2. Perizinan Lahan
Perizinan lahan merupakan salah satu tahapan penting sebelum konstruksi
dilaksanakan. Perizinan lahan pada pembangunan Taman Wisata Selecta dilakukan pada
pihak pihak terkait seperti Bapedda, Pemerintah Desa Tulungrejo serta masyarakat pemilik
lahan. Lahan yang digunakan sebagai lokasi pembangunan sendiri merupakan lahan yang
sebelumnya digunakan sebagai kawasan pertanian dan merupakan hak milik dari
pemerintah Desa Tulungrejo dan sebagian luasan merupakan hak milik perorangan. Pihak
pemrakarsa dapat melakukan konsolidasi kepada pemilik lahan terlebih dahulu untuk
menggunakan lahan sebagai proyek wisata. Izin lahan dari pemiliki dapat diberikan setelah
antara kedua belah pihak setuju dan memberikan output yang sesuai. Pemrakarsa dapat
menyewa lahan maupun membeli lahan, tergantung dari hasil musyawarah bersama. Izin
lahan selanjutnya dilakukan bersama Bapedda. Hal ini penting sebelum dilakukannya
konstruksi, apalagi lokasi pembangunan yang berjarak 500 m dari sumber air. Dari proses
perizinan lahan ini dapat timbul dampak keresahan masyarakat yang secara tidak
langsung akan mengubah presepsi masyarakat.
4. Pembebasan Lahan
Kegiatan pembebasan lahan juga merupakan salah satu kegiatan pada tahap pra
konstruksi. Kegiatan pembebasan lahan merupakan kegiatan pembelian tanah masyarakat
yang berada pada lokasi rencana pembangunan. Kegiatan ini tidak terlepas dari dampak-
dampak yang menyangkut komponen sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakat.
Dampak yang terjadi bisa mempengaruhi berbagai macam aspek. Adanya pembebasan
lahan akan mengakibatkan alih fungsi lahan. Hal ini dikarenakan sebelumnya lahan
tersebut merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Perubahan fungsi lahan ini juga akan
mengakibatkan pengurangan luas DTA pada sekitar lokasi pembangunan. Dengan
berhentinya kegiatan bercocok tanam pada daerah pertanian sekitar lokasi maka akan
terjadi pengurangan produksi pertanian. Dari dampak tersebut akan mempengaruhi
tingkat keresahan masyarakat wilayah sekitar dan akan mengakibatkan perubahan
persepsi dan sikap masyarakat karena perubahan yang mempengaruhi komponen
sosial, ekonomi budaya dan kesehatan yang terjadi pada wilayah sekitar tempat tinggal
mereka akibat kegiatan pembangunan ini.
PRA KONSTRUKSI
1. Keresahan
DP
Masyarakat
1 Survei dan investigasi 2. Perubahan
Presepsi dan DS
sikap masyarakat
Keresahan
1 DP
Masyarakat
2 Perizinan lahan Perubahan
2 Presepsi dan DP
Sikap Masyarakat
3 Sosialisasi dan 1 Keresahan DP
Publikasi ke Masyarakat
Kegiatan Dampak Potrensial DP/DS/DT
Perubahan
Masyarakat 2 Presepsi dan DS
Sikap Masyarakat
1 Alih Fungsi Lahan DP
Pengurangan
2 Produksi DS
Pertanian
4 Pembebasan lahan Keresahan
3 DT
Masyarakat
Perubahan
4 Presepsi dan DT
Sikap Masyarakat
Evaluasi Dampak
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI
1. Keresahan Masyarakat
Keresahan masyarakat pada tahap pra konstruksi diperkirakan terjadi pada
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan Taman Wisata Selecta. Keresahan masyarakat
muncul akibat adanya kegiatan survey dan investigasi, perizinan lahan yang dilakukan di
area pembangunan wisata, dan pembebasan lahan. Keresahan masyarakat diperkirakan
timbul di satu kecamatan yaitu Bumiaji terutama di Desa Tulungrejo. Keresahan
masyarakat terjadi karena adanya pengukuran dan pembebasan lahan sebelum adanya
pembangunan wisata. Pembebasan lahan dan perijinan lahan berbenturan langsung
dengan masyarakat sehingga diperkirakan akan muncul dampak keresahan masyarakat.
Sehingga dampak tersebut pada tahap ini tergolong dampak penting hipotetik sehingga
akan dibahas dalam dokumen ANDAL.