Anda di halaman 1dari 3

HEPATITIS C

SOP

1. Pengertian Hepatitis C adalah peradangan pada organ hati akibat infeksi virus
hepatisis C. Sebagian penderita hepatitis C dapat mengalami penyakit liver
kronis, hingga mengalami kanker hati.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan penyakit hepatitis C.
3. Kebijakan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktek Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Petugas menanyakan keluhan pasien
a. Fase Inkubasi
Fase inkubasi merupakan waktu diantara masuknya virus dan
saat timbulnya gejala atau ikterus.
b. Fase Prodormal (Pre Ikterik)
Biasanya ditandai dengan malaise umum, mialgia, atralgia,
mudah lelah, gejala saluran napas atas dana anoreksia. Mual,
muntah dan anoreksia berhubungan dengan perubahan
penghidu dan rasa kecap. Diare atau konstipasi dapat terjadi.
Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan
atas atau epigastrium yang kadang diperberat dengan aktivitas.
c. Fase Ikterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari timbunya gejala atau dapat
bersamaan dengan munculnya gejala.
d. Fase Konvalesen
Fase yang diawali dengan menghilangnya gejala dan ikterus,
tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada.
Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu. Pada
5%-10% kasus perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit

Halaman 1 dari 3
ditanganim hanya kurang dari 1% yang menjadi fulminan.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Konjungtiva ikterik
b. Pembesaran dan nyeri tekan pada hati
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Untuk mendeteksi virus hepatitis C, dokter akan melakukan
pemeriksaan darah, yaitu pemeriksaan antibodi terhadap hepatitis C
dan tes genetik virusnya sendiri di dalam darah (HCV RNA).
Kemudian, penderita perlu menjalani tes lanjutan
seperti fibroscan dan biopsi hati, untuk mengetahui tingkat
kerusakan hati.
4. Petugas menegakkan diagnosis
a. Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang
b. Diagnosis Banding
Perlemakan hati, penyakit hati oleh karena obat atau toksin,
hepatitis autoimun, hepatitis alkoholik, obstruksi akut traktus
biliaris
c. Komplikasi
Sirosis hepar, Hepatoma
5. Petugas melakukan tatalaksana
a. Asupan kalori dan cairan yang adekuat
b. Tirah baring
c. Pengobatan simptomatik
1) Demam: Ibuprofen 2 x 400 mg/hari
2) Mual: antiemetik seperti Metoklopramid 3 x 10 mg/hari atau
Domperidon 3 x 10 mg/hari
3) Perut perih dan kembung: H2 Bloker (Simetidin 3 x 200
mg/hari atau Ranitidin 2 x 150 mg/hari) atau Proton Pump
Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari)
d. Antivirus
Obat ini umumnya perlu dikonsumsi 12 minggu, tergantung
kondisi pasien. Jika diperlukan, dokter bisa memberikan
beberapa jenis obat antivirus. Obat antivirus yang dapat
mengobati hepatitis C antara lain adalah sofosbuvir, simeprevir,
dan ritonavir
6. Petugas melakukan Edukasi

Halaman 2 dari 3
a. Memberi edukasi pada keluarga untuk ikut mendukung pasien
agar teratur minum obat karena pengobatan jangka panjang
b. Pada fase akut, keluarga ikut menjaga asupan kalori dan cairan
yang adekuat, dan membatasi aktivitas fisik pasien
c. Pencegahan penularan pada anggota keluarga dengan
modifikasi pola hidup untuk pencegahan transmisi dan imunisasi
6. Diagram Alir Menegakan diagnose
Melakukan
Melakukan vital sign berdasarkan hasil
anamnesis pada dan pemeriksaan fisik pemeriksaan
pasien

Memberikan Memberikan tata


Mencatat SOAP
edukasi dan laksana pada pasien
ke rekam medis sesuai hasil
rujukan sesuai
indikasi pemeriksaan

7. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Ruangan Kesehatan Ibu, Anak, Imunisasi Dan KB
3. Ruangan Gawat Darurat
4. Ruangan Rawat Inap

8. Rekaman Historis

No Halaman Yang Perubahan Diberlakukan


dirubah Tanggal

Halaman 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai