Kreatif Kewirausahaan
Fase CP: F
Jumlah JP:
SMA/MA/Paket C
Menyikapi perkembangan dan perubahan teknologi, budaya dan gaya hidup yang terjadi
dengan cepat di dunia saat ini, maka dunia pendidikan di Indonesia mengantisipasi melalui
penguatan keterampilan dan jiwa kewirausahaan peserta didik.
Prakarya Kerajinan melatih peserta didik menggunakan kepekaan terhadap lingkungan, ide
dan kreativitas, serta keterampilan untuk bertahan hidup secara mandiri dan ekonomis.
Kemampuan keterampilan kreatif Prakarya Kerajinan berpeluang untuk mewujudkan
kewirausahaan dimulai sejak pendidikan dasar hingga pendidikan menengah melatih
kemampuan kepemimpinan (leadership), berinisiatif tinggi dan merespon kebutuhan sekitar,
kerja sama (team work), serta berani mengambil resiko (risk-taking).
Mata pelajaran Prakarya Kerajinan mengacu pada konsep hasta karya Ki Hajar Dewantara
yaitu mengembangkan cipta, rasa, dan karsa dengan menciptakan produk kerajinan yang
berdampak pada diri serta lingkungan menuju keseimbangan antara alam (nature) dan
budaya (culture).
Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan wahana pembelajaran bagi
peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis projek. Sebagai wadah
mengaktualisasikan dan mengekspresikan kompetensi yang dikuasai melalui kegiatan
pembuatan produk (termasuk layanan jasa) secara kreatif dan bernilai ekonomis. Mata
pelajaran ini dimaksudkan sebagai pembelajaran bagi peserta didik untuk
menumbuhkembangkan jiwa wirausaha (entrepreneur) dengan memanfaatkan potensi yang
ada di lingkungan internal dan eksternal SMK.
Mata pelajaran ini secara umum memperkuat dua kelompok elemen: (1) kelompok elemen
yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dalam membuat perencanaan usaha
dan pemasaran; (2) kelompok elemen yang diperlukan untuk mengembangkan produk
(barang/jasa). Kedua kelompok elemen tersebut melingkupi:
1. kegiatan produksi (produk dan layanan jasa), yang dimulai dengan perencanaan
produk, pembuatan produk, pengemasan produk, distribusi dan layanan purna jual;
dan
2. kewirausahaan, meliputi peluang usaha, menyusun rencana usaha (business plan),
pemasaran produk, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan laporan keuangan.
Strategi utama pembelajaran yang digunakan untuk dapat menghasilkan lulusan yang
mampu berwirausaha secara produktif dan kreatif adalah:
1. menetapkan target kompetensi minimal sesuai dengan elemen mata pelajaran dan
pendekatan pembelajaran;
2. pembelajaran menggunakan pendekatan Project Based Learning untuk
mengembangkan kreativitas peserta didik melalui proses pemecahan masalah dalam
kegiatan berwirausaha dan/atau melaksanakan proses produksi untuk menghasilkan
produk/layanan jasa yang dibutuhkan oleh pelanggan; dan
3. mengaktualisasikan kompetensi dan mengekspresikan ketertarikan yang kuat
(passion) dan visi dalam kegiatan projek dan/atau berwirausaha.
Capaian Pembelajaran
SMA/MA/Paket C
Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengembangkan dan/atau menciptakan produk
kerajinan nusantara dan/atau mancanegara yang memiliki nilai jual berdasarkan proposal.
Penyusunan proposal melalui kajian ekosistem/kajian ilmiah/analisis kebutuhan/kelayakan
pasar. Produk kerajinan tersebut dipresentasikan secara lisan, visual, dan grafis pada
berbagai media informasi dan komunikasi secara verbal maupun visual. Pada fase ini,
peserta didik mampu mengevaluasi, memberikan kritik, saran, dan solusi terhadap
pengembangan produk kerajinan berdasarkan nilai kewirausahaan/dampak
lingkungan/teknologi produksinya.
SMK
Dengan menyandingkan CP dan TP antara SMA/MA/Paket C dan SMK, maka modul ini
disusun dengan mengambil irisan yang memiliki kesamaan tujuan, agar bisa diterapkan
berdasarkan fase F, bukan jenis pendidikan.
● Peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna melalui sikap analitis, logis,
kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta tanggap terhadap lingkungan dan
perkembangan zaman.
Tujuan:
Di akhir fase, peserta didik akan memiliki semangat dan jiwa kewirausahaan
(kepemimpinan, inisiatif, kerjasama, mengambil risiko) yang dibentuk melalui
pengembangan produk hasta karya. Untuk mencapai hal itu, peserta didik perlu menggali,
mengembangkan bahan/alat, teknik menciptakan produk berdasarkan masalah dan
memiliki nilai jual.
Tujuan pembelajaran
Mata pelajaran ini bertujuan membentuk dan menumbuhkembangkan kemampuan peserta
didik dalam menggunakan kompetensi softskills dan hardskills melalui pengalaman nyata,
yaitu:
● menghasilkan produk (barang/jasa) yang terstandar sesuai dengan
program/konsentrasi keahlian;
● membentuk pelaku bisnis/berwirausaha sesuai dengan potensi dan peluang pasar
baik secara individu maupun kelompok; dan
● membentuk profil lulusan SMK yang profesional dilandasi/ didukung kemampuan
softskills dan hardskills yang kuat dan seimbang.
● merancang dan menghasilkan produk kerajinan yang kreatif
● mengapresiasi, mengevaluasi dan merefleksi karya diri, teman, dan perajin
berdasarkan pendekatan sistematis ilmiah,
● menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan
Adapun tujuan pembelajaran prakarya dan produk kreatif kewirausahaan pada modul ini
yaitu:
1. Menjelaskan hasil identifikasi suatu masalah yang memiliki peluang usaha dalam
bentuk produk (barang/jasa)
2. Menjelaskan ide produk berdasarkan masalah
3. Mempresentasikan produk yang dibuat
4. Mengorganisasikan informasi dalam bentuk mindmap
5. Menjelaskan merek yang terasosiasi dengan keunikan produk, membuat kemasan,
dan menjelaskan cara meningkatkan citra produk
6. Melakukan promosi di Internet sesuai segmen pasar
7. Mendemonstrasikan cara menggunakan e-wallet dan melakukan pengiriman barang
melalui jasa ekspedisi
8. Menjelaskan rencana modifikasi dan inovasi produk
● Kreatif
Peserta didik belajar mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga ide produk kreatif itu merupakan solusi yang diusulkan. Dengan
berdasarkan masalah tersebut, produk akan bermakna, bermanfaat, dan berdampak
untuk masyarakat. Cara peserta didik mendapatkan ide berbasis masalah itu
dilakukan dengan mengidentifikasi berdasarkan hobi, sumber daya alam, kelebihan
sisa produksi, peluang pasar, maupun berdasarkan ekspresi dirinya. Rasional itu
akan menghasilkan karya yang orisinil dan solutif.
● Mandiri
Pada proses pencarian ide, peserta tidak hanya mengidentifikasi solusi apa yang
ditawarkannya melalui sebuah produk, tetapi mereka juga harus bisa
mengidentifikasi potensi dan kelemahan dirinya. Mereka juga perlu mengatur waktu,
memantau, dan mengevaluasi upaya yang perlu dilakukan agar tujuannya tercapai
dan bagaimana mengembangkan diri dari kompetensi yang didapat selama proses
pembelajaran.
● Bernalar kritis
Sebelum menentukan ide produk, peserta didik belajar bagaimana mengidentifikasi
masalah sehingga ide produk tersebut bisa dijelaskan dengan relevan dan rasional
dalam penyelesaian masalah. Proses yang dilakukan dalam pembelajaran adalah
melakukan observasi, baik secara langsung di lapangan, atau berselancar di
Internet. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi selengkap mungkin
sebelum membuat produk. Dari berbagai informasi dan data-data yang didapat,
mereka harus mengolah dan memproses informasi dan melakukan klarifikasi yang
relevan dan akurat. Setiap materi yang diberikan terdapat refleksi. Tujuannya agar
peserta didik dapat mengaitkan pemahaman yang didapatnya dan dikaitkan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi bermakna. Refleksi tersebut juga melatih
peserta didik mengevaluasi pemikirannya sendiri.
● Gotong royong
Produk yang dibuat oleh peserta didik adalah produk individu dan produk kelompok.
Dalam pengembangan produk kelompok, peserta didik saling berkomunikasi
(mendengar dan menyimak pesan atau gagasan) dengan teman ketika menentukan
ide produk yang akan dibuat. Berkolaborasi dalam mengumpulkan informasi selama
observasi, dan saling berbagi tanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya demi mencapai tujuan bersama. Pelajaran yang didapat peserta didik
selama proses pembelajaran dipresentasikan kepada rekan. Mereka saling berbagi
pengalaman dan informasi. Ide produk kelompok yang digagas memiliki nilai-nilai
penyelesaian suatu masalah sehingga menjadi produk yang memberikan solusi.
Untuk mencapai hal tersebut, peserta didik belajar bagaimana mengasah kepedulian
terhadap lingkungan dan peka akan situasi sosial.
Prerequisite:
Dalam pembuatan produk prakarya kerajinan, kemungkinan peserta didik akan
menggunakan berbagai peralatan seperti gergaji, pisau, pahat, dan peralatan lain yang
memerlukan supervisi dan pengalaman dalam menggunakannya. Termasuk power tool
(peralatan yang menggunakan tenaga listrik). Untuk itu mengetahui penggunaan atau
pengoperasian (safety) alat-alat tersebut bisa mencegah terluka.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Kalimat CP Kompetensi Lingkup Materi
Mengidentifikasi Bagaimana jika suatu produk dibuat tanpa Formatif Bagaimana cara mengidentifikasi suatu
masalah dilandasi untuk memecahkan masalah? masalah yang bisa menjadi peluang
usaha?
Mengapa suatu produk yang dibuat harus
berdasarkan masalah?
Menggali ide Bagaimana cara mendapatkan ide produk? Formatif Bagaimana kaitan antara suatu masalah
produk dengan keunikan suatu produk?
Pemasaran Mengapa penting bagi kita mempelajari Formatif Strategi pemasaran apa yang akan aku
cara memasarkan produk? lakukan?
Modifikasi dan Mengapa perlu melakukan modifikasi atau Apa yang akan aku lakukan untuk
inovasi inovasi? meningkatkan produk?
Proposal
Lampiran
Asesmen diagnostik
Data siswa
Asesmen formatif materi 1
Asesmen formatif materi 2
Rubrik penilaian
Rubrik penilaian produk kelompok