Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH MINAT BELI DAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Havainas)

Dosen Pengampu:
Ida Ayu Iswari Pidada, S.ST. Par., M.M.
Kelompok:
I Made Sidharta Narenda D (120113251)
Made Pande Candra Dewi M (120113254)
Magita Adela Cora (120113264)
Kadek Yora Pratyahara (120113265)
Ni Putu Dinda Ratna Dewi (120113627)

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL DENPASAR
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
2.1 Landasan Teori........................................................................................................4
2.1.1 Minat Beli...........................................................................................................4
2.1.2 Keputusan Pembelian........................................................................................5
BAB III................................................................................................................................9
METODOLOGI..................................................................................................................9
3.1 Jenis Penelitian........................................................................................................9
3.2 Sampel dan populasi................................................................................................9
BAB V..............................................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................................16
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................16
5.2 Saran......................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bisnis merupakan salah satu aspek yang terdampak besar dengan adanya
teknologi, situasi bisnis yang terus mengalami perubahan dipengaruhi oleh banyak
hal salah satu contohnya yaitu meningkatnya jumlah pesaing diakibatkan dengan
adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih dan selera dari konsumen
yang berubah-ubah. Indonesia sendiri merupakan target pasar yang besar dalam
industri fashion, besarnya peluang pasar yang ada harus dapat dimanfaatkan
perusahaan dalam meningkatkan minat beli dan keputusan pembelian konsumen
(Tjiptono, 2011).

Havaianas adalah merek terkenal dari sandal jepit asal Brasil. Merek ini terkenal
karena desainnya yang sederhana dan nyaman digunakan. Havaianas didirikan
pada tahun 1962 di Brasil dan sejak saat itu telah menjadi merek sandal jepit yang
populer di seluruh dunia. Havaianas terbuat dari karet alami yang tahan lama dan
memiliki sol yang tahan licin. Sandal ini tersedia dalam berbagai macam warna dan
gaya, mulai dari yang polos hingga yang berwarna-warni dengan berbagai motif dan
gambar. Havaianas sering kali diidentifikasi dengan tali yang melekat di bagian
belakang sandal jepit, memberikan kenyamanan ekstra saat digunakan.
Gambar 1.1
Logo Havaianas

Sandal Havaianas telah menjadi ikon gaya dan gaya hidup Brasil. Mereka
sering kali menjadi pilihan yang populer untuk berlibur di pantai, tetapi juga dapat
digunakan dalam berbagai kesempatan santai. Banyak orang di seluruh dunia
mengenakan Havaianas sebagai sandal sehari-hari karena kenyamanan dan gaya
yang mereka tawarkan. Havaianas memiliki popularitas yang cukup besar di Bali,

1
yang merupakan salah satu tujuan wisata terkenal di Indonesia. Bali menawarkan
lingkungan yang cocok bagi Havaianas dengan pantainya yang indah dan gaya
hidup santainya.

Seiring dengan pertumbuhan pariwisata di Bali, Havaianas telah mendapatkan


popularitas yang signifikan di antara wisatawan lokal dan internasional yang
mengunjungi pulau tersebut. Banyak turis yang memilih Havaianas sebagai pilihan
sandal jepit mereka karena kenyamanan dan gaya yang ditawarkannya. Havaianas
memiliki toko resmi di Bali, terutama di daerah-daerah wisata seperti Seminyak,
Kuta, dan Ubud. Di toko-toko ini, pengunjung dapat menemukan berbagai pilihan
sandal Havaianas dengan berbagai macam warna, gaya, dan ukuran.

Selain itu, Havaianas juga tersedia di berbagai toko ritel, pusat perbelanjaan,
dan pasar suvenir di seluruh Bali. Ini memungkinkan wisatawan untuk dengan
mudah membeli pasangan sandal Havaianas sebagai kenang-kenangan atau untuk
digunakan selama liburan mereka di pulau ini. Selama beberapa tahun terakhir,
Havaianas juga telah berkolaborasi dengan desainer lokal dan merek-merek Bali
untuk menciptakan koleksi khusus yang terinspirasi oleh budaya dan keindahan
pulau ini. Ini menambah daya tarik dan eksklusivitas bagi para penggemar
Havaianas yang ingin memiliki koleksi unik dari Bali.

Secara keseluruhan, perkembangan Havaianas di Bali terus meningkat sejalan


dengan pertumbuhan pariwisata di pulau ini. Merek ini telah menjadi salah satu
pilihan sandal jepit yang populer di kalangan wisatawan yang mengunjungi Bali, baik
sebagai sandal sehari-hari maupun sebagai kenang-kenangan dari liburan mereka.

Latar belakang penelitian mengenai minat beli merupakan topik yang menarik
untuk diteliti karena minat beli merupakan faktor penting dalam mempengaruhi
keputusan konsumen dalam membeli produk atau jasa. Beberapa faktor yang
mempengaruhi minat beli konsumen meliputi kualitas produk, harga, citra merek,
dan faktor lingkungan. Salah satu penelitian terdahulu yang membahas mengenai
minat beli adalah penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Chung (2011) yang
berjudul "The effect of environmental attitude and environmental knowledge on
purchase intention in the hotel industry: The case of Swedish hotels". Penelitian ini

2
bertujuan untuk menguji pengaruh sikap lingkungan dan pengetahuan lingkungan
terhadap minat beli konsumen di industri hotel di Swedia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap lingkungan dan pengetahuan


lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di
industri hotel di Swedia. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang memiliki sikap
dan pengetahuan lingkungan yang baik cenderung lebih condong untuk memilih
hotel yang ramah lingkungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran
lingkungan dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Dalam konteks produk
fashion seperti Havainas, penelitian serupa dapat dilakukan untuk menguji pengaruh
faktor-faktor seperti kualitas produk, harga, citra merek, dan faktor lingkungan
terhadap minat beli konsumen. Dengan begitu, perusahaan dapat memahami lebih
baik faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen dan mengembangkan
strategi yang tepat.

Berdasarkan latar belakang diatas didapat rumusan masalah penelitian berikut


ini: Bagaimana pengaruh minat beli dan keputusan pembelian konsumen pada
produk Havainas?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Minat Beli
Menurut Yamit (2013) minat beli konsumen merupakan evaluasi purna beli
atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan
harapannya. Menurut Durianto, (2013) minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta
berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Menurut Kotler,
Bowen dan Makens (2014) mengenai minat beli: minat beli timbul setelah adanya
proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat
suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek
maupun minat.

Berdasarkan Kotler dan Keller (2016). Berikut adalah beberapa faktor yang
menurut mereka mempengaruhi minat beli konsumen:

1. Faktor personal
Faktor personal seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, dan
kepribadian dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Misalnya, konsumen
yang lebih muda cenderung memiliki minat beli yang berbeda dari konsumen
yang lebih tua, begitu juga dengan konsumen yang berbeda jenis kelamin.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis seperti persepsi, motivasi, sikap, dan keyakinan dapat
mempengaruhi minat beli konsumen. Konsumen yang memiliki persepsi positif
terhadap merek atau produk cenderung memiliki minat beli yang lebih tinggi,
begitu juga dengan konsumen yang memiliki motivasi yang kuat untuk membeli
produk tersebut.
3. Faktor sosial

4
Faktor sosial seperti keluarga, teman, dan kelompok referensi dapat
mempengaruhi minat beli konsumen. Konsumen cenderung membeli produk
yang disukai atau direkomendasikan oleh kelompok referensi mereka.
4. Faktor situasional
Faktor situasional seperti situasi pembelian, suasana hati, dan tawaran khusus
dapat mempengaruhi minat beli konsumen. Misalnya, konsumen yang sedang
dalam suasana hati positif cenderung lebih tertarik untuk membeli produk
daripada konsumen yang sedang dalam suasana hati negatif.
5. Faktor pemasaran
Faktor pemasaran seperti merek, promosi, harga, dan distribusi juga dapat
mempengaruhi minat beli konsumen. Konsumen cenderung lebih tertarik untuk
membeli produk dari merek yang dikenal dan memiliki promosi yang menarik,
harga yang terjangkau, dan mudah didapatkan melalui saluran distribusi yang
mudah diakses.
Indikator Minat Beli
Menurut Ferdinand (2014), minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
indikator sebagai berikut:
a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan
produk kepada orang lain.
c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang
yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya.
d. Minat eksploratif, minan ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu
mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi
untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

2.1.2 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah salah satu tahap dalam proses keputusan


konsumen sebelum perilaku pasca pembelian. Pada tahap ini, konsumen
dihadapkan pada beberapa pilihan alternatif dan melakukan tindakan untuk

5
memutuskan pembelian berdasarkan pilihan yang telah ditentukan. Menurut Kotler &
Armstrong (2016), keputusan pembelian didefinisikan sebagai studi tentang
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan,
dan membuang barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka.

Indikator Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen memiliki beberapa dimensi penting,


menurut Kotler & Armstrong (2016:188). Berikut adalah poin-poin penting yang
dapat diambil:

1. Pilihan Produk: Konsumen harus memutuskan apakah akan membeli


produk tertentu atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
Perusahaan perlu memahami minat konsumen dalam membeli produk dan
alternatif apa yang mereka pertimbangkan.
2. Pilihan Merek: Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek
mana yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan khas.
Perusahaan perlu memahami bagaimana konsumen memilih merek
tertentu.
3. Pilihan Penyalur: Konsumen harus memutuskan penyalur mana yang
akan dikunjungi. Faktor-faktor seperti lokasi, harga, persediaan barang,
kenyamanan berbelanja, dan fasilitas tempat berbelanja dapat
mempengaruhi keputusan konsumen.
4. Waktu Pembelian: Konsumen dapat memiliki preferensi yang berbeda
dalam memilih waktu pembelian, seperti setiap hari, seminggu sekali, dua
minggu, dan sebagainya.
5. Jumlah Pembelian: Konsumen perlu memutuskan berapa banyak produk
yang akan dibeli dalam satu kesempatan. Pembelian dapat melibatkan
lebih dari satu item. Perusahaan harus mempersiapkan jumlah produk
yang sesuai dengan keinginan konsumen yang berbeda-beda.

6
6. Metode Pembayaran: Konsumen perlu memilih metode pembayaran yang
akan digunakan dalam transaksi pembelian produk atau jasa. Pengaruh
teknologi dalam transaksi pembelian juga dapat memengaruhi keputusan
pembelian konsumen.

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dapat dibedakan


sebagai berikut:

1. Kebudayaan: Kebudayaan merupakan faktor penting yang


memengaruhi keinginan dan perilaku konsumen. Nilai-nilai,
kepercayaan, dan perilaku yang ada dalam suatu budaya dapat
memberikan pengaruh pada preferensi konsumen.
2. Kelas Sosial: Kelas sosial juga berperan dalam mempengaruhi
preferensi produk dan merek. Perbedaan kelas sosial dapat
menyebabkan perbedaan permintaan dan preferensi konsumen.
3. Kelompok Acuan: Kelompok acuan terdiri dari individu atau kelompok
yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
perilaku konsumen. Pengaruh dari kelompok acuan dapat
mempengaruhi preferensi dan keputusan pembelian.
4. Keluarga: Keluarga memiliki peran penting sebagai organisasi
pembelian konsumen. Preferensi dan pengaruh keluarga dapat
menjadi faktor yang signifikan dalam keputusan pembelian.
5. Kepribadian: Karakteristik pribadi seperti usia, tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan konsep diri pembeli
juga mempengaruhi keputusan pembelian.
6. Keyakinan dan Sikap: Melalui tindakan dan pembelajaran, konsumen
mengembangkan keyakinan dan sikap. Kedua faktor ini saling
mempengaruhi dalam membentuk preferensi dan keputusan
pembelian.

Dalam keseluruhan, faktor-faktor seperti kebudayaan, kelas sosial, kelompok


acuan, keluarga, kepribadian, keyakinan, dan sikap memainkan peran penting

7
dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Memahami faktor-faktor ini
membantu perusahaan dalam merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.

Pihak yang berperan dalam Keputusan Pembelian

Peran individu selain pembeli utama dapat menjadi faktor penting dalam
pengambilan keputusan pembelian. Berikut adalah parafrase dari peran-peran yang
mempengaruhi keputusan konsumsi atau pembelian:

a) Initiator (Pencetus): Initiator adalah orang yang pertama kali memiliki ide
atau gagasan untuk membeli suatu produk atau layanan. Mereka
mencetuskan ide pembelian dan menginisiasi proses pengambilan
keputusan.
b) Influencer (Pemberi Pengaruh): Influencer adalah individu yang memiliki
pendapat yang dianggap penting dalam evaluasi dan pemilihan produk
atau layanan. Pendapat dan pengaruh mereka memengaruhi keputusan
akhir.
c) Decider (Pengambil Keputusan): Decider adalah orang yang memiliki
wewenang keuangan atau kekuasaan untuk menentukan keputusan
akhir. Mereka adalah orang yang akhirnya menentukan apa yang akan
dibeli, kapan dan di mana pembelian dilakukan, serta bagaimana proses
pembelian berlangsung.
d) Pembeli (Buyer): Pembeli adalah orang yang melakukan pembayaran
atas pembelian. Mereka bertindak sebagai agen pembelian atau orang
yang secara langsung melakukan transaksi.
e) Pengguna (User): Pengguna adalah orang yang secara aktif
menggunakan produk atau layanan yang dibeli. Mereka merupakan
konsumen yang benar-benar mengonsumsi atau memanfaatkan produk
atau layanan tersebut.

8
9
BAB III

METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah informasi yang diperoleh dalam bentuk angka. Dalam
bentuk angka ini, data kuantitatif dapat diproses menggunakan rumus matematika atau
dianalisis menggunakan metode statistik (Sugiyono, 2018). Sumber data adalah segala
sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data
dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung menggunakan penyebaran kuisioner.
2. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan
dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah
literatur, artikel, jurnal yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian.

3.2 Sampel dan populasi


Populasi

Dalam suatu penelitian, populasi yang dipilih mempunyai hubungan yang erat dengan
masalah yang diteliti. Populasi atau unverse adalah jumlah keseluruhan unit analisis yang
ciricirinya akan diduga, Sugiyono (2018). Populasi dalam ini adalah konsumen yang
membeli Havainas di Daerah Kuta.

Sampel

Sampel merupakan bagian dari elemen-elemen populasi yang hendak diteliti. Adapun
ide dasar dari pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian dari elemen-
elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi diharapkan dapat diperoleh,
Cooper & Pamela (2001). Keunggulan ekonomis pengambilan sampel adalah biayanya
lebih murah dan memberikan hasil yang lebih cepat. Responden penelitian ini terdiri dari
konsumen Havainas. Metode sampling menggunakan purposive sampling, yaitu dengan
persyaratan konsumen sudah melakukan pernah melakukan pembelian produk Havainas
dan dengan batas usia 17-30 tahun, hal ini termasuk dalam klasifikasi usia yang sudah
dapat bekerja dan memiliki pendapatan per bulan. Sampel ini menggunakan Rumus Hair

10
karena ukuran populasi tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan Hair (2010), disarankan
agar ukuran sampel minimum adalah 5-10 kali jumlah indikator variabel yang diestimasi.
Dalam penelitian ini berarti perhitungannya sebagai berikut: n x jumlah indikator. 5 x 10 =
50 Responden. Maka dalam penelitian ini jumlah sampel minimum adalah 50 Responden.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kuisioner

Tabulasi data adalah proses pengorganisasian data dalam bentuk tabel yang
memudahkan analisis dan interpretasi. Berikut adalah contoh tabulasi data dari 50
karakteristik responden yang mencakup jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan
pendapatan:

Usia

Golongan Usia Jumlah Responden Persentase


17-21 tahun 40 40%
21-25 tahun 35 35%
26-30 tahun 25 25%
Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase


Swasta 28 28%
Mahasiswa 22 22%
PNS 18 18%
Pengusaha 20 20%
Akademisi 22 22%
Pendapatan

Golongan Pendapatan (per bulan) Jumlah Responden Persentase


< 2 juta 39 39%
2-3 juta 25 25%
3-4 juta 25 35%
4-5 juta 11 11%
Dalam tabel-tabel ini, responden dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan
usia, pekerjaan, dan pendapatan. Setiap golongan memiliki jumlah responden dan

12
persentase dalam jumlah yang berbeda-beda. Tabulasi data ini dapat membantu dalam
menganalisis distribusi responden dan membuat keputusan yang lebih baik.

Tabulasi data Minat Beli terhadap Havainas

Tabulasi data dari 50 responden yang diklasifikasikan berdasarkan indikator minat beli
(Minat Transaksional, Referensial, Preferensial, dan Eksploratif) terhadap pengaruh
minat beli produk Havainas:

Minat Transaksional

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 11 22%
Sangat Setuju 39 78%
Minat Referensial

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 10 20%
Sangat Setuju 40 80%
Minat Preferensial

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 20 40%
Sangat Setuju 30 60%
Minat Eksploratif

13
Variabel Jumlah Responden Persentase
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 15 30%
Sangat Setuju 35 70%
Dalam tabel-tabel ini, responden dibagi menjadi beberapa variabel berdasarkan
indikator minat beli terhadap pengaruh minat beli produk Havainas. Setiap variabel
memiliki jumlah responden dan persentase dalam jumlah yang berbeda-beda.

Tabulasi data Keputusan Pembelian terhadap Havainas

Tabulasi data dari 50 responden yang diklasifikasikan berdasarkan indikator minat


beli (Pilihan Produk, Pilihan Merek, Pilihan Penyalur, Waktu Pembelian, Jumlah
Pembelian, Metode Pembayaran) terhadap pengaruh keputusan pembelian Havainas:

Pilihan Produk

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 10 20%
Sangat Setuju 40 80%
Pilihan Merek

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 17 34%
Sangat Setuju 33 66%
Pilihan Penyalur

14
Variabel Jumlah Responden Persentase
Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 30 60%
Sangat Setuju 20 40%
Waktu Pembelian

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 12 24%
Sangat Setuju 38 76%

Jumlah Pembelian

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 11 22%
Sangat Setuju 39 78%

Metode Pembayaran

Variabel Jumlah Responden Persentase


Sangat Tidak Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Netral 0 0%
Setuju 20 40%
Sangat Setuju 30 60%

15
Dalam tabel-tabel ini, responden dibagi menjadi beberapa variabel berdasarkan
indikator minat beli terhadap pengaruh keputusan pembelian Havainas. Setiap variabel
memiliki jumlah responden dan persentase dalam jumlah yang berbeda-beda.

Pembahasan Minat Beli Havainas

Berdasarkan tabulasi data, terdapat 4 indikator minat beli yaitu Minat Transaksional,
Referensial, Preferensial, dan Eksploratif. Dari hasil tabulasi data tersebut, indikator
yang paling dominan adalah Minat Referensial, dengan 80% responden mengatakan
mereka sangat setuju dan 20% setuju bahwa mereka lebih memilih membeli produk
Havainas dibandingkan dengan produk yang lainnya.

Pembahasan Keputusan Pembelian Havainas

Dari hasil tabulasi data, terdapat 6 indikator keputusan pembelian yaitu pilihan
produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian dan
metode pembayaran. Dari hasil tabulasi data tersebut, indikator yang paling dominan
adalah Pilihan Produk, dengan 80% responden sangat setuju dan 20% setuju bahwa
mereka akan membeli produk Havainas. Hal ini mengungkapkan bahwa produk
Havainas memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Dalam kedua kasus, kesimpulan dapat diambil dari indikator yang paling dominan
dalam tabulasi data. Namun jika diperhatikan masing-masing indikator memiliki tingkat
kepuasan responden yang tinggi. Rata-rata indikator mendapat persentase setuju dan
sangat setuju diatas 40%. Hal ini berarti pengaruh minat beli dan keputusan pembelian
pada produk Havainas bagi konsumen di daerah Kuta sangatlah tinggi.

16
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapat penelitian ini, terdapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut:

1. Minat beli terhadap Havainas didominasi oleh indikator Referensial


sementara pada keputusan pembelian didominasi oleh indikator pilihan
produk.
2. Responden yang memiliki minat beli terhadap Havainas lebih banyak disukai
oleh kalangan dewasa muda yaitu usia 17-24 Tahun.
3. Responden yang membeli dan menggunakan Havaianas memiliki rata-rata
18 responden yang berasal dari seluruh kalangan pekerjaan dan rata-rata 2-
4 Juta berdasarkan pendapatan perbulan. Data ini menunjukkan bahwa
Havainas digemari hampir seluruh kalangan pekerjaan dan juga memiliki
utilitas harga yang terjangkau bagi seluruh kelompok pendapatan.
4. Havainas memiliki kesempatan untuk meningkatkan minat beli dan
keputusan pembelian dengan mempertimbangkan indikator-indikator yang
dominan pada masing-masing merek, serta dengan memahami preferensi
dan kebutuhan dari para konsumen mereka.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, ada beberapa saran yang dapat
diberikan:
Untuk Havainas, perusahaan dapat mempertahankan strategi pemasaran yang
menekankan pada preferensi dan eksplorasi konsumen, dengan memberikan

17
pengalaman belanja yang menarik dan inovatif. Selain itu, Havainas juga dapat
mempertahankan loyalitas merek dengan memberikan layanan pelanggan yang baik
dan menjaga kualitas produk. Kemudian, penting perusahaan untuk selalu mengikuti
tren dan kebutuhan pasar, serta mendengarkan umpan balik dari konsumen mereka
dan terus memperbaiki produk dan layanan mereka agar tetap relevan dan kompetitif di
pasar.

18
19
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen. BP Universitas Diponegoro.
Semarang. Kotler,
Fandy, Tjiptono. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Edisi 2.
Yogyakarta: Andi.
Philip & Kevin Lane Keller. 2009, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Penerbit
Erlangga: Jakarta. Kotler,
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2016. Marketing Managemen, 15th Edition,
Pearson Education,Inc
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta
Kim, Ki-Pyeong., Yoo-Oh Kim, Min-Kweon Lee, Myoung-Kil Youn. 2014. The Effect of
Co-Brand Marketing Mix Strategies On Customer Satisfaction, Trust, and Loyalty for
medium and small traders and manufacturers. Jurnal EHM, Vol. 1, No. 17.

20

Anda mungkin juga menyukai