3.1. Dasar Teori Osborne Reynolds
3.1. Dasar Teori Osborne Reynolds
turbulen.
a. Aliran laminer
b. Aliran turbulen
Aliran laminer adalah aliran fluida dengan lapis tipis dan tetap saling
bergeseran. Ciri-ciri dari aliran ini adalah kecepatannya rendah dan viscositasnya
besar sedangkan aliran turbulen adalah aliran fluida dimana molekul cairannya
zat pewarna yang diberikan kepada suatu aliran apabila laju suatu aliran kecil dan
zat pewarna akan mengikuti garis dan sejajar dengan sumbu pipa maka aliran
tersebut adalah laminer, sedangkan apabila laju aliran cepat, zat pewarna
membentuk model bergelombang dan menyebar pada seluruh aliran maka aliran
tersebut adalah aliran turbulen, dan apabila aliran laminer menjadi tidak stabil dan
mengalami gangguan kecil, maka aliran tersebut adalah aliran transisi atau aliran
a. Aliran laminer.
Aliran laminer adalah aliran yang menunjukkan arah garis yang beraturan dan
mempunyai bilangan Reynolds lebih kecil atau sama dengan 2000 (Re 2000)
b. Aliran Turbulen.
Aliran turbulen adalah aliran dimana kondisi arusnya saling berpotongan yang
c. Aliran transisi.
Aliran transisi adalah peralihan aliran antara aliran laminer dan aliran turbulen
....................................................................(6.1)
(Buktikan)
- Blassius :
(Buktikan)
- Poiselle :
(Buktikan)
2. Stop watch
4. Thermometer suhu
5. Gelas ukur
3. Atur aliran, sehingga air yang masuk sama dengan air yang keluar.
4. Diamkan sejenak lalu ukur tempratur air dengan thermometer
7. Tentukan besarnya aliran dengan menampung air yang keluar dan catat waktu
yang dibutuhkan untuk menampung air tsb pada suatu volume tertentu.