Kefektifan organisasi dalam prespektif perilaku organisasi
1) Pandangan Sistem Terdiri dari sebuah Input, Proses, dan ini output akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Komponen ini akan menentukan apakah pada saat kita menjalankan organisasi dalam prespektif pandangan sistem bisa mencapai kata efektif atau tidak. Input itu terdiri dari apa yang disebut dengan sumber daya manusia, aset fisik, pinansial capital, sosial capital. Input ini nanti akan ada proses transformasi, proses transformasi ini sangat tergantung kepada sistem-sistem yang dibangun dalam kerangka keorganisasian, maka proses transformasi ini akan melahirkan output. Output dalam bentuk produk dan jasa, baik dalam bentuk kebijakan aturan organisasi ataupun pelayanan-pelayanan yang mendatangkan keputusan terhadap organisasi. 2) Pandangan Pembelajaran Organisasi Memposisika hal yang terpenting untuk mencapai efektifitas sebuah organisasi sangat tergantung pada yang disebut dengan knowledge manajemen atau intellectual capital, capital modal intelektual atau manajemen pengetahuan dalam modal intelektual itu terdiri dari 4 elemen pokok - Human capital. Orang yang ada didalamnya. Artinya kompetensi, kapasitas, motivasi, etitude, harapan, termasuk cita-cita setiap SDM yang ada didalamnya itu menjadi Human Capital yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi. - Structural Capital. Dalam organisasi ada pembagian tugas yang akan melahirkan perbedaan tanggung jawab antar satu orang dengan yang lain. Proses dari structural capital ini nantinya akan melahirkan atau sangat bergantung pada human capital. - Relationship Capital. Modal hubungan berkaitan dengan bagaimana sebuah organisasi pada akhirnya nanti akan mendapatkan atau memiliki proses yang baik mampu membangun relation atau hubungan ikatan emosional diantara anggotanya. Relationship capital ini menjadi penting bagi sebuah organisasi dan masuk bagian intellectual capital. - Organisational Capital. Merujuk kepada bagaimana garis perjuangan, peran dan fungsi, tujuan, sifat, gerakan, misi yang ada di organisasi itu yang nantinya akan merangkum atau menjadi wajah dan wijhah dari sebuah proses organisasi.
Dalam proses knowledge manajemen ini setiap person to person yang ada di organisasi akan melakukan upaya sharing pengetahuan menggunakan pengetahuan atau menerapkan pengetahuan sesuai dengan apa yang seharusnya.
3) Pandangan Praktik Kinerja Tinggi
Dalam bahasa lain high-performance pop Praktis Jadi pandangan praktik berkinerja tinggi diukur dari beberapa hal pertama apakah partisipasi atau keterlibatan karyawan ini tidak dalam proses pencapaian tujuan, yang kedua apakah ada otonomi dalam pekerjaan dimana setiap orang yang terlibat di organisasi itu memiliki kewenangan untuk berimprovisasi atau berinovasi tentu dengan memperhatikan aturan organisasi yang ada, yang terakhir apakah kemudian organisasi memberikan ribet bagaimana penghargaan yang tinggi terhadap kinerja para personalitas yang ada di dalamnya atau tidak, itulah yang disebut dengan hyperforms work practice. Jika keempat hal ini baik dan memuaskan maka nantinya akan berpengaruh juga terhadap proses korganisasian 4) Model Mars dalam perilaku dan kinerja individu. Ada lima karakteristik utama yang jadi patokan, - pertama ada personality personality itu berarti Bagaimana pesen ya person yang apa namanya yang dimiliki oleh SDM itu sendiri. - Kedua ada nilai religius yang menjadi kerangka mindset dan mentalitas SDM yang ada disana, - yang ketiga persepsi ini kaitanya dengan bagaimana dia mempersepsikan sebuah peran dalam organisasi, - yang keempat emotion dan Attitude - kelima ada stres bagaimana dia bisa mengelola rasa cemas atau pikiran yang ada dalam dirinya nantinya individual karakteristik ini nanti akan melahirkan Apa yang disebut dengan Mars model marmer. 5) Perilaku Individu Dalam Organisasi a) Tas performs, ini adalah diukur dari bagaimana setiap individu bertanggungjawab terhadap beban atau tanggungjawab yang dimilikinya itu transfer Voice jadi sebagai seorang manajer nantinya bisa melihat dari sisi bagaimana kredibilitas kompetensi komitmen tanggung jawab yang dilakukan oleh person to person di setiap organisasi itu terhadap datang jauh atau tugas yang dibebankan nya. b) OCB organizational citizenship sport, bisa dilihat atau mengukur dari perilaku- perilaku setiap organisasi yang semuanya saling terjalin membentuk kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi jadi manifestasi dari bentuk OCB ini dapat dilihat dari seberapa besar tingkatan kerjasama yang dimiliki oleh individu secara kolektif dalam organisasi. c) CWB counterproductive be happy or. Ini justru sebaliknya bisa mengukur dari seberapa banyak hambatan-hambatan yang terjadi yang disebabkan karena adanya konflik diantara organik orang-orang yang ada di organisasi itu. d) Perilaku Bergabung Betah tidak membentuk community yang membentuk kesatuan. 6) Model Kepribadian “Big Five Personality” (Caneo) Model Kepribadian Big Five Personality ini teori yang faimiliar dalam ilmu psikologi yang diterapkan dalam konteks pengelolaan organisasi karena kaitannya dengan perilaku individu yang ada dalam sebuah organisasi itu. Model kepribadian big personality dalam konteks perilaku organisasi memandang bagaimana sebuah organisasi mampu bertahan dan memainkan perannya dalam rangka mengembangkan setiap SDM yang ada di dalamnya.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu