Anda di halaman 1dari 4

Topik/Materi Profil Kader dan Perjuangan Tokoh Muhammadiyah

Narasumber
Hari/Tanggal
Waktu 10.15 – 11.45
Isi Materi 1. Pengertian Kader
Kader adalah kelompok manusia yang terbaik karena terpilih,
merupakan inti dari kelompok yang lebih besar dan
terorganisir secara permanen.
Kader Muhammadiyah adalah tenaga inti dalam persyarikatan
yang menggerakkan organisasi kea rah tercapainya tujuan
persyarikatan
Kader Muhammadiyah adalah kelompok manusia yang terbaik
karena terpilih, merupakan inti dari kelompok yang lebih besar
dan terorganisir secara permanen.
2. Posisi kader
 Umat Islam
 Simpatisan
 Aktivis
 Kader
3. Visi Misi dan Tujuan Perkaderan
a. Visi
 Tercapainya tujuan persyarikatan
 Menuju terbinanya keluarga sejahtera sebagai sendi dan
syarat mutlak menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.
b. Misi
Menyiapkan tenaga penggerak yang berkemampuan dan
memiliki integritas tinggi dalam mengembangkan misi
gerakan Muhammadiyah, baik ke dalam maupun ke luar,
sehingga tercapai tujuan persyarikatan melalui proses yang
berkesinambungan
c. Tujuan Perkaderan
Terwujudnya kader Muhammadiyah sebagai kader
persyarikatan kader umat dan kader bangsa yang terbina
aspek ideology dan kepemimpinannya

4. Sasaran/ Aspek Pengkaderan


a. Pembinaan ideologi
Memiliki keyakinan yang tangguh tentang kebenaran risalah
Islam serta memiliki kemampuan yang benar dalam
memahaminya
b. Pembinaan jiwa persyarikatan
Memiliki kemantapan dalam memperjuangkan Islam
sebagaimana yang dipahami Muhammadiyah dengan jiwa
dan hartanya
c. Pembinaan kepemimpinan
Memiliki kemampuan yang handal dalam mengelola
sumberdaya dan organisasi untuk mewujudkan tujuan
Muhammadiyah
d. Pembinaan penguasaan ketrampilan, informasi dan
keilmuan Memiliki kehlian dan kemampuan untuk
memanfaatkan Iptek sebagai alat dakwah Islam, guna
mewujudkan tujuan Muhammadiyah

5. Kualitas Kader
 Siddiq : Jujur
 Amanah : Bisa dipercaya
 Tabligh ; Menyampaikan kebenaran ( Pro Aktif)
 Fatonah : Cerdas, pandai (iovatif, skillfull)
 Baik hati : Nice, smilling face, Helpful)
 Dermawan

6. Kualitas kader dalam praktek


 Ikhlasun Niyyah : Niat ikhlas berMuhammadiyah untuk
ibadah
 Ikhlasun ‘Amal : Beramal secara professional untuk
mencapai kesempurnaan hasil.
7. Jadilah Lebah ( An-Nahl (16): 68-69
 Bisa hidup dimana-mana, tidak harus disuatu tempat (bisa
di gunung, dipohon, di rumah manusia). Seorang kader bisa
menjadi penggerak (aktif) dalam segala medan.
 Makan yang baik-baik (bunga, buah-buahan)
 Mengeluarkan dari perut juga yang baik dan bermanfaat.
8. Seorang kader kadang perlu menjadi kepompong
Ulat untuk menjadi kupu-kupu yang bisa terbang perlu puasa
dan bersabar (gigih dalam berjuang untuk apa saja demi cita-
cita)
9. Misi gerakan Muhammadiyah = misi islam sebagaimana
diyakini oleh Muhammadiyah
 Memberikan landasan tauhid pada hidup dankehidupan
manusia
 Menegaskan peran manusia sebagai Khalifatullah
 Rahmatan lil ‘alamin
Manifestasi dan implementasinya adalah menjadikan ibadah
dalam keseluruhan gerak dana mal hidup/ menjadikan seluruh
hidup dankehidupan sebagai lading ibadah.
10. Kader Muhammadiyah harus bisa bermanfaat bagi
Muhammadiyah bukan sebagai beban
11. Kebutuhan Muhammadiyah
Tenaga :
 Kekuatan yang membawa kepada tujuan Muhammadiyah
 Penggerak dinamika organisasi
 Orang yang menekuni gerak organisasi, pengurus,
pengurus AUM, Tenaga profesional
Pikiran/ keahlian
 Ulama,
 Doctor, Professor (yang sesuai dengan kebutuhan
Muhammadiyah)
 Ahli administrasi, tekun, dokumentator
 Mubaligh
 Aktivis penggerak
Dana.
 Muhammadiyah memerlukan orang-orang yang
dermawan dan selalu siap untuk berkorban dan berjuang
dengan harta dan jiwa.

12. Tokoh-tokoh Muhammadiyah


 KH. Ahmad Dahlan
 Siti Walidah/ Nyai Ahmad Dahlan
 Ir. Soekarno
 Jendral Sudirman
 H. AR. Fakhrudin
 KH. Mas Mansur
 Ki Bagus Hadikusumo
 Ir. H. Juanda
 Hamka
Kesimpulan Muhammadiyah itu untuk bisa terus bergerak menuju tujuannya
membutuhkan kader, kader tidak mungkin muncul hanya
menunggu waktu tapi perlu proses. Kader itu sebagai penggerak
sebuah organisasi. Sebagai contoh, Muhammadiyah tidak bisa
seperti sekarang ini jika tidak diawali oleh orang-orang yang baik.
Maka hubungan kader dengan tokoh tersebut adalah jika kader
memiliki militansi seperti tokoh Muhammadiyah tersebut, maka
Muhammadiyah akan semakin maju.

Anda mungkin juga menyukai