Anda di halaman 1dari 3

Nama : Gede Sure Asih Dana

Kelas : XI MIPA 2

No. Absen : 06

Agama Hindu (Kewajiban Suami, Istri, dan Anak dalam Keluarga)

1. Buat kewajiban anak terhadap orang tuanya!

Jawaban:

Adapun kewajiban anak dalam keluarga menurut agama Hindu, antara lain
sebagai berikut.

• Menghormati, Membantu dan Menjaga Nama Baik Orang Tua serta


Keluarga
Sebagai anak, sudah sepatutnya kita berkewajiban untuk menghormati,
membantu, dan menjaga nama baik orang tua serta keluarga. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan bersikap sopan santun, menuruti nasihat orang tua,
membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Apabila kita
sudah menjalankan kewajiban tersebut, maka nantinya dapat membahagiakan
orang tua.
Seorang anak juga hendaknya mengetahui bahwa orang tua juga
merupakan seorang guru yang harus dihormati dan diikuti perintahnya. Orang
tua disebut juga dengan guru rupaka yakni guru yang mengajarkan dan
sekaligus membesarkan kita dirumah, Alangkah tak bergunanya seorang anak
yang memiliki pengetahuan yang tinggi akan tetapi mengabaikan orang tuanya
sendiri.
• Menebus Pitra Rna
Seorang anak juga berkewajiban membayar hutang kepada ayah dan
ibu yang melahirkan dan membesarkan kita. Hutang yang kita miliki sudah
ada ketika kita baru dilahirkan di dunia ini. Hutang yang kita miliki bukan
hanya hutang materi melainkan juga hutang nyawa dan kasih sayang. Jadi itu
semua tidak akan bisa dibayarkan oleh seluruh emas yang ada di jagad raya
ini. Hutang yang kita miliki hanya bisa ditebus dengan selalu berbhakti kepada
orang tua dan membuat mereka merasa Bahagia.
Selain itu untuk membayar hutang pada orang tua juga pada saat
mereka sudah meninggal, dan seorang putra lah yang berkewajiban
mengantarkan beliau sampai diperistirahatan terahir (pengabenan) Tidak
sedikit orang yang rela mengorbankan seluruh hartanya untuk membayar
hutang pada orang tua dengan cara membakar hartanya pada saat upacara
pengabenan orang tuanya. Sebenarnya membayar hutang pada orang tua tidak
harus dengan cara membuat acara pengabenan yang mewah, atau juga dengan
membakar harta benda pada saat pengabenan. Akan tetapi juga bisa dengan
cara mebayarnya ketika beliau masih hidup yaitu dengan cara berbhakti,
menghormati serta membahagiakan keluarga.
• Menyelamatkan Roh Orang Tua dari Api Neraka
Anak atau disebut putra merupakan aset bagi orang tua dan leluhur.
Anak bukan hanya bertanggung jawab atas perihal urusan kehidupan di dunia
nyata bagi orang tua, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap orang tua
maupun leluhurnya. Anak memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan roh
orang tua dari api neraka.
Oleh karena itu, anak disebut putra. Anak keturunan merupakan
kelanjutan dari kehidupan atau eksistensi keluarga. Anak dalam Bahasa Kawi
disebut “Putra” asal kata dari “Put” (berarti neraka) dan “Ra” (berarti
menyelamatkan). Jadi Putra artinya: “yang menyelamatkan dari neraka”
(Bhagawan Dwija, 2010). Seorang anak/putra yang suputra (anak yang
baik/mulia) merupakan cahaya keluarga, seperti dinyatakan di dalam Canakya
Nitisastr.
• Memberikan Kebahagian Kepada Keluarga
Masih banyak orang di luar sana yang bahkan belum sempat
membahagiakan orangtuanya. Jadi, selagi masih punya kesempatan, sudah
sepatutnya untuk bersyukur dan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya
melalui hal-hal sederhana yang bisa dilakukan dari sekarang, seperti
menghargai orang tua dengan tulus, bersikap sopan, mengikuti nasihatnya,
membanggakan orang tua dengan prestasi yang membanggakan, dan lain
sebagainya.
• Rela Berkoban Untuk Orang Tua
Seorang anak yang suputra wajib memberikan atau mengorbankan
harta benda, tenaga dan pikirannya untuk kebahagiaan orang tuanya. Malah
lebih dari itu seorang anak akan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi
untuk berbakti pada orang tua.

Anda mungkin juga menyukai