TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Umbi Uwi
Uwi adalah tanaman pangan pokok berpati yang sangat penting
dalam pertanian tropika dan sub tropika karena tanaman ini menunjukkan
siklus pertumbuhan yang kuat. Komposisi umbi uwi (Dioscorea
spp.)sangat beragam tergantung varietasnya, umumnya umbi uwi memiliki
kandungan pati tinggi yaitu sebesar 25%, serta kandungan provitamin A
rendah tetapi vitamin C beragam antara 5-15 mg/100gr, kandungan protein
umbi uwi sebesar 2%. (Rubatzky dan Yamaguchi,1998)
Uwi atau ubi kelapa (Dioscorea alata L. syn. D. atropurpurea
Roxb.) merupakan sejenis umbi-umbian. Banyak kultivarnya yang
memiliki umbi berwarna ungu sehingga dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai purple yam. Dalam bahasa Melayu dikenal sebagai ubi saja dan
bersifat generik, sehingga nama bahasa Indonesia diambil dari nama
bahasa Jawa untuk membedakannya dari varietas-varietas umbi uwi yang
lain. (Anonim, 2009)
. Umbi uwi (Dioscorea spp.) merupakan salah satu jenis umbi yang
banyak tumbuh di Indonesia memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.
Keanekaragaman uwi sangat banyak baik dilihat dari bentuk, ukuran,
warna, maupun rasa umbinya. Terdapat lebih dari 600 spesies dari genus
Dioscorea spp. tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Kartowinoto dan Dimyati mengemukakan bahwa panjang umbi berkisar
15.50-27 cm, diameter 5.25-10.75 cm. Daging umbi berwarna kuning,
kadang ungu, keras, dan sangat bergetah. Sebagian besar karbohidrat
dalam bentuk pati yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. (Prasetya,
dkk. 2016)
Ubi kelapa ungu memiliki warna umbi ungu, terkadang berwarna
ungu dengan corakcorak putih. Uwi ungu ini sering disebut uwi ireng di
Jawa. kulit umbi bagian dalam berwarna ungu tua dagingnya berwarna
ungu muda, terkadang terdapat bercak-bercak ungu tak beraturan.
6
7
Terdapat juga uwi dorok (Jawa), uwi memerah/uwi abang (Jawa) yang
masih termasuk ke dalam kategori ini. Daging bagian tengah berwarna
merah daging cerah serta kulit dalamnya berwarna merah atau coklat
kekuningan. Kulitnya kasar berserabut, bentuknya tidak beraturan
berwarna ungu kecoklatan karena warna diikuti warna coklat kayu.
(Prasetya, dkk. 2016)
Menurut Lingga (1986) Uwi Ungu (Dioscorea alata)secara umum
memiliki panjang batang 10-25 m, bersayap pendek dan jumlahnya empat
buah, berdiameter 1cm. Uwi (Dioscorea alata) merupakan salah satu
varietas umbi- umbian potensial sebagai sumber bahan pangan karbohidrat
non beras. Selain sebagai sumber pangan non beras, Diosorea alata
bermanfaat untuk kesehatan. Varietas lokal yang berwarna ungu
mengandung zat-zat yang bermanfaat untuk kesehatan dan manfaat lain
yang belum banyak diketahui oleh masyarakat (Anonim, 2010).
Sebagian besar senyawa getah yang keluar dari permukaan
potongan umbi uwi adalah senyawa alkaloid. Beberapa varietas umbi uwi
mengandung alkaloid dioscorin (C12H12O2N) yang larut dalam air dan
hilang jika direndam dalam larutan yang mengandung air kapur dan
direbus. (Rubatzky dan Yamaguchi,1998 dalam Yuniar, 2010)
Komposisi Jumlah
Kalori 101 kkal
Protein 2,0 gr
Lemak 0,2 gr
Karbohidrat 19,8 gr
Kalsium 45 mg
Fosfor 280 mg
Besi 1,8 mg
Vit B1 0,10 mg
Vit C 9 mg
Air 75,0 gr
Sumber : Prawiranegara (1996) dalam Yuniar (2010)
C. Puree
Bubur buah (puree) adalah bahan setengah jadi yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan minuman sari buah atau nektar, produk
roti, susu, permen, selai dan jeli (Broto, 2003). Puree uwi merupakan hasil
dari penghancuran daging buah yang ditambahkan beberapa bahan
tambahan lainnya dengan konsistensi bubur. Puree biasanya digunakan
sebagai campuran dalam pembuatan es krim dan jam atau selai. Puree
dapat disimpan sebagai bahan setengah jadi dan memiliki waktu simpan
selama beberapa bulan (Hambali, 2002).
D. Brownies
Brownies merupakan produk bakery yang termasuk dalam kategori
cake. Produk bakery meliputi roti, cookies dan cake merupakan produk
yang banyak dikonsumsi. (Fanjrie, dkk, 2012).
Brownies sering disebut sebagai “Kue Bantat”. yaitu jenis bar
cookie (kue potong) yang padat, kaya akan rasa coklat legit dan lembut
9
b. Telur
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk,
bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa.
Telur yang digunakan dalam pembuatan brownies pada umumnya
adalah telur ayam ras. Menurut Ika Mediana, dkk (1995 : 8), syarat-
syarat telur dalam pembuatan brownies adalah baru, berbau segar, dan
suhu telur yang digunakan harus sama dengan suhu ruang yaitu sekitar
250 C sampai 300 C. Sedangkan fungsi telur dalam pembuatan adonan
brownies menurut Ika Mediana, dkk (1995 : 7), adalah menambah nilai
gizi makanan, menambah keharuman, manambah rasa, membentuk
11
c. Susu
Susu adalah emulsi (campuran zat yang tidak saling larut) butiran
lemak dalam cairan berbahan dasar air. Dalam kata lain, kandungan
terbesar susu adalah air dan lemak. Jenis susu yang biasa digunakan
untuk pembuatan brownies adalah susu padat kering (Suhardjito,
2005 : 121). Susu padat kering terbuat dari susu segar, susu evarosi,
skim milk, powder. Fungsi susu dalam pembuatan brownies adalah
membantu bentuk susunan fisik brownies, membantu menahan cairan
dalam brownies, meningkatkan aroma dan cita rasa brownies, dan
meningkatkan nilai gizi. (Kristianingsih, 2010)
d. Cokelat
Cokelat adalah makanan yang terbuat dari biji (seed) tanaman
tropis yang disebut kakao (Teobroma cacao L). Teobroma berasal dari
bahasa yunani yang berarti “makanan para dewa” (foods of gods)
(Kriatianingsih, 2010).
Di Indonesia pada umumnya ada tiga macam cokelat diantaranya
yaitu dark cooking chocolate, milk cooking chocolate dan white
cooking chocolate. Dark cooking chocolate warnanya lebih gelap
sehingga warna kue lebih pekat, rasanya pahit dibanding dengan dua
jenis cokelat lainnya. Milk cooking chocolate memakai bahan susu
sehingga warnanya pun lebih putih dan agak manis. White cooking
chocolate dipakai untuk membuat brownies jenis blondies, rasanya
relative sangat manis. Biasanya masyarakat sangat suka dengan
brownies yang pahit, biasanya mereka masih menambahkan cokelat
12
e. Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan sebagai
karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri
pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa. Gula yang
biasa digunakan untuk pembuatan adonan brownies menurut
Suhardjito, (2005: 120) adalah gula pasir yang halus butirannya agar
susunan brownies rata dan empuk. Gula pasir mempunyai karakteristik
yang halus, bersih, kering, warnanya putih, kualitasnya seragam serta
mengandung 99,8 % sukrosa. Sedangkan fungsi gula pasir dalam
pembuatan adonan brownies adalah menimbulkan aroma dan rasa,
membantu menghasilkan warna, dan membantu membuat remah kue
menjadi halus. (Kristianingsih, 2010)
f. Mentega
Mentega merupakan emulsi air dala minyak dengan kira-kira 18%
air terdispersi di dalam 80% lemak dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi (emulsifier).
Mentega dapat dibuat dari lemak susu yang manis (sweet cream)
atau asam. Mentega dari lemak yang asam mempunyai cita rasa yang
kuat. Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara spontan atau
dapat diasamkan dengan penambahan pupukan murni bakteri asam
laktat pada lemak susu yang manis yang telah dipasteurisasi, sehingga
memungkinkan terjadinya fermentasi. (Winarno, 1984)
F. Daya Terima
Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat bergantung
pada beberapa factor di antaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai
13
G. Uji Organoleptik
Suatu bahan makanan sebelum dijual di pasaran perlu diuji lebih
dahulu, baik uji cicip laboratoris maupun uji cicip konsumen. Uji cicip
laboratoris biasanya dilakukan di tempat produksi melalui berbagai jenis
uji, sedangkan pada uji konsumen, bahan makanan yang telah mengalami
uji cicp laboratoris dicobakan pada sekelompok orang awam yang kiranya
dapat mewakili konsumen dengan uji kesukaan (hedonic) dan uji
penerimaan.
Bahan makanan yang akan diuji cobakan kepada beberapa orang
panelis pencicip yang terlatih. Masing-masing panelis memberi nilai
terhadap cita rasa bahan makanan tersebut. Jumlah nilai dari para penelis
akan menentukan mutu atau penerimaan terhadap bahan yang diuji.
(Winarno, 1984 )
Keuntungan menggunakan panelis adalah kepekaannya tinggi, bias
dapat dihindari, percepat, efisien dan tidak fatik. Panel perseorangan
biasanya digunakan untuk mendapatkan penyimpangan yang tidak terlalu
14
H. Standar Resep
Adapun standart resep brownies menurut Yeni Ismayani (2006) adalah
sebagai berikut :
a. Telur : 4 butir
b. Gula pasir : 200 g
c. Tepung terigu : 100 g
d. Minyak goring : 100 g
e. Cokelat masak : 75 g
f. Cokelat bubuk : 50 g
g. Vanilli : ½ sdt
h. Cake emulsifier : ½ sdm
15