Anda di halaman 1dari 6

Gambaran Pengelolaan Linen

di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung


Nama : Inka Triana Abdullah
Nim : 2013451070
Prodi : D3 Sanitasi
Kelas : Reguler 2
Latar Belakang

Rumah sakit merupakan tempat bekerjanya para tenaga kerja baik medis
maupun non medis . Pekerja medis di rumah sakit seperti dokter, suster/
perawat, apoteker, dan lain - lain. Sedangkan pekerja non medis di rumah
sakit seperti pekerja administrasi, pekerja office boy/girl, pekerja laundry
dan lain - lain. Yang bertanggung jawab terhadap linen di rumah sakit
adalah bagian loundry. Loundry rumah sakit adalah tempat pencucian
linen yang dilengkapi dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat
desinfektan, pengering, meja, dan mesin setrika. PERMENKES RI No.
1204 / Menkes / SK / X / 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Pengawasan linen adalah upaya pengawasan
terhadap tahapan-tahapan pencucian linen di
rumah sakit untuk mengurangi risiko
gangguan kesehatan dan lingkungan hidup
yang ditimbulkan. Linen merupakan salah
satu kebutuhan pasien dirumah sakit yang
dapat memberikan dampak kenyamanan dan
jaminan kesehatan. Pengelolaan linen yang
buruk akan menyebabkan potensi penularan
penyakit bagi pasien, staf dan pengguna
linen lainnya. PERMENKES RI NO. 7
Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Untuk mewujudkan kualitas linen yang sehat dan nyaman serta aman, maka dalam
pengelolaan linen di rumah sakit harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

• Menggunakan kereta yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor. Untuk kereta
linen kotor didesain dengan pintu membuka keatas dan untuk linen bersih dengan pintu membuka
ke samping, dan pada setiap sudut sambungan permukaan kereta harus ditutup dengan pelapis
(siller) yang kuat agar tidak bocor.
• Petugas yang bekerja dalam pengelolan laundry linen harus menggunakan alat pelindung diri
seperti masker, sarung tangan, sepatu boot, penutup kepala, selain itu dilakukan pemeriksaaan
kesehatan secara berkala, serta harus memperoleh imunisasi hepatitis B setiap 6 (enam) bulan sekali
agar petugas memiliki kekebalan tubuh untuk dapat terhindar dari penyakit nosokomial.
• Dalam penyetrikaan, dengan mesin setrika uap sehingga didapat hasil setrikaan yang baik.
(PERMENKES RI NO. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit)
PERMASALAHAN

Pada saat praktek lapangan yang saya lakukan, pengelolaan


linen di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung pada
pengangkutan linen kotor dalam proses pengangkutannya
kereta dorong linen kotor masih terbuka. Hal ini
memungkinkan menularnya penyakit yang menimbulkan
infeksi nosokomial kepada para pekerja rumah sakit dan
para pasien itu sendiri dan dalam penyetrikaan linen juga
masih menggunakan setrika biasa bukan menggunakan
setrika uap, padahal lebih mudah jika menggunakan setrika
uap yang akan menghasilkan penyetrikaan yang lebih baik
daripada menggunakan setrika biasa.
.

Anda mungkin juga menyukai