Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH CCTV

Nama : ALFINA RAHMAH DEWI

Kelas : XII TEKNIK AUDIO VIDEO 1


NIS : 20210003

SMK NEGERI 7 BEKASI


Jln. Perumahan Asabri Indah Jatisari – Jatiasih Bekasi 17426
Email: smkn7bekasikota@gmail.com Website: www.smkn7kotabekasi.com
Telp/Fax : 021 - 29377135
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran jurusan Teknik Audio Video
mengenai CCTV. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya makalah
ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua agar dapat dijadikan
sebagai referensi pada perkembangan berikutnya.

Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah, semoga usaha kami ini
mendapat manfaat yang baik.Serta mendapat ridho dari Allah SWT.Amin ya rabbal alamin.

Terima kasih

BEKASI, 2022

Penulis

Teknik Audio Video II


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................II


DAFTAR ISI .........................................................................................................................III
BAB I MATERI POKOK
A. DEFINISI AMPLIFIER ................................................................................1
B. JENIS - JENIS AMPLIFIER .........................................................................2
BAB II RESISTOR
A. DEFINISI RESISTOR ..................................................................................10
B. JENIS - JENIS RESISTOR............................................................................10
C. CARA KERJA RESISTOR ...........................................................................15
D. CARA MENGHITUNG NILAI RESISTOR 6 .............................................16
BAB III KAPASITOR
A. DEFINISI KAPASITOR................................................................................18
B. PENGERTIAN KOMPONEN KAPASITOR SMD .....................................18
C. JENIS - JENIS KAPASITOR SMD...............................................................19
D. CARA MENGHITUNG NILAI PADA KAPASITOR ELEKTROLIT .......21
BAB IV DIODA
A. DEFINISI DIODA.........................................................................................26
B. JENIS - JENIS DIODA .................................................................................26
BAB V TRANSISTOR
A. DEFINISI TRANSISTOR ............................................................................31
B. JENIS – JENIS TRANSISTOR ....................................................................31

Teknik Audio Video III


BAB I
DVR (DIGITAL VIDEO RECORDER)

A. Pengertian DVR (Digital Video Recorder)


DVR (Digital Video Recorder) merupakan alat elektronik yang mempu merekam
video menjadi format digital ke media seperti flash drive USB, DVD, kartu memori, SSD
ataupun penyimpanan missal baik yang local atau jaringan lainnya. Fungsi DVR adalah
sebagai perangkat penyimpanan CCTV yang digunakan sebagai pusat kontrol. DVR yang
memiliki fitur multiplexing dapat memonitor dan merekam dengan split screen secara
simultan. Dengan dihubungkan dengan koneksi internet dapat memudahkan file rekaman di
back up serta dapat melihat secara langsung melalui ponsel atau gadget yang terhubung
dengan DVR.

Dengan teknologi yang berkembang saat ini fungsi DVR tidak hanya sebagai
parangkat penyimpanan saja, tetapi berevolusi menjadi perangkat yang menyediakan layanan
tertentu. Sistem terbaru DVR dapat mencari video berdasarkan aktivitas, waktu, tanggal, dan
hari.

Gambar 1. DVR (Digital Video Recorder)

Teknik Audio Video 1


B. Jenis-Jenis DVR (Digital Video Recorder)

1. DVR 4 Channel

Sesuai dengan namanya, DVR 4 Channel hanya bisa Anda akses menggunakan 4
saluran video saja. DVR dengan jenis ini sangat cocok untuk pengawasan menggunakan
kamera CCTV dengan skala kecil. Seperti hunian rumah, toko, kantor berskala kecil, hingga
gudang. selain harga yang terjangkau, perangkat ini juga sudah dilengkapi dengan fitur
remote kontrol, port USB, dan format H.264 yang memudahkan penggunaannya.

Gambar 2. DVR 4 Channel

2. DVR 8 Channel

Jenis DVR ini terdapat 8 saluran video dengan penyimpanan memori yang lebih
besar. Sangat cocok dioperasikan di lingkungan perumahan, toko ritel, dan komersial skala
menengah. Fitur yang tersedia hampir sama dengan DVR 4 Channel dengan kontrol jarak
jauh, port USB, DVD, back up data, dan format kamera tinggi H.264.

Gambar 3. DVR 8 Channel

Teknik Audio Video 2


3. DVR 16 Channel

Digital Video Recorder DVR 16 Channel yang mampu menghubungkan saluran


kamera CCTV hingga enam belas channel. Sesuai dengan pengawasan yang berskala luas
seperti mall, pabrik, perkantoran, gudang, dan fasilitas umum. Memori yang dimiliki sangat
besar, 16 akses CCTV, port USB, DVD, kontrol jarak jauh, dan format kompresi H.264.

Gambar 4. DVR 16 Channel

C. Kekurangan dan Kelebihan DVR (Digital Video Recorder)


1. Kelebihan
a) Lebih Murah – Saat Kamu membandingkan perekam NVR dengan DVR, sistem
DVR jauh lebih murah untuk dipasang.
b) Kompatibilitas- Perekam video digital kompatibel dengan kamera HD serta
perekam DVR lainnya.
2. Kekurangan
a) Kualitas Gambar Lebih Rendah, tetapi Meningkat – Dibandingkan dengan
perekam NVR, DVR menghasilkan gambar dengan kualitas lebih rendah. Hal
baiknya adalah, dengan munculnya kamera megapiksel dan peningkatan
kemampuan merekam, pengguna dapat menikmati resolusi hingga 1080p.
b) Biaya Pemeliharaan Lebih Tinggi – DVR mengirimkan sinyal melalui kabel
koaksial, yang lebih rentan terhadap faktor lingkungan. Biaya pemeliharaan
menjalankan sistem DVR mungkin lebih tinggi.
c) Peralatan Harus Dekat – Dengan DVR, kamera keamanan harus ditempatkan
dalam jarak 100 meter dari lokasi perekam. Jika tidak, sinyal akan lebih lemah,
dan kualitas gambar yang dihasilkan akan lebih rendah.

Teknik Audio Video 3


BAB II
NVR (NETWORK VIDEO RECORDER)
A. Definisi NVR (Network Video Recorder)

NVR merupakan singkatan dari Network Video Recorder. Alat ini merupakan suatu
media perekam gambar dari IP kamera CCTV. Jika DVR merupakan penyimpan gambar
untuk CCTV, maka NVR adalah DVR untuk sistem IP kamera CCTV.
Perangkat ini merupakan perangkat perekam berbasis protokol internet yang berguna
sebagai media penyimpan rekaman gambar yang tertangkap kamera IP. Distribusi gambar
yang tertangkap kamera CCTV ini kemudian akan transfer menggunakan jaringan internet.
Dengan basis IP, NVR dapat dikelola secara remote menggunakan LAN atau jaringan
internet yang membuatnya lebih fleksibel daripada DVR.
Yang menjadikan perangkat ini lebih unggul dari DVR adalah kualitas gambar yang
NVR hasilkan. Dengan menggunakan kamera IP atau internet protocol, gambar yang
komponen ini hasilkan jauh lebih bagus dan jernih daripada CCTV dengan DVR.
Menggunakannya gambar yang di zoom-in tidak mudah pecah dan tidak buram.

Adapun fungsi dari perangkat NVR adalah sebagai berikut:


1. Capture Picture & Record (Merekam Gambar dan Video)
Sebagai penyimpan dan pengolah gambar, komponen ini memiliki fungsi yang
serupa dengan DVR yakni merekam audio dan video dari yang kamera CCTV tangkap.
Bedanya ia akan mengolah langsung gambar yang ada menjadi bentuk digital, sedangkan
DVR mengolah gambar menjadi analog dan digital.
2. Merekam Audio
perangkat ini dapat merekam audio atau suara yang ada pada lingkungan sekitar dengan
baik. Hal ini karena kualitas kamera dengan basis internet yang mampu mengolah suara
sama baiknya dengan mengolah video.
3. Playback
NVR memiliki fungsi dimana ia dapat mengulang kembali video yang tersimpan dalam
storage jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Teknik Audio Video 4


B. Jenis - Jenis NVR (Network Video Recorder)
1. RESISTOR TETAP (FIXED RESISTOR)
Fixed Resistor atau resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi
atau hambatan tetap. Resistor tetap banyak digunakan dalam rangkaian elektronika dan
berfungsi sebagai pembatas arus dan pembagi tegangan.

a. RESISTOR KOMPOSISI KARBON


Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif yang berbentuk tabung
dengan kawat logam yang terdapat pada kedua ujungnya. Jenis resistor ini terbuat
dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai
pengikat atau badannya agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Badan
resistor dilapisi dengan plastik ataupun dicat dengan kode warna yang disesuaikan
dengan nilai resistansinya.

Teknik Audio Video 5


Gambar 6. Resistor komposisi karbon
b. RESISTOR FILM KARBON
Resistor film karbon atau juga disebut dengan resistor arang/karbon merupakan
resistor yang dibuat dengan bahan utama arang atau karbon. Resistor film karbon
terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan substrat isolator dan dipotong
berbentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada proporsi karbon dan isolator.

Gambar 7. Resistor film karbon

c. RESISTOR FILM LOGAM


Resistor film logam atau biasa sering disebut dengan metal film resistor
merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama metal atau logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Bentuk fisik resistor film logam mirip dengan resistor film
karbon, hanya saja terdapat perbedaan pada warna dan jumlah gelang warna yang
digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor film karbon,
resistor ini juga dapat ditemukan dipasaran dengan dengan beberapa kapasitas daya
yaitu 1/8 watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran dan perangkat industry.

Teknik Audio Video 6


Gambar 8. Resistor film logam

2. RESISTOR NILAI BERUBAH (VARIABLE RESISTOR)


Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat ditentukan dan
diubah-ubah sesuai keinginan. Variable resistor dapat diklasifikasikan menjadi
potensiometer, trimpot dan rheostat.

Gambar 9. Resistor nilai berubah (variable resistor)

a. POTENSIOMETER
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang terdapat
pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis pada badan
potensiometer dalam bentuk kode angka.

Teknik Audio Video 7


Gambar 10. potensiometer

b. TRIMPOT
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang
fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai
resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat
memutar porosnya.

Gambar 11. Trimpot

c. RHEOSTAT
Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan
dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk
mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas
toroid.

Teknik Audio Video 8


Gambar 12. rheostat
d. THERMISTOR (THERMAL RESISTOR)
Thermistor adalah jenis resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap suhu
atau temperature, sehingga nilai resistansi dari thermistor dapat ditentukan dan
dipengaruhi oleh suhu atau temperature. Terdapat 2 jenis thermistor yaitu PTC
(Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Gambar 13. Thermistor

e. LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR adalah jenis
resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap intensitas cahaya yang diterimanya.
Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka semakin rendah resistansi
resistor tersebut.

Teknik Audio Video 9


Gambar 14. LDR
C. Cara Kerja Resistor
Resistor terutama digunakan untuk membuat dan memelihara arus yang aman yang
dikenal dalam komponen listrik. Resistansi diukur dalam hukum Ohm. Hukum ini
menyatakan bahwa hambatan listrik sama dengan penurunan tegangan terminal resistor
dibagi dengan arus diterapkan. Sebuah rating ohm tinggi menunjukkan resistensi yang tinggi
terhadap arus. Peringkat ini dapat ditulis dalam sejumlah cara yang berbeda – misalnya, 81R
mewakili 81 ohm, sedangkan 81K mewakili 81.000 ohm. Jumlah perlawanan yang
ditawarkan oleh resistor ditentukan oleh konstruksi fisiknya. Komposisi resistor karbon
memiliki karbon resistif dikemas kedalam silinder keramik, sementara resistor film karbon
terdiri dari sebuah tabung keramik yang sama, namun film karbon konduktif melilit luar.
Film logam atau resistor oksida logam yang dibuat dengan cara yang sama, tetapi dengan
logam bukan karbon. Sebuah resistor wirewound, dibuat dengan kawat logam melilit tanah
liat, plastik, atau fiberglass tabung, menawarkan ketahanan pada tingkat daya yang lebih
tinggi. Mereka digunakan untuk aplikasi yang harus menahan suhu tinggi yang biasanya
terbuat dari bahan seperti keramik logam, komposit keramik-logam, atau tantalum, logam
langka, sehingga mereka dapat bertahan panas.

D. Cara Menghitung Nilai Resistor 6


Warna gelang 1, 2, dan 3 menunjukkan koefisien nilai, gelang 4 sebagai pengali
(multiplier), dan gelang ke-5 sebagai ambang batas toleransi sedangkan untuk gelang ke-6
menunjukan koefisien suhu. Berdasarkan warna gelang maka bisa ditentukan berapa nilai
resistor sebenarnya. Pada dasarnya akan dibutuhkan minimal 2 buah gelang terakhir untuk
pengali dan toleransi serta koefisien suhu khusus untuk 6 warna.

Teknik Audio Video 10


Gambar 15. Cara menghitung nilai resistor 6
Keterangan :
• Pita 1 menunjukkan nilai (angka) pertama dari resistansi.
• Pita 2 menunjukkan nilai (angka) kedua dari resistansi.
• Pita 3 menunjukkan nilai (angka) ketiga dari resistansi.
• Pita 4 menunjukkan faktor pengali, jumlah angka nol (0) yang digabungkan pita 1, 2 dan 3.
• Pita 5 menunjukkan nilai toleransi.
• Pita 6 menunjukkan koefisien suhu.

Gambar 16. Table kode warna resistor 6

Untuk lebih jelasnya, lihatlah tabel kode warna resistor 6 warna pada gambar diatas.
Contoh soal :
Bacalah nilai resistor seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 17. Nilai resistor


Jawaban :
Teknik Audio Video 11
Pita 1 adalah merah : nilai 2
Pita 2 adalah kuning : nilai 4
Pita 3 adalah hijau : nilai 5
Pita 4 adalah merah : nilai 100
Pita 5 adalah cokalt : nilai toleransi 1%
Pita 6 adalah orange : nilai koefisien suhu adalah 15ppm/°C
Sehingga nilai resistor tersebut adalah 245 x 100 = 24500 Ohm = 24,5 Kilo
Ohmdengan nilai toleransi sebesar 1% dan koefisien suhu sebesar 15ppm/°CDari penjelasan
tentang cara menghitung nilai resistor dengan 4,5 dan 6 warna dapat kita simpulkan cara
cepat dan sederhana dalam pembacaannya yakni seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 18. Cara menghitung nilai resistor

BAB III
KAPASITOR

A. Definisi Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-
elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan
muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan
dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk
salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.

Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai
penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik
Teknik Audio Video 12
disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).

Gambar 19. Jenis-jenis kapasitor

B. Pengertian Komponen SMD (Surface Mounted Device)


SMD atau Surface Mounted Device merupakan komponen eletronika modern yang
diproduksi menggunakan metode surface mounting technologi (SMT). Hampir mirip dengan
komponen elektronika pada umumnya hanya saja komponen SMD tidak mempunyai kaki-
kaki.

C. Jenis – Jenis Kapasitor SMD


 SMD Capacitor - Tantalum
Seperti keramik, tidak memiliki tanda nilai pada ujungnya. Hanya memiliki penanda
polaritas untuk memastikan bahwa kapasitor dimasukkan dengan cara yang benar ke
papan sirkuit. Format sederhana dibawah sering digunakan, terutama kapasitor keramik.
Contoh: Dua angka 47 menunjukkan angka-angka penting dan 5 menunjukkan pengganda 5,
yaitu 100 000, yaitu 4.7μF.

Teknik Audio Video 13


Gambar 20. SMD capacitor - tantalum

 SMD Capacitor - Electrolytic (Flat Style)


Kapasitor tipe timbal diproduksi dalam ukuran besar dan kecil. Untuk kapasitor besar,
parameter seperti nilai dan lainnya diberikan secara terperinci. Untuk kapasitor yang kecil
karena kurangnya ruang yang cukup, parameter disediakan dalam bentuk kode disingkat.
Contoh: Penandaan kapasitor adalah "22μF 50V". Di sini, 22μF adalah nilai dari kapasitor
sementara 50V menunjukkan tegangan kerja. Penandaan batang digunakan untuk
menunjukkan polaritas yang menunjukkan terminal Negatif (-).

Gambar 21. SMD electrolytic capacitor

 SMD Capacitor - Electrolytic (Can Style)


Kapasitor ini ditandai di bagian atas kaleng dengan tanda hitam. Warna mark kadang-
kadang tergantung pada pembuatannya. Basis plastik dari kapasitor juga dilapiskan
pada sisi positif atau anoda.

Gambar 22. SMD capacitor - electrolytic

 SMD Capacitor - Ceramic


Teknik Audio Video 14
Pembuatan Kapasitor dilakukan sehingga semua jpenandaan tidak diperlukan. Kapasitor
dimuat dalam mesin Pick-and-Place yang menghilangkan penandaan.
Kapasitor pemasangan di permukaan tidak memiliki ruang yang cukup untuk menandai
karena ukurannya yang kecil.
Kapasitor keramik umumnya lebih kecil daripada jenis seperti elektrolitik dan oleh
karena itu tanda harus lebih ringkas. Berbagai skema dapat digunakan.
Nilai dapat diberikan dalam picofarads. Terkadang angka seperti 10n akan terlihat dan ini
menunjukkan kapasitor 10nF. Demikian pula n51 menunjukkan kapasitor 0,51nF, atau 510
pF, dll.

Gambar 23. SMD capacitor -ceramic

 Keramik Multilayer SMD

Kapasitor jenis ini menggunakan bahan keramik untuk seperti halnya kapasitor keramik
tetapi bedanya terdapat jumlah lapisan yang menyusun dielektrikumnya. Dielektrikumnya
disusun dengan banyak lapisan atau layer dengan ketebalan 10 – 20 μm dan pelat
elektrodanya dibuat dari logam murni. Berikut ini contoh gambar struktur kapasitor keramik
multilayer

Teknik Audio Video 15


Gambar 24. Kapasitor keramik multilayer SMD

D. Cara Menghitung Nilai Pada Kapasitor SMD


Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka –
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah merupakan salah satu Komponen
Elektronika Pasif yang paling banyak digunakan dalam rangkaian peralatan elektronika.
Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara membuatnya
menjadi Komponen Elektronika yang penting.
Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan yang
besar untuk sebuah Kapasitor yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik. Oleh Karena
itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen
dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh peralatan Elektronika.
Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah : Micro Farad (µF), Nano Farad (nF) dan Piko
Farad (pF).

Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai
Kapasitansi sebuah Kapasitor :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan
jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V
ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :Nilai Kapasitor pada
gambar diatas adalah 3300µF (baca : 3300 Micro Farad)

Teknik Audio Video 16


Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang memiliki
Polaritas (+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan
Kapasitor juga terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor
Elektrolit.

Gambar 25. Kapasitor elektrolit

Cara Membaca Nilai Kapasitor Keramik

Kapasitor Kertas dan Kapasitor non-Polaritas lainnya Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan
Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu
menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.

Teknik Audio Video 17


Gambar 26. Kapasitor keramik

Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara
menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :

Kode : 473Z

Nilai Kapasitor = 47 x 103

Nilai Kapasitor = 47 x 1000

Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF

Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar
Nilai Toleransinya :

B = 0.10pF

C = 0.25pF

D = 0.5pF

E = 0.5%

F = 1%

G= 2%

H = 3%

J = 5%

K = 10%

M = 20%

Z = + 80% dan -20%

473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.

Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya
adalah sebagai berikut :

Kode : 47J

Nilai Kapasitor = 47 x 100

Teknik Audio Video 18


Nilai Kapasitor = 47 x 1

Nilai Kapasitor = 47Pf

Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF

Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :

Kode : 222K

Nilai Kapasitor = 22 x 102

Nilai Kapasitor = 22 x 100

Nilai Kapasitor = 2200pF

Toleransinya adalah 5% :

Nilai Kapasitor = 2200 – 10% = 1980pF

Nilai Kapasitor = 2200 + 10% = 2420pF

Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.Untuk Kapasitor
Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan
Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan
Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).

BAB IV
DIODA

A. Definisi Dioda

Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar
maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat
disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika.

B. Jenis-jenis Dioda
1. DIODA PIN

Teknik Audio Video 19


Dioda PIN secara luas terbuat dari silikon, dan ini merupakan bahan semikonduktor
yang digunakan secara eksklusif hingga 1980-an ketika gallium arsenide diperkenalkan
Karakteristik dioda PIN Fitur utama dari dioda PIN adalah lapisan intrinsik antara tipe-P
dan tipe N daerah. Hal ini memungkinkan untuk memberikan sifat seperti tegangan
tembus tinggi terbalik, dan tingkat rendah kapasitansi. Untuk aplikasi microwave
menawarkan penyimpanan carrier ketika bias maju. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tingkat rendah bias membalikkan lapisan depleasi menjadi benar-benar kosong. Setelah
benar-benar kosong kapasitansi dioda pin tidak tergantung pada tingkat bias karena ada
sedikit muatan total pada lapisan intrinsik.

Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah
melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat
digunakan untuk aplikasi pensinyalan (switching).

Gambar 27. Diode pin

CARA KERJA

Struktur PIN berbeda dengan dioda pada umumnya yang terdiri dari struktur
PN junction. Penambahan lapisan semikonduktor intrinsik antara PN junction membuat
adanya penyimpanan muatan di lapisan intrinsik tersebut. Selain itu pada tegangan

Teknik Audio Video 20


negatif (reverse bias), efek lapisan intrinsik memperbesar breakdown voltage.
Karakteristik PIN diode menyebabkan PIN diode dapat berfungsi sebagai resistor
variabel pada saat forward bias dan sebagai kapasitor bernilai rendah pada saat reverse
bias untuk sinyal RF. Sinyal RF dan sinyal DC diberikan pada dioda pada saat
bersamaan, sehingga saat sinyal RF dapat mengubah kondisi bias DC dari reverse
bias ke forward bias dan sebaliknya, lapisan semikonduktor intrinsik sebagai penyimpan
muatan dapat mempersulit sinyal RF untuk mematikan/menyalakan dioda.

Resistansi seri pada rangkaian ekuivalen forward bias dioda PIN tergantung oleh


besarnya nilai arus DC yang mengalir pada dioda PIN tersebut, umumnya jika nilai arus
maksimum dicapai, maka nilai resistansi minimum juga tercapai. Kapasitansi total pada
rangkaian ekuivalen reverse bias dioda PIN tergantung oleh kapasitansi junction dan
kapasitansi parasitik dari kemasan dioda. Nilai kapasitansi ini yang menunjukkan
seberapa baik dioda PIN dapat menahan sinyal RF (isolation) pada kondisi mati.

2. DIODA PN JUNCTION

PN Junction Diode adalah Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki
cara kerja seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum
digunakan di pasaran (disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai
penyearah arus.

P-N junction dioda dapat digunakan untuk mengkonversi arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Jika dioda bias maju, memungkinkan arus mengalir. Di sisi
lain, jika bias balik, ia menghalangi aliran arus.

Gambar 28. Diode PN junction

Teknik Audio Video 21


CARA KERJA

Dalam Dioda PN junction, kita akan mempertimbangkan persimpangan PN


dengan tegangan bias maju yang digunakan. Kita dapat menentukan karakteristik
tegangan arus. Penghalang potensial sambungan PN ini berkurang ketika tegangan bias
maju diterapkan padanya. Ini akan memungkinkan e- dan lubang bocor melalui wilayah
muatan ruang angkasa.

Ketika lubang mulai melewati daerah P di seluruh wilayah muatan ruang, mereka
mendapatkan pembawa minoritas berlebih yaitu, lubang dan pembawa minoritas ekstra
dari proses drift, rekombinasi dan difusi. Demikian pula, ketika elektron di wilayah
tersebut mulai mengalir melalui wilayah muatan ruang ke P. Mereka mendapatkan
elektron pembawa minoritas surplus.

Ketika aparatus semikonduktor dengan sambungan PN digunakan dalam penguat


linier, sebagai contoh, tanda-tanda yang berubah terhadap waktu dilapiskan pada arus
dan tegangan DC. Tegangan sinusoidal kecil yang diterapkan pada tegangan DC yang
diterapkan melintasi persimpangan PN akan memulai arus sinyal kecil.

3. DIODA VARACTOR

Dioda Varactor adalah dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai dengan sifatnya, dioda Varactor biasa
disebut dengan dioda kapasitas variabel atau Varicap Diode (Variable Capacitance
Diode). Dioda Varactor umumnya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan
frekuensi seperti pada rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator), RF Filter (Tapis
Frekuensi Radio), VFO (Variable Frequency Oscillator), PLL Oscilator (Phase-Locked
Loop Oscillator), tuner televisi dan tuner radio. Rangkaian-rangkaian elektronika ini
dapat ditemukan pada perangkat-perangkat elektronika seperti radio, ponsel, radio
pemancar, radio penerima dan televisi.

Teknik Audio Video 22


Seperti fungsi dan karakteristiknya, simbol dioda varactor atau dioda varicap ini
dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya ditambahkan simbol kapasitor.
Kalian bisa melihat gambar bentuk, simbol dan grafik karakteristik dioda varactor
(varicap) berikut ini.

Gambar 29. Diode varactor

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dioda varactor banyak digunakan pada
berbagai perangkat elektronika yang menggunakan sistem komunikasi frekuensi tinggi
seperti televisi dan radio. Pada rangkaian tunner terutama, dioda ini dimanfaatkan pada
rangkaian penguat RF dan Osilator. Dalam penggunaannya, maka frekuensi kerja dari
penguat RF dan Osilator bisa dikendalikan dengan tegangan. Sistem ini dinamakan dengan
VCO (Voltage Controlled Oscilator) yang dimana pada sistem ini kita bisa mengubah
channel pada pesawat televisi hanya dengan menekan tombol remote control. Nah adapun
contoh rangkaian osilator menggunakan dioda varactor yang bisa kalian lihat gambarnya
dibawah ini.

Teknik Audio Video 23


Gambar 30. contoh rangkaian osilator

Karakteristik Dioda Varactor

Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh dioda varactor, diantaranya:

• Dioda varactor mempunyai ukuran yang lebih sedikit dan ringan.

• Dioda ini tidak dapat digunakan saat dioperasikan dalam bias maju.

• Biaya yang diperlukan dalam pemakaian dioda varactor jauh lebih sedikit dan bisa
diandalkan.

• Secara mode bias balik, dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi seperti yang
digambarkan pada grafik.• Dioda varactor hanya menghasilkan sedikit noise jika
dibandingkan dengan jenis dioda pada umumnya.

Gambar 31. Karakteristik Dioda Varactor

CARA KERJA

Dioda varactor umumnya terbuat dari bahan semikonduktor silikon dengan


sambungan PN yang dirancang khusus untuk mempunyai sifat kapasitansi pada rangkaian
bias balik (reverse bias) seperti dioda zener. Dalam penggunaannya, terminal katoda dioda
varactor akan dihubungkan ke tegangan positif (+) sedangkan terminal anoda dihubungkan
ke tegangan negatif (-). Jika terjadi perubahan beda potensial diantara terminal katoda dan

Teknik Audio Video 24


anoda yang melebihi breakdown atau tegangan tembus dioda varactor, maka daerah deplesi
pada sambungan semikonduktor tipe P dan tipe N dalam dioda varactor tersebut akan terjadi
perubahan lebar.

Semakin tinggi tegangan terbalik (reverse bias) yang diberikan pada dioda varactor,
maka akan semakin lebar pula daerah deplesi pada sambungan semikonduktor tersebut yang
mengakibatkan semakin rendahnya nilai kapasitansi. Sebaliknya, jika dioda varactor
menerima tegangan terbalik (reverse bias) yang rendah, maka deplesi akan menyempit,
sehingga nilai kapasitansi menjadi lebih tinggi.

Gambar 32. Depletion region

BAB V
TRANSISTOR

A. Definisi Transistor
Transistor adalah perangkat semikonduktor yang biasa digunakan pada amplifier atau
sakelar dan dikontrol secara elektrik. Transistor merupakan material dasar yang mengatur
pengoperasian sebuah komputer, laptop. ponsel, dan semua alat elektronik modern lainnya.
Transistor adalah salah satu komponen elektronika dengan berbagai kegunaan,
diantaranya sebagai penguat, sirkuit pemutus, menstabilkan tegangan, memodulasi sebuah
sinyal,  sebagai penyambung, dan masih banyak fungsi yang lainnya. Berdasarkan sifatnya,
transistor termasuk dalam peralatan yang bersifat semikonduktor. Sehingga alat ini mampu
mengalirkan arus listrik dengan akurat. Jika dilihat dari strukturnya, sebenarnya transistor
merupakan penggabungan 2 buah diode yang disambungkan.

Teknik Audio Video 25


B. Jenis-jenis Transistor
1. TRANSISTOR UJT-N-CHANNEL

Uni Junction Transistor (UJT) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Transistor Sambungan Tunggal adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor. Pada umumnya UJT digunakan sebagai Saklar Elektronik dan
penghasil Isyarat Pulsa. Seperti namanya, Uni Junction Transistor atau UJT juga
digolongkan sebagai salah satu anggota dari keluarga Transistor, namun berbeda dengan
Transistor Bipolar pada umumnya, Uni Junction Transistor atau UJT ini tidak memiliki
Terminal/Elektroda Kolektor. UJT yang memiliki Tiga Terminal ini terdiri dari 1
Terminal Emitor (E) dan 2 Terminal Basis (B1 dan B2). Oleh karena itu, Transistor UJT
ini sering disebut juga dengan Dioda Berbasis Ganda (Double Base Diode).

Gambar 33. Jenis-jenis transistor

CARA KERJA

Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi sebagai
penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit arus bocor yang
mengalir karena bias terbalik (reverse bias).

Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara bertahap,
resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik (reverse current)
juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga ke level bias maju, arus
listrik di Emitor akan mengalir. Hal ini dikarenakan Hole pada Semikonduktor yang di
doping berat bertipe P mulai memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung
kembali dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe N (yang di doping

Teknik Audio Video 26


ringan). Dengan demikian Uni Junction Transistor atau UJT ini kemudian mulai
menghantarkan arus listrik dari B2 ke B1.

2. TRANSISTOR JFET - P-CHANNEL

JFET channel P adalah JFET yang memiliki lapisan N tipis yang dibentuk pada
substrat tipe P dua sisi. Lapisan tipis tipe N pada kedua sisi ini disebut sebagai Gate.

Gambar 34. Transistor JEFT

CARA KERJA

Untuk membuat JFET P channel bekerja (meng-on kan) adalah dengan memberikan
tegangan 0 Volt pada Gate dan memberikan tegangan positif pada Source (VS) lalu
Drain diberi tegangan (VD) 0 Volt atau tegangan lebih rendah dibanding dengan
tegangan Source. Saat VG = 0 Volt maka arus dapat melewati dari Source ke Drain
secara penuh karena pada saat Gate diberi tegangan 0 Volt maka depletion layer dalam
kondisi tipis sehingga daerah channel menjadi lebar sehingga dapat dilewati arus listrik.

Saat tegangan Gate dinaikan maka depletion layer pada kedua sisi Gate akan melebar
ke sebelah dalam channel P sehingga jalur pada channel P semakin menyempit yang
menyebabkan arus yang melewati Source - Drain akan menjadi kecil.

Teknik Audio Video 27


Gambar 35. arus yang melewati Source - Drain
1. TRANSISTOR JFET- N-CHANNEL

JFET N Channel memiliki lapisan tipis semikonduktor tipe P yang dibentuk di atas
substrat tipe N. Lapisan tipis tersebut sering disebut sebagai terminal Gate.

Gambar 36. Transistor JFET

CARA KERJA

Untuk mengaktifkan JFET N channel perlu memberikan bias positif pada terminal
Drain dan memberikan tegangan 0 Volt pada terminal Gate (VG = 0 Volt).

Saat Gate diberi tegangan 0 Volt maka depletion layer pada sambungan P-N pada
kedua sisi tidak mengembang atau tipis sehingga arus dapat melintas dari Drain ke
Source dengan mudah sehingga dapat mengalirkan arus.

Saat terminal Gate diberi tegangan negatif, maka depletion layer melebar ke arah
dalam P channel. Semakin besar tegangan negatif pada terminal Gate maka depletion
layer semakin lebar hingga maksimum dimana akan menutupi atau menghalangi jalur
arus dari Drain ke Source sehingga tidak akan ada arus yang mengalir pada Drain atau

Teknik Audio Video 28


JFET bisa dikatakan pada kondisi off. Pemberian bias pada JFET N channel ditunjukan
pada Gambar 37.

Gambar 37. Pemberian bias pada JFET N channel

Untuk meng-off kan atau mematikan JFET N channel ada dua cara yaitu :

1. Memutus tegangan bias pada terminal Drain sehingga tidak ada arus yang mengalir
ke terminal Drain.
2. Memberikan bias negatif pada terminal Gate hingga kedua sisi Gate depletion layer
melebar dan menutupi jalur arus dari Drain ke Source. Jika bias negatif pada terminal
Gate tidak cukup besar maka depletion layer tidak menutupi penuh jalur N channel
sehingga daerah channel hanya menjadi lebih sempit sehingga arus yang melintas
dari Drain ke Source menjadi kecil.

Teknik Audio Video 29

Anda mungkin juga menyukai