Agama Hindu (Kewajiban Suami, Istri, dan Anak dalam Keluarga)
1. Buat kewajiban anak terhadap orang tuanya!
Jawaban:
Adapun kewajiban anak dalam keluarga menurut agama Hindu, antara lain sebagai berikut.
• Menghormati, Membantu dan Menjaga Nama Baik Orang Tua serta
Keluarga Sebagai anak, sudah sepatutnya kita berkewajiban untuk menghormati, membantu, dan menjaga nama baik orang tua serta keluarga. Hal tersebut dapat dilakukan dengan bersikap sopan santun, menuruti nasihat orang tua, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, dan sebagainya. Apabila kita sudah menjalankan kewajiban tersebut, maka nantinya dapat membahagiakan orang tua. Seorang anak juga hendaknya mengetahui bahwa orang tua juga merupakan seorang guru yang harus dihormati dan diikuti perintahnya. Orang tua disebut juga dengan guru rupaka yakni guru yang mengajarkan dan sekaligus membesarkan kita dirumah, Alangkah tak bergunanya seorang anak yang memiliki pengetahuan yang tinggi akan tetapi mengabaikan orang tuanya sendiri. • Menebus Pitra Rna Seorang anak juga berkewajiban membayar hutang kepada ayah dan ibu yang melahirkan dan membesarkan kita. Hutang yang kita miliki sudah ada ketika kita baru dilahirkan di dunia ini. Hutang yang kita miliki bukan hanya hutang materi melainkan juga hutang nyawa dan kasih sayang. Jadi itu semua tidak akan bisa dibayarkan oleh seluruh emas yang ada di jagad raya ini. Hutang yang kita miliki hanya bisa ditebus dengan selalu berbhakti kepada orang tua dan membuat mereka merasa Bahagia. Selain itu untuk membayar hutang pada orang tua juga pada saat mereka sudah meninggal, dan seorang putra lah yang berkewajiban mengantarkan beliau sampai diperistirahatan terahir (pengabenan) Tidak sedikit orang yang rela mengorbankan seluruh hartanya untuk membayar hutang pada orang tua dengan cara membakar hartanya pada saat upacara pengabenan orang tuanya. Sebenarnya membayar hutang pada orang tua tidak harus dengan cara membuat acara pengabenan yang mewah, atau juga dengan membakar harta benda pada saat pengabenan. Akan tetapi juga bisa dengan cara mebayarnya ketika beliau masih hidup yaitu dengan cara berbhakti, menghormati serta membahagiakan keluarga. • Menyelamatkan Roh Orang Tua dari Api Neraka Anak atau disebut putra merupakan aset bagi orang tua dan leluhur. Anak bukan hanya bertanggung jawab atas perihal urusan kehidupan di dunia nyata bagi orang tua, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap orang tua maupun leluhurnya. Anak memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan roh orang tua dari api neraka. Oleh karena itu, anak disebut putra. Anak keturunan merupakan kelanjutan dari kehidupan atau eksistensi keluarga. Anak dalam Bahasa Kawi disebut “Putra” asal kata dari “Put” (berarti neraka) dan “Ra” (berarti menyelamatkan). Jadi Putra artinya: “yang menyelamatkan dari neraka” (Bhagawan Dwija, 2010). Seorang anak/putra yang suputra (anak yang baik/mulia) merupakan cahaya keluarga, seperti dinyatakan di dalam Canakya Nitisastr. • Memberikan Kebahagian Kepada Keluarga Masih banyak orang di luar sana yang bahkan belum sempat membahagiakan orangtuanya. Jadi, selagi masih punya kesempatan, sudah sepatutnya untuk bersyukur dan memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya melalui hal-hal sederhana yang bisa dilakukan dari sekarang, seperti menghargai orang tua dengan tulus, bersikap sopan, mengikuti nasihatnya, membanggakan orang tua dengan prestasi yang membanggakan, dan lain sebagainya. • Rela Berkoban Untuk Orang Tua Seorang anak yang suputra wajib memberikan atau mengorbankan harta benda, tenaga dan pikirannya untuk kebahagiaan orang tuanya. Malah lebih dari itu seorang anak akan rela mengorbankan jiwa dan raganya demi untuk berbakti pada orang tua.