Anda di halaman 1dari 5

Nama : Melati Dela

Kelas : 4 G
Nim. : 2110110072
Mata Kuliah : Etika Profesi
Dosen Pengampu :

Pengertian Etik Profesi


Kode Etik profesi sendiri merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati
oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk
dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak
berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.

Prinsip Kode Etik Profesi

 Dalam berkarir, seseorang perlu memiliki landasan yang perlu diperhatikan,


antara lain:
 Prinsip tanggung jawab. Profesional harus bisa bertanggung jawab atas
dampak profesinya, terutama yang ada di sekitar mereka.
 Prinsip keadilan. Menuntut seseorang untuk dapat menjalankan
profesinya tanpa merugikan orang lain, terutama yang berkaitan dengan
profesinya.
 Prinsip otonomi. Didasarkan pada kebutuhan untuk memberikan
kebebasan penuh kepada para profesional untuk menjalankan profesinya.
 Prinsip integritas moral. Profesional juga harus membuat komitmen
pribadi untuk melindungi kepentingan profesional, pribadi dan sosial
mereka.

Fungsi dan Tujuan Kode Etik Profesi

Kode etik pada dasarnya memiliki rangkap fungsi, yaitu sebagai pelindung dan
pengembangan profesi. Fungsi ini sama dengan yang dikemukakan oleh Gibson dan
Michel (1945-449) yang menekankan kode etik, menjadikan kode etik sebagai kode
untuk menjalankan tugas profesional, dan menjadikan masyarakat sebagai kode
jabatan.

Pada dasarnya tujuan dibentuk atau dirumuskannya kode etik profesi adalah untuk
kepentingan anggota dan organisasi profesi. Secara umum, tujuan pembentukan
kode etik adalah sebagai berikut:
TUGAS
1. Carilah kode etik profesi apa saja serta berikan contoh pelanggaran kode
etik pada profesi tersebut.

Jawab :

1. Guru

Kode etik guru adalah norma atau asas yang harus dijalankan oleh guru di
Indonesia sebagai pedoman untuk bersikap dan berperilaku dalam
melaksanakan tugas profesinya sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan
warga negara.

Kode etik seorang guru 

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia


seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional

3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan


melakukan bimbingan dan pembinaan

4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya


proses belajar mengajar

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan bertanggung jawab bersama terhadap
pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu
dam martabat profesinya
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu PGRI sebagai
sarana perjuangan dan pengabdian
2. POLRI

Kode Etik Profesi Polri adalah norma-norma atau aturan-aturan yang


merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis dengan peraturan perilaku
maupun ucapan mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut
dilakukan oleh anggota Polri.

Contoh
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut anggota


Polri adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Kode Etik Profesi Polri adalah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan
kesatuan landasan etik atau filosofis dengan peraturan perilaku maupun ucapan
mengenai hal-hal yang diwajibkan, dilarang, atau tidak patut dilakukan oleh anggota
Polri.

3. Etika Profesi Polri adalah kristalisasi nilai-nilai Tribrata yang dilandasi dan dijiwai
oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri setiap anggota Polri dalam wujud komitmen
moral yang meliputi etika kepribadian, kenegaraan, kelembagaan, dan hubungan dengan
masyarakat.

3. Profesi Kepolisian adalah profesi yang berkaitan dengan tugas Kepolisian baik di
bidang operasional maupun di bidang pembinaan sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

4. Pembinaan Profesi adalah pembinaan anggota Polri yang diselenggarakan melalui


pendidikan dan pelatihan serta penugasan secara berjenjang di bidang teknis Kepolisian.

6. Etika Kepribadian adalah sikap moral anggota Polri terhadap profesin

BAB II
ETIKA PROFESI POLRI
Bagian Kesatu Ruang Lingkup
Pasal 2
Ruang lingkup pengaturan Kode Etik Profesi Polri mencakup:
a. Etika Kepribadian;
b. Etika Kenegaraan;
c. Etika Kelembagaan;
d. Etika dalam hubungan dengan masyarakat.
5. Mahasiswa

Mahasiswa juga adalah salah satu agen informasi yang memiliki ciri dan
karakteristik sendiri dibandikan pers umum. Dimana secara operasional pers mahasiswa
memiliki cara pengelolaan, dan sajian informasi yang identik dengan pembelaan hak-hak
rakyat dengan dukungan idealisme gerakan mahasiswa.

Oleh karena itu guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-
hak masyarakat dalam memperoleh informasi secara benar, jelas, dan tepat, maka pers
mahasiswa juga memerlukan satu landasan moral/etika yang disebut Kode Etik Pers
Mahasiswa (PPMI).

Kode etik :

Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia(PPMI)

1. Pers mahasiswa mengutamakan idealisme.

2. 2. Mengutamakan netralitas, independensi dan etika jurnalistik.

3. Pers mahasiswa menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

4. Pers mahasiswa pro aktif dalam usaha mencerdaskan bangsa.

5. Pers mahasiswa dengan penuh rasa tanggung jawab menghormati, memenuhi dan
menjunjung tinggi hak rakyat untuk memperoleh informasi yang benar dan jelas.

6. Pers mahasiswa harus menghindari pemberitaan diskriminasi yang berbau sara.

7. Pers mahasiswa wajib menghargai dan melindungi hak narasumber yang tidak mau
disebut nama dan identitasnya.

Pers mahasiswa menghargai of the rocord tergadap korban kesusilaan dan atau pelaku
kejahatan/tindak pidana dibawah umur.

9. Pers mahasiswa dengan jelas dan jujur menyebut sumber ketika menggunakan berita
atau tulisan dari suatu penerbitan, repro gambar/ilustrasi, foto dan atau karya orang lain.

10. Pers mahasiswa senatiasa mempertahankan prinsip-prinsip kebebasan dan harus


objektif serta profesional dalam pemberitaan dan menghindari penafsiran dan
kesimpulan yang menyesatkan.
11. Pers mahasiswa tidak boleh menerima segala macam bentuk suap, menyiarkan atau
mempublikasikan informasi serta tidak memanfaatkan posisi dan informasi yang
dimilikinya untuk kepentingan pribadi dan golonngan.

6. Wartawan

Kode Etik Wartawan Indonesia


Kemerdekaan pers merupakan sarana terpenuhinya hak asasi manusia untuk
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Dalam mewujudkan kemerdekaan pers,
wartawan Indonesia menyadari adanya tanggung jawab sosial serta keberagaman
masyarakat. Guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-hak
masyarakat diperlukan suatu landasan moral/etika profesi yang bisa menjadi pedoman
operasional dalam menegakkan integritas dan professionalitas wartawan. Atas dasar itu,
wartawan Indonesia menetapkan Kode Etik:

Kode Etik Wartawan Indonesia


1. Wartawan Indonesia menhormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi
yang benar.

2. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan
menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi.

3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan


fakta dengan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi, serta tidak
melakukan plagiat.

4. Wartawan Indonesia tidak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnak, sadis
dan cabul, serta tidak menyebut identitas korban kejahatan susila.

5. Wartawan Indonesia tidak menerima suap, dan tidak menyalahkan profesi.

6. Wartawan Indonesia memiliki Hak Tolak, menghargai ketentuan embargo,


informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan bersama.

Anda mungkin juga menyukai