A. Umum Nama Usaha dan/atau : Pembangunan Rumah Sakit Ananda Medika, Maros Kegiatan Penanggung Jawab : PT. Ananda Idy Bahagia Usaha dan/atau Kegiatan Penyusun AMDAL : CV. Econatural Society Deskripsi Rencana : Pembangunan RS Ananda Medika dibangun di atas ruang terbuka seluas 5 Hektare yang terletak di Jalan Poros Moncongloe, Moncongloe, Usaha dan/atau Maros. Rencana bangunan baru yang akan dibangun memiliki luas tanah 5 Hektare ini merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Kegiatan Hidup No. 04 Tahun 2021 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL, pada lampiran 1 butir F Nomor 12, menerangkan bahwa pembangunan gedung dengan luas tanah >5 ha atau luas bangunan >10.000 ㎡ merupakan kegiatan wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Sesuai dengan PP No. 22 Tahun 2021 menyebutkan bahwa setiap rencana usaha/kegiatan yang berdampak penting wajib terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL. Adapun pedoman yang dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan dokumen Kerangka Ancuan (KA) yaitu Lampiran 2 PP No. 22 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengisian Formulir Kerangka Acuan Lokasi Rencana Usaha : Jalan Poros Moncongloe, Moncongloe , Kabupaten Maros dan/atau Kegiatan Hasil Pelibatan : Dalam kaitannya dengan rencana proyek pembangunan Rumah Sakit Ananda Medika, proses sosial yang akan diamati dengan seksama yaitu Masyarakat proses sosial yang terjadi antara penduduk lokal dengan pendatang yang masuk karena adanya kegiatan di RS Ananda Medika. Adapun kegiatan yang dimaksud adalah dapat berupa proses pembangunan (pekerja bangunan) atau kegiatan operasional RS berupa penjenguk/keluarga dari pasien RS. Pendekatan dan sosialisasi seta adaptasi terencana dalam proses interaksi awal sangat diperlukan, untuk memberikan kompensasi kenyamanan kepada warga sekitar. B. Pelingkupan No Deskripsi Pengelolan Komponen Pelingkupan Wilayah Batas Waktu Kajian Rencana Lingkungan Lingkungan Dampak Evaluasi Dampak Dampak Studi (sampaikan pula Kegiatan yang yang sudah Terkena Potensial Potensial Penting justifikasi Berpotensi Direncanakan Dampak Hipotetik penentuannya) Menimbulkan Sejak Awal (DPH) Dampak Sebagai Bagian Lingkungan dari Rencana Kegiatan A. Tahap Prakonstruksi 1 Kegiatan Survey -Memasang Kegiatan Sosial Timbulnya Kegiatan survei, Tidak Warga Pada saat sosialisasi Pengukuran dan pengumuman dan Budaya, keresahan pengukuran dan menjadi setempat di dan Penetaan papan informasi parameter masyarakat pemasangan batas wilayah Dampak sekitar Jalan satu bulan setelah Wilayah pada tapak lokasi keresahan mengenai proyek rumah sakit tanpa Penting Poros sosialisasi -Sosialisasi Masyarakat ketidakjelasan sosialisasi awal kepada Hipotetik, Moncongloe, dengan sekitar. dampak, masyarakat akan namun Kabupaten Masyarakat rencana dan menimbulkan berbagai dilakukan Maros - Koordinasi tujuan persepsi dan pengelolaan dengan pelaksanaan kesalahpahaman antara dengan cara : Pemerintah survey pemrakarsa dan -Sosialisasi setempat dan pengukuran dan masyarakat. Untuk itu dengan Dinas-dinas penetapan area dilakukan mediasi antara masyarakat terkait wilayah rumah tokoh masyarakat, dinas sekitar sakit terkait dan pemerintah -Koordinasi daerah yang diinisiasi oleh dengan dinas pemrakarsa untuk terkait dan menjelaskan secara rinci pemerintah setiap tujuan dan dampak setempat yang akan terjadi -Pemasangan batas wilayah konstruksi B. Tahap Konstruksi 1 Kegiatan Penggunaan Komponen sosial Peningkatan Jumlah kebutuhan untuk Termasuk Masyarakat 3 tahun selama mobilisasi tenaga kerja lokal ekonomi lapangan tenaga kerja konstruksi Dampak sekitar di kegiatan mobilisasi Tenaga Kerja pekerjaan mencapai 100 orang, Penting Jalan Poros tenaga kerja pada Konstruksi bersumber dari dengan rincian 94 orang Hipotetik dan Moncongloe, tahapan konstruksi pemrakarsa tenaga kerja lokal dan 6 nantinya akan Kabupaten berlangsung terkait orang sebagai tenaga ahli dikaji dalam Maros dalam konstruksi Andal 2 Kegiatan Pembuatan Aspek fisika Gangguan biota Kegiatan ini akan Menyediakan Tampak Selama waktu Pekerjaan Drainase kimia dan biologi perairan menimbulkan limbah hasil tempat lokasi area Konstruksi hingga Saluran Drainase bersumber dari dari konstruk untuk penampungan drainase operasi berlangsung dampak nantinya dibuang ke air sementara pembuangan air sungai atau air laut di dan limbah wilayah sekitar menyediakan konstruksi SOP pembuangan Limbah 3 Pembangunan Pembangunan Kebisingan, Gangguan Kegiatan ini akan Menyusun Di Areal 3 Tahun selama proses struktur inti dan struktur rumah Getaran, kualitas air dan memiliki dampak terhadap SOP Konstruksi konstruksi berlangsung IPAL sakit dan IPAL Kesehatan dan tanah bersumber meningkatnya getaran dan Penyusunan yang telah Keselamatan dari kegiatan kebisingan dalam IPAL dan ditentukan Kerja Konstruksi pembuatan struktur inti melakukan sejak awal rumah sakit. Selain itu analisis dalam oleh terdapat dampak signifikan memperhatika pemrakarsa terhadap kualitas air dan n aspke aspek tanah dalam pembangunan Kesehatan IPAL dan Keselamatan Kerja C. Tahap Operasi 1 Penerimaan Penggunaan Komponen Sosial Timbulnya sikap Proses perekrutan tenaga Penyusunan Masyarakat Selama masa Tenaga Kerja tenaga kerja lokal dan Ekonomi dan persepsi kerja yang bekerja di kriteria dan sekitar dan Operasional dan dari luar masyarakat bidang kesehatan dapat kebijakan masyarakat berlangsung masyarakat mengenai tenaga menimbulkan perbedaan dalam umum khususnya, pada masa sekitar kerja yang persepsi antara pihak pemilihan awal operasional. direkrut dari rumah sakit dan tenaga kerja luar masyarakat masyarakat sekitar. kesehatan, sekitar Dibutuhkannya tenaga ahli serta dalam bidang kesehatan mengutamaka menjadikan proses n tenaga perekrutan harus terbuka kesehatan seluas-luasnya dan tidak yang terbatas pada masyarakat berdomisili di sekitar sekitar wilayah rumah sakit 2 Penunjang aspek Pengelolaan Komponen Fisik, Terjadinya Kegiatan operasional yang Penyusunan Kondisi Selama masa medis limbah cair, kimia dan biologi perubahan dilakukan rumah sakit pengelolaan Perairan di operasional limbah B3, kualitas air di pastinya menimbulkan limbah cair, sekitar berlangsung sampah, dan sekitar area limbah pembuangan B3 dan wilayah kualitas air rumah sakit, sebagai hasil dari kegiatan. kualitas air operasional serta Perlunya pengelolaan secara berkala rumah sakit pencemaran di secara berkala mengenai sekitar area. limbah cair, limbah B3, dan kualitas air C. Metode Studi No DPH Metode Metode Pengumpulan Data Untuk Metode Analisis Data Metode Prakiraan Dampak Metode Evaluasi Prakiraan Prakiraan Untuk Prakiraan Penting Dampak 1 Penurunan Pengambilan data Kualitas udara dan kebisingan diukur Hasil uji laboratorium Besaran dampak dijabarkan Menggunakan metode Kualitas Udara, pengukuran langsung sesuai dengan standar uji ditabelkan untuk kemudian dengan perhitungan bagan alir yang Kebisingan dan kualias udara, dihitung dengan matematis dengan rumus yang memperhitungkan Getaran Data Kecepatan menggunakan persamaan sesuai keterkaitan antar angin, Data kemudian dibandingkan dampak yang timbul tingkat kebisingan dengan baku mutu yang dan data tingkat berlaku getaran 2 Gangguan biota Pengambilan data Data primer dengan melakukan Hasil laboratorium Besaran dampak dihitung Menggunakan metode perairan akibat Kondisi Biota pengamatan pada kualitas air dan kemudian ditabelkan untuk menggunakan metode bagan alir yang kegiatan Perairan dilakukan melalui pengambilan kemudian dihitung perhitungan matematis memperhitungkan pekerjaan tanah contoh air di sekitar wilayah kemudian indeks dengan rumus yang telah keterkaitan antar konstruksi sebagai perbandingan pencemaran dan ditentukan. dampak yang timbul dibandingkan dengan baku mutu yang berlaku 3 Gangguan flora Pengamatan biota Dilakukan pengamatan Flora dengan Identifikasi flora dan fauna Parameter dengan nilai Menggunakan metode dan fauna dari darat dilakukan di observasi terhadap vegetasi yang menggunakan buku perubahan nilai/jenis, populasi bagan alir yang kegiatan sekitar wilayah terdapat di lokasi konstruksi. Seluruh identifikasi, kemudian dan keanekaragaman. memperhitungkan pembersihan dan konstruksi jenis tanaman yang dijumpai dicatat, disajikan dalam bentuk keterkaitan antar penyiapan lahan baik tanaman yang sengaja tabel dan analisis dampak yang timbul dibudidayakan, ataupun tanaman keanekaragaman. alami. Selanjutnya dilakukan identifikasi dan penggolongan sampai tingkat family. Pengamatan fauna dilakukan dengan observasi lapangan dan dicatat perjumpaan jenis dan jumlah spesies yang diamati. Selanjutnya dianalisis Indeks keanekaragaman dari setiap lokasi penelitian di sekitar wilayah konstruksi.