OLEH
INDRASATYA
B 111 15 318
OLEH
INDRASATYA
B111 15 318
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, tak lupa shalawat dan
kepada kedua orang tua penulis, Drs. H. Irwan Yusuf dan Hj. Intang
pengorbanan, doa, dan motivasi yang kuat dengan segala jerih payahnya
mereka berdua, penulis tidak akan pernah bisa sampai pada titik ini. Tak
viii
lupa pula penulis mengucapkan ucapan terima kasih kepada satu-satunya
saudari penulis Winda Indira Irwan, S.H. yang selalu hadir di sela-sela
senda guraunya. Kepada kakak ipar penulis Muh. Thaufan, S.H. seorang
berkat banyaknya pihak yang membantu, oleh karena itu penulis ucapkan
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. selaku Rektor Universitas
Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, MP. selaku Wakil Rektor Bidang
Akamemik, Prof. Dr. Ir. Sumbangan Baja, M.Sc. selaku Wakil Rektor
Alumni, dan Prof. Dr. Muh. Nasrum Massi, Ph.d. Selaku Wakil Rektor
ix
dan Inovasi Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Periode 2014-
2018, Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H. selaku Wakil Dekan Bidang
dan Dr. Muh. Hasrul, S.H., M.H. Selaku Wakil Dekan Bidang
3. Dr. Hasbir, S.H., M.H., selaku pembimbing I dan Dr. Andi Tenri
penulis.
4. Dr. Sri Susyanti Nur, S.H., M.H. dan Dr. Kahar Lahae, S.H., M.Hum.
Akademik Penulis.
x
8. Para pihak yang telah bersedia penulis wawancarai dalam proses
penelitian skripsi ini, antara lain Basuki Wiyono, S.H., M.H. selaku
12. Saudara dan Saudari Penulis yang tergabung dalam kelompok aneh
13. Keluarga Besar Bengkel Seni Dewi Keadilan (BSDK) Khaeril Damis,
xi
yang kelewat tinggi, Rial Adi Firansa, S.H, Muhammad Ruditya, S.H,
Nelson Mendila, S.H, Ricardo, S.H, Muh. Fauzan Aries, S.H., M.H.,
Muh. Fajrin Maramis Fauzi, S.H, Mutiara Zelika, S.H. Resnu Adi
S.H., Didi Muslim Sekutu S.H, Puspitasari Rusdi S.H, Dwi Setiyani,
S.H, Andi Andina Dwi, S.H., Salwa Al Qadri, S.H., Andi Rima Febrina,
tidak sempat penulis sebutkan terima kasih atas rumah dan keluarga
yang nyaman dan juga bimbingan serta ilmu yang sangat berharga.
saudara penulis Ahwal Hidayat AM, Andi Ulul Ilmi Burhan, Muh. Iqbal,
Fajrin Juragan serta saudari saya Miftahul Jannah, Sheila Kartika Sari,
15. Teman-teman DIKSAR XVII, XVIII, XIX Aghfirah Maharani, Riki Riski
Handoko, Agus Mansyur, Farraz Zaky, Budi GL, Rizo Fiandy, Dayat,
16. Saudara-saudara penulis yang sampai saat ini tetap saja kocak sejak
xii
17. Keluarga besar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Gelombang 99,
Nurhayati, Kak Tia, Ana, Fitri, dan Anita. Bapak dan Ibu posko serta
Kak Anca dan Kak Ola terima kasih atas suka dan duka, canda tawa,
Penulis
Indrasatya
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL...................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
PENGESAHAN SKRIPSI.............................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................vi
ABSTRACT.................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
xiv
C. Asas Peradilan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan Dalam
Elektronik ......................................................................................36
A. Kesimpulan ...................................................................................65
B. Saran ............................................................................................66
xv
BAB I
PENDAHULUAN
oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup bersama dengan manusia
lainnya. Tak dapat dipungkiri hal ini membuat manusia harus melakukan
Fungsi dari hukum itu sendiri adalah untuk mengatur hubungan antar
1
masyarakat. Kepastian hukum mengharuskan diciptakannya peraturan-
tegas.1
pemerintahan dilandasi oleh dua prinsip; prinsip hak asasi manusia dan
ada tempat bagi hak asasi manusia.2 Maka sudah menjadi tugas
1
Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Kerangka Pembangunan di
Indonesia, UI Press, Jakarta, 1983, hlm. 55
2
Zairin Harahap, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Rajawali Pers, Jakarta,
2008, hlm. 1-2
2
tersebut berbeda pendapat dengan pihak kedua setelah menyampaikan
sengketa.
maka hukum acara yang berlaku adalah hukum acara perdata. Hukum
maka perkara tersebut bisa diselesaikan lebih cepat dan akan memakan
3
Achmad Ali, Menang Dalam Perkara Perdata, Umitoha Ukhuwah Grafika, Ujung
Pandang, 1997, hlm. 2
3
Bukan hanya hakim yang berperan di dalam menerapkan asas
sampai-sampai sebuah perkara bisa saja diwariskan dari salah satu pihak
ke ahli waris pihak tersebut apabila pihak tersebut meninggal dunia. Hal
ini membuktikan bahwa asas ini belum diterapkan secara maksimal oleh
lebih efektif dan efisien. Ketika administrasi perkara lebih efektif dan
efisien, maka asas peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringan dapat
4
Setelah diterbitkannya (PERMA Tentang Administrasi Perkara Di
yang ingin mendaftarkan gugatan masih awam terkait layanan ini. Hal-hal
Sampai saat ini, yang bisa menggunakan layanan e-court hanya terbatas
pada kalangan advokat saja. Selain itu, dari pihak advokat yang ingin
4
Ika Atikah, “Implementasi E-Court dan Dampaknya Terhadap Advokat dalam Proses
Penyelesaian Perkara di Indonesia”, Open Society Conference, 2018, hlm. 109
5
sebelumnya harus melakukan verifikasi terlebih dahulu di Pengadilan
dan praktis.
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
6
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
perkara.
2. Manfaat Praktis:
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sekedar aktivitas, tapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai
5
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Grasindo, Jakarta, 2002,
hlm. 70
6
Guntur Setiawan, Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta,
2004, hlm. 39
7
Maria Alfons, “Implementasi Hak Kekayaan Intelektual dalam Perspektif Negara
Hukum”, Jurnal Legislasi Indonesia, Vol. 14, No. 1, September 2017, hlm. 307
8
menyangkut pula jaringan kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, sosial yang
hukum”. Namun fiksi hukum tersebut pada praktiknya tidak sesuai dengan
8
Idem
9
undangan hanya diketahui oleh lingkungan instititusi sektoral
akan sia-sia.
9
Ibid, hlm 307-308
10
Leden Marpaung, Menggapai Tertib Hukum di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 1999,
hlm. 56-67
10
dibuat, pada pertimbangan-pertimbangannya memuat rumusan
b. Hierarki Perundang-Undangan
11
Sekretaris Negara sangat menentukan keberhasilan
pembentukan perundang-undangan.
12
hukum akan dapat mengetahui permasalahan-permasalahan
mengharuskan;
11
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence), Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 375-376
13
Suatu sanksi yang dapat kita katakan tepat untuk suatu tujuan
penghukuman);
tersebut;
14
efektivitas hukum akan terwujud secara optimal, jika masyarakat
1. Hukum Perdata
wajar apabila orang mengadakan hubungan antara satu sama lain dalam
Hubungan hukum adalah ikatan hak dan kewajiban hukum yang diatur
dan diberi akibat oleh hukum. Karena terjadi antara orang yang satu dan
orang yang lain, hubungan itu disebut dengan hubungan hukum perdata.
hukum perdata (civil law). Karena hukum perdata mengatur substansi hak
satu dan orang yang lain, disebut juga hukum perdata materiil (substantive
civil law).12
12
Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung,
2012, hlm. 9
15
Hukum perdata ialah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah
laku setiap orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan
keluarga.13
13
J.B. Daliyo et al, Pengantar Hukum Indonesia, Prenhallindo, Jakarta, 2001, hlm. 103
14
R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 2011, hlm.
147-148
15
Ibid, hlm 148-149
16
b. Hukum perdata Eropa yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang
17
Hukum perdata material yang ketentuan-ketentuannya mengatur
dalam hukum;
hukumnya;
uang;
16
Ibid, hlm. 149
17
Ibid, hlm. 149-150
18
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) sistematikanya
Verjaring).
perdata.18
18
J.B. Daliyo et al, Op.Cit. hlm. 105-106
19
2. Hukum Acara Perdata
antara warganya. Kepentingan tersebut ada yang saling cocok satu sama
lain, tetapi juga ada yang tidak saling cocok satu sama lain. Kepentingan
terlibat di dalamnya.
(private law). Peristiwa hukum atau fakta hukum adalah peristiwa yang
oleh kaidah hukum diberi akibat hukum, yaitu berupa timbulnya atau
hapusnya hak dan atau kewajiban tertentu bagi subyek hukum tertentu
19
Achmad Ali, Menang Dalam Perkara Perdata, Op. Cit., hlm. 1-2
20
Idem
20
hukum adalah kejadian/tindakan/perbuatan yang menimbulkan berubah
atau beralihnya hak. Atau dengan singkat, fakta hukum adalah fakta yang
menimbulkan akibat hukum. Jadi, bila dijabarkan lebih lanjut, bahwa orang
dan tidak ada perselisihan. Ada perselisihan artinya ada sesuatu yang
dua buah jalur penyelesaian, yaitu jalur litigasi atau jalur pengadilan dan
sebuah aturan main yang dikenal sebagai hukum acara. Aturan main atau
21
V. Harlen Sinaga, Hukum Acara Perdata dengan Pemahaman Hukum Materiil,
Erlangga, Jakarta, 2015, hlm. 19-20
22
Laila M. Rasyid & Herinawati, Modul Pengantar Hukum Acara Perdata, Unimal Press,
Lhokseumawe, 2015, hlm. 10-11
21
dinamakan hukum materiil, sebaliknya hukum acara juga lazim dinamakan
hukum prosedural.23
hukum acara. Artinya hukum acara itu baru berfungsi apabila ada masalah
yaitu dalam hal hukum material atau kewenangan yang oleh hukum
dapat dikatakan bahwa hukum acara itu sebagai alat penegak dari aturan
kehidupan manusia.24
23
Ibid, hlm. 2
24
R. Abdoel Djamali, Op.Cit., hlm. 193
22
adil, dan bagaimana cara melaksanakan putusan pengadilan. Dengan
sendiri. Hukum acara perdata dapat juga disebut hukum perdata formal
sebagaimana mestinya. 25
hukum perdata materiil dengan perantara hakim. Dengan kata lain, hukum
25
Abdulkadir Muhammad , Op.Cit., hlm. 10-11
23
bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa, serta
hal ini tidak lain adalah tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan
itu, tindakan menghakimi sendiri ini tidak dibenarkan dalam hal kita
protes dari ketentuan hukum acara perdata. Oleh karena itu, hukum acara
materiil maka batasan, seperti yang telah diuraikan di muka para ahli
memberi pengertian hukum acara perdata sebagai akibat yang timbul dari
26
Burhanuddin Hasan & Harinanto Sugiono, Hukum Acara dan Praktik Peradilan Perdata,
Ghalia Indonesia, Bogor, 2015, hlm. 2
24
acara perdata sebagai ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang
untuk mewujudkan hukum privat atau dengan kata lain, suatu rangkaian
salah satu sub dari hukum perdata formil. Dalam hal ini, hukum acara
pengadilan. Selain hukum acara perdata, maka masih ada hukum perdata
Hukum Acara Perdata itu sebenarnya mempunyai dua unsur (obyek) yang
27
Ibid, hlm. 3
28
Achmad Ali, Menang Dalam Perkara Perdata, Op.Cit., hlm. 7
25
diaturnya, yaitu: (1) orang yang maju bertindak kemuka Pengadilan
pada:30
29
Roihan Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Rajawali Pers, Jakarta, 2003, hlm. 7-8
30
Sunarto, Peran Aktif Hakim Dalam Perkara Perdata, Kencana, Jakarta, 2014, hlm.18-19
26
e. Ordonantie Tahun 1867 Nomor 29 tentang Kekuatan Pembuktian
Pasal 9, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 32, Pasal 255, Pasal 258,
3699);
27
5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang (UU)
n. Yurisprudensi;
hukum perdata materiil dan sifat dari hukum acara perdata yang mengabdi
28
perkembangan hukum perdata materiil seyogianya selalu diikuti dengan
suit) tersebut.
31
Ibid, hlm. 19-20
32
Burhanuddin Hasan & Harinanto Sugiono, Op.Cit., hlm. 3-4
29
diharapkan orang yang merasa haknya telah dilanggar orang lain,
207 R.Bg.).
ada 2 (dua) pihak yang berhadapan satu sama lain, yaitu penggugat dan
atau jika lebih dari satu maka disebut para penggugat dan untuk tergugat
lebih dari satu biasa disebut dengan istilah tergugat I, tergugat II, dan
30
perdata itu sendiri. Jika tidak, maka putusannya batal demi hukum. 33 Di
33
Ibid, hlm. 10
34
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman, Pasal 2 ayat (4)
35
Achmad Ali, Menang Dalam Perkara Perdata, Op.Cit., hlm. 74-75
31
ini bukan hanya jalannya peradilan dalam pemeriksaan di muka
pengadilan.
36
Ibid, hlm. 75-76
32
dalam hukum acara perdata masih belum baik dan memadai. Hal ini
disebabkan oleh belum ada aturan perihal pembatasan upaya kasasi dan
permasalahan hukum;
diwujudkan dalam hukum acara perdata (HIR) yang hingga kini tetap
permohonan kepada hakim dan ini sesuai sifat bangsa Indonesia yang
kepada negara. Selain itu, juga adanya kewajiban pada hakim untuk
37
Sunarto, Op.Cit., hlm. 30
33
terhadap para pihak bersengketa atau wakil mereka yang pada prinsipnya
pemberian keadilan.38
tercapainya peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan serta tetap
bantuan hukum yang disediakan bagi para pencari keadilan yang tidak
mampu dan biaya perkara bagi yang tidak mampu akan ditanggung oleh
negara.
yang tidak rasional, maka hakim tersebut tidak bermoral dan tidak
biaya ringan.
38
Subekti, Hukum Acara Perdata, Binacipta, Bandung, 1977, hlm. 12
34
Jadi, yang dituntut dari hakim dalam menerapkan asas ini adalah (1)
secara seksama dan wajar, rasional dan objektif dengan cara memberi
penerapan asas ini mempunyai nilai keadilan yang hakiki, tidak terlepas
kaitannya dengan prinsip fungsi pelayanan yang baik, sopan, rendah hati,
39
Sulaikin Lubis et al, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia, Kencana,
Jakarta, 2008, hlm. 71-72
40
Fence M. Wantu, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara, Reviva Cendekia,
Gorontalo, 2014, hlm. 32
35
D. Tinjauan Umum Tentang Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3
Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara
Elektronik
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Republik Indonesia
ini.”
36
elektronik mulai dari pendaftaran perkara hingga mengambil salinan
putusan.
dalam sistem peradilan agar dapat dikelola secara elektronik seperti yang
42
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt5ac8c21fc86b4/kini-pelayanan-perkara-di-
pengadilan-berbasis-online--ini-aturannya/ diakses pada 10 Maret 2019, pukul 17:45
WITA.
43
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik Pasal 21
37
(2) Terhadap perkara yang telah diputus dan berkekuatan hukum
tetap, kepaniteraan pengadilan mengarsipkan data dan
dokumen elektronik terkait perkara tersebut secara terpadu.
yang masing-masing diatur secara berurutan dalam BAB III, BAB IV,dan
BAB V.
antara para pihak yang berperkara. Hal inilah yang menjadi tugas pokok
44
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan,
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 46
38
mengenai permohonan pengangkatan anak angkat wali, pengampu,
quo dengan bunyi: “Selain sebagaimana diatur dalam hukum acara dan
pada Pengadilan.”47
45
Retnowulan Sutantio & Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam Teori
dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 2009, hlm. 10-11
46
Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata Tata Cara dan Proses Persidangan, Sinar
Grafika, Jakarta, 2011, hlm. 70
47
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik Pasal 7
39
Pengguna terdaftar sendiri adalah setiap orang yang memenuhi
atau pengadilan. Menurut Pasal 388 dan Pasal 390 ayat (1) HIR, yang
jurusita ini, berdasarkan Pasal 121 ayat (1) HIR diperolehnya lewat
48
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik Pasal 8 & Pasal 9
40
dijelaskan dalam Pasal 388 HIR, pengertian panggilan meliputi makna dan
salah satu pihak apabila sidang yang lalu tidak hadir baik tanpa
satu pihak berdasarkan Pasal 139 HIR (dalam hal mereka tidak
termohon kasasi.
pesan atau informasi agar dia tahu tentang segala sesuatu hal yang
hendak dilakukan oleh pihak lawan maupun suatu tindakan yang akan
49
M. Yahya Harap, Op.Cit., hlm. 213-214
41
ditentukan undang-undang mengenai tifndakan hukum pemanggilan,
dengan Pasal 15. Pada Pasal 12 ayat (1) (PERMA Tentang Administrasi
secara tertulis maupun pihak Tergugat atau pihak lain yang telah
Pengadilan.”52
50
Ibid, hlm. 214
51
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik Pasal 12
52
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik Pasal 13
42
elektronik. Kemudian setelah diterbitkan secara elektronik salinan
putusan/penetapan diucapkan. 53
sebagai berikut: 54
53
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018
Tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik Pasal 16 dan Pasal 17
54
http://ecourt.mahkamahagung.go.id diakses pada 28 Desember 2019 Maret 2019, pukul
10.25 WITA.
43
adalah jenis perkara yang didaftarkan di Peradilan Umum,
44
terdaftar. Akan tetapi untuk pihak Tergugat, pemanggilan pertama
manual.
45