Anda di halaman 1dari 5

PENYIMPANAN BAHAN

BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 1Mei 2015
Terbit UPTD Puskesmas Sememi
Halaman :1
dr.Lolita Riamawati
KOTA SURABAYA
NIP 19690826 200212 2 003

1. Pengertian a. Penyimpanan bahan berbahaya adalah Suatu usaha yang bertujuan


menjaga lingkungan Puskesmas dari bahan berbahaya yang tidak
terkendali dalam prosedur penyimpanannya

b. Penyimpanan vahan berbahaya di dasarkan atas dasar sifat sifat vahan


tersebut, reaksi akibat INTERAKSI vahan berbahaya dalam
penyimpanannya.

c. Interaksi selama penyimpanan terbagi 3 bagian yaitu

1) Interaksi antara bahan dan lingkungan

2) Interaksi antara bahan dan wadah

3) Interaksi antara bahan dan bahan

d. Penggolongan jenis penyimpanan pada bahan berbahaya antara lain :

1) Bahan mudah terbakar

2) Bahan mudah meledak

3) Bahan Oksidator

4) Bahan reaktif terhadap air

5) Bahan reaktif terhadap asam

6) Bahan beracun

7) Bahan korosif

8) Gas bertekanan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk penyimpanan bahan


berbahaya dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas
Sememi

3. Kebijakan a. SK Kepala Puskesmas Nomer : 440/A.I.SK.001.01/436.6.3.7/2015


tentang Jenis Pelayanan di UPTD Puskesmas Sememi.

b. SK Kepala Puskesmas Nomer : 800/A.I.SK.005.06/436.6.3.3.7/2015


tentang Penunjukan Tanggung Jawab Program dan Kewajiban Petugas
Dalam Peningkatan Mutu.
PENYIMPANAN BAHAN
BERBAHAYA
No. Dokumen : dr.Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi
No. Revisi :00 NIP 19690826 200212 2 003
SOP
Tanggal Terbit :1 Mei 2015
Halaman :

4. Referensi KEPUTUSAN KEPALA BAPEDAL NOMOR :


KEP-01/BAPEDAL/09/1995

5. Prosedur / Langkah a. Petugas memisahkan atau menjauhkan upaya interaksi anatara bahan
dengan lingkungan dari reaksi panas sinar Matahari
b. Petugas mencegah upaya interaksi anatara bahan dengan wadah
dengan cara pilih wadah yang tepat atau standar penggunnaan dalam
pengemasan bahan berbahaya sessuai Peraturan Pemerintah No 74
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun
c. Petugas mencegah interaksi antara bahan dengan bahan dengan upaya
Sistem blok pemisah dari bahan dengan bahan yang yang
mengandung Zat oksidator dengan reduktor yang memicu terjadinya
kebakaran.
d. Petugas menggolongkan, mengkategorikan penyimpanan bahan
berbahaya dengan upaya antar lain :
1) Bahan mudah terbakar
Upaya yang dilakukan : Suhu dingin , Jauhkan dari sumber api
dam tersedia Appar
2) Bahan mudah meledak : Ruang dingin dan berventilasi, jauhkan
dari sumber panas dan hindarkan dari gesekan atau tumpukan
mekanis
3) Bahan oksidator : Ruang dingin dan berventilasi, jauhkan dari
sumber panas dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar
4) Bahan reaktif terhadap air : Ruang dingin dan berventilasi,
jauhkan dari sumber panas dan bangunan kedap air
5) Bahan reaktif terhadap asam: Ruang dingin dan berventilasi,
jauhkan dari sumber panas dan tersedia Appar
6) Bahan beracun : Ruang dingin dan berventilasi, disimpan
terpisah dari bahan bahn yang mungkin bereaksi
7) Bahan korosif : Ruang dingin dan berventilasi, disimpan
terpisah dari bahan bahan beracun , wadah tertutup dan beretiket
Disediakannya APD
8) Gas bertekanan : Ruang dingin dan berventilasi, jauhkan dari
sumber panas, disimpan tegak dan terikat, serta jauhkan dari
bahan korosif yang dapat merusak kran.
PENYIMPANAN BAHAN
BERBAHAYA
No. Dokumen : dr.Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi
No. Revisi :00 NIP 19690826 200212 2 003
SOP
Tanggal Terbit :1 Mei 2015
Halaman :

6. Diagram Alir
Mulai

Petugas memisahkan atau menjauhkan upaya interaksi anatara bahan


dengan lingkungan dari reaksi panas sinar Matahari

Petugas mencegah upaya interaksi anatara bahan dengan wadah


dengan cara pilih wadah yang tepat atau standar penggunnaan dalam
pengemasan bahan berbahaya sessuai Peraturan Pemerintah No 74
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan berbahaya dan Beracun

Petugas mencegah interaksi antara bahan dengan bahan dengan upaya


Sistem blok pemisah dari bahan dengan bahan yang yang
mengandung Zat oksidator dengan reduktor yang memicu
terjadinya kebakaran.

Petugas menggolongkan, mengkategorikan penyimpanan bahan


berbahaya dengan upaya antar lain : Mudah terbakar, mudah meledak,
bahan osidator,bahan reaktif terahadap air, asam , bahan korosif dan
gas berrtekanan

7. Unit Terkait a. BP UMUM


b. KIA
c. MTBS
d. BPG
e. BATTRA
PENYIMPANAN BAHAN
BERBAHAYA
No. Dokumen : dr.Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi
No. Revisi :00 NIP 19690826 200212 2 003
SOP
Tanggal Terbit :1 Mei 2015
Halaman :

f. LAB
g. BERSALIN

8. Rekaman historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan
PENYIMPANAN BAHAN
BERBAHAYA
No. Dokumen : dr.Lolita Riamawati
UPTD Puskesmas Sememi
No. Revisi :00 NIP 19690826 200212 2 003
SOP
Tanggal Terbit :1 Mei 2015
Halaman :

1. Diagram Alir 1.
Semua limbah medis dari masing-masing unit langsung di
data sanitasi barang menggunakan bon limbah baik yang baru
ada maupun yang keluar

Petugas sanitasi menempatkan limbah dan sampah pada satu


tempat sampah khusus untuk yang sudah diberi tanda dan
dilapis plastik berwarna kuning

Petugas sanitasi melepaskan plastik yang sudah penuh dari


tempat sampah

Petugas sanitasi menimbang sampah medis tiap unit

Petugas sanitasi meminta tanda tangan dari setiap unit

2. Unit terkait 1) Sanitarian


2) Cleaning service

Anda mungkin juga menyukai