Anda di halaman 1dari 95

PENGARUH LATIHAN JUMP TO BOX TERHADAP HASIL

LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA


KELAS ATAS SDN 4 TELAGA

SKRIPSI

Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan

Oleh

MUHAMMAD DANDI PANTU


831418148

Nama:

Yuli Astuti

PRODI S1 PENJASKESREK

JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023

38
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa

fakultas olahraga dan kesehatan Universitas Negeri Gorontalo

Nama : Muhammad Dandi Pantu

NIM : 831418148

Prodi : S1 Penjaskesrek

Jurusan : Pendidikan Keolahragaan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul “ Pengaruh Latihan

Jump To Box Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas

Atas SDN 4 Telaga” adalah :

1. Dibuat oleh saya sendiri, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

penelitian pada bulan September-Oktober 2022

2. Bukan merupakan duplikasi skripsi yang pernah di buat oleh orang lain atau

jiplakan karya tulis orang lain

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia menanggung

segala akibat yang timbul jika pernyataan ini tidak benar.

Gorontalo, Januari 2023


Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Dandi Pantu


NIM : 831 418 148

iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai kasanggupannya. “


QS. Al Baqarah: 286

“ Tidak ada kunci rahasia dari kesuksesan. Kesuksesan adalah hasil dari
persiapan, kerja keras dan belajar dari kegagalan. “
Mark twain
“ Setiap mimpi besar dimulai dengan seorang pemimpi, ingatlah selalu kamu
memiliki kekuatan, kesabaran, dan hasrat untuk meraih bintang-bintang untuk
mengubah dunia“
Penulis

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk


1. Kedua Orang Tuaku.
Bapak Mulyadi Pantu Dan Ibu Tarwin Matia. Yang tidak pernah kenal lelah
dalam bekerja keras untuk memenuhi semua kebutuhan kuliah. Panjang Umur
Dan Sehat Selalu Untuk Surgaku.
2. Adik
Widi Aprilia Pantu
3. Dosen-Dosenku Tercinta Jurusan Penjaskesrek
4. Sahabatku Tercinta ( Kinfolk )
Cicilia Lamadendreng, Sintia Kojongkam, Melisa Nuraini, Warda Ningsih
Hadju, Dwi Sulistiani, Riski Darma Buka, Faldi Hanapi, Pandris Ibrahim. Yang
selalu memberikan dukungan kepada saya untuk tidak mempercepat sidang
skripsi ini, tetapi akhirnya hari ini saya bisa menyelesaikannya.
Yang menjadi saksi bisu perjuangan kuliahku sampai detik ini

5. Teman-Teman Seperjuangan ( Dangerous 2018 )

6. Almamaterku

v
ABSTRAK

Muhammad Dandi Pantu. 831 418 148. 2022. “Pengaruh Latihan Jump To Box
Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas Atas SDN 4
Telaga”. Program studi S1 Penjaskesrek, dibawah bimbingan bapak Drs. Ahmad
Lamusu, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing I dan bapak Suryadi Datau, S.Pd.,
M.Pd sebagai pembimbing II.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh latihan Jump
To Box terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas SDN 4
Telaga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan data yang sudah di ambil oleh
peneliti dari Pre-Test dan Post-Test pada hasil lompat jauh jauh gaya jongkok
didapatkan Nilai rata rata pada laki-laki pre test = 2.23 meter dan post test = 2.82
meter, dan pada perempuan pre test = 1.93 meter dan post test = 2.48 meter.

vi
vii
viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala Rahmat
dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Latihan Jump To Box Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok Pada Siswa Kelas Atas SDN 4 Telaga” dengan lancar.

Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya
kepada seluruh pihak yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi kelengkapan penulisan karya tulis ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang


membutuhkan khususnya dan semua pihak pada umumnya. Serta penulis berharap
karya tulis ini dapat menjadi bahan bacaan untuk acuan penulisan skripsi
selanjutnya agar menjadi lebih baik. Dengan kesempatan ini juga izinkanlah
penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada

1. Dr.H.Eduart Wolok,ST,MT selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo.


2. Dr. HartoS Malik,M.Hum Selaku Wakil Rektor I Universitas Negeri
Gorontalo.
3. Dr.Ir.Yuniarti Koniyo,MP Selaku Wakil Rektor II Universitas Negeri
Gorontalo.
4. Dr Muhammad Amir Arham M.E Selaku Wakil Rektor III Universitas
Negeri Gorontalo.
5. Prof. Karmila Machmud, S.Pd, M.A. Ph.D Selaku Wakil Rektor IV
Universitas Negeri Gorontalo.
6. Prof. DR. Herlina Jusuf, M.KES selaku Dekan Fakultas Olahraga dan
Kesehatan.Terima kasih atas segala dukungan dan bimbingan.

ix
7. Dr. Hartono Hadjarati, S.Pd, M.Pd selaku wakil dekan bidang
akademik,Dr. Widy Susanti Abdulkadir, S.Si, M.Si, Apt selaku wakil
dekan bidang administrasi dan keuangan Dan Edy Dharma Putra Duhe,
S.Pd, M.Pd selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan. Serta seluruh staf
tata usaha Terima kasih telah memberikan bantuan selama penulis
menempuh pendidikan di Fakultas Olahraga dan Kesehatan di Universitas
Negeri Gorontalo.
8. Suryadi Datau S.Pd,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Keolahragaan
Universitas Negeri Gorontalo
9. Ella H. Tumaloto, S.Pd, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan
Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.
10. Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing 1 dan Suryadi Datau
S.Pd,M.Pd selaku pembimbing 2 terima kasih tak terhingga atas segala
ketulusan, keikhlasan, kesabaran, perhatian dan kasih sayangnya dalam
membimbing, mengarahkan, memberikan solusi pada setiap permasalahan
memberikan motivasi yang tiada henti-hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh staff Dosen Penjaskesrek, Operator Jurusan Kami terima kasih
telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Ayah tercinta (Mulyadi Pantu) yang telah memberikan dukungan,doa, dan
motivasi sampai sekarang ini. Ibu (Tarwin Matia) tercinta yang tak henti-
hentinya mendoakan,memberi kemudahan dan semangat untuk penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Adikku tersayang (Widi Aprilia Pantu)
13. Teman-temanku Seperjuangan, Terkhusus Untuk Dangerous 18 yang telah
banyak memberikan bantuan motivasi.
14. Sahabat Kinfolk yang tidak bisa penulis sebut satu persatu yang telah
meberikan semua dedikasi sayang dan cinta selama masa perkuliahan.
15. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan saran sumbangan pemikiran dan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini. Segala bimbingan,saran,motivasi,dan bantuan Bapak/ibu
menjadi amal kebaikan di sisi Allah SWT. Aamiin

x
Gorontalo, Janauri 2023

Penulis

Muhammad Dandi Pantu

xi
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
.................................................................................................................................
iii
MOTO DANPERSEMBAHAN
.................................................................................................................................
iv
ABSTRAK..............................................................................................................v
ABSTACT
.................................................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
vii
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
2
1.3 Rumusan Masalah
2
1.4 Tujuan Penelitian
2
1.5 Manfaat Penelitian
2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
....................................................................................................................................
3
2.1 Latihan Jump To Box
3
2.2 Lompat Jauh Gaya Jongkok
4

x
2.2.1 Lompat Jauh
....................................................................................................................................
4
2.2.2 Teknik Atau Fase-Fase Dalam Melakukan Lompat Jauh
....................................................................................................................................
...5
2.2.3 Gaya Jongkok
....................................................................................................................................
...6
2.2.4 Sikap Melakukan Gaya Jongkok
.................................................................................................................................
…6
2.2.5 Lompat Jauh Gaya Jongkok
.................................................................................................................................
…6
2.2.6 Tahapan Tahapan Dan Lapangan Lompat Jauh
.................................................................................................................................
…7
2.3 Kerangka Berpikir.....................................................................................12
2.4 Hipotesis Penelitian...................................................................................12
2.5 Penelitian Yang Relevan...........................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................14
3.1 Desain Penelitian.......................................................................................14
3.2 Populasi dan Sampel..................................................................................14
3.3 Defenisi Operasional Variabel...................................................................14
3.3.1 Latihan Jump To Box.................................................................….15
3.3.2 Lompat Jauh Gaya Jongkok........................................................….15
3.4 Instrumen Penelitian..................................................................................15
3.5 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................15
3.6 Teknik Analisis Data.................................................................................15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................18
4.1 Hasil Penelitian........................................................................................18
4.1.1 Hasil Data......................................................................................18
4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis..................................................20
4.1.3 Pengujian Normalitas Data.........................................................25
4.1.4 Pengujian Homogenitas Data....................................................................29
4.1.5 Pengujian Hipotesis....................................................................................30

xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................33
5.1 Kesimpulan...................................................................................................33
5.2 Saran.............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sudah kita ketahui secara umum bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) sering kita atau adik-adik kita jumpai di jenjang sekolah dari
tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), bahkan di Universitas.

Kita juga sudah banyak tahu bahwa pelajaran Penjaskes ini sangat
bermanfaat terutama untuk tubuh kita agar lebih sehat. Pelajaran ini sangat
berguna bagi adik-adik kita atau kaum-kaum muda terutama yang berkeinginan
untuk menjadi atlet cabang olahraga tertentu bisa mendalami bakat atau minatnya
tersebut melalui pelajaran Penjaskes tersebut.

Salah satu cabang olahraga yang terdapat dalam pelajaran PJOK adalah
cabang olahraga atletik lompat jauh. Lompat jauh sudah banyak diketahui oleh
masyarakat bahkan sampai ada perlombaannya baik itu tingkatan sekolah atau
atlet maupun sampai perlombaan yang mendunia.

Saya sebagai penulis melihat dari masa penulis sekolah sampai sekarang
massa adik-adik saya sekolah, permasalahan yang saya jumpai, lompat jauh
kurang memotivasi siswa. Ini terlihat siswa jarang masuk dan bermalas-malasan
ketika pembelajaran olahraga lompat jauh. Dan ini terlihat juga bahwa
kesungguhann siswa dalam mengikuti olahraga lompat jauh masih rendah.
Kemudian rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan teknik lompat jauh
gaya jongkok, pada saat awalan terlebih dahulu, akibatnya kecepatan berkurang.
Pada saat melakukan tolakan kaki sering melewati papan tolakan, sehingga tidak
sah lompatannya. Pada saat di udara siswa masih salah teknik di udara,
seharusnya gaya jongkok, tapi siswa lakukan gaya bebas. Ketika mendarat posisi
kaki tidak mendarat dua kaki, sehingga kaki belakang yang diukur.

Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas saya sebagai penulis


tertarik mengambil judul ” Pengaruh Latihan Jump To Box Terhadap Hasil
Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas Atas SDN 4 Telaga”.

1
2
1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas dapat di peroleh beberapa identifikasi masalah,


yaitu:
1. Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan teknik lompat jauh gaya
jongkok.
2. Rendahnya motivasi siswa dalam hal olahraga lompat jauh.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, yang menjadi rumusan masalah adalah:


Bagaimana Pengaruh Latihan Jump To Box Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok Pada Siswa Kelas Atas SDN 4 Telaga?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui
bagaimana Pengaruh Latihan Jump To Box Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok Pada Siswa Kelas Atas SDN 4 Telaga.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi:


1. Bagi Siswa, meningkatkan aktivitas siswa dan keefektifan belajar siswa di
dalam kelas.
2. Bagi Penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
baru bagi penulis sehingga dapat diterapkan di kehidupan mendatang.

2
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Latihan Jump To Box

Latihan jump to box, depth jump, dan single-leg depth jump merupakan
bentuk latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai dan power otot
tungkai. Latihan jump to box merupakan latihan yang melompat ke atas box
dengan ketinggian 40-50 cm (Pembayun, 2018:101-102).

Chu (Zakaria, 2018:2) “Latihan jump to box adalah latihan meloncat


keatas kotak balok kemudian meloncat turun kembali ke belakang seperti sikap
awalan dengan menggunakan kedua tungkai bersama-sama. Dalam jurnal iptek
olahraga yang ditulis oleh Ayuningtyas (Zakaria, 2018:2) “bahwa latihan
plyometrics jump to box memberikan hasil yang signifikan terhadap peningkatan
power tungkai.

Menurut Barnes Latihan jump to box adalah latihan yang menggunakan


bangku atau box, cara untuk melakukan gerakan ini adalah dengan cara melompat
dari permukaan lantai keatas box dengan tungkai bersama-sama kemudian
melompat ke permukaan lantai dengan kedua tungkai secara bersamaan
(Sulaksono, 2019:6).

Latihan jump to box latihan yang menggunakan bangku atau box, cara
untuk melakukan gerakan ini adalah dengan cara melompat dari permukaan lantai
ke atas box dengan tungkai bersama-sama kemudian melompat ke permukaan
lantai dengan kedua tunkai secara bersamaan (Yanti, 2021:26).

Menurut Chu dan Myer (Putra, 2020:6) latihan Jump To Box merupakan
latihan yang melakukan lompatan ke atas sebuah kotak, kemudian meloncat turun
kembali kebelakang seperti sikap awal dengan menggunakan kedua tungkai
bersama-sama.

3
4
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa latihan
Jump To Box merupakan bentuk latihan melompat atau meloncat ke atas
menggunakan kotak balok (box) atau bangku dengan ketinggian 40-50 cm
kemudian meloncat turun kembali ke belakang seperti sikap awalan, dimana
latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai.

2.2 Lompat Jauh Gaya Jongkok

2.2.1 Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat tinggi, lompat jangkit
dan lompat jauh gala (Maijum, 2017:576). Menurut Winendara, lompat jauh
adalah nomor olahraga atletik yang menurut keterampilan melompat kedepan
sejumlah mungkin dengan satu kali tolakan (Maijum, 2017:576).

Sobarna (2020:73) lompat jauh adalah gerakan yang pelaksanaannya


membutuhkan kecepatan, tenaga lompat dan tujuan yang diarahkan kepada
keterampilan gerak yang benar dalam melakukan gerakan dan jauhnya lompatan.
Yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-
jauhnya, dan untuk mendapatkan hasil lompatan yang baik siswa melewati
beberapa tahapan gerak yang perlu diperhatikan sebelum melakukan lompatan
yaitu: awalan, tolakan, melayang di udara dan mendarat.

Menurut Aip Syaifudin (Aeni, 2021:27-28) menyatakan bahwa lompat


jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan
dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin diudara (melayang
diudara) yang dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan pada satu
kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

Menurut Hasibuan (Mubaligin, 2018:163), lompat jauh merupakan salah


satu aktivitas pengembangan akan kemampuan daya gerak yang dilakukan dari
satu tempat ke tempat lainnya, Lompat jauh ini salah satu jenis olahraga yang
dilombakan di berbagai kejuaran olahraga baik di tingkat nasional, kawasan
maupun dunia. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu: lompat jauh
gaya jongkok (tuck), gaya menggantung (hang style), dan gaya jalan di udara
(walking in the air).

4
Lompat jauh salah satu nomor cabang dari olahraga atletik, tujuan lompat
jauh adalah melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari
titik tertentu ke titik lainnnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian
menolak, melayang di udara kemudian mendarat. Dalam pembelajaran olahraga
lompat jauh diperlukan perhatian, keseriusan dan variasi pembelajaran untuk
menunjang keberhasilan proses pembelajaran (Wahyudi, 2021:2).

Dari pendapat-pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa, lompat jauh


merupakan salah satu nomor cabang dari olahraga atletik yang menurut
keterampilan suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas kedepan
sekuat mungkin dengan satu kali tolakan yang pelaksanaanya membutuhkan
kecepatan, tenaga lompat dan tujuan yang di arahkan dan jauhnya lompatan.

2.2.2 Teknik atau Fase-Fase dalam Melakukan Lompat Jauh

Teknik atau fase-fase dalam melakukan lompat jauh dalam Maijum


(2017:576-577):

a. Awalan atau ancang-ancang


Cara melakukan awalan lompat jauh sebagai berikut:

1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing


siswa.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum
bertumpuh atau menolak.
3) Pinggang diturunkan sedikit pada langkah akhir ancang-ancang.
b. Tumpuan
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:

1) Ayunkan paha kaki ke posisi horizontal dan dipertahankan.


2) Luruskan sendi mata kaki, lutut dan pinggang pada waktu melakukan
tolakan.
3) Bertolak lah kedepan dan keatas.
4) sudut tolakan 45 derajat.
c. Melayang di udara

5
Sikap badan diudara yaitu sikap setelah kaki tolak menolakkan kaki
pada balok tumpuan. Badan akan dapat terangkat melayang diudara
bersamaan dengan ayunan kedua lengan kedepan atas. Tinggi dan jauh hasil
lompatan yang tergantung dari besarnya kekuatan kaki tolak dan pelompat
harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya.

d. Mendarat
Untuk menghindari pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan
lengan diayunkan kedepan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan
akan melampaui titik pendaratan di pasir. Kaki tidak akan kaku dan tegang
melainkan lemas atau lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat
yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu yang tepat.

2.2.3 Gaya Jongkok

Menurut Syarif (2017:113) gaya jongkok (tuck style) adalah gaya ketika
badan di udara setelah kaki kiri bertumpu, maka kaki kanan diayun dengan cepat
ke arah depan. Pada saat mencapai titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk
atau jongkok.

Winendra mengatakan gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam


lompat jauh. Disebut gaya jongkok karena posisi badan atlit sewaktu berada di
udara menyerupai orang yang sedang berjongkok (Maijum, 2017:577).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa


gaya jongkok merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh yaitu gaya ketika
badan di udara setelah kaki kiri bertumpu, maka kaki kanan di ayun dengan cepat
ke arah depan, dimana saat di titik tertinggi sikap badan, kaki seperti duduk atau
jongkok.

2.2.4 Sikap Melakukan Gaya Jongkok

Menurut Sudrajat apabila pelompat menggunakan gaya jongkok, sikap


melayang diudara adalah sebagai berikut:

1) Posisi badan agak jongkok sedikit kedepan dan pandangan ketempat


pendaratan.

6
2) Kedua lengan lurus kedepan, yang sejajar dengan bahu dan siku sedikit
dibengkokkan.
3) Kedua tungkai dalam posisi menggantung, lutut ditekuk dan telapak kaki
menghadap kebawah (Maijum, 2017: 577).

2.2.5 Lompat Jauh Gaya Jongkok

Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah untuk
dipelajari karena tidak banyak gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang
di udara. Lompat jauh gaya jongkok adalah lompat jauh dengan sikap badan di
udara kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan didepan
(Aeni, 2021:28).

Menurut Indarto (Mubaligin, 2018:163-164) lompat jauh gaya jongkok


merupakan gerakan lompat yang pada saat di udara (melayang), kaki ayun atau
bebas diayunkan jauh ke depan dan pelompat mengambil suatu posisi langkah
yang harus dipertahankan selama mungkin. Dalam tahap pertama saat melayang,
tubuh bagian atas dipertahankan agar tetap tegak dan gerakan lengan mengayun
dari depan atas terus kebawah dan kebelakang. Dalam persiapan untuk mendarat,
kaki tumpu dibawa ke depan, sendi lutut kaki ayun diluruskan dan badan
dibungkukkan ke depan bersamaan kedua lengan diayunkan cepat kedepan pada
saat mendarat.

Berdasarkan defenisi-defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lompat


jauh gaya jongkok merupakan gaya lompat jauh yang paling mudah untuk
dipelajari, gerakan lompat yang pada saat di udara (melayang), kaki ayun atau
bebas di ayunkan jauh ke depan, kedua lutut di tekuk dan kedua tangan di depan.

2.2.6 Tahapan-Tahapan dan Lapangan Lompat Jauh


1. Tahap Awalan
Menurut Eddy Purnomo (Aeni, 2021:29), menyatakan bahwa, awalan
dalam lompat jauh dapat dijelaskan sebagai suatu gerak lari cepat dari suatu sikap
start berdiri (Standing Start). Kemantapan dalam mengambil awalan adalah
penting dan cara yang ideal untuk mencapai itu adalah melakukan lari percepatan
secara gradual (sedikit demi sedikit) meningkat. Menurut U Jonath dkk (Aeni,

7
2021:29), menyatakan bahwa, ancang-ancang merupakan lari dengan kecepatan
dari start berdiri. Dalam tahap ancang-ancang Jonath mengatakan bahwa awalan
merupakan faktor utama berhasil atau tidaknya lompat jauh serta ancang-ancang
sangat berpengaruh pada panjang langkah dan frekuensi langkah.

Pada saat si pelompat bergerak maju di lintasan awalan lari, frekuensi


langkah dan panjang langkah lari harus meningkat, sedangkah dari tubuh sedikit
ditegakkan sampai tiba saatnya untuk bersiap gerakan menolak dibalok tumpu.
Pada langkah 3-5 terakhir dalam awalan lari si pelompat bersiap merubah
kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertikal pada saat menumpu. U Jonath,
dkk (Aeni, 2021:29), menyatakan bahwa, satu langkah sebelum yang terakhir,
kirakira 10 sampai 15 cm lebih panjang daripada langkah sebelumnya dan yang
terakhir. Karena itu titik berat badan agak terbawa ke bawah, dan sodokan tenaga
vertikal diperbesar. Yang harus diperhatikan adalah lutut harus lutut harus
diangkat lebih tinggi dari pada dalam satu suatu langkah lari sprin yang normal
guna menjamin atau mempertahan tubuh si pelompat ada dalam posisi tegak yang
baik. Dalam tiga langkah dari terakhir panjang langkah dan irama langkah harus
diatur menjadi pendek — panjang pendek. Semakin panjang langkah kedua dari
akhir akan menurunkan titik pusat massa tubuh dan sedikit memberikan implus
vertikal untuk diterapkan pada saat, menumpu sehingga membuat jalur gerak
percepatan lebih panjang.

Gambar 1. Tahap Awal Lompat Jauh Gaya Jongkok (Eddy Purnomo dalam
Aeni, 2021:29)

2. Bertumpu

8
Dalam melakukan tumpuan, pelompat menapakkan kaki tumpu yang
hampir lencang dengan tumitnya. Pada saat itu badan agak condong ke belakang.
Telapak kaki untuk menolak bergulir ke depan melalui seluruh telapaknya.

Menurut Eddy Purnomo (Aeni, 2021:29-30), menyatakan bahwa,pada


lompat jauh bila dilihat dari tekniknya dapat dibagi menjadi 3 tahap, yaitu:

1) Tahap peletakan ( Touchdown ) dari kaki tumpu


2) Amortisasi
3) Pelurusan
3. Tahap Melayang di udara
Sikap badan melayang di udara, adalah sikap setelah kaki tolak menolakan
kaki pada balok tumpuan, yaitu saat badan melayang di udara bersamaan dengan
ayunan kedua lengan kedepan atas. Tinggi dan jauhnya hasil lompatan tergantung
dari besarnya kekuatan kaki tolak, dan pelompat dalam meluruskan kaki tumpu
selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. Pada tahap melayang di udara, ada tiga
teknik yang berbeda yang dapat digunakan tergantung pada penguasaan teknik
melompat. Ketiga gaya tersebut yaitu menggantung, mengambang, dan berjalan
di udara (Aeni, 2021:30).

Karakteristik teknik:
a) Kaki diayun kedepan atas untuk membantu mengangkat titik berat
tubuh atas.
b) Kemudian diikuti kaki tolak menyusul kaki ayun.
c) Pada saat melayang kedua kaki sedikit ditekuk sehingga posisi
badan dalam sikap jongkok.

9
Gambar 2. Tahap Melayang Lompat Jauh Gaya Jongkok (Eddy Purnomo
dalam Aeni, 2021:30)

4. Tahap Mendarat
Pendaratan merupakan proses terakhir dari proses gerakan beruntung
suatu lompatan. Cara melakukan dan sikap badan saat mendarat tergantung
dari masingmasing gaya. (Roji dalam Aeni, 2021:30-31), menyatakan bahwa
sikap mendarat pada lompat jauh baik gaya jongkok, menggantung, maupun
gaya berjalan di udara sama. Pada waktu akan mendarat kedua kaki lurus
kedepan dengan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, dan
kedua tangan ke depan. Mendarat dilakukan pada tumit terlebih dahulu dan
mengeper, kedua lutut dibengkokkan (ditekuk) dan berat badan ke depan
supaya tidak jatuh ke belakang. Kepala ditundukkan dan kedua tangan ke
depan. Pada saat badan akan jatuh di pasir lakukan pendaratan sebagai
berikut:

a) Pada waktu akan mendarat kedua kaki dibawa ke depan lurus dengan cara
mengangkat paha ke atas.
b) Badan dibungkukkan ke depan.
c) Kedua tangan diayun ke depan.
d) Kedua tungkai bagian bawah diluruskan ke depan.
e) Mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, denga cara
kedua lutut dibengkokkan (ditekuk).
f) Berat badan dibawa ke depan supaya tidak jatuh ke belakang, kepala
ditundukkan, dan kedua tangan ke depan.
g) pada waktu kedua kaki telah mendarat di bak pasir, duduklah di atas kedua
kaki.

Berikut ini disajikan ilustrasi teknik gerakan mendarat lompat jauh


gaya jongkok sebagai berikut:

10
Gambar 3. Tahap Mendarat Lompat Jauh Gaya Jongkok (Eddy Purnomo
dalam Aeni, 2021:31)

5. Lapangan lompat jauh


Bak pasir digunakan untuk melakukan pendaratan pada saat lompat
jauh, bak pasir memiliki bentuk persegi panjang 9 — 10 m dan lebar 2,75 m.
tumpuan lompat jauh terbuat dari kayu dengan cat warna putih dan di depan
tumpuan di beri papan plastisin untuk penanda sah atau tidaknya sebuah
lompatan. Tumpuan lompat jauh memiliki bentuk persegi panjang dengan
kepanjangan 1,22 m, lebar 21 cm dan tebal 5 cm. kemudian jarak papan
tumpuan sampai ke bak pasir lompatan adalah 1 m sedangkan panjang jalur
awalan pada lompat jauh adalah 13-40 m. seperti yang dijelaskan oleh
international association of athletics federations (dalam Aeni, 2021:31).

Gambar 4. lapangan lompat jauh, (oleh international association of athletics

federations dalam Aeni, 2021:31).

11
Program Latihan
Program perencanaan latihan menggambarkan prosedur dalam
mengorganisasikan secara metodik dan ilmiah untuk membantu atlet mecapai
tingkat latihan dan kemampuan yang tinggi (Bompa dan Budiwanto). Untuk
mencapaiprestasi yang maksimal mungkin memerlukan proses latihan dan waktu.
Program latihan dibagi menjadi tiga, yaitu program jangka panjang, jangka
menengah dan jangka pendek. Program latihan jangka panjang biasanya
dilaksanakan antara 5 sampai 12 tahun, yang dibagi menjadi tahap-tahap latihan
jangka menengahdilaksanakan antara 2 sampai 4 tahun, yang dibagi dalam
periode-periode latihan jangka pendek, yang biasanya dilaksanakan kurang lebih
1 tahun.

Tabel 3.1 Jadwal latihan jump to box

No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Penelitian Keterangan


1. Selasa, 27 september  Tes awal
2022 Pemanasan tanpa menggunakan
alat
Melakukan tes awalan lompatan
2. Senin, 3 oktober 2022  Pertemuan 1
Pemanasan dalam bentuk
permainan
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
3. Selasa, 4 oktober 2022  Pertemuan 2
Pemanasan permainan lompat
jauh
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan

12
4. Rabu, 5 oktober 2022 Pertemuan 3
Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
5. Kamis, 6 oktober 2022 Pertemuan 4
Pemanasan statis
Latihan melompat melewati
rintangan
6. Jumat, 7 oktober 2022 Pertemuan 5
Pemanasan dinamis
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
7. Senin, 10 oktober 2022 Pertemuan 6
Pemanasan tanpa menggunakan
alat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
8. Selasa, 11 oktober 2022 Pertemuan 7
Pemanasan dalam bentuk
permainan
Latihan melompat melewati
rintangan
9. Rabu, 12 oktober 2022 Pertemuan 8
Pemanasan permainan lompat
jauh
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
10. Kamis, 13 oktober 2022 Pertemuan 9
Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok

13
11. Jumat, 14 oktober 2022 Pertemuan 10
Pemanasan statis
Latihan melompat melewati
rintangan
12. Senin, 17 oktober 2022 Pertemuan 11
Pemanasan dinamis
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
13. Selasa, 18 oktober 2022 Pertemuan 12
Pemanasan tanpa menggunakan
alat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
14. Rabu, 19 oktober 2022 Pertemuan 13
Pemanasan dalam bentuk
permainan
Latihan melompat melewati
rintangan
15. Kamis, 20 oktober 2022 Pertemuan 14
Pemanasan permainan lompat
jauh
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
16. Jumat, 21 oktober 2022 Pertemuan 15
Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
17. Senin, 24 oktober 2022 Tes akhir
Pemanasan statis
Melakukan tes akhir

14
Tabel 4.1 Program latihan jump to box

Minggu/
Jenis latihan Intensitas Frekwensi interval
pertemuan
1/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 25 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
2/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 30 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
3/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 40 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
4/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 50 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
5/1-2-3 Warming up Latihan (15 menit) 30 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
6/1-2-3 Warming up Latihan (15 menit) 25 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)

2.3 Kerangka Berpikir

Secara umum, kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Latar Belakang
a. Pentingnya dan manfaat pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan (PJOK).
b. Rendahnya motivasi dan kemampuan dalam melakukan lompat
jauh khususnya lompat jauh gaya jongkok.
c. Kesalahan dalam melakukan teknik lompat jauh gaya jongkok.

15
2. Identifikasi masalah
a. Rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan tekniklompat jauh
gaya jongkok.
b. Rendahnya motivasi siswa dalam hal olahraga lompat jauh.
3. Solusi
a. Guru dan siswa harus terlibat langsung dalam melakukan lompat
jauh gaya jongkok, dimana guru mencontohkan kembali gerakan
lompat jauh gaya jongkok dengan benar.
b. Pembelajaran PJOK harus menyenangkan khususnya pada
pelajaran lompat jauh gaya jongkok.
4. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh latihan jump to box terhadap
hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas SDN 4 Telaga.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah terdapat


pengaruh latihan jump to box terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa
kelas atas SDN 4 Telaga.

2.5 Penelitian Yang Relevan


No Judul dan
Penulis Nama Jurnal Hasil
. Tahun Jurnal
1 Devi Lestya Pengaruh Jurnal Hasil penelitian ini
Pembayun, Oce Latihan Jump To SPORTIF: menunjukkan adanya
Wiriawan, dan Box, Depth Jump Jurnal pengaruh latihan jump to
Hari Setijono Dan Single Leg Penelitian box, depth jump dan single-
Depth Jump Pembelajaran leg depth jump terhadap
Terhadap peningkatan kekuatan otot
Volume 4
Peningkatan tungkai dan power otot
Nomor 1
Kekuatan Otot tungkai. Sehingga dapat
Tungkai Dan disimpulkan bahwa latihan
Power Otot jump to box, depth jump dan
single-leg depth jump sangat

16
Tungkai efisien untuk meningkatkan
kekuatan otot tungkai dan
(2018)
power tungkai.

Galang Pengaruh EDUSCOTEC Terdapat pengaruh


Sulaksono Latihan H: Scientific pemberian latihan depth
Pliometrik Depth Journal of jump terhadap peningkatan
Jump dan Jump Education, power otot tungkai pada
To Box Terhadap Economics, siswa SMK Plus Darussalam
Kekuatan Otot and Kediri. Terdapat pengaruh
Tungkai Pada Engineering pemberian latihan jump to
Siswa SMK Plus box terhadap peningkatan
Volume 1
2 Darus Salam kekuatan otot tungkai pada
Nomor 1
Kota Kediri siswa SMK Plus Darussalam
Kediri. Terdapat perbedaan
(2019)
pengaruh antara latihan
depth jump dan jump to box
terhadap peningkatan
kekuatan otot tungkai pada
siswa SMK Plus Darussalam
Kediri.

Ikhwan Khalid Dampak Latihan Jurnal Wahana Latihan box jump dengan
dan Hendra Box Jump Pendidikan latihan tuck jump
Rustiawan Dengan Tuck berpengaruh lebih baik pada
Volume 7
Jump Terhadap peningkatan power otot
Nomor 2
Power Tungkai tungkai. Namun adanya
3
perbedaan data hasil
(2020)
penelitian dan yang lebih
besar data hasil penelitian
adalah pada kelompok box
jump.

17
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Dalam


penelitian eksperimen ada perlakuan (treatment), sedangkan dalam penelitian
naturalistik tidak ada perlakuan. Dengan demikian metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
(Sugiyono, 2017:107).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One-Group


Pretest-Posttest Design”. Dalam Sugiyono (2017:110-111) pada desain ini
terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2
O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (Komala, 2017:333), dalam bukunya mengemukakan


mengenai Populasi adalah: “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Menurut Sujarweni
(Komala, 2017:333), sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian.

Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi


SDN 4 Telaga. Sedangkan yang menjadi sampel adalah siswa-siswi kelas VI SDN
4 Telaga.

17
3.3 Defenisi Operasional Variabel

Variabel pada penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Yang menjadi variabel bebas yaitu latihan jump to box. Sedangkan untuk
variabel terikat adalah hasil lompat jauh gaya jongkok.

18
3.3.1 Latihan Jump To Box
Latihan Jump To Box merupakan bentuk latihan melompat atau meloncat
ke atas menggunakan kotak balok (box) atau bangku dengan ketinggian 40-50 cm
kemudian meloncat turun kembali ke belakang seperti sikap awalan, dimana
latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai.

3.3.2 Lompat Jauh Gaya Jongkok


Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya lompat jauh yang paling
mudah untuk dipelajari, gerakan lompat yang pada saat di udara (melayang), kaki
ayun atau bebas di ayunkan jauh ke depan, kedua lutut di tekuk dan kedua tangan
di depan.

3.4 Instrumen Penelitian

Arikunto, (Zakaria, 2018:5). “Instrumen Penelitian adalah alat atau


fasilitas yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes jump to box sebelum diberikan latihan
dan sesudah diberikan latihan (pretest dan posttest).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, yang


dilakukan sebanyak 18 X pertemuan yaitu pretes dan posttest yang dilakukan
setelah percobaan dikakukan, sebelum di ambil nilai, siswa diberi 3 kali
kesempatan. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data pre-test
sebelum diberikan perlakuan, dan data post-test setelah sampel diberikan
perlakuan dengan meggunakan jump to box (Yanti, 2021:28).

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata pre-test dan


post-test. Analisis ini menggunakan uji satu sampel untuk rata-rata (one sample t-
test), dengan uji tersebut akan diketahui apakah ada pengaruh antara nilai rata-rata
pre-test dan post-test kelas eksperimen. Sebelum dilakukan uji one sample t-test,
terlebih dahulu diuji normalitas untuk mengetahui apakah kelas eksperimen

18
berdistribusi normal atau tidak. Jika kelas tersebut berdistribusi normal, maka
statistik yang digunakan adalah statistik parameter. Sedangkan jika menggunakan
statistik non-parameter, maka kelas tersebut tidak harus berdistribusi normal. Uji
t-sampel sejenis dimaksudkan bahwa distribusi daya yang dibandingkan berasal
dari subyek kelompok yang sama (Yanti, 2021:28).

Sebelum data di uji terlebih dahulu dilakukan pengujian deskripsi data,


Diantaranya :

Pengujian Rata-rata (Mean) dengan rumus :

1. Pengujian rata-rata (mean) dengan rumus

2. Pengujian standar Varians dan standard Deviasi dengan rumus :

Setelah itu dilakukan uji persyaratan analisis diantaranya :

1. Pengujian Normalitas data


Pengujian normalitas data dimaksud untuk mengetahui apakah data
hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Melalui pengujian normalitas data dapat ditentukan pula statistik uji yang
digunakan dalam rangka pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
liliefors.
2. Pengujian Homogenitas Data
Pengujian Homogenitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah
data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen.
Untuk kepentingan ini maka dirasa perlu untuk melakukan pengujian
terhadap dua varians dan dua populasi. Dalam pengujian homogenitas varians

19
populasi terdapat beberapa yang telah ditemukan untuk dapat digunakan.
Adapun rumus yang digunakan adalah :

3. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh latihan Jump to Box terdahap hasil lompat jauh gaya
jongkok pada siswa, digunakan teknik statistik uji t.

Kriteria pengujian : tolah H0 : jika thitung> tdaftar pada α = 0,05; n-1


Keterangan simbol :
Md :Nilai rata-rata dari perbedaan Pre-test dengan Post-test
Xd :Deviasi masing-masing subjek (d-Md)
Σx2d : Jumlah Kuadrat deviasi

4. Rumus Hipotesis Statistik

H0 = u1 =u2 = Tidak terdapat pengaruh latihan Jump to Box terdahap hasil


lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas SDN 4 Telaga

H0 = u1 ≠ u2 = Terdapat pengaruh latihan latihan Jump to Box terdahap


hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas SDN 4 Telaga

20
21
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di SDN 4 Telaga dengan sampel 20 siswa
kelas V. Tujuan dari penelitian eksperimen ini untuk mengetahui pengaruh latihan
Jump to Box terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN 4
Telaga. Tujuan dari latihan tersebut yaitu untuk melihat sejauh mana pengaruh
latihan Jump to Box pada hasil lompat jauh gaya jongkok.
Untuk memperoleh data yang akurat pada penelitian ini di adakan tes awal
yaitu (pre-test) langsung di sekolah SDN 4 Telaga yang tujuannya tidak lain
untuk mengetahui hasil keseluruhan yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan
dan kemudian dilakukan tindakan (treatment) pada siswa. Post-test (tes akhir)
penelitian juga dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan rata-rata
keseluruhan yang di peroleh masing-masing siswa sudah dilakukan tindakan
(treatment).

4.1.1 Hasil Data


Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, yaitu dari Pre-test dan Post-test pada hasil lompat jauh siswa. Dapat
kita lihat hasil dari penelitian Pengaruh latihan Jump to Box terhadap hasil lompat
jauh gaya jongkok pada siswa kelas V sebagai berikut:

Tabel 4.1
1. Untuk Laki-Laki
Untuk Mencari Nilai N-Gain
No. Pretest Posttest N-Gain
1 2.10 3.07 0.97
2 3.00 3.05 0.05
3 2.10 2.90 0.80
4 1.90 2.55 0.65
5 2.00 2.85 0.85
6 2.20 2.75 0.55
7 1.90 2.35 0.45
8 2.90 3.10 0.20
9 2.95 3.00 0.05
10 2.50 2.80 0.30

21
11 1.20 2.25 1.05
12 2.20 3.00 0.80
13 2.00 2.95 0.95
Σ 28.95 36.62 7.67

22
2. Untuk Perempuan

Untuk Mencari Nilai N-Gain


No. Pretest Posttest N-Gain
1 2.00 2.40 0.40
2 1.90 3.00 1.10
3 2.20 2.50 0.30
4 2.20 2.40 0.20
5 1.70 2.28 0.58
6 1.60 2.15 0.55
7 1.90 2.60 0.70
Σ 13.50 17.33 3.83

Dengan melihat hasil perolehan tabel di atas, yang dapat disimpulkan


bahwa terjadi peningkatan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SDN 4
Telaga. Berdasarkan tabel di atas hasil yang diperoleh untuk rata-rata pada pretest
laki-laki sebesar 28.95 sedangkan pada post-test laki-laki meningkat sebesar
36.62, dan pada pretest perempuan sebesar 13.50 sedangkan pada post-test
perempuan meningkat sebesar 17.33.

4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum masuk ke pengujian selanjutnya langkah yang akan


dilakukan adalah menentukan rata-rata x̄ dari hasil pre-test dan post-test,
mencari nilai varians (𝑠𝑖2) Standar deviasi (S), di uji normalitas dan
homogenitas data dari frekuensi lompat jauh gaya jongkok (Y).

1. Analisis Uji statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X1)

Mencari Nilai Rata-rata Rumus yang akan digunakan sebagai berikut :

Keterangan :

: Nilai rata-rata

Σx : Jumlah keseluruhan

22
n : jumlah sampel

Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre-test

b) Perhitungan varians Dan standar deviasi variabel (X1)

Untuk menghitung jumlah varians dan standar deviasi dapat dilakukan


dengan cara sebagai berikut :

Rumus varians :

Keterangan :

X1 : Nilai data pre-test

n : Banyaknya data

Diketahui : untuk laki-laki

28,95

= 2,23

n = 13
untuk perempuan

13,50

= 1,93

23
n =7

Tabel 4.2
Perhitungan varians dan standar Deviasi Pre-test
1. Untuk Laki-Laki

No X1 X1-Ẍ1 (X1-Ẍ1)2
-
1 1.20 1.03 1.0546
-
2 1.90 0.33 0.1069
-
3 1.90 0.33 0.1069
-
4 2.00 0.23 0.0515
-
5 2.00 0.23 0.0515
-
6 2.10 0.13 0.0161
-
7 2.10 0.13 0.0161
-
8 2.20 0.03 0.0007
-
9 2.20 0.03 0.0007

10 2.50 0.27 0.0746

11 2.90 0.67 0.4530

12 2.95 0.72 0.5228

13 3.00 0.77 0.5976

Jumlah (Σ) 3.0531

2. Untuk Perempuan

No X1 X1-Ẍ1 (X1-Ẍ1)2

1 1.60 - 0.33 0.1080

2 1.70 - 0.23 0.0522


3 - 0.03

24
1.90 0.0008

4 1.90 - 0.03 0.0008

5 2.00 0.07 0.0051

6 2.20 0.27 0.0737

7 2.20 0.27 0.0737

Jumlah (Σ) 0.3143

Dengan demikian dapat dihitung varians )

Rumus varians :

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa varians pada data pretest pada laki-laki
(Si2) = 0.25 dan standar deviasi (S) = 0.50, dan pretest pada perempuan (Si2) =
0.05 dan standar deviasi (S) = 0.23.

1. Analisis Uji statistik Deskriptif Variabel Penelitian (X 2)


Mencari Nilai Rata-rata

Rumus yang akan digunakan sebagai berikut :

Keterangan :

: Nilai rata-rata

Σx : Jumlah keseluruhan

n : jumlah sampel

Selanjutnya dapat dihitung perhitungan rata-rata pre-test

b) Perhitungan varians Dan standar deviasi variabel (X2)

25
Untuk menghitung jumlah varians dan standar deviasi dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

Rumus varians :

Keterangan :

X2 : Nilai data pre-test

n : Banyaknya data

Tabel 4.3

Perhitungan varians dan standar Deviasi Post-test

1. Untuk Laki-Laki

No X2 X2-Ẍ2 (X2-Ẍ2)2
-
1 2.25 0.57 0.3214
-
2 2.35 0.47 0.2180
-
3 2.55 0.27 0.0712
-
4 2.75 0.07 0.0045
5 -

26
2.80 0.02 0.0003

6 2.85 0.03 0.0011

7 2.90 0.08 0.0069

8 2.95 0.13 0.0177

9 3.00 0.18 0.0335

10 3.00 0.18 0.0335

11 3.05 0.23 0.0543

12 3.07 0.25 0.0640

13 3.10 0.28 0.0801

Jumlah (Σ) 0.9067

2. Untuk Perempuan

No X2 X2-Ẍ2 (X2-Ẍ2)2
-
1 2.15 0.33 0.1061
-
2 2.28 0.20 0.0383
-
3 2.40 0.08 0.0057
-
4 2.40 0.08 0.0057

5 2.50 0.02 0.0006

6 2.60 0.12 0.0154

7 3.00 0.52 0.2749

Jumlah (Σ) 0.4468

Dengan demikian dapat dihitung varians )

27
Rumus varians :

Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa varians pada data posttest


laki-laki (S22) = 0,08 dan standar deviasi (S) = 0,27, varians pada data
posttest perempuan (S22) = 0,07 dan standar deviasi (S) = 0,27.

4.1.3 Pengujian Normalitas Data


Pengujian normalitas data dimaksudkan guna untuk mengetahui apakah
data hasil penelitian khususnya data pre test berdistribusi normal atau tidak. Oleh
karena itu, normal tidaknya data merupakan salah satu kriteria untuk menentukan
apakah proses pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non parametrik atau
statistik parametik

Adapun pengujian normalitas data dalam hal ini menggunakan Uji


Liliefors dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Menentukan hipotesis pengujian


Ho :sampel yang berasal dari populasi yang berdistribusi
normal
Ha :sampelyang berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal
b. Menentukan kriteria pengujian

Terima :Ho jika Lt

Terima :Ha jika Lt

c. Menetukan nilai alfa/peluang terjadinya kesalahan ( )

Besarnya yang di tentukan = 0,05

28
d. Menghitung nilai Zi, F(Zi), S(Zi), dan Nilai F(Zi)-S(Zi). Adapun
hasil perhitungan dari nilai-nilai yang dimaksud, disajikan dalam
tabel di bawah ini:

Tabel 4.4
Pengujian Normalitas Data X1

1. Untuk Laki-Laki

No X1 X1-Ẍ1 Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) L Hitung L Tabel


1 1.20 - 1.03 - 2.04 0.0207 0.08 0.0562    

2 1.90 - 0.33 - 0.65 0.2578 0.19 0.0655    

3 1.90 - 0.33 - 0.65 0.2578 0.19 0.0655    

4 2.00 - 0.23 - 0.45 0.3264 0.35 0.0198    

5 2.00 - 0.23 - 0.45 0.3264 0.35 0.0198    

6 2.10 - 0.13 - 0.25 0.4013 0.50 0.0987    

7 2.10 - 0.13 - 0.25 0.4013 0.50 0.0987    

8 2.20 - 0.03 - 0.05 0.4801 0.65 0.1737 0.1737 0.234

9 2.20 - 0.03 - 0.05 0.4801 0.65 0.1737    

10 2.50 0.27 0.54 0.7054 0.77 0.0638    

11 2.90 0.67 1.33 0.9082 0.85 0.0620    

12 2.95 0.72 1.43 0.9236 0.92 0.0005    

13 3.00 0.77 1.53 0.9370 1.00 0.0630    

2. Untuk Perempuan

F(Zi)- L L
No X1 X1-Ẍ1 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel

1 1.60 - 0.33 - 1.44 0.0749 0.14 0.0680    


2 - 0.23 - 1.00 0.1587 0.1270 0.1270 0.300

29
1.70 0.29

3 1.90 - 0.03 - 0.12 0.4522 0.50 0.0478    

4 1.90 - 0.03 - 0.12 0.4522 0.50 0.0478    

5 2.00 0.07 0.31 0.6217 0.71 0.0926    

6 2.20 0.27 1.19 0.8830 0.93 0.0456    

7 2.20 0.27 1.19 0.8830 0.93 0.0456    


Keterangan :

Menghitung nilai Zi digunakan rumus :

Memperoleh nilai F(Zi) dilihat pada tabel/ daftar distribusi normal baku

Menghitung S(Zi) digunakan rumus :

Dari perhitungan pada tabel di atas, diperoleh nilai hitung atau L observasi
(Lo) yaitu pada laki-laki sebesar 0,1737, pada perempuan sebesar 0,1270.

Sedangkan dalam tabel distribusi L, pada = 0,05; n = 13 untuk laki-laki dan n=

7 untuk perempuan ditemukan nilai L tabel atau (Lt) yaitu pada laki-laki sebesar
0,234, pada perempuan sebesar 0,300. Selanjutnya, dengan dasar kriteria

pengujian di atas yang menyatakan bahwa jika Lo Lt maka Ho (sampel yang

berasal dari populasi yang berdisribusi normal) di terima. Dengan demikian pula
bahwa data yang diperoleh melalui hasil penelitian ini pada laki-laki berdistribusi

normal (0,1737 0,234) pada perempuan berdistribusi normal (0,1270 0,300).

Tabel 4.5

Pengujian Normalitas Data X2

30
1. Untuk Laki-Laki

F(Zi)- L L
No X2 X2-Ẍ2 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel
0.057
1 2.25 - 0.57 - 2.06 0.0197 0.08 2    
0.109
2 2.35 - 0.47 - 1.70 0.0446 0.15 2    
0.064
3 2.55 - 0.27 - 0.97 0.1660 0.23 8    
0.097
4 2.75 - 0.07 - 0.24 0.4052 0.31 5    
0.090
5 2.80 - 0.02 - 0.06 0.4751 0.38 5    
0.086
6 2.85 0.03 0.12 0.5478 0.46 3    
0.079
7 2.90 0.08 0.30 0.6179 0.54 4    
0.069
8 2.95 0.13 0.48 0.6844 0.62 0    
0.017
9 3.00 0.18 0.67 0.7486 0.73 8    
0.017
10 3.00 0.18 0.67 0.7486 0.73 8    
0.043
11 3.05 0.23 0.85 0.8023 0.85 9    
0.101
12 3.07 0.25 0.92 0.8212 0.92 9    
0.151
13 3.10 0.28 1.03 0.8485 1.00 5 0.1515 0.234

2. Untuk Perempuan

F(Zi)- L L
No X2 X2-Ẍ2 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel
-
1 2.15 - 0.33 1.19 0.1170 0.14 0.0259    
-
2 2.28 - 0.20 0.72 0.2358 0.29 0.0499    
-
3 2.40 - 0.08 0.28 0.3897 0.50 0.1103    
-
4 2.40 - 0.08 0.28 0.3897 0.50 0.1103    

5 2.50 0.02 0.09 0.5359 0.71 0.1784    


6 0.12 0.46 0.6772 0.1799 0.1799

31
2.60 0.86 0.300

7 3.00 0.52 1.92 0.9726 1.00 0.0274    

Keterangan :S

Menghitung nilai Zi digunakan rumus :

Memperoleh nilai F(Zi) dilihat pada tabel/ daftar distribusi normal baku

Menghitung S(Zi) digunakan rumus :

Dari perhitungan pada tabel di atas, diperoleh nilai hitung atau L observasi
(Lo) yaitu pada laki-laki sebesar 0,1515, pada perempuan sebesar 0,1799.

Sedangkan dalam tabel distribusi L, pada = 0,05; n = 13 untuk laki-laki dan n=

7 untuk perempuan ditemukan nilai L tabel atau (Lt) yaitu pada laki-laki sebesar
0,234, pada perempuan sebesar 0,300. Selanjutnya, dengan dasar kriteria

pengujian di atas yang menyatakan bahwa jika Lo Lt maka Ho (sampel yang

berasal dari populasi yang berdisribusi normal) di terima. Dengan demikian pula
bahwa data yang diperoleh melalui hasil penelitian ini pada laki-laki berdistribusi

normal (0,1515 0,234), pada perempuan berdistribusi normal (0,1799 0,300).

4.1.4 Pengujian Homogenitas Data

Pengujian data homogenitas perlu di lakukan dengan maksud guna


mengetahui apakah data hasil penelitian yang di perolah dari populasi yang
homogen atau tidak. Adapun dalam perhitungannya menggunakan rumus sebagai
berikut :

32
Pengujian kesamaan varians atau pengujian homogenitas pada laki-laki dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

F = 3,13

Hasil pengujian kesamaan varians, berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai


F hitung (Fh) yaitu 3,13. Dari tabel distribusi F atau (Ft) pada α =0,05; penyebut
n-1 (13-1 = 12) dan pembilang (13-1 = 12) ditemukan nilai sebesar 2,69. Jadi Fh
lebih kecil dari Ft (Fhitung = 3,13 ≤ Ftabel =2,69). Pada kriteria pengujian
menyatakan bahwa Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan menolak Ha. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.

Pengujian kesamaan varians atau pengujian homogenitas pada perempuan


dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

F = 1,40

Hasil pengujian kesamaan varians, berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai


F hitung (Fh) yaitu 1,40. Dari tabel distribusi F atau (Ft) pada α =0,05; penyebut
n-1 (7-1 = 6) dan pembilang (7-1 = 6) ditemukan nilai sebesar 4,28. Jadi Fh lebih
kecil dari Ft (Fhitung = 1,40 ≤ Ftabel =4,28). Pada kriteria pengujian menyatakan
bahwa Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan menolak Ha. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.

4.1.5 Pengujian Hipotesis


Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh latihan
Jump to Box terdahap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas
SDN 4 Telaga.

maka hal ini di analisis dengan pengujian analisis varians dua rata-rata dengan
menggunakan rumus (Uji t)

33
Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan langka-langka sebagai
berikut :

1. Langka pertama : menentukan hipotesis statistic

Ho µ1 ≠ µ2 tidak terdapat pengaruh latihan jump to box

Ha µ1 = µ2 terdapat pengaruh latihan jump to box

2. Langkah kedua : menentuka kriteria pengujian

Tolak Ho : jika Thitung = Ttabel pada α = 0,05 ; n-1

Terima Ha : jika Thitung = Ttabel pada α > 0,05 ; n-1

Tabel 4.6

Pengujian Hipotesis Data Pre-Test Post- Test


1. Untuk Laki-Laki

No. X1 X2 D Xd X2 d

1 1.20 2.25 1.05 0.460 0.211600

2 1.90 2.35 0.45 -0.140 0.019600

3 1.90 2.55 0.65 0.060 0.003600

4 2.00 2.75 0.75 0.160 0.025600

5 2.00 2.80 0.80 0.210 0.044100

6 2.10 2.85 0.75 0.160 0.025600

7 2.10 2.90 0.80 0.210 0.044100

8 2.20 2.95 0.75 0.160 0.025600

9 2.20 3.00 0.80 0.210 0.044100

10 2.50 3.00 0.50 -0.090 0.008100

34
11 2.90 3.05 0.15 -0.440 0.193600

12 2.95 3.07 0.12 -0.470 0.220900

13 3.00 3.10 0.10 -0.490 0.240100

Σ 7.67 ΣX2d 1.106600

Md 0.590    

2. Untuk Perempuan

No. X1 X2 D Xd X2 d

1 1.60 2.15 0.55 0.003 0.000008

2 1.70 2.28 0.58 0.033 0.001080

3 1.90 2.40 0.50 -0.047 0.002222

4 1.90 2.40 0.50 -0.047 0.002222

5 2.00 2.50 0.50 -0.047 0.002222

6 2.20 2.60 0.40 -0.147 0.021651

7 2.20 3.00 0.80 0.253 0.063937


Σ 3.83 ΣX2d 0.093343
Md 0.547    

Untuk menguji statistik penelitian yang di ajukan, digunakan rumus sebagai


berikut :

Keterangan

t : t hitung

35
md : rata-rata selisih antara tes awal dan tes akhir

x2d :
jumlah kuadrat antara selisih tes awal dan tes akhir

n : jumlah sampel penelitian

diketahui : untuk laki-laki

md : 0,590

: 1,1066

Penyelesaian :
t = 7,01

Hasil pengujian di peroleh t hitung= 7,01 t tabel pada α = 0,05; n-1 = (13-1 =
12) di peroleh sebesar = 1,78, dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel
(thitung= 7,01 ≥ t tabel= 1,78). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima Ha :
jika t hitung ≥ t tabelpada α = 0.05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative atau
Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat Pengaruh Latihan Jump
To Box Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Pada Siswa Kelas Atas Sdn 4
Telaga lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V. Untuk lebih jelasnya hal ini
dapat di lihat gambar kurva berikut ini.

Gambar 4.1Kurva Penerimaan Dan Penolakan

Ho

Ha

-7,01 -1,78 1,78 7,01

36
diketahui : untuk perempuan

md : 0,547

: 0,0933

Penyelesaian :

t = 11,61

Hasil pengujian di peroleh t hitung= 11,61 t tabel pada α = 0,05; n-1 = (7-1 =
6) di peroleh sebesar = 1,94, dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel
(thitung= 11,61 ≥ t tabel= 1,94). Berdasarkan kriteria pengujian bahwa terima
Ha : jika t hitung ≥ t tabelpada α = 0.05; n-1, oleh karena itu hipotesis alternative
atau Ha dapat diterima, sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh latihan
jump to box terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas atas sdn 4
telaga lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V. Untuk lebih jelasnya hal ini
dapat di lihat gambar kurva berikut ini.

Gambar 4.2Kurva Penerimaan Dan Penolakan

Ho

Ha

-11,61 -1,94 1,94 11,61

37
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyimpulkan beberapa hasil
yaitu :

1. Berdasarkan hasil penelitian, data pre-test menunjukan skor tertinggi 3,0


meter dan skor terendah 1,20 meter. Setelah dilakukan analisis diperoleh
nilai rata-rata 2,12 meter dan nilai standar deviasi 0,45
2. Pada data Post-test menunjukan skor tertinggi 3,10 meter dan skor
terendah 2,15 meter.setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata
2,70 meter dan standar deviasi 0,31 . Hal ini menunjukan bahwa
responden yang menjadi sampel dalam penelitian memperoleh
peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai dengan akhir.
3. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui pula
bahwa seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta
memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian
hipotesis dalam penelitian ini,maka untuk pengujian hipotesis digunakan
uji-t
4. Hasil pengujian pre-test dan post-test dengan uji-t penelitian latihan jump
to box terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Diperoleh nilai thitung
sebesar 11,11 sedangkan dari daftar distributif diperoleh nilai ttabel sebesar
1,71. Hasil penelitian membuktikan bahwa Latihan jump to box
memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil lompat jauh gaya
jongkok.
5.2 Saran
Sehubungan dengan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis
dapat mengemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Diharapkan pada pihak sekolah agar mampu mengoptimalkan latihan


jump to box ini sebagai suatu latihan yang memberikan pengaruh besar
terhadap peningkatan lompat jauh siswa.

39
2. Kepada peneliti hendaklah dikaji dengan benar bentuk-bentuk
pembelajaran yang akan digunakan, sebab prinsip latihan jump to box
memiliki perbedaan dengan metode lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aeni N, Rusli M, Rusdin LO. 2021. Hubungan Panjang Tungkai Dengan


Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Mahasiswa Pendidikan Jasmani
Kesehatan Dan Rekreasi Angkatan 2018 UHO. Jurnal Olympic Vol. 1 No.
1

Komala RD, Nellyaningsih. 2017. Tinjauan Implementasi Personal Selling pada


Pt. Astra Internasional Daihatsu Astra Biz Center Bandung Pada Tahun
2017. e-Proceeding of Applied Science: Jurnal Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom Vol. 3 No. 2

Maijum. 2017. Peningkatan Kemampuan Teknik Dasar Lompat Jauh Gaya


Jongkok Siswa Sekolah Dasar Melalui Strategi Modifikasi. Suara Guru:
Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 3

Mubaligin H, Candra AT, Irawan LR. 2018. Upaya Peningkatan Hasil Lompat
Jauh Gaya Jongkok Dengan Metode Bermain Lompat Dan Loncat
Lingkaran Berjenjang Kelas VII MTs Negeri 11 Banyuwangi. Jurnal
Kejaora Vol. 3 No. 1

Pembayun DL, Wiriawan O, Setijono H. 2018. Pengaruh Latihan Jump To Box,


Depth Jump Dan Single Leg Depth Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan
Otot Tungkai Dan Power Otot Tungkai. Jurnal SPORTIF: Jurnal
Penelitian Pembelajaran Vol. 4 No. 1

Putra A, Rifki MS. 2020. Pengaruh Latihan Jump To Box Dan Tuck Jump
Terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai Pemain Bolavoli Putri.
Jurnal Stamina Vol. 3 No. 1

Sobarna A, Hambali S. 2020. Meningkatkan keterampilan lompat jauh gaya


jongkok siswa SD memalui pembelajaran Kids atletik. Premiere
Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Vol. 10 No. 1

40
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta ISBN: 979-8433-71-8

Sulaksono G. 2019. Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump dan Jump To Box
Terhadap Kekuatan Otot Tungkai Pada Siswa SMK Plus Darus Salam
Kota Kediri. Jurnal Eduscotech Vol. 1 No.1

Syarif A. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok dengan
Menggunakan Rekaman Visual. Jurnal Keolahragaan Vol. 5 No. 2

41
Wahyudi A, Daharis, Rezki. 2021. Peningkatan Pembelajaran Lompat Jauh Gaya
Jongkok Dengan Metode Variasi. Journal Athletics And Sport Nutrition
Vol. 1 No. 1

Yanti FJ, Sugihartono T, Nopiyanto YE. 2021. Pengaruh Latihan Pliometrik


Depth Jump dan Jump To Box Terhadap Power Otot Tungkai Pada
Pemain Bola Voli MA Muslim Cendikia Bengkulu Tengah. Sport
Gymnatics: Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol. 2 No. 1

Zakaria G, Mudian D, Riyanto P. 2018. Pengaruh Latihan Plyometrics Jump To


Box Terhadap Peningkatan Power Tungkai Siswa Kelas X Pada
Permainan Bola Voli. BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas
Subang Vol. 5 No. 1

42
Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


RPP

Satuan Pendidikan : SDN 4 TELAGA


Kelas/Semester : V /1
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tema/Topik : LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK
Waktu : 3 x 40 menit ( 1 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti:

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yangdianut.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dankeberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampakmata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar:
1.1 Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam melakukan aktivitas
jasmani, permainan, dan olahraga.
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.

2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.

3.1 Memahami konsep ketrampilan gerak fundamental salah satu nomor atletik(jalan
cepat,lari,lompat dan lempar
4.3 Mempraktikkan modifikasi teknik dasar atletik (jalan cepat,lari,lompat dan lempar)
menekankan gerak dasarnya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi :

43
1. Melakukan doa sebelum memulai pembelajaran.
2. Menunjukkan sikap sportif dalambermain.
3. Menunjukkan sikap disiplin selama mengikut pembelajaran.
4. Melakukan teknik dasar lompatjauh

D. Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:


1. Membiasakan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
2. Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.
3. Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran.
4. Melakukan sikap awalan lompat jauh
5. Melakukan sikap tolakan lompat jauh
6. Melakukan sikap melayang di udara
7. Melakukan sikap mendarat dalam lompat jauh.
8. Menjelaskan sikap awalan lompat jauh
9. Menjelaskan sikap tolakan lompat jauh
10. Menjelaskan sikap melayang di udara
11. Menjelaskan sikap mendarat
E. Materi Pembelajaran:

1. LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK.

Elemen dasar bagi pelaksanaan lompat jauh adalah : a). Awalan b). Tolakan c). Melayang d).
mendarat
1) Persiapan (Sikapawalan)
(a) Menghitung mundur kebelakang untuk ketepatan dalam melakukan awalan
(b) Tambah kecepatan sampai balok tumpuan
(c) Awalan berjarak 30-40m
2) Persiapan Tolakan
a. lakukan tolakan dengan kaki yang terkuat
b. Menolak pada baloktolakan
c. Sudut tolakan 450
3) Melayang diudara
(a) Posisi kaki tolak mengikuti kaki ayun

44
(b) Saat melayang kedua kaki dalam sikap jongkok
4). Mendarat
(a) Kedua kaki kebawah agak ditekuk
(b) Kedua kakingeper
F. MetodePembelajaran.

1. Pendekatan: saintifik(scientific)
2. Metode:penugasan.

G. KegiatanPembelajaran.

KEGIATAN DISKRIPSI WAKTU

Berbaris, berdoa, presensi, danapersepsi

Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan


15 menit
pembelaj aran
Pendahuluan
(alokasi waktu ini sudah memperhitungkan waktu
peralihan dari mapel lain)
Pemanasan dengan pendekatan bermain vampir
berburu pocong dan peregangan statis dandinamis.
Guru mendemonstrasikan gerakan lompatdengan
bantuan beberapa pesertadidik
Peserta didik mengamati gerakan yangdilakukan
olehguru
Inti
Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya
tentang gerakan yang di demonstrasikan olehguru
Peserta didik diberi kesempatan untukmencoba

45
gerakan yang di demontrasikan oleh guru yaitu
teknik dasar lompat dengan rincian kegiatan sebagai
berikut: 85 menit
1.6 Latihan Awalan dan tolakan

-Berlari dan menolak melawati bangku yang


dipasang melintang
-Lakukan dengan berkelompok

-lakukan gerakan diatas berulang-ulang

-Pancangkan seutas tali dipasang dengan ketinggian


kurang lebih 50 cm
1.7 Latihan melayang danmendarat

-lakukan gerakan menolak dengan jarak 5-10 m

-lakukan tolakan dengan kaki yang terkuat

-lakukan gerakan secara berkelompok

-lakukan gerakan tersebut berulang-ulang

-lakukan gerakan berlari ,menolak,sikap diudara dan


mendarat dengan awalan yang benar
GB.Lompat jauh gaya jongkok

Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model


resiprokal/timbal-balik
Kelas dibagi menjadi 5kelompok

Siswa mengambil bahan ajar yang disiapkan oleh


guru, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas
gerak kepada setiapkelompok.
Siswa mempelajari tugas gerak dan indikator
keberhasilannya
46
Siswamembagitugas,siapayangpertamakali
melakukan teknik dasar lompat jauh , seterusnya
dilakukan secara bergantian sampai semua anggota
kelompok melakukan lompat jauh dan yang lain
menjadi pengamat
Siswa melaksanakan tugas gerak, danmenampilkan

gerak sesuai dengan indikator yang telahditentukan


Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi proses 20
pembelajaran, berdoa dan bubar (alokasi waktu ini Menit
sudah memperhitungkan persiapan mengikuti
mapellain)
Melakukan refleksi dengan tanya jawab kepada
Penutup
pesertadidik
Menarik kesimpulan dari hasilpembelajaran

H. Sumber Belajar
- Bak lompatjauh
- Cangkul, meteran, bendera
- Bukuteks
- Buku pegangan guru SD kelas V, pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

F. Penilaian

1. Teknikpenilaian:
- Tes unjuk kerja(keterampilan):

Lakukan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok


Keterangan: PERLU KRITERIA
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta dengan rentang skor antara 1
sampai dengan 3
- Pengamatan sikap(sikap):
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses
pembelajaran, yaitu mentaati aturan permainan, kerjasama dengan teman satu tim dan
menuunjukkan perilaku sportif, keberanian, percaya diri dan menghargai teman
47
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta menunjukkan
atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku diberi skor 1 -- 4

- Kuis(pengetahuan):

Siswa diberi pertanyaan secara lisan tentang awalan, tolakan, sikap diudara dan
mendarat dalam lompat jauh gaya jongkok
Keterangan:

Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai
dengan 4
3. Rubrik Penilaian

1. Cara melakukan awalan

a. Berdiri dengan sikap badan condongkebelakang

b. Berlari dari pelan semakin cepat hingga kecepatanmaximal


2. Cara melakukan tolakan

a. Menolak dengan kakiterkuat

b. Kaki tolak diatas balok tolakan dan tidak melewati baloktolakan

c. Sudut tolakan450
3. Tehnik melayang diudara

5. Sikap badan jongkok dua tangan kedepan

6. Ayunkan kedua tangan kebawahbelakang

48
4. Tehnik mendarat

 Mendarat dengan dua kakibersama-sama

 Kedua kaki agak ditekuk

Kriteria Penilaian

No. Ketrampilan yang dinilai Skor 1 Skor 2 Skor 3


1. Melakukan awalan
2. Melakukan tolakan
3. Melakukan sikap melayang diudara
4. Melakukan pendaratan
Skor
Skor Maximal :12

Skor 1 : Siswa mampu melakukan gerakan dengan 1 kriteria Skor 2 : Siswa mampu
melakukan gerakan dengan 2 kriteria Skor 3 : Siswa mampu melakukan gerakan
dengan 3 kriteria

49
RUBRIK PENILAIAN

SIKAP/PERILAKU DALAM LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Baik Cukup Kurang


PERILAKU YANG DIHARAPKAN
(3) (2) (1)
1. Bekerja sama
- Mau membantuteman
- Mengoreksi
2 Tanggungjawab
- Menyiapkanalat

4 Merawatalat
5 Mengembalikanalat

3.Disiplin
- Tidakterlambat
- Berpakaianrapi
Skor
SKOR MAKSIMAL: 9

RUBRIK PENILAIAN
PENGETAHUAN DALAM KEGIATAN LOMPAT JAUH
GAYA JONGKOK
KualitasJawaban
Pertanyaan yang diajukan
1 2 3 4
1. Jelaskan cara melakukan awalan lompat jauh?

2. Jelaskan cara melakukan tumpuan?

3 . Jelaskan cara melakukan gerakan melayang di uadara?

4. Jelaskan cara melakukan pendaratan?


Skor

50
SKOR MAKSIMAL: 16

Nilai : ( Jumlah Skor Perolehan : Jumlah Skor Maximal ) X100

LAMPIRAN 2

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DI SDN 4 TELAGA

No Hari/ Tanggal Jenis Kegiatan Penelitian Keterangan


1. Selasa, 27  Tes awal
september 2022 Pemanasan tanpa menggunakan alat
Melakukan tes awalan lompatan
2. Senin, 3 oktober  Pertemuan 1
2022 Pemanasan dalam bentuk permainan
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
3. Selasa, 4 oktober  Pertemuan 2
2022 Pemanasan permainan lompat jauh
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
4. Rabu, 5 oktober Pertemuan 3
2022 Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
5. Kamis, 6 oktober Pertemuan 4
2022 Pemanasan statis
Latihan melompat melewati
rintangan
6. Jumat, 7 oktober Pertemuan 5
2022 Pemanasan dinamis
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK

51
lompatan
7. Senin, 10 oktober Pertemuan 6
2022 Pemanasan tanpa menggunakan alat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
8. Selasa, 11 oktober Pertemuan 7
2022 Pemanasan dalam bentuk permainan
Latihan melompat melewati
rintangan
9. Rabu, 12 oktober Pertemuan 8
Pemanasan permainan lompat jauh
2022
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
10. Kamis, 13 oktober Pertemuan 9
2022 Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
11. Jumat, 14 oktober Pertemuan 10
2022 Pemanasan statis
Latihan melompat melewati
rintangan
12. Senin, 17 oktober Pertemuan 11
2022 Pemanasan dinamis
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
13. Selasa, 18 oktober Pertemuan 12
2022 Pemanasan tanpa menggunakan alat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
14. Rabu, 19 oktober Pertemuan 13

52
2022 Pemanasan dalam bentuk permainan
Latihan melompat melewati
rintangan
15. Kamis, 20 oktober Pertemuan 14
2022 Pemanasan permainan lompat jauh
Latihan melompat tanpa
menggunakan awalan ke BAK
lompatan
16. Jumat, 21 oktober Pertemuan 15
2022 Pemanasan joging di tempat
Latihan jump to box
Lompat jauh gaya jongkok
17. Senin, 24 oktober Tes akhir
2022 Pemanasan statis
Melakukan tes akhi
Lampiran 2

PROGRAM LATIHAN

Judul penelitian :

PENGARUH LATIHAN JUMP TO BOX TERHADAP HASIL


LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA
KELAS ATAS SDN 4 TELAGA

Minggu/
Jenis latihan Intensitas Frekwensi Interval
pertemuan
1/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 25 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
2/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 30 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
3/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 40 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10

53
Cooling down menit) seminggu
4/1-2-3 Warming up Latihan (10 menit) 50 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
5/1-2-3 Warming up Latihan (15 menit) 30 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)
6/1-2-3 Warming up Latihan (15 menit) 25 3 kali 10 detik
jump to box detik (3 set) (10 seminggu
Cooling down
menit)

Lampiran 3

Hasil Pre-tes T-test

54
Lampiran 4

Hasil Post-test T-test

55
Lampiran 5

Daftar Perhitungan Varians Dan Standar Deviasi Pre test

1. Untuk Laki-Laki

No X1 X1-Ẍ1 (X1-Ẍ1)2
1 1.20 - 1.03 1.0546
2 1.90 - 0.33 0.1069
3 1.90 - 0.33 0.1069
4 2.00 - 0.23 0.0515

56
5 2.00 - 0.23 0.0515
6 2.10 - 0.13 0.0161
7 2.10 - 0.13 0.0161
8 2.20 - 0.03 0.0007
9 2.20 - 0.03 0.0007
10 2.50 0.27 0.0746
11 2.90 0.67 0.4530
12 2.95 0.72 0.5228
13 3.00 0.77 0.5976
Jumlah (Σ) 3.0531

2. Untuk Perempuan

No X1 X1-Ẍ1 (X1-Ẍ1)2
0.1080
1 1.60 - 0.33
0.0522
2 1.70 - 0.23
0.0008
3 1.90 - 0.03
0.0008
4 1.90 - 0.03
0.0051
5 2.00 0.07
0.0737
6 2.20 0.27
0.0737
7 2.20 0.27
Jumlah (Σ) 0.3143

Lampiran 6

Daftar Perhitungan Varians Dan Standar Deviasi Post test


1. Untuk Laki-Laki

No X2 X2-Ẍ2 (X2-Ẍ2)2
1 2.25 - 0.57 0.3214
2 2.35 - 0.47 0.2180

57
3 2.55 - 0.27 0.0712
4 2.75 - 0.07 0.0045
5 2.80 - 0.02 0.0003
6 2.85 0.03 0.0011
7 2.90 0.08 0.0069
8 2.95 0.13 0.0177
9 3.00 0.18 0.0335
10 3.00 0.18 0.0335
11 3.05 0.23 0.0543
12 3.07 0.25 0.0640
13 3.10 0.28 0.0801
Jumlah (Σ) 0.9067

2. Untuk Perempuan

No X2 X2-Ẍ2 (X2-Ẍ2)2

1 2.15 - 0.33 0.1061

2 2.28 - 0.20 0.0383

3 2.40 - 0.08 0.0057

4 2.40 - 0.08 0.0057

5 2.50 0.02 0.0006

6 2.60 0.12 0.0154

7 3.00 0.52 0.2749

Jumlah (Σ) 0.4468

58
Lampiran 7

Perhitungan uji normalitas data (X1) Pre-test


1. Untuk Laki-Laki

F(Zi)- L L
No X1 X1-Ẍ1 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel
1 1.20 - 1.03 - 2.04 0.0207 0.08 0.0562    

2 1.90 - 0.33 - 0.65 0.2578 0.19 0.0655    

3 1.90 - 0.33 - 0.65 0.2578 0.19 0.0655    

4 2.00 - 0.23 - 0.45 0.3264 0.35 0.0198    

5 2.00 - 0.23 - 0.45 0.3264 0.35 0.0198    

6 2.10 - 0.13 - 0.25 0.4013 0.50 0.0987    

7 2.10 - 0.13 - 0.25 0.4013 0.50 0.0987    

8 2.20 - 0.03 - 0.05 0.4801 0.65 0.1737 0.1737 0.234

9 2.20 - 0.03 - 0.05 0.4801 0.65 0.1737    

10 2.50 0.27 0.54 0.7054 0.77 0.0638    

11 2.90 0.67 1.33 0.9082 0.85 0.0620    

12 2.95 0.72 1.43 0.9236 0.92 0.0005    

13 3.00 0.77 1.53 0.9370 1.00 0.0630    


2. Untuk Perempuan

F(Zi)- L L
No X1 X1-Ẍ1 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel

1 1.60 - 0.33 - 1.44 0.0749 0.14 0.0680    

2 1.70 - 0.23 - 1.00 0.1587 0.29 0.1270 0.1270 0.300

3 1.90 - 0.03 - 0.12 0.4522 0.50 0.0478    

4 1.90 - 0.03 - 0.12 0.4522 0.50 0.0478    

5 2.00 0.07 0.31 0.6217 0.71 0.0926    

59
6 2.20 0.27 1.19 0.8830 0.93 0.0456    

7 2.20 0.27 1.19 0.8830 0.93 0.0456    

Lampiran 8

Perhitungan uji normalitas data (X2) Post-test


1. Untuk Laki-Laki

F(Zi)- L L
No X2 X2-Ẍ2 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel

1 2.25 - 0.57 - 2.06 0.0197 0.08 0.0572    

2 2.35 - 0.47 - 1.70 0.0446 0.15 0.1092    

3 2.55 - 0.27 - 0.97 0.1660 0.23 0.0648    

4 2.75 - 0.07 - 0.24 0.4052 0.31 0.0975    

5 2.80 - 0.02 - 0.06 0.4751 0.38 0.0905    

6 2.85 0.03 0.12 0.5478 0.46 0.0863    

7 2.90 0.08 0.30 0.6179 0.54 0.0794    

8 2.95 0.13 0.48 0.6844 0.62 0.0690    

9 3.00 0.18 0.67 0.7486 0.73 0.0178    

10 3.00 0.18 0.67 0.7486 0.73 0.0178    

11 3.05 0.23 0.85 0.8023 0.85 0.0439    

12 3.07 0.25 0.92 0.8212 0.92 0.1019    

13 3.10 0.28 1.03 0.8485 1.00 0.1515 0.1515 0.234


2. Untuk Perempuan

F(Zi)- L L
No X2 X2-Ẍ2 Zi F(Zi) S(Zi) S(Zi) Hitung Tabel

1 2.15 - 0.33 - 1.19 0.1170 0.14 0.0259    


2 - 0.20 - 0.72 0.2358 0.0499    

60
2.28 0.29

3 2.40 - 0.08 - 0.28 0.3897 0.50 0.1103    

4 2.40 - 0.08 - 0.28 0.3897 0.50 0.1103    

5 2.50 0.02 0.09 0.5359 0.71 0.1784    

6 2.60 0.12 0.46 0.6772 0.86 0.1799 0.1799 0.300

7 3.00 0.52 1.92 0.9726 1.00 0.0274    


Lampiran 9

Pengujian hipotesis data Pre-test dan Post-test

1. Untuk Laki-Laki

No. X1 X2 D Xd X2 d
1 1.20 2.25 1.05 0.460 0.211600
2 1.90 2.35 0.45 -0.140 0.019600
3 1.90 2.55 0.65 0.060 0.003600
4 2.00 2.75 0.75 0.160 0.025600
5 2.00 2.80 0.80 0.210 0.044100
6 2.10 2.85 0.75 0.160 0.025600
7 2.10 2.90 0.80 0.210 0.044100
8 2.20 2.95 0.75 0.160 0.025600
9 2.20 3.00 0.80 0.210 0.044100
10 2.50 3.00 0.50 -0.090 0.008100
11 2.90 3.05 0.15 -0.440 0.193600
12 2.95 3.07 0.12 -0.470 0.220900
13 3.00 3.10 0.10 -0.490 0.240100

Σ 7.67 ΣX2d 1.106600

Md 0.590    

2. Untuk Perempuan

No. X1 X2 D Xd X2 d

1 1.60 2.15 0.55 0.003 0.000008

2 1.70 2.28 0.58 0.033 0.001080


3 0.50 -0.047 0.002222

61
1.90 2.40

4 1.90 2.40 0.50 -0.047 0.002222

5 2.00 2.50 0.50 -0.047 0.002222

6 2.20 2.60 0.40 -0.147 0.021651

7 2.20 3.00 0.80 0.253 0.063937


Σ 3.83 ΣX2d 0.093343
Md 0.547    

Lampiran 10

Nilai kritis untuk uji lilliefors

62
Lampiran 11

63
64
Lampiran 12

Nilai-Nilai Untuk Distribusi F

65
Lampiran 13

Nilai-Nilai Da

Nilai-Nilai Dalam Distribusi T

66
Lampiran 14

67
68
69
Lampiran 15

70
Lampiran 16

71
Dokumentasi

72
73
74

Anda mungkin juga menyukai