.

5) Acara
Lokakarya ini diselenggarakan dalam waktu lebih kurang 4 jam.
Secara umum jadwal acara lokakarya mini tribulanan yang pertama
adalah sebagai berikut;

 Pembukaan oleh camat


Kemungkinan Puskesmas harus mempersiapkan bahan
sambutan camat.

 Dinamika kelompok
Pada lokakarya mini tribulan yang pertama, perlu dilakukan
dinamisasi atau bina suasana dalam rangka menggalang tim
agar termotivasi untuk saling membantu kerjasama dalam
program yang bermanfaat bagi masyarakat di wilayah
kecamatan. Puskesmas harus mempersiapkan diri untuk acara
ini, bisa difasilitasi oleh petugas PKM Puskesmas, atau minta
bantuan dari petugas promkes dinas kabupaten/ kota.

 Penyampaian kegiatan masing-masing sektor dalam


mengembangkan peran serta masyarakat. termasuk dibidang
kesehatan.
 Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor. Setiap
perwakilan sektor menyampaikan apa saja bentuk peran bantu
untuk mendukung upaya kesehatan, apakah dalam bentuk :
keterlibatan tenaga, fasilitas (sarana, penggerakan/
pemberdayaan masyarakat, kegiatan yang dapat diintegrasikan
dll). Hasil inventarisasi sebaiknya dituliskan dipapan tulis/ kertas
flipchart. Dapat digunakan matriks berikut :

No Sektor/ Unit Penanggung jawab Bentuk


(Orang) Keterlibatan

dalam Hal :

 Apabila sudah sepakat dengan peran/ keterlibatan tersebut,


kemudian camat memimpin untuk pembagian peran dan
tanggung jawab masing-masing sektor. Bisa berupa tanggung
jawab untuk program tertentu dan atau untuk lokasi tertentu.

13 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

 Merumuskan rencana kerja 3 bulan kepala Puskesmas bersama-


sama sektor-sektor lain, merumuskan rencana kerja 3 bulan,
sehingga jelas program/ upaya kesehatan apa, sektor apa saja
yang terlibat, apa peran dan tanggung jawab, dimana, kapan.
Dapat dibuat dalam suatu matriks :
Rencana KerjaTribulan Lintas Sektor

14 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Bulan.....Bulan.....

Contoh Matriks

No Program Kegiatan Sektor Peran Tanggung Lokasi Waktu


Terlibat
Jawab

 Camat memimpin untuk mencapai kesepakatan tentang rencana


kerja tribulan tersebut serta kesepakatan untuk
melaksanakannya.
Kemudian menutup acara lokakarya mini tribulan lintas sektor.

Catatan

Petugas Puskesmas mencatat semua hasil lokakarya mini sejak


awal sampai selesai rapat tersebut.

b. Penyelengaraan Lokakarya Mini Tribulan Rutin


1) Persiapan
Pada prinsipnya sama dengan persiapan penyelenggaraan lokakarya
mini tribulan yang pertama.

2) Peserta
Pada prinsipnya peserta lokakarya mini tribulan adalah sama, baik
pada lokakarya tribulan yang pertama maupun rutin.

3) Waktu
Setelah diselenggarakannya lokakarya mini tribulan yang pertama,
selanjutnya secara rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali.

4) Tempat
Lokakarya mini tribulan dikoordinasi oleh Camat, karena itu tempat
sebaiknya di kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai.

5) Acara
 Pembukaan oleh Camat. Kemungkinan puskesmas harus
mempersiapkan bahan sambutan camat.
 Penyampaian laporan kegiatan masing-masing sektor
berdasarkan rencana tribulan yang lalu.

15 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

 Kepala Puskesmas memfasilitasi identifikasi masalah hambatan


yang dihadapi masing-masing sektor. Kemudian dilakukan analisis
masalah dan hambatan tersebut.
 Kepala Puskesmas dan camat memfasilitasi pemecahan masalah
yang harus dilakukan.
 Kepala Puskesmas dan camat memfasilitasi penyusunan
rencana tribulan berikutnya.

Kerjakan Penugasan 4. Bermain peran/ Role


Playing Lokakarya Mini Tribulanan.

16 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Penugasan 1

Bermain Peran/ Role Playing Lokakarya Mini Tribulan

Petunjuk :

1. Buatlah kelompok sebanyak 10 orang yang berbeda dengan Role Playing


sebelumnya dengan cara mengambil 3 orang dari kelompok 1 , 3 orang dari
kelompok 2 dan 4 orang dari kelompok 3 untuk melakukan Role Playing
bagaimana melaksanakan Lokakarya mini Tribulanan Lintas Sektor.

Tunjuklah observer yang berbeda dengan Role Playing I dari setiap kelompok 2
orang ( 2 x 3 kelompok = 6 orang yang jadi observer )

1. Dari 10 orang tersebut berperan sebagai berikut;


1 orang = sebagai Kepala Puskesmas
1 orang = sebagai dokter Puskesmas
1 orang wakil Dinas kesehatan Kabupaten / kota
1 Orang dari tim Penggerak PKK
1 orang sebagai Sekretaris Camat
1 orang sebagai Petugas Pembangunan Desa
1 orang sebagai wakil BKKBN
1 orang dari Pertanian
1 orang dari Dep. Agama
1 orang sebagai wakil dari BPKM
2. Skenario
Setiap orang dalam kelompok mempelajari dengan seksama penyelenggaraan
lokakarya mini tribulan yang pertama, terutama butir acara, pada halaman ..... ikuti
langkah-langkahnya, sampai menghasilkan inventarisasi peran masing-masing
sektor serta kesepakatan untuk melaksanakannya. Waktu 60 menit.

4. Setelah selesai role playing, Fasilitator menggali semua peserta role playing
tentang perasaannya selama melakukan role playing, pengalamnnya serta
hambatan yang dirasakan. Waktu selama 10 menit.
5. Setelah selesai menggali semua peserta role playing, kemudian fasilitator
memberikan kesempatan kepada 6 orang observer untuk menyampaikan hasil
observasinya kepada floor waktu selama 10 menit.
6. Komentar umum dari fasilitator tentang jalannya role playing 10 menit.

Waktu keseluruhan dalam acara role playing : 90 menit

Contoh susunan acara penyelenggaraan Lokakarya Mini yang pertama :

17 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

JAM ACARA PENGARAH

09.30-10.00 Pembukaan Kepala Puskesmas

10.30-11.15 Dinamika Kelompok Kepala Puskesmas & Staf

11.15-12.15 Pengenalan Program Baru Kepala Puskesmas & Staf

12.15-13.15 Istirahat

13.15-14.00 POA Puskesmas Kepala Puskesmas & Staf

14.00-15.00 - Analisis Beban Kerja Kepala Puskesmas & Staf

- Pembagian Tugas dan Daerah


Binaan

15.00-15.15 Kesepakatan Untuk Melaksanakan Kepala Puskesmas


Rencana Kerja Baru

15.15-15.30 Penutupan Kepala Puskesmas

Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Bulanan – Rutin

JAM ACARA PENGARAH

10.00-10.30 Pembukaan Kepala Puskesmas

10.30-11.15 Pengenalan Program Baru Kepala Puskesmas & Staf

11.15-12.15 Inventarisasi kegiatan bulan lalu Pimpinan Rapat

12.15-13.15 Istirahat

13.15-14.00 Analisa masalah dan pemecahan Pimpinan rapat

14.00-15.00 Penyusunan kegiatan dan pemabgian Pimpinan rapat


tugas bulan yang akan datang

15.00-15.30 Kesepakatan untuk melaksanakan Kepala Puskesmas


rencana kerja baru

15.30-15.45 Penutupan Kepala Puskesmas

Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama

18 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

JAM ACARA PENGARAH

09.00-09.15 Pembukaan Camat

09.15-10.00 Dinamika kelompok Tim

10.00-10.15 Istirahat

10.15-11.15 Kegiatan masing-masing sektor dalam Camat


mengembangkan peran serta masyarakat

11.15-12.15 Inventarisasi peran Bantu masing-masing sektor Sektor terkait

12.15-13.00 Istirahat

13.00-13.45 Analisa hambatan dan masalah dalam peran Sektor terkait


bantu masing-masing sektor

13.45-14.15 Pembagian masing-masing sektor Camat

14.15-14.45 Perumusan rencana kerja masing-masing dalam Sektor terkait


3 bulan yang akan datang

14.45-15.00 Kesepakatan dan penutupan Camat

Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulanan rutin

JAM ACARA PENGARAH

10.00-10.15 Pembukaan Camat

10.15-11.15 Laporan kegiatan sektor terkait Camat

11.15-11.45 Masalah/hambatan dari masing-masing Kepala Puskesmas


sektor

11.45-12.15 Analisis masalah dna hambatan Kepala Puskesmas

12.15-12.45 Pemecahan masalah Kepala Puskesmas dan


camat

12.45-13.15 Rencana kerja tribulan Kepala Puskesmas dan


camat

13.15-13.30 Kesepakatan pembinaan Ketua Tim Penggerak PPK


dan Camat

13.30-13.45 Kesepakatan bersama dan penutupan Camat

19 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Pokok Bahasan 5: Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja


Puskesmas

A. Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan Puskesmas dibedakan menjadi dua, yaitu pengawasan internal dan
eksternal. Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi
internal kesehatan baik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun oleh
pejabat yang berasal dari Puskesmas yang bersangkutan. Pengawasan yang
dilakukan oleh atasan langsung disebut pengawasan melekat, adapun
pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi dari luar lingkungan Dinas
Kesehatan atau Puskesmas seperti Inspektorat, Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawasan Keuangan (BPK), Komisi Badan
Pengawasan Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan
masyarakat. Pengawasan yang dilakukan mencakup aspek administratif,
keuangan dan teknis pelayanan. Apabila ditemukan adanya penyimpangan baik
terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun berbagai kewajiban
yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat dilakukan secara
terjadual akan tetapi dapat juga dilakukan sewaktu-waktu; apabila diketemukan
penyimpangan segera ditindak lanjuti. Apabila pengawasannya bersifat
pembinaan, maka ditindaklanjuti dengan memberikan bimbingan teknis,
sedangkan apabila penyimpangannya cukup berat maka dapat dilakukan tindakan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pengendalian dan monitoring (pemantauan) adalah serangkaian aktivitas untuk


menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan cara mengamati perkembangan kegiatan
tersebut. Penyelenggaraan kegiatan ini harus diikuti dengan kegiatan pemantauan
yang dilakukan secara berkala dan penyusunan rencana tindak lanjut. Kegiatan
pengendalian ini harus dilakukan secara terus menerus agar apabila diketemukan
ketidak sesuaian antara pelaksanaan kegiatan dengan rencana segera dapat
diketahui dan dilakukan upaya perbaikan yang sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh pejabat struktural
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Kepala Puskesmas, maupun penanggung
jawab upaya serta penanggung jawab program.

B. Penilaian Kinerja Puskesmas

1. Di tingkat Puskesmas
a. Tugas dan fungsinya:
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri mengukur
keberhasilan kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk Tim Kecil Puskesmas untuk
melakukan kompilasi hasil pencapaian (output dan outcome).

20 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

3) Masing-masing penanggungjawab kegiatan melakukan pengumpulan


data pencapaian , dengan memperhitungkan cakupan hasil (output)
kegiatan dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggungjawab kegiatan
melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/hambatan, mencari
penyebab dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor pendukung
dan penghambat.
5) Bersama-sama Tim Kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana ataupun
analisis kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisis data dan usulan rencana pemecahannya
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

b. Prosedur pelaksanaannya
Langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan penilaian kinerja oleh
Puskesmas sendiri adalah sebagai berikut:

No. Kegiatan

I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas*)

1 Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/ truwulan dan


konsultasi ke Kabupaten/ Kota, dalam rangka mencapai target
cakupan dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada akhir tahun.

II Penilaian Kinerja Puskesmas

1. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan (dari data


bulanan/ triwulan).

2. Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari Dinas Kesehatan


Kabupaten/ Kota.

3. Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas kepada Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota, dan membahas keterkaitannya dengan
verifikasi data dan perhitungannya.

4. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas, berikut


penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana terjadi
kesalahan.

5. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan mutu kegiatan


dalam bentuk sarang labah-labah, ataupun bentuk penampilan
lainnya.

III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas*)

1. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan pemecahan


masalah, rencana perbaikan sekaligus rencana usulan kegiatan

21 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

tahun yang akan datang.

2. Menerima informasi dari Kabupaten/ Kota tentang rencana


anggaran yang mungkin akan diterima masing-masing Puskesmas
dengan membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya
biaya dan kebutuhan sumber daya lain yang diperlukan, dan jadwal
kegiatan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

3. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana


pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun berjalan.

4. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas sektor


terkait , untuk keterpaduan.

5. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas dan


tanggungjawab untuk kegiatan tahun yang akan dilaksanakan,
dalam forum pertemuan lokakarya tahunan Puskesmas.

6. Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait di


Kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatan Puskesmas
yang ada kaitannya dengan lintas sektor di tingkat Kecamatan.

7. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan.

Keterangan: *) = Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama Puskesmas.

2. Di tingkat Kabupaten/Kota
a. Tugas dan fungsinya
1) Menerima rujukan/kosultasi Puskesmas dalam melakukan
penghitungan hasil kegiatan, menganalisis data dan membuat
pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun pelaksanaan
kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan Puskesmas
dan bersama dengan Puskesmas menghitung dan menetapkan
kelompok peringkat kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisis data dan pemecahan masalah yang
telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan kegiatan
berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas.
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk penetapan
kelompok Puskesmas, evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing
Puskesmas berdasarkan ehaluasi hasil kinerja Puskesmas dan
rencana usulan kegiatan tahun depan.

22 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

b. Prosedur pelaksanaannya
Langkah-langkah atau prosedur kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah:

No. Kegiatan

I Pra Penilaian Kinerja Puskesmas*)


1. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas dan hasilnya
untuk periode waktu tertentu dan pembinanan dalam rangka
mendorong pencapaian cakupan hasil kegiatan Puskesmas.
II Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan kepada
Puskemas.
2. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari Puskesmas,
melakukan verifikasi atas data dan perhitungan Puskesmas.
3. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja Puskesmas
sesuai dengan urutan peringkat dalam kelompok masing-masing
Puskesmas.
4. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di Kabupaten/Kota,
berdasarkan urutan peringkat dalam kelompoknya, sebaiknya
dalam bentuk grafik batang (bar chart).
III Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas*)
1. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi Puskesmas
dan Kabupaten/Kota, serta merumuskan pemecahan masalah,
rencana perbaikan sekaligus rencana kegiatan tingkat
Kabupaten/Kota tahunh yang akan datang, memberikan arahan
kebijaksanaan dan rencana pengembangan tahun yang akan
datang kepada Puskesmas, berikut target Kabupaten/Kota dan
rancangan pembagiannya untuk semua Puskesmas.
2. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target, besarnya
anggaran yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
Puskesmas.
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten/
Kota, baik dalam kegiatannya sendiri maupun rencana
pembinaan kepada Puskesmas.
Keterangan: *) = Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama
Puskesmas.

23 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

3. Pengumpulan Data Hasil Kegiatan

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang diperlukan


sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan pengisian format penilaian
kinerja sesuai dengan petunjuk format isian.

Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan data.


Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh penanggungjawab
masing-masing kegiatan/program dibantu oleh staf Puskesmas lainnya
dengan tetap memegang prinsip kerjasama tim.

(a) Cara Pengumpulan Data

Data untuk penilaian kinerja Puskesmas yang akan dikumpulkan berasal


dari Puskesmas dan jaringannya, serta data yang berasal dari lintas sektor
dan masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas dalam forum
lokakarya mini Puskesmas maupun pada pertemuan lintas sektor
Kecamatan, untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari unit terkait.

Adapun cara pengumpulan data tersebut, antara lain dengan:

1) Mencatat dari hasil pencatatan dan pelaporan Puskesmas


2) Pemeriksaan/pengecekan catatan/notulen.
3) Pengumpulan data melalui survey sederhana.

(b) Jenis Data

Data yang dikumpulkan adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh


Puskesmas dan jaringannya dalam menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan di Puskesmas, yang terdiri atas:

a. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas.


b. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas.
c. Data hasil pengukuran/penilaian mutu pelayanan Puskesmas.

(c) Sumber Data

Sumber utama data kinerja Puskesmas adalah catatan hasil kegiatan


Puskesmas yang terekam dalam sistem pencatatan dan pelaporan yang
berlaku (SIP), catatan hasil kegiatan inovatif, maupun hasil pengumpulan
data lainnya seperti hasil survey kepuasan pelanggan untuk menilai mutu
pelayanan Puskesmas. Sedangkan laporan yang dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota tidak dijadikan sebagai sumber data untuk
penilaian.

24 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Untuk kepentingan verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


digunakan laporan hasil penghitungan Puskesmas, laporan SIP, hasil
analisis Profil Kesehatan Keluarga, dan laporan lain yang berkaitan dan
hasil supervisi langsung ke Puskesmas.

(d) Variabel Penilaian

Komponen penilaian kinerja Puskesmas terdiri atas 3 komponen, yaitu:

a. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan, yang terdiri atas:


1) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
3) Upaya Kesehatan Perseorangan
b. Komponen manajemen Puskesmas.
c. Komponen mutu pelayanan Puskesmas.

Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan Angka
Romawi (I, II, III dst). Dan masing-masing jenis kegiatan utama terdiri atas
kelompok variabel yang ditulis dengan huruf Latin besar (A, B, C dst), serta
meliputi beberapa sub variabel yang ditulis dengan angka Arab (1, 2, 3, ..
dst).

Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang tercantum


dalam instrumen terlampir, merupakan ”daftar menu”. Penetapan
kelompok variabel dan sub-variabel dilaksanakan oleh Puskesmas bersama
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu pada
kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksanakan tidak harus semua
kegiatan yang tercantum dalam instrumen tersebut, akan tetapi harus
disesuaikan dengan yang ditetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

Setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan manajemennya


dengan bagian-bagian/masing-masing kelompok mempunyai nilai yang
sama.

Pada tahap ini tim Puskesmas melakukan:

 Pengisian data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas pada


format: cakupan kegiatan penilaian kinerja Puskesmas (lampiran 1).
 Pengisian data pelaksanaan manajemen Puskesmas pada
format : Kegiatan Manajemen Puskesmas (lampiran 1).
 Pengisian data penilaian mutu pelayanan, sesuai dengan
jenis kegiatan/ variabel yang telah ditetapkan. Isilah pada kolom target
sasaran (T) dan pencapaian (H) untuk pengisian format cakupan
kegiatan penilaian kinerja Puskesmas, dan kolom nilai hasil/ nilai akhir
pada format kegiatan manajemen Puskesmas/ format mutu pelayanan.

25 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

4. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan proses kegiatan merubah data menjadi


informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan, termasuk untuk dasar penyusunan perencananan Puskesmas.

Untuk kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas telah disediakan kolom


khusus pengolahan data dalam formulir instrumen pengumpulan data
(terlampir).

Kegiatan pengolahan data meliputi:

 Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data yang


dikumpulkan (cleaning and editing).
 Kegiatan penghitungan khususnya untuk mendapatkan nilai keadaan
dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas (calculating).
 Kegiatan memasukan data kedalam tabel yang akan menjadi suatu
informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan (tabulating).

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh Kepala


Puskesmas bersama Tim Kecil Puskesmas. Sedangkan pengolahan di
tingkat Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim Kecil yang ditugaskan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

(a) Metoda Pengolahan Data


Cara menghitung pencapaian kinerja Puskesmas, yaitu:

a. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan Puskesmas.


Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing-masing, perlu
dihitung hasil reratanya secara bertingkat, sebagaimana tercantum
dalam format/instrumen pengumpulan data dan penghitungannya.
b. Komponen manajemen Puskesmas. Penilaian manajemen
Puskesmas disesuaikan dengan kondisi masing-masing variabel yang
sudah ditetapkan berdasarkan skala sumbernya.
c. Komponen mutu pelayanan Puskesmas. Untuk menghitung mutu
pelayanan Puskesmas didasarkan pada hasil cakupan yang
dikelompokan pada skala-skala yang ditetapkan pada setiap variabel.

Untuk menghitung cakupan maka angka target (T) merupakan pembagi


(denominator) terhadap pencapaian hasil kegiatan (H). Cakupan
diperoleh dengan menghitung hasil kegiatan dibagi dengan target (H/T)
untuk setiap variabel.

Caranya adalah sebagai berikut:

a. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas.


Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan pelayanan

26 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung reratanya dari hasil


masing-masing variabel, sedangkan tiap-tiap variabel dihitung rerata
sub-variabelnya.
b. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas. Dihitung berdasakan cakupan komponen mutu
pelayanan dan rerata nilai setiap skala yang disesuaikan dengan
variabelnya.
c. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas. Cara penilaian sama
seperti pada penilaian mutu pelayanan dengan menggunakan
penilaian berdasar skala.

roses pengolahan data di tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal


bulan Desember (Januari tahun berikutnya) pada saat data mulai
dikumpulkan.

Pada tahap ini tim Puskesmas melakukan:

 Penghitungan nilai cakupan sub variabel dan variabel dari setiap jenis
kegiatan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Tulis hasil
penghitungan tersebut pada sub variabel (SV) dan variabel (V) pada
format : Cakupan Kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas.
 Penghitungan nilai dari setiap jenis variabel kegiatan manajemen
Puskesmas, dan tuliskan pada kolom nilai hasil pada format :
Lampiran Kegiatan Manajemen Puskesmas.
 Penghitungan nilai pencapaian mutu kegiatan, pelayanan kesehatan
dari setiap jenis kegiatan, dan tuliskan pada kolom Nilai Akhir,
format : Lampiran Penilaian Mutu Pelayanan.
 Penghitungan nilai akhir dari hasil penilaian ke - 3 komponen.

(b) Penilaian Akhir Penilaian Kinerja Puskesmas


Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian, yaitu:

a. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan


pelayanan kesehatan.
b. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
c. Penilaian kinerja Puskesmas atas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja Puskesmas ditetapkan dengan menggunakan nilai
ambang untuk tingkat kelompok Puskesmas, yaitu:

Cakupan Pelayanan terdiri atas:


a. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
b. Kelompok II: tingkat pencapaian hasil = 81 – 90%
c. Kelompok III: tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

Mutu pelayanan kesehatan dan manajemen, terdiri atas:

27 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

a. Kelompok I : Nilai rata-rata ≥ 8,5


b. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 – 8,4
c. Kelompok III : Nilai rata-rata ≤ 5,5

Hasil akhir Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Puskesmas dibagi


kedalam 3 kelompok, yaitu:

a. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja Baik


b. Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja Cukup
c. Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja Kurang.

Pada tahap ini, tim Puskesmas dalam rangka evaluasi mawas diri, dapat
melakukan penilaian akhir, berdasarkan hasil penghitungan dan
penilaian ke - 3 komponen, yaitu:

 Untuk komponen hasil pencapaian pelaksanaan pelayanan


kesehatan, berapa nilai rata-rata yang diperoleh?
 Untuk komponen kegiatan manajemen Puskesmas, berapa nilai rata-
rata yang diperoleh?
 Untuk komponen mutu pelayanan kesehatan, berapa nilai rata-rata
yang diperoleh?

Berdasarkan hasil tersebut dapat ditentukan, termasuk kelompok apa


Puskesmas anda. Tentu saja penilaian akhir penilaian kinerja
Puskesmas yang sebenarnya adalah setelah penghitungan yang
diajukan untuk di verifikasi oleh tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Penyajian, Analisis Hasil dan Pemecahannya

(a) Penyajian Hasil Pengolahan Data


Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja Puskesmas,
maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen Puskesmas
dapat disajikan dalam bentuk grafik ”sarang labah-labah”

Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen disajikan


dalam bentuk sarang labah-labah yang berbeda. Banyaknya jari-jari
grafik adalah sejumlah Kegiatan Utama pelayanan kesehatan atau
manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi penanggungjawab kegiatan
bisa dibuat sarang labah-labah sendiri, dan jumlah jari-jarinya sejumlah
variabel yang ada.

Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga disajikan


dalam bentuk sarang labah-labah.

28 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

Grafik sarang labah-labah dibuat setelah data yang dikumpulkan diolah


dan direkapitulasi per komponen kegiatan dengan menggunakan tabel

Grafik sarang labah-labah sebaiknya dibuat dan disajikan secara


periodik bulanan atau triwulanan, sehingga dapat digunakan sebagai
alat pemantauan dan identifikasi masalah sedini mungkin.

Contoh membuat grafik ”sarang labah-labah” untuk komponen


pelaksanaan pelayanan kesehatan:

 Berdasarkan hasil pengolahan data, buatlah rekapitulasi perhitungan


cakupan komponen kegiatan Puskesmas, seperti contoh pada tabel
berikut.
Tabel: Rekapitulasi perhitungan cakupan komponen pelaksanaan
pelayanan kesehatan di Puskesmas

No. Jenis Kegiatan Hasil Cakupan


(%)

I Upaya Promosi Kesehatan 65%

II Upaya Kesehatan Lingkungan 60%

III Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, KB 80%

IV Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 70%

V Upaya Pengendalian Penyakit dan PL 65%

VI Upaya ............. 75%

VII Upaya ................ 70%

 Buatlah grafik ”sarang laba-laba” dengan jumlah jari-jari sesuai dengan


jumlah Jenis Kegiatan di atas.
 Beri tanda titik yang menunjukkan besarnya nilai akhir (%) cakupan
setiap kegiatan.
 Hubungkan titik-titik pada semua jari-jari yang ada. Dengan demikian
dapat segera terbaca gambaran setiap program atau kegiatan mana
yang ada masalah. Yang ditunjukkan dengan cakupannya yang
rendah.

Gambar Sarang Laba-laba

29 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

80% III

II IV
70%

60%

65%
65%
I V

70% 75%

VII VI

30 Pelatihan Manajemen Puskesmas


Modul Perencanan Puskesmas
PUSDIKLAT APARATUR-BPPSDMK Bekerjasama dengan DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR-DITJEN BUK

7 RANGKUM
AN
Manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat mengoptimalkan
penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen Puskesmas meliputi perencanaan,
penggerakan dan pelaksanaan, serta pengawasan, pengendalian dan
penilaian.

31 Pelatihan Manajemen Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai