OLEH :
AGIT EGI SAMPELILING
B11116600
SKRIPSI
Sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana Pada
Departeman Hukum Pidana Program Studi Ilmu Hukum
i
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
skripsi dengan judul “Analisis Hukum Terhadap Tindak Pidana Tanpa Hak
144/Pid.Sus/2019/PN.Msb)”
disertai dengan rasa syukur dan bahagia. Dengan kesadaran penuh dan
penulis dengan sebaik-baiknya. Karena berkat cinta, doa, dan kasih yang
telah diberikan kepada penulis hingga saat ini, penulis dapat menempuh
viii
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palabuhu, MA. selaku Rektor Universitas
3. Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H. selaku Pembimbing I dan Dr. Hijrah
4. Prof. Muhadar, S.H., M.H. selaku Penguji I dan Dr. Haeranah, S.H.,
Universitas Hasanuddin.
ix
Berkat bimbingan serta dukungan mereka semua lah penulis
diselesaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
sekali lagi, saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima
dengan senang hati. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................................. vi
xi
A. Tinjauan Umum Tindak Pidana ...................................................... 16
1. Pengertian Tindak Pidana ................................................... 16
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ................................................ 18
B. Tinjauan Umum Pemerasan dan Pengancaman........................... 20
1. Pengertian Pemerasan dan Pengancaman ........................ 20
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana Pemerasan dan Pengancaman
............................................................................................. 23
C. Tinjauan Umum Tindak Pidana ITE ............................................... 26
1. Pengertian Tindak Pidana ITE ............................................ 26
2. Jenis Tindak Pidana ITE ..................................................... 27
3. Tinjauan Umum Tindak Pidana Mendistribusikan dan
Mentransmisikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008......................................................... 29
D. Analisis Hukum Tindak Pidana dengan Sengaja dan Tanpa
Hak Mendistribusikan dan Mentransmisikan Muatan
Pemerasan dan Pengancaman Melalui Facebook........................ 32
xii
C. Tinjauan Umum Pertimbangan Hukum Hakim .............................. 52
1. Pengertian Pertimbangan Hukum Hakim ........................... 52
2. Dasar Pertimbangan Aspek Filosofi, Yuridis, dan
Sosiologis dalam Putusan Hakim ....................................... 56
D. Analisis Penerapan Hukum Pidana Materiil dalam Putusan
Nomor 144/Pid.Sus/2019/PN.Msb ................................................. 57
1. Kronologi Kasus................................................................... 57
2. Dakwaan Penuntut Umum .................................................. 60
3. Tuntutan Penuntut Umum ................................................... 64
4. Amar Putusan ...................................................................... 66
5. Analisis Penulis.................................................................... 68
BAB IV PENUTUP............................................................................... 75
A. Kesimpulan ..................................................................................... 75
B. Saran............................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 78
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum
kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam, sehingga banyak
bahwa setiap orang yang memiliki telepon pintar, juga mempunyai akun
1
sebagainya. Kondisi ini seperti sebuah kelaziman yang mengubah cara
sesungguhnya.
Penelitian, Komunikasi dan Sosial Keagamaan, Vol. XV No. 1, Juni 2013, hlm. 101.
4 Muhamad Ramdhani, Pengaruh Media Sosial (Facebook) Terhadap Prestasi Belajar
2
Data menunjukkan bahwa hingga Januari 2018, jumlah pengguna
pemerasan.
di era digital saat ini. Beberapa kasus pemerasan dengan modus ini
Kemanan Informasi).
3
Kasus pemerasan dengan modus ancaman menggunakan dunia
ancaman pidana yang diatur dalam Pasal 45 ayat (4) pada Undang-
Undang yang sama yakni pidana penjara paling lama 6 (enam) tahut
4
pengungkapan segala bentuk kejahatan, salah satunya pemerasan dan
selama 4 tahun.8
5
Kasus ini bermula ketika Muh.Rafli yang saat itu sementara
Sejak saat itu Muh. Rafli sering meminta uang kepada Suhartini
6
Karena takut akan foto dan vidio bugilnya di sebarkan lagi, Suhartini
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pada khususnya.
E. Keaslian Penelitian
8
tidak ditemukan penelitian yang sama. Adapun kemiripan penelitian
hukum empiris.
9
Transaksi Elektronik terkait cara penyebarluasan tindak
internet facebook.
10
menggunakan metode penelitian kepustakaan dan metode
penelitian lapangan.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
11
suatu penilitian hukum dapat dibedakan menurut jenis, sifat, dan
2. Pendekatan Penelitian
9 Peter Mahmud Marzuki, 2011, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media, Jakarta,
hal.25.
10 Ibid, hlm. 13.
11 Ibid, hlm. 93.
12
Beberapa pendekatan-pendekatan yang tertulis di atas
3. Bahan Hukum
sebagai berikut:13
13
1. Bahan Hukum Primer
penelitian.
14
dijadikan landasan sumber utama dan sebagai pendukung
sebagainya.
15
BAB II
14 Moeljatno, 1993, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 54.
16
dengan kesadaran dalam menampilkan ciri tertentu terhadap
kehidupan masyarakat.15
dan/atau tindakan;
masyrakat;
15 Bambang Purnomo, 1994, Asas-asas Hukum Pidana, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm.
16.
16 Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, 2019, Rancangan Kitab Undang-undang Hukum
17
2. Unsur-unsur Tindak Pidana
pidana adalah:
17P.A.F. Lamintang, 1997, Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, Cetakan III, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, hlm. 193.
18
5. Perasaan takut atau vress seperti yang antara lain terdapat
398 KUHP;
a) Perbuatan;
c) Unsur kesalahan
d) Unsur konstitutif
19
f) Unsur syarat tambahan
20
memiliki arti sebagai suatu tindakan untuk mengambil keuntungan
lain.20
ayat (1) KUHP, pemerasan yang diperberat diatur dalam Pasal 368
20 Ibid.
21 Ibid.
21
dalam buku dalam buku Hukum Pidana (2009:238), yaitu
22
KUHP merupakan delik aduan, artinya tindak pidana tersebut harus
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang lain
sebagai berikut:23
piutang;
23
3. Dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau
kekerasan.
24
Andi Hamzah turut berpendapat tentang penggunaan
25
C. Tinjauan Umum Tindak Pidana ITE
26
Edmon Makarim, 2005, Pengantar Hukum Telematika (Suatu Kejahatan Kompilasi)
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 426.
26
kejahatan yang ditujukan terhadap komputer, jaringan komputer
ITE).
yakni dari Pasal 27 sampai Pasal 35. Terdapat dua puluh bentuk
orang lain pada tindak pidana yang diatur pasal sebelumnya yakni
27
sampai dengan Pasal 52 menentukan ancaman pidana dari
menggunakan komputer.
28
3. Tinjauan Umum Tindak Pidana Mendistribusikan dan
publik dinilai sebagai modus baru yang hanya ditemukan pada era
Infomrasi).
29
Modus lain pemerasan dengan ancaman penyebaran dokumen
30
Ancaman pidana dari Pasal 27 ayat (4) UU ITE tersebut
miliar.28
Sistem Elektronik.
31
D. Analisis Hukum Tindak Pidana Dengan Sengaja dan Tanpa Hak
32
dengan mengadakan perikatan utang piutang sebagai pihak yang
Selain itu, kedua tindak pidana ini juga memililki unsur subyektif
Pasal 368 ayat (1) dan Pasal 369 ayat (1) KUHP yang memiliki unsur-
30 P.A.F Lamintang dan Theo Lamintang, 2009, Delik-delik Khusus: Kejahatan Terhadap
Harta Kekayaan, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 82.
31 Pasal 368 ayat (1) KUHPidana.
32 Pasal 369 ayat (1) KUHPidana.
33
dilakukan dengan ancaman akan memfitnah dengan lisan, tulisan
internet atau dunia maya seperti pada kasus yang diangkat dengan
umum, diatur pula dalam aturan pidana yang khusus, maka hanya yang
jenis tindak pidana ITE. Hal ini telah diatur secara khusus dalam
Transaksi Elektronik (UU ITE). Tepatnya pada Pasal 27 ayat (4), yang
berbunyi:
34
Maka, dengan ketentuan mengenai setiap orang yang terbukti
akan dikenakan sanksi pidana yang dimuat dalam Pasal 45 ayat (4),
yang berbunyi:
rupiah).”
1. Unsur Subyektif
2. Unsur Objektif
apa yang dimaksudkan. Akan tetapi, hal tersirat pada rumusan pasal ini
seseorang yang tidak berhak, tidak memiliki izin, atau melawan hukum
33Adami Chazawi dan Ferdi Ardian, 2015, Tindak Pidana Informasi dan Transaksi
Elektronik, Media Nusa Creative, Malang, hlm. 110.
35
pribadi orang lain didistribusikan dan/atau ditransmisikan oleh pelaku
elektronik.
3. Objek
dan/atau pengancaman)
36
(EDI), surat elektronik, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah
yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.35
dan/atau pengancaman)
sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang
telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang
mampu memahami.
35 Ruslan Renggong, 2017, Hukum Pidana Khusus, Kencana, Jakarta, hlm. 272.
37
pengancaman yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP).
aksi pemerasan.
hukum agar orang lain atau korban memberikan suatu barang, yang
38
Sedangkan penjatuhan sanksi pidana menurut Pasal 45 ayat (4)
pidananya berupa pidana penjara dan penjatuhan denda. Lain hal jika
39