Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran jurusan Teknik Audio Video
mengenai CCTV. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
menyelesaikan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya makalah
ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi kita semua agar dapat dijadikan
sebagai referensi pada perkembangan berikutnya.
Akhirnya kepada Allah jualah penulis mohon taufik hidayah, semoga usaha kami ini
mendapat manfaat yang baik.Serta mendapat ridho dari Allah SWT.Amin ya rabbal alamin.
Terima kasih
BEKASI, 2022
Penulis
Dengan teknologi yang berkembang saat ini fungsi DVR tidak hanya sebagai
parangkat penyimpanan saja, tetapi berevolusi menjadi perangkat yang menyediakan layanan
tertentu. Sistem terbaru DVR dapat mencari video berdasarkan aktivitas, waktu, tanggal, dan
hari.
1. DVR 4 Channel
Sesuai dengan namanya, DVR 4 Channel hanya bisa Anda akses menggunakan 4
saluran video saja. DVR dengan jenis ini sangat cocok untuk pengawasan menggunakan
kamera CCTV dengan skala kecil. Seperti hunian rumah, toko, kantor berskala kecil, hingga
gudang. selain harga yang terjangkau, perangkat ini juga sudah dilengkapi dengan fitur
remote kontrol, port USB, dan format H.264 yang memudahkan penggunaannya.
2. DVR 8 Channel
Jenis DVR ini terdapat 8 saluran video dengan penyimpanan memori yang lebih
besar. Sangat cocok dioperasikan di lingkungan perumahan, toko ritel, dan komersial skala
menengah. Fitur yang tersedia hampir sama dengan DVR 4 Channel dengan kontrol jarak
jauh, port USB, DVD, back up data, dan format kamera tinggi H.264.
NVR merupakan singkatan dari Network Video Recorder. Alat ini merupakan suatu
media perekam gambar dari IP kamera CCTV. Jika DVR merupakan penyimpan gambar
untuk CCTV, maka NVR adalah DVR untuk sistem IP kamera CCTV.
Perangkat ini merupakan perangkat perekam berbasis protokol internet yang berguna
sebagai media penyimpan rekaman gambar yang tertangkap kamera IP. Distribusi gambar
yang tertangkap kamera CCTV ini kemudian akan transfer menggunakan jaringan internet.
Dengan basis IP, NVR dapat dikelola secara remote menggunakan LAN atau jaringan
internet yang membuatnya lebih fleksibel daripada DVR.
Yang menjadikan perangkat ini lebih unggul dari DVR adalah kualitas gambar yang
NVR hasilkan. Dengan menggunakan kamera IP atau internet protocol, gambar yang
komponen ini hasilkan jauh lebih bagus dan jernih daripada CCTV dengan DVR.
Menggunakannya gambar yang di zoom-in tidak mudah pecah dan tidak buram.
a. POTENSIOMETER
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah-ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang terdapat
pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis pada badan
potensiometer dalam bentuk kode angka.
b. TRIMPOT
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang
fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang
lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai
resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat
memutar porosnya.
c. RHEOSTAT
Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan
dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk
mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas
toroid.
e. LDR
LDR adalah singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR adalah jenis
resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap intensitas cahaya yang diterimanya.
Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka semakin rendah resistansi
resistor tersebut.
Untuk lebih jelasnya, lihatlah tabel kode warna resistor 6 warna pada gambar diatas.
Contoh soal :
Bacalah nilai resistor seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :
BAB III
KAPASITOR
A. Definisi Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-
elektron selama waktu yang tertentu atau komponen elektronika yang digunakan untuk menyimpan
muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor dan di pisahkan oleh bahan penyekat (bahan
dielektrik) tiap konduktor di sebut keping. Seperti juga halnya resistor, kapasitor adalah termasuk
salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam membuat rangkaian elektronika.
Berfungsi untuk menyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan sebagai
penyaring frekuensi. Kapasitas untuk menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik
Teknik Audio Video 12
disebut Farad (F) sedangkan simbol dari kapasitor adalah C (kapasitor).
Kapasitor jenis ini menggunakan bahan keramik untuk seperti halnya kapasitor keramik
tetapi bedanya terdapat jumlah lapisan yang menyusun dielektrikumnya. Dielektrikumnya
disusun dengan banyak lapisan atau layer dengan ketebalan 10 – 20 μm dan pelat
elektrodanya dibuat dari logam murni. Berikut ini contoh gambar struktur kapasitor keramik
multilayer
Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai
Kapasitansi sebuah Kapasitor :
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)
Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)
Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan
jelas. Jadi sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V
ataupun 3300µF 16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :Nilai Kapasitor pada
gambar diatas adalah 3300µF (baca : 3300 Micro Farad)
Kapasitor Kertas dan Kapasitor non-Polaritas lainnya Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan
Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain sebagainya. Maka kita perlu
menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.
Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara
menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar
Nilai Toleransinya :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF.
Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya
adalah sebagai berikut :
Kode : 47J
Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF
Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :
Kode : 222K
Toleransinya adalah 5% :
Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.420 pF.Untuk Kapasitor
Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan
Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan
Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).
BAB IV
DIODA
A. Definisi Dioda
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar
maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Dioda dapat
disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika.
B. Jenis-jenis Dioda
1. DIODA PIN
Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa doping) yang
diletakkan antara P dan N junction. Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah
melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat
digunakan untuk aplikasi pensinyalan (switching).
CARA KERJA
Struktur PIN berbeda dengan dioda pada umumnya yang terdiri dari struktur
PN junction. Penambahan lapisan semikonduktor intrinsik antara PN junction membuat
adanya penyimpanan muatan di lapisan intrinsik tersebut. Selain itu pada tegangan
2. DIODA PN JUNCTION
PN Junction Diode adalah Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki
cara kerja seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dioda jenis ini adalah diode yang umum
digunakan di pasaran (disebut juga diode generik), digunakan terutama sebagai
penyearah arus.
P-N junction dioda dapat digunakan untuk mengkonversi arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Jika dioda bias maju, memungkinkan arus mengalir. Di sisi
lain, jika bias balik, ia menghalangi aliran arus.
Ketika lubang mulai melewati daerah P di seluruh wilayah muatan ruang, mereka
mendapatkan pembawa minoritas berlebih yaitu, lubang dan pembawa minoritas ekstra
dari proses drift, rekombinasi dan difusi. Demikian pula, ketika elektron di wilayah
tersebut mulai mengalir melalui wilayah muatan ruang ke P. Mereka mendapatkan
elektron pembawa minoritas surplus.
3. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor adalah dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikannya. Sesuai dengan sifatnya, dioda Varactor biasa
disebut dengan dioda kapasitas variabel atau Varicap Diode (Variable Capacitance
Diode). Dioda Varactor umumnya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan
frekuensi seperti pada rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscillator), RF Filter (Tapis
Frekuensi Radio), VFO (Variable Frequency Oscillator), PLL Oscilator (Phase-Locked
Loop Oscillator), tuner televisi dan tuner radio. Rangkaian-rangkaian elektronika ini
dapat ditemukan pada perangkat-perangkat elektronika seperti radio, ponsel, radio
pemancar, radio penerima dan televisi.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa dioda varactor banyak digunakan pada
berbagai perangkat elektronika yang menggunakan sistem komunikasi frekuensi tinggi
seperti televisi dan radio. Pada rangkaian tunner terutama, dioda ini dimanfaatkan pada
rangkaian penguat RF dan Osilator. Dalam penggunaannya, maka frekuensi kerja dari
penguat RF dan Osilator bisa dikendalikan dengan tegangan. Sistem ini dinamakan dengan
VCO (Voltage Controlled Oscilator) yang dimana pada sistem ini kita bisa mengubah
channel pada pesawat televisi hanya dengan menekan tombol remote control. Nah adapun
contoh rangkaian osilator menggunakan dioda varactor yang bisa kalian lihat gambarnya
dibawah ini.
• Dioda ini tidak dapat digunakan saat dioperasikan dalam bias maju.
• Biaya yang diperlukan dalam pemakaian dioda varactor jauh lebih sedikit dan bisa
diandalkan.
• Secara mode bias balik, dioda ini mampu menghasilkan nilai kapasitansi seperti yang
digambarkan pada grafik.• Dioda varactor hanya menghasilkan sedikit noise jika
dibandingkan dengan jenis dioda pada umumnya.
CARA KERJA
Semakin tinggi tegangan terbalik (reverse bias) yang diberikan pada dioda varactor,
maka akan semakin lebar pula daerah deplesi pada sambungan semikonduktor tersebut yang
mengakibatkan semakin rendahnya nilai kapasitansi. Sebaliknya, jika dioda varactor
menerima tegangan terbalik (reverse bias) yang rendah, maka deplesi akan menyempit,
sehingga nilai kapasitansi menjadi lebih tinggi.
BAB V
TRANSISTOR
A. Definisi Transistor
Transistor adalah perangkat semikonduktor yang biasa digunakan pada amplifier atau
sakelar dan dikontrol secara elektrik. Transistor merupakan material dasar yang mengatur
pengoperasian sebuah komputer, laptop. ponsel, dan semua alat elektronik modern lainnya.
Transistor adalah salah satu komponen elektronika dengan berbagai kegunaan,
diantaranya sebagai penguat, sirkuit pemutus, menstabilkan tegangan, memodulasi sebuah
sinyal, sebagai penyambung, dan masih banyak fungsi yang lainnya. Berdasarkan sifatnya,
transistor termasuk dalam peralatan yang bersifat semikonduktor. Sehingga alat ini mampu
mengalirkan arus listrik dengan akurat. Jika dilihat dari strukturnya, sebenarnya transistor
merupakan penggabungan 2 buah diode yang disambungkan.
Uni Junction Transistor (UJT) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Transistor Sambungan Tunggal adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari
bahan semikonduktor. Pada umumnya UJT digunakan sebagai Saklar Elektronik dan
penghasil Isyarat Pulsa. Seperti namanya, Uni Junction Transistor atau UJT juga
digolongkan sebagai salah satu anggota dari keluarga Transistor, namun berbeda dengan
Transistor Bipolar pada umumnya, Uni Junction Transistor atau UJT ini tidak memiliki
Terminal/Elektroda Kolektor. UJT yang memiliki Tiga Terminal ini terdiri dari 1
Terminal Emitor (E) dan 2 Terminal Basis (B1 dan B2). Oleh karena itu, Transistor UJT
ini sering disebut juga dengan Dioda Berbasis Ganda (Double Base Diode).
CARA KERJA
Saat Tegangan diantara Emitor (E) dan Basis 1 (B1) adalah Nol, UJT tidak
menghantarkan arus listrik, Semikonduktor batang yang bertipe N akan berfungsi sebagai
penghambat (memiliki resistansi yang tinggi). Namun akan ada sedikit arus bocor yang
mengalir karena bias terbalik (reverse bias).
Pada saat tegangan di Emitor (E) dan Basis 1 (B1) dinaikan secara bertahap,
resistansi diantara Emitor dan Basis 1 akan berkurang dan arus terbalik (reverse current)
juga akan berkurang. Ketika Tegangan Emitor dinaikan hingga ke level bias maju, arus
listrik di Emitor akan mengalir. Hal ini dikarenakan Hole pada Semikonduktor yang di
doping berat bertipe P mulai memasuki daerah semikonduktor tipe N dan bergabung
kembali dengan Elektron yang di Batang Semikonduktor bertipe N (yang di doping
JFET channel P adalah JFET yang memiliki lapisan N tipis yang dibentuk pada
substrat tipe P dua sisi. Lapisan tipis tipe N pada kedua sisi ini disebut sebagai Gate.
CARA KERJA
Untuk membuat JFET P channel bekerja (meng-on kan) adalah dengan memberikan
tegangan 0 Volt pada Gate dan memberikan tegangan positif pada Source (VS) lalu
Drain diberi tegangan (VD) 0 Volt atau tegangan lebih rendah dibanding dengan
tegangan Source. Saat VG = 0 Volt maka arus dapat melewati dari Source ke Drain
secara penuh karena pada saat Gate diberi tegangan 0 Volt maka depletion layer dalam
kondisi tipis sehingga daerah channel menjadi lebar sehingga dapat dilewati arus listrik.
Saat tegangan Gate dinaikan maka depletion layer pada kedua sisi Gate akan melebar
ke sebelah dalam channel P sehingga jalur pada channel P semakin menyempit yang
menyebabkan arus yang melewati Source - Drain akan menjadi kecil.
JFET N Channel memiliki lapisan tipis semikonduktor tipe P yang dibentuk di atas
substrat tipe N. Lapisan tipis tersebut sering disebut sebagai terminal Gate.
CARA KERJA
Untuk mengaktifkan JFET N channel perlu memberikan bias positif pada terminal
Drain dan memberikan tegangan 0 Volt pada terminal Gate (VG = 0 Volt).
Saat Gate diberi tegangan 0 Volt maka depletion layer pada sambungan P-N pada
kedua sisi tidak mengembang atau tipis sehingga arus dapat melintas dari Drain ke
Source dengan mudah sehingga dapat mengalirkan arus.
Saat terminal Gate diberi tegangan negatif, maka depletion layer melebar ke arah
dalam P channel. Semakin besar tegangan negatif pada terminal Gate maka depletion
layer semakin lebar hingga maksimum dimana akan menutupi atau menghalangi jalur
arus dari Drain ke Source sehingga tidak akan ada arus yang mengalir pada Drain atau
Untuk meng-off kan atau mematikan JFET N channel ada dua cara yaitu :
1. Memutus tegangan bias pada terminal Drain sehingga tidak ada arus yang mengalir
ke terminal Drain.
2. Memberikan bias negatif pada terminal Gate hingga kedua sisi Gate depletion layer
melebar dan menutupi jalur arus dari Drain ke Source. Jika bias negatif pada terminal
Gate tidak cukup besar maka depletion layer tidak menutupi penuh jalur N channel
sehingga daerah channel hanya menjadi lebih sempit sehingga arus yang melintas
dari Drain ke Source menjadi kecil.