Anda di halaman 1dari 5

SOAL TEST IN HOUSE TRAINING

PONEK

Petunjuk Soal No 1 – 20:

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang pada jawaban yang benar.

1. Metode paling tepat untuk pengukuran suhu bayi baru lahir adalah:
a. Rectal
b. Aksiler
c. Oral
d. Semua benar
2. Tindakan pencegahan infeksi yang paling penting di NICU adalah:
a. Menggunakan pakaian penutup dan sepatu penutup
b. Kesesuaian pengaturan jarak incubator
c. Memakai sarung tangan saat kontak dengan darah atau cairan tubuh
d. Cuci tangan
3. Penilaian status hidrasi bayi baru lahir bisa dilakukan melalui parameter berikut, kecuali:
a. Berat badan bayi
b. Kadar sodium dalam serum
c. Pemeriksaan kulit dan fontanel
d. Kadar potassium dalam serum
4. Selama stabilisasi, fungsi system sirkulasi bayi baru lahir dapat dinilai dari semua
di bawah ini kecuali:
a. Waktu pengisian kembali kapiler
b. Pemantauan produksi urin
c. Denyut perifer
d. Residu lambung
5. Indicator kuat untuk sepsis adalah pemeriksan laboratorium berikut ini
a. Jumlah leukosit
b. Laju endap darah
c. Kultur darah
d. CRP
6. Obat pilihan utama untuk mengatasi kejang bayi baru lahir adalah
a. Diazepam
b. Phenobarbital
c. Vitamin B6
d. Semua salah
7. Asfiksia pada neonatal ditandai dengan adanya semua dibawah ini, kecuali
a. asidosis metabolic yang nyata/asidosis kombinasi – mixed (pH < 7)
b. nilai Apgar 7 pada waktu 5 menit
c. manifestasi gangguan syaraf BBL
d. disfungsi system multi organ
8. Dampak fisiologis CPAP termasuk dibawah ini, kecuali
a. Meningkatkan kapasitas residual fungsional
b. Mempertahankan kadar surfaktan
c. Menurunkan kondisi standar
d. Memberikan >entilasi yang lebih baik untuk menunjang perfusi
9. Semua dibawah ini adalah keuntungan asuhan kontak kulit ibu – bayi, kecuali
a. Memberikan lingkungan dengan suhu yang sesuai
b. Meningkatkan kenaikan berat badan
c. Meningkatkan oksigenasi
d. Perawatan rumah sakit yang lebih lama
10. Semua di bawah ini adalah penanda hasil kehamilan yang sehat, kecuali
a. Usia ibu
b. *enaikan berat badan selama kehamilan
c. *onsentrasi hemoglobin ibu
d. Penggunaan kontrasepsi oleh ibu enam bulan sebelum kehamilan
11. Penatalaksanaan hiperbilirubin tidak berkonjugasi termasuk
a. Meningkatkan >olume dan kalori minuman
b. Menghentikan obat yang mempengaruhi metabolism bilirubin
c. Mengoreksi hipoksia, infeksi, asidosis
d. Semua benar
12. @aktor resiko yang meningkatkan resiko sepsis termasuk semua di bawah ini, kecuali
a. -ayi yang minum susu formula
b. Postmaturitas
c. Infeksi saluran kemih ibu
d. *etuban pecah dini selama 23 jam
1+. #spek penting penatalaksanaan Meconium #spirasi Syndrom termasuk
a. Melakukan penghisapan lendir oropharyn8 sebelum bayi lahir
b. Mengoreksi hipoksia, asidosis, hipoglikemia
c. $ksigenasi
d. - dan c benar
14. -ayi dari ibu diabetes mempunyai resiko yang lebih besar terhadap
a. Perinatal #sfiksia
b. Hyperbilirubin
c. Cedera lahir
d. Semua benar
15. *riteria untuk pemulangan bayi dari unit --LR termasuk
a. Tanda – tanda >ital yang stabil selama 3 jam
b. *enaikan berat badan yang mencukupi dengan asupan oral
c. Letargis
d. $bat – obatan yang diberikan baik oral maupun parenteral
13. kriteria untuk memulai CP#P nasal adalah
a. apneu sering kali terjadi
b. frekuensi nafas A 30 87m
c. retraksi
d. semua benar
17. Detak jantung normal pada --L yang stabil adalah
a. 120 130 87m
b. 170 – 190 87m
c. 100 – 120 87m
d. Semua salah
18. Pada saat pergantian jaga,lamanya cuci tangan adalah
a. 3 menit
b. 15 – 30 detik
c. 5 menit
d. Semua salah
19. Bayi premature yang stabil dengan berat badan 1800 gram, masuk untuk dirawat
di ruang PERINA, kebutuhan cairan pada hari pertama adalah
a. 80 cc/Kg/hari
b. 100 cc/Kg/hari
c. 120 cc/Kg/hari
d. 170 cc/Kg/hari
20. Asuhan antenatal dirancang untuk mendeteksi salah satu dibawah ini
a. Diabetes kehamilan
b. Hipertensi kehamilan
c. Penyakit jantung pada ibu
d. Semua benar

Petunjuk soal No 21 – 55:

Tulis B bila pernyataan yang ada adalah Benar dan S bila pernyataan salah

21. Yang pertama kali dinilai melalui periksa pandang pada kasus gawat
darurat obstetric adalah demam tinggi dan gangguan penglihatan
22. Salah satu tanda syok pada kegawat daruratan obstetric adalah frekuensi nadi
yang cepat dan pulsasi yang lemah
23. Shifting dullness adalah tanda adanya cairan bebas di dalam
rongga abdomen
24. Aspirasi vakum manual merupakan salah satu tekhnik evakuasi sisa konsepsi
yang sulit dan mempunyai resiko perforasi lebih tinggi dari tekhnik dilatasi
& kuretase
25. Solusio plasenta adalah istilah yang digunakan pada kondisi dimana plasenta
terlepas sebelum terjadinya persalinan/kelahiran bayi
26. Pemantauan kondisi ibu dilakukan mulai dari 30 menit setelah
darah ditranfusikan
27. Disebut sebagai perdarahan postpartum apabila jumlah darah yang keluar
setelah plasenta lahir, lebih dari 500 ml
28. Manajemen aktif kala III dapat mencegah terjadinya perdarahan
postpartum apabila dilaksanakan pada saat yang cepat dan cara yang benar
29. Edema pada tungkai dapat dihubungkan dengan terjadinya pre eklampsia
berat pada ibu hamil
30. Bila tekanan darah sistolik diatas 90 mmHg pada usia kehamilan 18
minggu dan tidak disertai dengan protein urin maka hal ini dapat
digolongkan sebagai ibu hamil dengan hipertensi kronis dan superimposed
pre eklampsia
31. Hipertensi gestational dapat dikenali sebelum usia gestasi 20 minggu,
disertai protein urin (positif 1) dan seringkali masih menyisakan hipertensi
pasca persalinan
32. Dosis awal MgSO4 diberikan secara intra muskuler dengan dosis 3 gram
pada bokong kanan dan 3 gram pada bokong kiri
33. Bila penurunan kepala pada station 1 – 2 disertai moulage tingkat 3
dengan kontraksi uterus yang kuat selama kala II persalinan maka semua
tanda – tanda tersebut dapat mengarah pada diagnosis disproporsi
sefalopelvik
34. Penentuan bahwa ibu hamil telah memasuki fase aktif kala I persalinan
dibuat dengan menilai pembukaan serviks diatas 4 cm, kontraksi dibawah 2
kali dalam 10 menit dan lama kontraksi 20 detik
35. Untuk menyelesaikan persalinan pada presentasi muka posisi enganged
mento-posterior persistent, dilakukan koreksi atau reposisi dan kemudian
dilanjutkan dengan ekstraksi vakum
36. Gawat janin (fetal distress) dengan DJJ 100 x/m mempunyai kondisi yang
lebih baik dibandingkan dengan bayi dengan DJJ 180 x/m
37. Pada kasus distosia bahu dengan kepala turun saat ibu meneran dan
naik kembali setelah his/meneran selesai disebut dengan turtle's sign
38. Perasat mashanti pada distosia bahu adalah upaya untuk memutar bahu
depan yang tersangkut pada simfisis pubis kearah belakang agar bahu dapat
dilahirkan.
39. Polihidramnion merupakan factor predisposisi untuk terjadinya atonia uteri
dan pre eklampsia.
40. Thromboflebitis femoralis terjadi akibat berlanjutnya pelvio
tromboplebitis yang tidak mendapat penanganan secara adekuat
41. Seksio sesaria dengan insisi transversal pada SBR akan lebih memberi
peluang untuk partus percobaan pada persalinan berikutnya (usia gestasi
dan berat badan bayi dalam batas normal) dibandingkan dengan seksio
sesaria corporal.
42. Salah satu tanda terjadinya robekan inkomplit pada persalinan macet adalah
terjadinya gawat janin saat uterus tidak berkontraksi (relaksasi).
43. Frekuensi DJJ diantara 150 – 160 x/m per menit dapat digolongkan
sebagai tanda terjadinya gawat janin.
44. Argumentasi persalinan dengan tetes oksitosin, lebih aman dari pada
pemberian 2 unit oksitosin intramuskuler secara berkala (tiap 5 menit)
45. Prolapsus tali pusat sering dihubungkan dengan tingginya kejadian lahir
mati atau mortalitas bayi baru lahir.
46. Pemberian kortikosteroid (dosis dan waktu yang tepat) pada persalinan
premature imminens dapat meningkatkan viabilitas bayi premature.
47. Bila terjadi septic syok maka obat vasoaktif terpilih untuk mengatasi
gangguan hemodinamik yang terjadi adalah dobutamine atau sulfas
atropin
48. Bila terjadi syok pada saat petugas melakukan plasenta manual atau dilatasi
kuretase maka segera lakukan infuse cairan secara cepat untuk mengganti
deficit cairan tubuh.
49. Untuk melakukan resusitasi kardio pulmoner pada kasus henti jantung,
tekan 17+ bawah sternum dengan telapak tangan (telapak tangan lain
menumpu diatasnya< dengan frekuensi + kali kompresi dada yang diikuti
dengan 1 kali
>entilasi.
50. Informed choice adalah persetujuan dari klien7pasien terhadap tindakan
medic yang akan dilakukan oleh penolong persalinan.
51. Salah satu informasi tentang Healthy Timing and Spacing of Pregnancy
(HTSP< sebelum ibu bersalin dan bayinya dipulangkan adalah jarak untuk
kehamilan berikutnya adalah 3 bulan
52. /aktu terbaik untuk menawarkan kontrasepsi kepada ibu bersalin adalah
saat ibu telah melahirkan bayinya dengan selamat.
5+. Bmergency Respon Time (waktu tanggap darurat< untuk pasien gawat
darurat yang dating ke IGD7area resusitasi adalah +0 menit
54. Uni>ersal pre caution atau kewaspadaan standar menyebutkan bahwa setiap
pasien dianggap berpotensi untuk menularkan penyakit
55. Cuci tangan sebaiknya dilakukan sesudah memegang7bersentuhan dengan
pasien, sebelum memegang pasien dianggap tidak perlu karena tangan
petugas masih dalam kondisi bersih.

Anda mungkin juga menyukai